Anda di halaman 1dari 5

Nama : Erika

Kelas : XII IPA 4


No Absen : 12

Etika Pergaulan Di Masa Pandemi


Menurut Kaidah Islami

Manusia sebagai mahluk sosial pasti senantiasa berinterkasi dengan manusia lainnya,
interkasi dengan lingkungan baik itu ditempat tinggal maupun ditempat bekerja. Saling
berinteraksinya satu sama lain merupakan rutinitas yang tak terlepaskan dari semenjak kita lahir,
dari mulai tidak bisa berinteraksi secara sempurna hingga berkembang keproses interaksi social
yang dapat diterima oleh lingkungan. Namun pada realitanya tidak semua manusia mampu
berinteraksi dengan baik, meskipun dari segi usia serta pengalaman hidup sudah cukup, hal ini
dikarena kan masih banyak orang yang bersifat egois, individualis dan tidak ingin tahu dengan
keadaan lingkungan sekitar. Apalagi dalam masa pandemi saat ini yang telah melanda beberapa
negara, khusunya di Indonesia. Semua mobilitas yang terjadi seperti biasanya telah berubah
karena adanya pandemi Covid-19 ini, perbedaan yang sangat mencolok adalah perubahan
interaksi sosial. Biasanya kita melakukan interaksi tidak ada halangan, tetapi untuk saat ini
interaksi sosial sangatlah terbatas biasa disebut juga dengan social distancing. Mengingat virus
ini menyebar melalui kontak fisik dengan penderita yang dapat menyerang saluran pernafasan.
Maka dari itu kita harus bisa menerapkan etika bagaimana cara bergaul yang baik di masa
pandemi menurut kaidah islam.
Dalam islam pergaulan diatur sedemikian mungkin sehingga menghindari hal-hal yang
tidak diinginkan seperti halnya konflik dan lain sebagainya. Seperti yang kita ketahui bahwa
Allah menciptakan manusia dengan berbagai macam perbedaan dan berasal dari berbagai suku
dan Allah menghendaki manusia untuk saling mengenal satu sama lain sebagaimana firman
Allah dalam Surat Al Hujurat ayat 13 yang berbunyi :

‫ٰۤياَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا َخلَ ۡق ٰن ُكمۡ ِّم ۡن َذ َك ٍر َّواُ ۡن ٰثى َو َج َع ۡل ٰن ُكمۡ ُشع ُۡوبًا َّوقَبَ ِٕٓاٮ َل لِتَ َعا َرفُ ۡوا‌ ؕ اِ َّن اَ ۡك َر َم ُكمۡ ِع ۡن َد‬
ۡ‫خبِي‬ َ ‫هّٰللا ِ اَ ۡت ٰقٮ ُكمۡ‌ ؕ اِ َّن هّٰللا َ َعلِ ۡي ٌم‬

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa – bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah
orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal” (QS. al-Hujurat: 13).

ETIKA PERGAULAN ISLAMI

Islam adalah agama yang mulia dan mengatur segala aspek kehidupan termasuk
pergaulan. Dalam islam ada beberapa etika yang harus dipenuhi dan hal ini disebut dengan etika
islam. Secara bahasa kata etika berasal dari kata ethokos (Yunani) atau ethos yang memiliki arti
karakter, kebiasaan, kecenderungan dan penggunaan.

Kata etika itu sendiri juga cenderung identik dengan kata dalam bahasa latin mos yang
artinya adat atau tata cara kehidupan. Dengan kata lain etika islami adalah sistem atau tata cara
yang mengatur tingkah laku seseorang terutama dalam masyarakat. Etika islam adalah etika yang
dilandasi oleh hukum islam dan mutlak mengikat semua umat muslim terutama dalam pergaulan.
Pokok dasar etika islam tercantum dalam alqur’an seperti firman Allah dalam Al qur’an surat Al
Qalam ayat 4 dan Ali Imran ayat 104, yang berbunyi :

