DIMAS RAKHA AHAHA RIZAL DIKI DADA HARIYANTOTO RAIHAN M AZINDHANI M DIWAN PAPA DALIL NAQLI “ Perumpamaan kaum yang beriman yang saling mencintai, saling mengasihi, dan saling membantu satu kepada lainya, bagaikan suatu tubuh yang apabila satu anggota menderita sakit, maka seluruh tubuh merasakan sakitnya (tidak mau tidur) dan demam.” (HR Bukhori dan Muslim) MAKNA PERSATUAN DAN KERUKUNAN Didalam kamus bahasa indonesia, arti persatuan adalah gabungan yang terdiri atas beberapa bagian yang telah bersatu. Di dalam kamus yang sama, kerukunan berasal dari kata dasar rukun yang artinya hubungan persahabatan, damai, dan tidak saling berselisih. Iblis dan setan berperan besar dalam mencerai-beraikan persatuan dan kerukunan. Mereka selalu memanfaatkan segala macam perbedaan-perbedaan yang ada didalam kehidupan manusia untuk menggoda dan menyesatkan agar manusia selalu berselisih, bermusuhan, dari merusak. Hal tersebut menyebabkan persatuandan kerukunan sulit terwujud di permukaan bumi ini. Walaupun berbeda (mazhab/golongan/paham) keagamaan. Tetapi tetap merupakan saudara. Sesungguhnya orang – orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah anatar kedua saudaramu ( yang berselisih ) dan bertawakalah kepada allah agar kamu mendapat rahmat ( QA. Al-Hujurat: 10 ) A. Israf 1. Pengertian Israf
Secara Bahasa israf berasal dari kata sarafa, yasrafu,
israfa yg artinya memboroskan, membuang-buang, melampaui batas atau berlebih-lebihan. Dan secara istilah adalah melakukan suatu perbuatan yg melampaui batas atau ukuran yang sebenarnya. Sikap ini biasanya terjadi pada orang-orang yang rakus dan tidak puas atas nikmat yang telah di beri oleh Allah Ta'la. Israf adalah perbuata yg tidak di senangi oleh Allah karena perbuatan ini merupakan bagian dari bentuk tidak mensyukuri nikmat yang telah di berikan oleh allah Ta'ala Ajaran Islam mempunyai dasar hukum yang jelas. Baik langsung dari Allah yaitu ayat-ayat Alquran maupun Hadits dari Rosul. Banyak ayat yg berkenan dengan larangan berbuat israf. di antaranya : "wahai anak cucu adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap ( memasuki ) masjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tiddak menyukai orng-orang yang berlebihan." (Q.S Al- a'raf[7]:31) Ayat tersebut memerintahkan kepada kita untuk memanfatkan rizki yang telah Allah berikan kepada kita, salah satunya dengan makan dan minum serta semua yang telah Allah berikan halalkan untuk manusia tanpa berlebihan. Maksud sebaliknya dari ayat trsebutialah larangan bagi kita untuk melakukan perbuatan yg melampaui batas, yaitu tidak berlebihan dalam menikmati apa yang dibutuhkan oleh tubuh dan jangan pula melampaui batas-batas makanan yang dihalalkan. Perlu dibedakan antara berlebihan dengan pemurah. Bahwa orang yg berlebihan adalah oarang yang memanfaatkan suatu perbuatan melebihi yang kita butuhkan atau menambah sesuatu yang tidak semestinya. Menurut syaekh Nashir As Sa'di ada 3 hal yg bisa dikatagorikan berlebihan, yaitu : Menambah-nambah di atas kadar kemampuan, dan berlebihan dalam hal makan, karena makan yang terlalu kenyang dapat menimbulkan hal yang negatif pada struktur tubuk manusia. Bermewah-mewah dalam makan, minum dan lain-lain artinya dalam memakan atau meminum sesuatu tidak boleh memperturutkan hawa nafsu, sehingga semua yang di inginkan tersedia. Melanggar batasan-batasan yang telah di tentukan Allah Ta'ala. Menumpuk-numpuk harta atau sesuatu hal yang tidak telalu dibutuhkan oleh kita maupun oleh masyarakat. Melakukan segala sesuatu yang berlebiha, contohnya terlalu banyak tidur bisa menyebabkan berbagai penyekit terutama malas, dari penyakit malas inilah timbul berbagai dampak yang tidak baik seperti tidak mau bekerja, kalaupun bekerja hasilnya pun tidak akan optimal melakukan pekerjaanyang sia-sia, terkadang kita sebagai manusia suka denga hal-hal yang bersifat hura-hura memperturutkan hawa nafsunya, manusia dalam menghadapi hidup biasanya dihadapakan pada dua permasalahan yaitu antara keperluan dan kebutuhan dengan keinginan. setelah kita mengetahui arti dari israf, dalil tentang larangan berbuat israf serta hal-hal yang diketegorikan perbuatan israf, maka itu perlu juga mengetahui manfaat dampak yang ditimbulakan akibat dari perbuatan israf, yaitu : Dibenci oleh Allah Ta'ala Menjadi sahabat