Anda di halaman 1dari 21

RANGKUMAN

AGAMA ISLAM

NAMA: TASBITA SHALEHA


KELAS: 8C
NO.ABSEN: 33
A. RENDAH HATI

Rendah hati disebut juga tawadu’ pengertian tawadu’ adalah


sikap diri yang tidak merasa lebih dari orang lain. Orang yang
tawadu’ berkeyakinan bahwa semua kelebihan yang ada dalam
dirinya semata mata merupakan karunia dari Allah swt. Dengan
keyakinan yang demikian dia merasa bahwa tidak sepantasnya
berlebihan yang dimiliki itu dibangga-banggakan. Sebaliknya segala
kelebihan yang dimiliki itu diterima sebagai sebuah nikmat yang
harus disyukuri.

Kehidupan orang yang rendah hati pun akan selalu tenang


tanpa kegelisahan. Rendah hati adalah sikap yang harus dimiliki oleh
semua orang. Terlebih, manusia adalah makhluk sosial yang tak bisa
hidup sendiri

Orang yang rendah hati itu derajatnya akan dinaikkan oleh


Allah swt. Sebaliknya, orang yang tinggi hati malah derajatnya akan
diturunkan oleh Allah swt.

ُ‫ك ۖ َفٱعْ ف‬
َ ِ‫ُّوا ِمنْ َح ْول‬ ۟ ‫ب ٱَلن َفض‬ َ ‫نت َف ًّظا َغل‬
ِ ‫ِيظ ْٱل َق ْل‬ َ ‫َف ِب َما َرحْ َم ٍة م َِّن ٱهَّلل ِ ل‬
َ ‫ِنت َل ُه ْم ۖ َو َل ْو ُك‬
َ ‫مْت َف َت َو َّك ْل َع َلى ٱهَّلل ِ ۚ ِإنَّ ٱهَّلل َ ُيحِبُّ ْٱل ُم َت َو ِّكل‬
َ ‫مْر ۖ َفِإ َذا َع َز‬‫َأْل‬
‫ِين‬ ِ ‫اورْ ُه ْم فِى ٱ‬ ِ ‫َع ْن ُه ْم َوٱسْ َت ْغفِرْ َل ُه ْم َو َش‬

Artinya: “Maka berkat rahmat Allah,engkau (Muhammad) berlaku


lemah lemut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan
berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dan sekitarmu.”
(QS. Ali Imran:159)

B. IMAN KEPADA KITAB ALLAH

Iman kepada kitab-kitab Allah swt merupakan rukun iman


yang ketiga, yang memiliki makna percaya dan meyakini
bahwa Allah swt mempunyai kitab yang telah diturunkan
kepada para rasul-Nya agar menjadi pedoman hidup bagi
umatnya. Hukum beriman kepada kitab-kitab Allah swt adalah
fardhu’ain yakni kewajiban atau sesuatu yang punya hukum
wajib bagi setiap orang yang beragama Islam. Iman kepada
kitab-kitab Allah swt menjadi landasan bagi agama kita.
Karena, dengan mengimani kitab-kitab Allah, selain percaya
akan keagungannya, kita juga percaya atas semua perintah,
larangan, serta ajarannya yang diturunkan kepada nabi-
nabinya.

Adapun, cakupan iman kepada kitab Allah swt meliputi empat


perkara. Antara lain:

1.Iman bahwasanya kitab-kitab tersebut turun dari Allah swt.

2.Iman dengan nama-nama yang kita ketahui dari kitab-kitab


tersebut, seperti al-Qur`an yang Allah swt turunkan kepada
Muhammad saw, Taurat kepada Musa a.s, Injil kepada Isa a.s, dan
lain sebagainya.

3.Pembenaran terhadap berita-berita yang shahih, seperti berita-


berita yang ada dalam Al-Qur’an dan kitab-kitab suci sebelumnya
selama kitab-kitab tersebut belum dirubah atau diselewengkan.