‫َظي ٍْم‬ ٍ ُ‫ك لَ َع ٰلى ُخل‬


ِ ‫قع‬ َ َّ‫َواِن‬

“Sesungguhnya engkau (Muhammad) berada di atas budi pekerti yang agung”. (Al Qalam ; 4)
َ ‫ُوف َويَ ْنهَوْ نَ َع ِن ْال ُم ْن َك ِر ۚ َوُأو ٰلَِئ‬
‫ك هُ ُم‬ ِ ‫َو ْلتَ ُك ْن ِم ْن ُك ْم ُأ َّمةٌ يَ ْد ُعونَ ِإلَى ْالخَ ي ِْر َويَْأ ُمرُونَ بِ ْال َم ْعر‬
َ‫ْال ُم ْفلِحُون‬

”Hendaklah ada diantara kamu segolongan yang menyeru kepada kebaikan (al-khair)
menyerukan kepada ma’ruf (yang baik) dan melarang dari perbuatan munkar dan itulah
orangorang yang bahagia” (Q.S. Ali-Imran: 104)

SISTEM PERGAULAN DALAM ISLAM

Dalam agama islam ada beberapa aspek atau hal menyangkut pergaulan yang harus
diketahui diantaranya adalah dengan siapa kita bergaul dan bagaimana cara bergaul dengan
orang lain. Untuk lebih jelasnya simak penjelasan berikut ini mengenai pergaulan dalam islam.

1. Etika Pergaulan Dengan Orang Yang Lebih Muda

Dalam pergaulan, tidak hanya orang yang lebih tua dan orang yang menjadi perhatian kita
untuk selalu kita hormati, tapi juga orang-orang yang lebih muda. Islam menganjurkan kita agar
bersikap merendah dan santun sesama mukmin, termasuk orang yang lebih muda dari kita.
Walau kita banyak kelebihan dibanding mereka, kita tak boleh sombong, dan congkak pada
mereka justru kita harus membantunya dengan penuh kasih sayang dan segala kecintaan.
Pergaulan dengan orang lebih muda termasuk juga terhadap orang yang keadaan
perekonomiannya rendah, pengetahuan dan pengalamannya lebih lemah dari kita, juga anak
yatim dan fakir miskin. Terhadap mereka kita wajib menyantuni dan bersikap penuh kasih
sayang, tidak berbuat dan berkata kasar, tidak menghina keadaan dan derajat mereka. Jika kita
tidak hormat dan tidak sopan terhadap mereka yang lebih muda dari kita, maka niscaya mereka
pun tidak akan menghormati kita.

2. Etika Pergaulan Dengan Teman Sebaya

  Sebaya bisa berarti sama usianya, maka dari itu pergaulan dengan orang sebaya sangat
penting. Hampir setiap hari, dikalangan masyarakat maupun di sekolah, kita sering kali
berkumpul dengan teman sebaya yang memiliki kesamaan dengan kita dalam beberapa hal. Pada
saat kita kesulitan, merekalah orang yang tepat untuk m\dimintai tolong baik bersifat pribadi pun
kita lebih terbuka.
      Manusia adalah makhluk sosial yang selalu berhubungan dan saling membutuhkan satu sama
lain, setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan serta memerlukan bantuan orang lain.
Dalam pergaulan sehari-hari kita sela bersama mereka, maka kita patut menghormatinya serta
menghargai kedudukan mereka, demikian pula mereka akan menghormati dan menghargai kita,
cara bergaul yang baik dengan mereka (orang sebaya) yaitu hendaknya kita turut memikirkan
dan mempedulikan persoalan dan kesulitan mereka serta turut meringankan beban
permasalahannya.
Hal-hal yang perlu diperhatika dalam pergaulan dengan teman sebaya antara lain