setan Menjadi orang yang akan tercela dan menyesal Akan Allah binasakan Menjadi orang yang tersesat Lawan dari berlebih-lebihan adalah hemat, sederhana atau seperlunya. Setiap manusia dalam mengurangi hidup pastilah behadapan dengan berbagai persoalan, baik persoalan yang berkaitan dangan harta benda maupun dengan persolan lainnya yang memerlukan sebuah penyelesaian. Hakikat hidup yang sesungguhnya adalah akhirat nanti, jadi segala apa yang kita perbuat di dunia nantinya akan di pertanggung jawabkan dihadapan Allah Ta'ala. 1. Pengertian Tabzir Kata tabzir berasala dari kata bahasa arab yaitu bazara,yubaziru tabzir yang artinya pemborosan. Secara istilah tabzir adalah membelanjakan/mengeluarkan harta benda yang tidak ada manfaatnya dan bukan dijalan Allah. Sifat tabzir ini timbul karena adanya dorongan nafsu dari setan dan biasanya untuk halhal yang tidak disenagi oleh Allah serta ingin dipuji oleh orang lain Selama manusia masih hidup berarti ia masih memerlukan makan, minum, berpakaian, dan kebutuhan lainnya yang harus dipenuhi agar tetap bisa bertahan hidup. Bagi sebagian orang, untuk memenuhi kebutuhannya ia harus bekerja siang dan malam membanting tulang itupun hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar, ada juga sebagian masyarakat yang tidak kebutuhan dasar saja yang terpenuhi tetapi kebutuhan sekunder atau bahkan kebutuhan mewah bisa terpenuhi. Membantu orang lain dalam kemaksiatan. Contoh : Memberi sumbangan kepada orang untuk meminum- minuman keras Mengkonsumsi makanan/minuman yg tidak ada manfaatnya dan justru membahayakan bagi jiwa dan raga. misal : Rokok Orang yang bersodakoh tetapi tidak ikhlas Merayakan Hari Raya lebaran dengan berlebihan Merayakan pesta pernikahan dengan berlebihan tidak sesuai dengan syari'at Setiap aturan yang telah Allah buat untuk Hamba-Nya sudah pasti mengandung hikmah/manfaat bagi hamba-Nya, begitupun larangan terhadap perbuatan tabzir ( boros ). Berikut beberapa akibat yang dapat ditimbulkan dari perbuatan tabzir, yaitu : Mendapat murka Allah Mendapat siksa yang teramat pedih oleh Allah Mendapat kesengsaraan dunia dan akhirat Mendapat cacian dari orang lain 1. Pengertian Fitnah Secara etimologi fitnah itu artinya kesesatan, dan secara istilah syara fitnah adalah menyebarkan berita bohong/jelek dalam suatu hal/orang lain, baik secara diam-diam maupun secara terang-terangan. Fitnah ini muncul karena beberapa faktor yaitu kebencian, kemunafikan dan kedustaan. Fitnah bertujuan utuk menjatuhkan martabat dan membuat kesengsaraan kepada sesorang/kelompok tertentu. Allah Ta'ala berfirman : "Dan bunuhlah mereka di mana kamu temui mereka, dan usirlah mereka dari mana mereka tlah mengusir kamu. Dan fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan. Dan jgnlah kamu perangi mereka di masjidilharam, kecuali jika mereka memerangi mereka di tempat itu. Jika mereka memerangi mereka kamu maka perangi mereka. Demikian balasan bagi orang kafir." ( Q.S. Albaqoroh : 191 ) Ayat tersebut di atas menjelaskan tentang bahaya sebuah fitnah. Fitnah dalam pengertian agama adalah ujian, cobaan dan kekufuran Fitnah adalah suatu perbuatan yang dampaknyabegitu besar, terkadang hanya karena subuah fitnah kecil antar manusia terjadi permusuhan dan pertengkaran. Berikut beberapa akibat yang ditimbulkan oleh fitnah yaitu : Menyebabkan permusuhan Terjadi pembunuhan Melemahkan agama islam Bila kita mendapat fitnah, maka ada beberapa langkah yang dilakukan, yaitu : Sabar dan tenang dalam menghadapi fitnah Mempunyai keberanian untuk mengungkapkan kebenaran yang sesungguhnya Melakukan cek & ricek ( bertabayun ) Mengusahakan perdamaian Berdoa kepada Allah Sebagaimana tlah dijelaskan di atas bahwa Islam sangat melarang terhadap perbuatan fitnah, hal ini bukan saja karena dampak yang ditimbulkan dari fitnah tetapi juga akibat yang akan di terima oleh orang yang suka menfitnah. Orag yang mefitnah akan di beri adzab oleh Allah diakhirat kelak. Allah tlah memberi ancaman berupa adzab yag sangat pedih, yaitu neraka jahanam. Firman Allah Ta'ala, dalam surat Al-Buruj ayat 10 berbunyi : "Sesungguh, orang-orang yang mendatangkan cobaan kepada orang-orang mukmin laki-laki maupun perempuan lalu mereka tidak mau bertaubat, maka merekaakan mendapat azab Jahanam dan mereka akan mendapatkan azab yang membakar."