4. Pengamalan terhadap apa -apa yang tidak di-nasakh


(dibatalkan) dari kitab-kitab tersebut, menerimanya dan berserah
diri dengannya, baik yang diketahui hikmahnya, maupun yang tidak
diketahui.”
C. MINUMAN KERAS,JUDI DAN PERTENGKARAN

Minuman keras:

Khamar adalah minuman yang memabukan atau minuman


keras (miras). Orang yang mengkonsumsi khamar dapat
menyebabkan akalnya tertutup sehingga tidak dapat mengingat
siapa dirinya sendiri (mabuk). Rasulullah saw. menetapkan
khamar(miras) tidak semata dari bahan untuk membuat khamar
(miras), tetapi lebih dari pengaruh yang ditimbulkan, yaitu
memabukkan. Khamar yang dapat membuat seseorang menjadi
mabuk dan dapat mengakibatkan hilangnya akal pikiran, seperti
ganja, arak, Tuak, dan sejenisnya, hukumnya adalah haram.

Dampak orang yang meminum minuman beralkohol:

Aspek Fisik (Kesehatan Fisik/Fisiologis)

1) Mengkonsumsi minuman beralkohol dapat membuat seseorang


menjadi mabuk dan menyebabkan seseorang mengalami sakit kepala,
mual, muntah serta nyeri pada bagian tubuh tertentu.

2) Berat badan menjadi naik karena minuman beralkohol memiliki kadar


kalori dan gula yang tinggi.

3) Tekanan darah tinggi karena minuman beralkohol dapat pemicu


tekanan darah.

4) Menurunnya kekebalan tubuh dan tubuh dapat dengan mudah


terserang infeksi.

5) Semakin sering dan semakin banyak jumlah alkohol yang anda


konsumsi, semakin besar resiko terjangkit penyakit kanker, penyakit
jantung, gangguan pernafasan dan gangguan pada organ hati.

Adapun cara menghindari minuman keras adalah sebagai berikut:


1) Mendekatkan diri kepada Allah Swt. dan selalu ingat terhadap tujuan
hidup kita.

2) Menjaga diri kita dari hal-hal yang sekiranya merusak dan tidak
berguna bagi diri sendiri atau orang banyak.

3) Dapat membedakan mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak
boleh dilakukan.

4) Menanamkan sifat yang baik dan memberi contoh yang baik pada
kepada anggota keluarga agar tidak terjerumus pada minuman keras
dan pergaulan yang tidak wajar.

Judi:

Al-maisir artinya mudah, yakni mengambil harta orang lain dengan


mudah tanpa susah payah atau yang sering disebut dengan berjudi.
Sedangkan menurut Imam Syaukani: setiap permainan yang tidak lepas
dari merampas harta orang lain atau merugikan orang lain dinamakan
berjudi.Sehingga dari keterangan diatasdapat disimpulkan bahwa berjudi
adalah suatu aktivitas yang direncanakan ataupun tidak dengan
melakukan spekulasi ataupun rekayasa untuk mendapatkan
kesenangan dengan menggunakan jaminan atau taruhan, sehingga
yang menang akan diuntungkan dan yang kalah akan merasa dirugikan.

Dampak negatif perjudian bagi kehidupan pribadi dan sosial, sebagai


berikut:

1) Berjudi termasuk perbuatan setan yang dapat merugikan pribadi dan orang
lain.

2) Dapat merugikan ekonomi karena ketidakpastian usaha yang mereka


lakukan dan dapat menimbulkan permusuhan dan kedengkian.

3) Dapat menyebabkan kelalaian dalam melaksanakan kewajiban.

4) Tertutupnya kepekaan rasa manusiawi dan hilangnya rasa malu dan kasih
sayang sesama manusia.
5) Seseorang menjadi malas bekerja sehingga dapat melakukan perbuatan
yang dilarang agama.

6) Dapat menghancurkan kestabilan, kerukunan, dan keharmonisan keluarga.

7) Dapat menimbulkan kesedihan dan penyesalan dikemudian hari

Cara menghindari perbuatan judi antara lain sebagai berikut:

1) Senantiasa beramar ma’ruf nahi mungkar di setiap kesempatan.

2) Menyosialisasikan dengan jelas tentang bahaya judi.

3) Menindak secara tegas para pelaku perjudian oleh aparat yang berwenang.

3) Berusaha menghindari pergaulan dengan penjudi dan lebih banyak bergaul


dengan orang yangjeias-jelas baik.

4) Senantiasa berusaha mencari rizki yang halal dan qona’ah akan pemberian
Allah Swt.

