Pengertian akhlak itu?. pengertian akhlak, definisi dan artinya. Istilah akhlak berasal dari
bahasa arab “akhlaq” yang merupakan bentuk jamak dari kata “khulqu” yang berarti
perangai, budi, tabiat serta adab.
Secara istilah, pengertian akhlak juga berarti sifat yang ada dalam diri seseorang
untuk berbuat baik maupun berbuat buruk, bagus maupun jelek.
Sedangkan secara terminology, kata akhlak dapat diartikan sebagai salah satu tingkah
laku seseorang untuk mendapatkan dorongan atau keinginan yang timbul dari
dalam diri seseorang tersebut secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan
A. Akhlak terpuji atau sering disebut juga Al-Akhlaku Mahmudah yaitu akhlak yang
diridai oleh Allah SWT, akhlak terpuji dapat berupa pendekatan diri hamba dengan sang
pencipta dengan cara mentaati atau menjalankan perintah-Nya dan meninggalkan semua
yang di larang-Nya, mengikuti semua ajaran yang diajarkan oleh Rosulullah, serta
mendekatkan diri kepada perbuatan ma’ruf dan menjahui hal-hal yang mungkar.
Menurut Imam Ghazali akhlah mulia mempunyai empat perkara yang
diantaranya:
1. Berperilaku bijak.
2. Menghindari dari sesuatu yang buruk atau tercela.
3. Keberanian untuk melawan hawa nafsu.
4. Dapat bersifat adil.
B. Akhlak tercela atau buruk sering disebut juga dengan Al-Akhlakul Mazmummah
yang merupakan sumber penyakit hati yang keji dan menimbulkan kerugian pada diri
sendiri.orang lain dan masyarakat.
contohnya
iri hati,
dengki,
sombong,
hasut,
berprasangka buruk,
dan penyakit hati lainya.
Mengutip Dr. HM. Zainuddin, MA dalam Penyakit Hati dan Cara Pengobatannya, Hasan
Muhammad as-Syarqawi dalam kitabnya Nahw ‘Ilmiah Nafsi membagi penyakit hati
dalam sembilan bagian, yaitu:
pamer (riya’),
marah (al-ghadhab),
was-was (al-was-wasah),
frustrasi (al-ya’s),
rakus (tama’),
terperdaya (al-ghurur),
sombong (al-ujub),
dengki
Beberapa sifat tercela di atas memiliki relevansi dengan penyakit jiwa. Sebab, dalam
kesehatan mental (mental hygiene) sifat-sifat tersebut merupakan indikasi dari
penyakit kejiwaan manusia (psychoses). Jadi, biasanya para penderitanya memiliki
salah satu sifat-sifat buruk tersebut sebagai tanda bahwa ia memang sedang sakit jiwa.
1. Riya
Penyakit hati dalam Islam yang pertama adalah riya. Dalam penyakit riya, terdapat
unsur penipuan terhadap diri sendiri dan juga orang lain, karena pada hakikatnya ia
mengungkapkan sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya.
Dalam riya, terdapat unsur kepura-puraan, munafik, seluruh tingkah-lakunya cenderung
mengharap pujian orang lain, senang kepada kebesaran dan kekuasaan. Sifat ini
digambarkan dalam al-Qur’an surat an-Nisa’:142 dan at-Taubah:67 dan juga hadits
Nabi: "Yang paling aku kuatirkan terhadap umatku adalah riya’ dan syahwat yang
tersembunyi".
Riya ada yang jelas dan ada yang samar. Riya yang jelas adalah riya yang menjadi
pemicu dan pendorong bagi seseorang untuk mengerjakan sesuatu, meskipun ia juga
mengharapkan pahala
Sedangkan riya yang samar adalah riya yang tidak menjadi pendorong seseorang untuk
berbuat, selain membuat pekerjaan yang ditunjukan untuk meraih ridha Allah terasa
ringan.
Misalnya, orang biasa sholat tahajud setiap malam dan terasa berat, tetapi ketika ada
tamu di rumahnya ia menjadi giat salat tahajud dan terasa ringan.
“Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai
dari shalatnya, orang-orang yang berbuat riya” (QS. Al-Maa‟uun [107] : 4-6)
2. Sombong
Penyakit hati dalam Islam yang kedua adalah sombong. Sombong merupakan penyakit
hati yang sangat buruk. Orang yang sombong enggan menerima kebenaran,
menolaknya dan memandang rendah terhadapnya. Dan hal itu terjadi karena
adanya perasaan tinggi hati dan agung (sombong).
Ada beberapa ayat yang membicarakan penyakit sombong, salah satunya dalam surat
al-A'raf ayat 136:
Tahap pertama, cara mengatasinya harus dilakukan secara ilmiah dan praktis secara
simultan. Pengobatan secara ilmiah dilakukan dengan mengenali diri sendiri dan
mengenali sifat-sifat rabbnya. Tahap kedua, yaitu mengusir gejala sombong yang tiba-
tiba muncul akibat hal-hal yang bisa memicu kesombongan.
Hal ini dapat membawa kehancuran yang nyata. Manusia hendaknya memohon kepada
Allah agar diberi pertolongan yang baik untuk taat kepada-Nya. Maka obatnya adalah
pengetahuan yang bisa melawan ketidaktahuan tersebut.
“Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana
yang menimpamu, Maka dari (kesalahan) dirimu sendiri.” (QS. an-Nisa‟ [4]: 79).
Perbedaan antara etika dan akhlak?
Akhlak menyangkut hal yang berhubungan dengan perbuatan baik, buruk, benar dan
salah dalam tindakan seseorang manusia yang panutannya bersumber dari Al-Qur'an
dan Hadis Rasulullah saw.
Sedangkan etika yang bersumber dari hasil budaya dan adat istiadat suatu tempat
yang berlaku dalam suatu masyarakat.
Mengapa etika moral dan akhlak sangat diperlukan dalam kehidupan manusia?
Karena Dalam dunia sehari-hari, bisnis, sekolah, bermasyarakat, dan lain sebagainya.
Harus di dukung oleh sikap dalam tutur kata yang baik dan tingkah laku (perbuatan)
yang baik pula, karena pada dasarnya seseorang akan melihat cara kita berbicara dan
tingkah laku kita saat berbicara dengan lawan bicara kita.
Bagaimana cara kita melatih diri untuk menghindari akhlak yang buruk?
Ada beberapa cara menghindari akhlak tercela dalam pergaulan remaja, yaitu
sebagai berikut:
1. Jadikan agama sebagai pedoman dalam berperilaku.
2. Selektif dalam memilih teman.
3. Memiliki prinsip hidup.
4. Introspeksi diri.
5. Menghindari hal-hal yang negatif.
6. Mengutamakan pendidikan.
7. Mengisi waktu luang dengan kegiatan yang positif