 Mengucapkan salam setiap bertemu dengan teman sebaya dan sesama muslim. Jika perlu kita
bisa berjabat tangan tentunya jika orang tersebut berjenis kelamin sama ataupun mahram kita.
 Mengucapkan salam hukumnya sunnah bagi umat islam dan menjawab salam hukumnya wajib.
Senantiasa menyambung tali silaturahmi dengan saling berkunjung dan berkumpul untuk hal-hal
yang baik maupun belajar bersama (baca keutamaan menyambung tali silaturahmi). Hal ini akan
semakin memperkuat ukhuwah islamiyah diantara para pemuda pada umumnya (baca pengertian
ukhuwah islamiyah, ihsaniyah dan wathoniyah)
 Saling mengerti serta memahami kebaikan dan kekurangan masing-masing dan menghindari
segala macam jenis perselisihan
 Teman sebaya hendaknya saling tolong menolong dalam hal kebaikan dan menolong teman
sebaya yang sedang dalam kesusahan tentunya sangat dicintai Allah SWT misalnya dengan cara
bersedekah (baca keutamaan bersedekah)
 Mengasihi dan memberi perhatian satu sama lain terutama jika ada teman yang sedang
kesusahan atau ditimpa suatu masalah, kita sebagai teman wajib mendukung dan bila perlu
memberi pertolongan

Menurut Hadist nya sebagai berikut :

Dari Abu Hurairah RA berkata ” Kewajiban orang muslim terhadap orang muslim lain enam
perkara. Orang beratnya kepada beliau; apakah itu ya Rasulallah? Jawab Rasulallah SAW.: “
Jika berjumpa dengannya diberi salam, jika diundang mendatanginya, jika dimintanya nasihat
diberikan, jika bersin dan ia menyebut nama Allah, dido’akan dengan beroleh rahmat,jika ia
sakit ditengok dan jika ia meninggal diantarkan”. (H.R.Muslim)

3. Etika Pergaulan Dengan Yang Lebih Tua

Yang dimaksud orang yang lebih tua disini adalah para orang tua kita, yaitu Bapak, ibu,
kakek, nenek, paman, bibi, kakak dan orang lain yang lebih tua dari kita.
Kita wajib menghormati orang tua yang telah memelihara kita dan membesarkan, mendidik
dan membiayai hidup kita, tidak sedikit pengorbanan mereka lahir dan batin, baik materi, tenaga
dan pikiran yang telah dicurahkan untuk kepentingan anak-anaknya. Walaupun mereka tidak
mengharapkan balasan atas kasih sayang dan pengorbanan kepada kita.
Namun tidak selayaknya kita mengabaikan kewajiban menghormati dan menuruti segala
nasehat dan perhatiannya. Kakek, nenek, paman, bibi, dan kerabat kita yang lebih tua juga harus
kita hormati dan kita perlakukan seperti orang tua kita. Oleh karena itu kita harus berlaku hormat
dan sopan, tidak bersikap melawan atau menentang pada saat ada perselisihan. Karena bila kita
bersikap hormat dan sopan insya’ Allah mereka pun akan berlaku sama.
Salah satu hadis riwayat Imam Tirmidzi menegaskan demikian, “Buknlah dari golongan kami
mereka yang tidak menyayangi yang lebih muda, dan mereka yang tidak menghormati yang
lebih tua.” (HR. Tirmidzi).

 Beberapa hal yang dapat diperhatikan dalam bergaul dengan orang yang lebih tua adalah

 Menghormati mereka dengan sepenuh hati dan senantiasa mengikuti nasihat mereka dalam
kebaikan
 Mencontoh tingkah laku mereka yang baik dan menjadikannya pelajaran
 Memberi salam setiap kali bertemu dan senantiasa bertutur kata dengan lemah lembut dan
menjaga sopan santun
 Tidak berkata kasar pada mereka dan menjaga perasaannya walaupun ia berkata tidak baik,
janganlah kita membalasnya dengan perkataan yang tidak baik juga untuk menghidari konflik
terutama konflik dalam keluarga
 Senantiasa mendoakan terutama jika mereka adalah orangtua atau saudara kita

Anda mungkin juga menyukai