5) Senantiasa beristighfar dan selalu memohon ampunan serta perlindungan


dari Allah agar tidak terjerumus perjudian.

 
Pertengkaran:

pertengkaran merupakan suatu kegiatan perkelahian atau tindak kekerasan


yang dilakukan oleh sekelompok atau suatu rumpun masyarakat.

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pertengkaran sebagai berikut:

1) Faktor intemal

Kurang mempunya beradaptasi dengan lingkungan sosial dapat


menimbulkan tekanan pada remaja yang mentalnya masih labil, masih dalam
pencarian jati diri dan tujuan hidup. Kompleksnya kehidupan seperti
perbedaan budaya, kesenjangan ekonomi serta pandangan yang bebeda
terhadap sesuatu hal, tidak bisa diterima sehingga dilampiaskan lewat
kekerasan. Saat tidak mampu beradaptasi, rasa putus asa, menyalahkan
orang lain dan tidak dapat memecahkan persoalan yang dihadapinya
membuat rasa frustasi dalam mengendalikan emosinya.

2) Faktor keluarga

Adanya kekerasan dan ketidakharmonisan dalam keluarga akan berdampak


terhadap mental psikologis pada anak. Secara tidak iangsung, remaja akan
meniru pola yang ia lihat di dalam keluarganya.

3) Faktor sekolah

Sebagian besar hidup remaja juga dihabiskan di sekolah, tempat ia belajar


sekaligus mengekspresikan dirinya. Tak heran jika sekolah sering disebut
sebagai rumah kedua. Kebosanan yang dialami seorang pelajar di sekolah
seperti proses belajar mengajar yang monoton,tidak ada kesempatan bagi
peserta didik untuk bertindak kreatif, terlalu mengekang dan otoriter
menyebabkan seorang peserta didik akan memilih untuk bersenang-senang
di luar sekolah.

4) Faktor lingkungan

Lingkungan ini juga berbicara sekolah, media televisi, media cetak dan
ketidakpuasan atas negara atau fasilitas negara. Jika merunut dari faktor
lingkungan, media media dan teladan pemerintah,juga menjadi salah satu
penyebab atas tawuran pelajar. Masih ingat dengan kasus perkelahian dewan
yang terhormat? Media yang menampilkan dan oknum yang berbuat juga
bisa dipersalahkan karena memberi teladan yang buruk.

Cara mencegah pertengkaran antarpelajar:

1) Para peserta didik diberikan pengertian untuk memahami bahwa semua


permasalahan tidak akan selesai jika penyelesaiannya dengan menggunakan
kekerasan.

2) Diadakan pendekatan khusus kepada para pelajar terutama bagi yang


mempunyai permasalahan.

3) llmu beladiri penggunaannya untuk menyelamatkan orang dan bukan


untuk menyakiti orang lain.
4) Memberikan pelajaran ilmu sosial budaya agar bermanfaat untuk pelajar
dalam menempatkan diri di lingkungan masyarakat.

5) Memberikan sanksi yang tegas untuk pelaku tindak kekerasan

D. MAKANAN YANG HALAL DAN HARAM


Makanan halal

Makanan halal adalah makanan yang boleh dimakan menurut


ketentuan syariat islam. Bagi seorang muslim, makanan yang
dimakan harus memenuhi dua syarat, yaitu:

 Halal, artinya dibolehkan berdasarkan ketentuan syariat


islam.
 Tayyib, artinya baik, mengandung nutrisi, bergizi, dan
menyehatkan

Hal ini sesuai dengan perintah Allah dalam QS. Al-maidah/5


ayat 88:

‫اًل‬ ٰ ‫هّٰللا‬
‫َو ُكلُ ْوا ِممَّا َر َز َق ُك ُم ُ َحل ط ِّي ًبا ۖوَّ اتقوا‬
ُ َّ َ
‫هّٰللا َ الَّ ِذ ْٓي اَ ْن ُت ْم ِبهٖ مُْؤ ِم ُن ْون‬
Artinya: “Dan makanlah dari apa yang telah diberikan Allah
kepadamu sebagai rezeki yang halal lagi baik, dan bertakwalah
kepada Allah yang kamu beriman kepadaN-ya” (QS. Al-
maidah/5:88)

Adapun halalnya makanan dan minuman meliputi tiga kriteria berikut ini:

a. Halal dari segi wujudnya/zatnya makanan itu sendiri, yaitu tidak


termasuk makanan yang diharamkan oleh Allah Swt.
 b. Halal dari segi cara mendapatkannya

c. Halal dalam proses pengolahannya.

1) Makanan yang disebut halal oleh Allah dan Rasul-Nya. Hal ini sesuai dengan
hadis berikut :

Artinya : “Apa yang dihalalkan oleh Allah dalam Kitab-Nya adalah halal dan
apa yang diharamkan Allah di dalam Kitab-Nya adalah haram, dan apa yang
didiamkan (tidak diterangkan), maka barang itu termasuk yang dimaafkan”.
(H.R. Ibnu Majah dan Tirmizi)

2) Makanan yang tidak kotor dan tidak menjijikkan. Hal ini sesuai firman Allah
dalam Q.S. al-A’rāf/7 ayat 157 :

3) Makanan yang tidak mendatangkan mudarat, tidak membahayakan kesehatan


tubuh, tidak merusak akal, serta tidak merusak moral dan aqidah. Firman-Nya
dalam Q.S. al-Baqārah/2 ayat 168 : 
Makanan haram

a. Semua makanan yang langsung dinyatakan haram dalam Q.S.


alMāidah/5 ayat 3, yaitu:

Artinya : “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging


babi, dan (daging) hewan yang disembelih bukan atas (nama) Allah,
yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang
diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu sembelih. Dan
(diharamkan pula) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan
pula) mengundi nasib dengan azlam (anak panah) (karena) itu
perbuatan fasik...” (Q.S. al-Māidah/5 : 3) 

Dalam ayat tersebut, makanan yang dinyatakan haram adalah : 


1) bangkai, 
2) darah, 
3) daging babi, 
4) daging hewan yang disembelih atas nama selain Allah Swt., 
5) hewan yang mati karena tercekik, dipukul, terjatuh, ditanduk hewan lain,
diterkam binantang buas, 
6) hewan yang disembelih untuk berhala. 

b. Semua jenis makanan yang mendatangkan mudarat/bahaya


terhadap kesehatan badan, jiwa, akal, moral, dan akidah.
Perhatikan Q.S. al-A’raf/7 ayat 33:
Artinya: “Katakanlah (Muhammad), “Tuhanku hanya
mengharamkan segala perbuatan keji yang terlihat dan yang
tersembunyi, perbuatan dosa, dan perbuatan zalim tanpa
alasan yang benar ...” (Q.S. al-A’raf/7 : 33)

c. Semua jenis makanan yang kotor dan menjijikkan (khobāis). Firman Allah
dalam Q.S. al-A’raf/7 ayat 157:

d. Makanan yang didapatkan dengan cara batil. Perhatikan Q.S. an-


Nisā’/4 ayat 29 berikut:

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling


memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali
dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara
kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh Allah Maha
Penyayang kepadamu” (Q.S. an-Nisā’/4 : 29)
Ayat tersebut menegaskan bahwa makanan yang diperoleh dengan
cara batil (tidak benar) hukumnya haram, misalnya didapat dengan cara
mencuri, menipu, memalak, korupsi, memeras, dan sejenisnya. 

E. PATUH DAN HORMAT KEPADA ORANG


TUA DAN GURU
Islam mengatur hubungan antara orang tua terhadap
anak, termasuk tata cara pergaulannya. Antara orang tua
dan anak masing-masing memiliki hak dan kewajiban yang
diatur dalam Islam.

Dalam ajaran Islam, kedua orang tua memiliki


kedudukan yang tinggi. Setiap anak diwajibkan untuk
berbuat baik kepada kedua orang tua (birrul walidain). Birrul
walidain juga diartikan sebagai berbakti kepada kedua
orang tua.

Kewajiban menghormati dan mematuhi kedua orang


tua termaktub di dalam Al-Qur’an . Ada banyak ayat yang
berbicara tentang hal ini, diantaranya surat An-Nisa/4 ayat
36:

ِ ‫سا ًنا َّو ِبذِى ْالقُرْ ٰبى َو ْال َي ٰت ٰمى َو ْال َم ٰس ِكي‬
‫ْن‬ َ ْ‫ْن ِاح‬ €ِ ‫َواعْ ُب ُدوا هّٰللا َ َواَل ُت ْش ِر ُك ْوا ِبهٖ َش ْيـًٔا وَّ ِب ْال َوالِ َدي‬
ۗ ‫ت اَ ْي َما ُن ُك ْم‬
ْ ‫ْن الس َِّبي ِْۙل َو َما َم َل َك‬ ِ ‫ب ِب ْال َج ۢ ْن‬
ِ ‫ب َواب‬ ِ ‫ب َوالصَّا ِح‬ ِ ‫ار ْال ُج ُن‬ِ ‫ار ذِى ْالقُرْ ٰبى َو ْال َج‬ ِ ‫َو ْال َج‬
٣٦ – ‫ان م ُْخ َتااًل َف ُخ ْورً ۙا‬ ‫هّٰللا‬
َ ‫اِنَّ َ اَل ُيحِبُّ َمنْ َك‬

Artinya : “Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu


mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Dan
berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat,
anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan
tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba
sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai
orang yang sombong dan membanggakan diri.” (QS. An-
Nisa’/4 : 36)

Berbakti kepada orang tua merupakan kewajiban ibadah


dari Allah Swt bagi hamba-Nya. Jadi, berbakti kepada
orang tua bukan merupakan balasan anak kepada
keduanya karena telah melahirkan, merawat dan mendidik.
Dalam sebuah hadits riwayat Muslim, Rasulullah Saw
bersabda yang artinya :

“Dia celaka! Dia celaka! Dia celaka!” lalu beliau ditanya;


“Siapakah yang celaka, ya Rasulullah?” Jawab Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam: “Barang Siapa yang mendapati kedua orang
tuanya (dalam usia lanjut), atau salah satu dari keduanya,
tetapi dia tidak berusaha masuk surga (dengan berusaha
berbakti kepadanya dengan sebaik-baiknya).” Sumber : Kitab
Hadis Shahih Muslim
Perilaku durhaka kepada orang tua (uququl walidain)
merupakan dosa besar. Seorang anak yang durhaka kepada
orang tua akan sengsara hidupnya, baik di dunia ini maupun di
akhirat kelak.

Wahai anak shaleh, tahukah kalian bagaimana cara


menghormati dan mematuhi kedua orang tua ? Jika orang tua
masih hidup maka dapat dilakukan dengan cara :

1. Mendengarkan semua perkataannya dengan penuh rasa


hormat dan rendah hati.
2. Membantu pekerjaan rumah atau pekerjaan lain yang dapat
meringankan beban orang tua.
Senantiasa meminta doa restu.

“Tiga macam doa yang akan di kabulkan dan tidak ada


keraguan pada ketiganya, yaitu; doa orang yang di dzalimi,
doanya orang musafir dan doa orang tua kepada anaknya.”
Sumber : Hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah
Jika orang tua sudah meninggal, maka cara menghormati
dan mematuhinya adalah sebagai berikut:

1.Menyambung tali silaturahim dengan kerabat dan


sahabat orang tua.

2.Melanjutkan cita-cita orang tua

3.Mendoakan ayah dan ibu dengan memintakan ampun


kepada Allah Swt

Guru berjasa besar dalam mendidik dan mengajar kita


sejak usia dini. Berkat jasa guru kita bisa membaca,
menghitung, menyanyi, dan menguasai berbagai ilmu
pengetahuan. Mereka tak kenal lelah dalam mengajar dan
mendidik muridmuridnya. Tanpa bimbingan dan didikannya
kita tidak akan bisa membedakan antara yang benar dan
salah, mana yang halal dan haram. Jasa guru tidak bisa
dinilai dengan materi.

Islam menempatkan guru pada posisi mulia. Mereka adalah


orang tua kita setelah orang tua kandung. Menghormati dan
mematuhi guru dapat dilakukan dengan cara :

1. Menyapa dan mengucapkan salam saat bertemu


2. Mendengarkan dan menyimak dengan baik semua
perkataannya
3. Mengikuti pelajarannya dengan penuh semangat
4. Memandang guru dengan pandangan penuh rasa hormat
(ta’dzim)
5. Hendaklah duduk dihadapan guru dengan sopan dan
tenang

Imam Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah berkata : “Bila kamu


melihat ada anak muda yang bercakap-cakap padahal sang
guru sedang menyampaikan ilmu, maka berputus-asalah
dari kebaikannya, karena dia sedikit rasa malunya”
6. Guru juga berjasa dalam menanamkan akidah Islam
yang lurus. Dengan akidah yang lurus, seseorang
akan hidup bahagia dunia hingga akhirat. Dalam
ajaran Islam, guru atau ulama harus dihormati dan
dimuliakan. Menghormati, mematuhi dan memuliakan
guru merupakan syarat agar ilmu yang diperoleh bisa
bermanfaat bagi orang lain. Seseorang yang memiliki
ilmu yang bermanfaat akan mendapatkan pahala
sampai hari kiamat.

F. BANI UMAYYAH
A. Periode pemerintahan
Periode pemerintahan Bani Umayyah dibagi menjadi dua yaitu
Damaskus (Syiria) dan Andalusia/Cordoba (Spanyol). Jurnal
Sejarah Peradaban Islam, periode pemerintahan yang berpusat di
Damaskus berlangsung 90 tahun pada 660-750 M.

"Dinasti Umayah di Andalusia (Spanyol) awalnya merupakan


wilayah taklukan Umayyah yang dipimpin seorang gubernur pada
zaman Walid Ibn Abd Al Malik,"

Andalusia kemudian diubah menjadi kerajaan yang terpisah dari


kekuasaan Dinasti Abbasiyah, setelah berhasil menaklukan Bani
Umayah di Damaskus. Kekuasaan Umayyah di Spanyol
berlangsung 275 tahun pada 756-1031 M.
 B. Kemajuan yang dicapai
Berbagai kemajuan dalam sistem pemerintahan dan ilmu
pengetahuan berhasil dicapai Bani Umayyah. Berikut
penjelasannya:

1. Kemajuan dalam sistem pemerintahan

 Pendirian departemen pencatatan (diwanul khatam)

 Pendirian pelayanan pos (Diwanul Barid

 Pemisahan urusan keuangan dari urusan pemerintahan


dengan mengangkat pejabat bergelar sahibul kharaj

 Penggunaan bahasa Arab sebagai alat komunikasi resmi


dalam pemerintahan

 Pencetakan mata uang

 Pembangunan fasilitas umum misal gedung, masjid, sumur,


jalan raya

 Pengurangan pajak dan menghentikan pembayaran upeti


(jizyah) bagi orang yang baru masuk Islam.

2.Kemajuan dalam agama dan ilmu pengetahuan

 Penyempurnaan tulisan mushaf al-Quran dengan titik pada


huruf-huruf tertentu
 Pembangunan masjid Al Amawi di Damaskus dan al Aqsha di
Yerussalem
 Perluasan masjid Nabawi di Madinah
 Pembangunan rumah sakit bagi penderita kusta
 Pengumpulan hadits
 Menyamakan kedudukan orang Arab dan non Arab sehingga
kembali bersatu.

C. Keruntuhan Bani Umayyah


Ada beberapa faktor yang menyebabkan keruntuhan dinasti berusia
365 tahun tersebut. Faktor ini adalah:

 Munculnya kelompok yang tidak puas terhadap Bani Umayyah


misal Khawarij, Syiah, dan non-Arab (mawali)
 Tidak adanya ketentuan jelas tentang sistem pergantian
khalifah
 Perpecahan antara etnis suku Arabiah Utara (Bani Qais)
dengan suku Arabiyah Selatan (Bani Kalb)
 Senang hidup mewah
 Terbunuhnya Khalifah Marwan bin Muhammad yang
dilakukan tentara Dinasti Abbasiyah sebagai akhir Dinasti
Bani Umayyah di Damaskus
 Munculnya kekuatan baru yang dipimpin keturunan Al-Abbas
bin Abdul Muthalib sebagai saingan Bani Umayyah.

G. SHOLAT SUNNAH
A. Salat Sunnah Berjamaah

Salat sunnah adalah salat yang dianjurkan untuk mengerjakannya.


Orang yang melaksanakan salat sunah akan mendapatkan pahala,
sedangkan bila tidak dikerjakan tidak apa-apa dan tidak
mendapatkan dosa.

Salat sunnah dapat dilakukan sendiri (munfarid) ataupun bersama-


sama (berjamaah). Salat sunnah yang dianjurkan secara
berjamaah adalah :

1. Salat Idul Fitri


2. Salat Idul Adha
3. Salat Kusuf (Gerhana Matahari)
4. Salat Khusuf (Gerhana Bulan)
5. Salat Istisqa (Meminta Hujan)

1. Salat Idul Fitri


Salat Idul Fitri adalah salat sunnah dua rakaat yang dilaksanakan
pada hari raya Idul Fitri pada setiap tanggal 1 Syawal. Hukum
melaksanakan salat Idul Fitri adalah sunnah mu’akad (sangat
dianjurkan). Id artinya kembali. Waktu melaksanakan salat Idul Fitri
adalah sesudah terbit matahari sampai tergelincirnya matahari
pada tanggal 1 Syawal tersebut.

2. Salat Idul Adha

Salat Idul Adha adalah salat yang dilaksanakan pada hari raya
Qurban atau hari raya Idul Adha. Salat ini dilaksanakan pada
tanggal 10 Dzulhijah. Hukum salat Idul Adha adalah sunnah
muakkad. Tata cara salat Idul Adha sama dengan salat Idul Fitri,
yang membedakan hanya niat.

3. Salat Kusuf

Salat sunnah kusuf adalah salat sunnah yang dilaksanakan ketika


terjadi gerhana matahari. Hukum salat sunnah kusuf adalah sunnah
muakkad. Waktu pelaksanaan salat kusuf adalah saat mulai
terjadinya gerhana matahari sampai matahari kembali tampak utuh
seperti semula.

4. Salat Khusuf

Salat sunnah khusuf adalah salat sunnah yang dilaksanakan ketika


terjadi gerhana bulan. Hukum salat sunnah khusuf adalah sunnah
muakkad.

Waktu pelaksanaan salat khusuf adalah saat mulai terjadinya


gerhana bulan sampai bulan kembali tampak utuh seperti semula.
Tata cara salat khusuf sama seperti salat kusuf, yang membedakan
hanya niat yaitu :

َ ‫ُأ‬
ِ ‫صلِّي ُس َّن َة ال ُخسُوفِ َر ْك َع َتي‬
‫ َمأمُومًا هلل َت َعا َلى‬/‫ْن ِإ َمامًا‬

5. Salat Istisqa

Salat sunnah Istisqa adalah salat sunnah untuk meminta turunnya


hujan. Sebelum melaksanakan salat Istisqa diharapkan untuk
berpuasa selama empat hari berturut-turut.
Salat Istisqa disunnahkan membawa hewan peliharaan ke
lapangan tempat berlangsungnya salat Istisqa. Tata cara salat
Istisqa :

1. Muazin tidak perlu melakukan adzan dan iqamah, hanya perlu


mengucapkan: "Assholatu Jama'ah"
2. Salat dilaksanakan seperti salat sunnah lainnya.
3. Setelah salat dilanjutkan dengan khutbah.

B. Salat Sunnah Munfarid


Salat sunnah munfarid adalah salat sunnah yang dikerjakan
sendiri. Macam-macam salat sunnah munfarid : Salat
Rawatib, Salat Tahiyyatul Masjid dan Salat Istikharah.

1. Salat Rawatib

Rawatib berasal dari kata ratibah yang artinya tetap, menyertai,


atau terus menerus. Jadi salat rawatib artinya salat yang
dilaksanakan menyertai atau mengiringi salat fardu, baik sebelum
maupun sesudahnya. Dari hukumnya, salat rawatib dibagi dua yaitu
salat rawatib mu’akadah dan salat rawatib gairu mu’akkad. Macam-
macam salat rawatib mu’akadah adalah dua rakaat sebelum
dzuhur, dua rakaat setelah dzuhur, dua rakaat sesudah maghrib,
dua rakaat sesudah isya, dua rakaat sebelum subuh.

Macam-macam salat rawatib gairu mu’akkad adalah dua rakaat


sebelum dzuhur, dua rakaat sesudah dzuhur, empat rakaat
sebelum asar, dua rakaat sebelum maghrib. Dari segi
pelaksanaannya, salat rawatib dibagi menjadi dua yaitu: qabliyyah
dan ba’diyyah.

2. Salat Tahiyyatul Masjid

Salat Tahiyyatul Masjid adalah salat sunnah yang dilaksanakan


untuk menghormati masjid. Pada saat masuk masjid, disunnahkan
mendahulukan kaki kanan seraya membaca doa:

َ ‫اغفِرْ لِي ُذ ُن ْو ِبي َوا ْف َتحْ لِي َأب َْو‬


َ ‫اب َرحْ َمت‬
‫ِك‬ ْ ‫اَللَّ ُه َّم‬
"Hai Tuhanku, ampuni untukku segala dosaku. Buka lah bagiku
segala pintu rahmat-Mu,”

3. Salat Istikharah

 Salat istikharah adalah salat yang ditujukkan untuk memohon


petunjuk kepada Allah atas dua pilihan atau lebih, agar
ditunjukan yang terbaik. Waktu pelaksanaan salat istikharah
terbaik adalah pada sepertiga malam. Sama seperti salat
tahajud. Tata cara salat istikharahNiat, bacaannya
adalah : ‫ْن هّٰلِل ِ َت َعا َلى‬ َ ‫ُأ‬
َ ‫صلِّيْ ُس َّن َة ااْل ِسْ ت َِخ‬
ِ ‫ار ِة َر ْك َع َتي‬
 Rakaat pertama disunnahkan membaca Al-Kafirun,
sedangkan rakaat kedua membaca Al-Ikhlas.

 Setelah salat dilanjutkan membaca doa Istikharah, yaitu : 

،ُ‫ ِدر‬€‫ ِد ُر َواَل َأ ْق‬€‫ك َت ْق‬ َ ‫ َفِإ َّن‬،‫ل َِك ْالعَظِ ي ِْم‬€‫ض‬
ْ ‫ك ِمنْ َف‬ َ ُ‫َأل‬€‫ َوَأ ْس‬،‫ِك‬ َ ‫ َوَأسْ َت ْق ِدر‬،‫ِك‬
َ ‫ُك ِبقُ ْد َرت‬ َ ‫ُك ِبع ِْلم‬ َ ‫اَل ٰلّ ُه َّم ِإ ِّنيْ َأسْ َت ِخ ْير‬
ْ‫ ٌر لِيْ فِيْ ِد ْي ِني‬€€€ْ‫ َخي‬.... ‫ر‬€€€ْ‫م‬ َ ‫ َذا ْاَأل‬€€€‫ت َتعْ َل ُم َأنَّ ٰه‬ َ ‫ اَل ٰلّ ُه َّم ِإنْ ُك ْن‬.ِ‫وب‬€€€ُ
ْ ‫ت َعاَّل ُم ْال ُغي‬ َ ‫ َوَأ ْن‬،‫َو َتعْ َل ُم َواَل َأعْ َل ُم‬
ْ‫رٌّ لِي‬€ ‫مْر َش‬ َ ‫ت َتعْ َل ُم َأنَّ ٰه َذا ْاَأل‬ َ ‫ َوِإنْ ُك ْن‬،ِ‫اركْ لِيْ فِ ْيه‬ ُ
ِ ‫مْريْ َفا ْقدُرْ هُ لِيْ َو َيسِّرْ هُ لِيْ ث َّم َب‬
‫َأ‬
ِ ‫َومَعَاشِ يْ َو َعاقِ َب ِة‬
‫ان ُث َّم‬€ ُ ‫ر َحي‬€
َ €‫ْث َك‬ َ €‫ دُرْ ل َِي ْال َخ ْي‬€‫ ُه َوا ْق‬€‫ ِر ْف ِنيْ َع ْن‬€‫اص‬
ْ ‫ ِر ْف ُه َع ِّنيْ َو‬€‫اص‬ ْ ‫ريْ َف‬€ ‫َأ‬
ِ €ْ‫ ِة م‬€‫يْ َو َعاقِ َب‬€‫اش‬ ِ ‫فِيْ ِد ْي ِنيْ َو َم َع‬
‫رْ ضِ ِنيْ ِب ِه‬ ‫َأ‬

Anda mungkin juga menyukai