XII IPA 4
Tragedi Trisakti
Tragedi Trisakti terjadi pada 12 Mei 1998. Dalam tragedi ini terjadi peristiwa
penembakan mahasiswa Universitas Trisakti. Pada tahun 1998, terjadi krisis moneter yang
berakibat ke banyak sektor. Keadaan ini mengundang aksi protes mahasiswa.
Saat mahasiswa mundur kembali ke kampus mereka, terjadi sebuah provokasi yang
menyebabkan beberapa mahasiswa terpancing. Akhirnya kerusuhan pun terjadi, polisi
melakukan penembakan sehingga empat mahasiswa tewas dan beberapa luka-luka.
Pertanyaan :
1. Mengapa kasus tersebut terjadi ?
2. Faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya kasus tersebut ?
3. Sila ke berapa yang berkaitan dengan kasus tersebut ?
4. Bagaimana upaya mencegahnya ?
5. Bagaimana pendapatmu agar kasus ini tidak terulang lagi ?
ANGGIE WIDYA PRATAMA
XII IPA 4
Jawab :
1. Karena pada saat itu para mahasiswa dan para demokrasi ingin menuntut kepada
pemerintah untuk segera melakukan sebuah reformasi akibatnya banyaknya korupsi,
kolusi, dan nepotisme (KKN) yang membuat negara terseret pada krisis moneter. Dan
ingin menuntut pemerintah agar memberikan keadilan yang merata kepada semua
rakyat Indonesia.
2. Tragedi Trisakti disebabkan oleh aksi penembakan oleh pihak militer akibat
demonstrasi besar-besaran yang berujung pada tindak anarkis melawan pihak militer
yang mewakili pemerintah. Para mahasiswa dan demonstran memprotes Orde Baru
dan Soeharto nya yang kental dengan KKN dalam pemerintahannya yang berakibat
pada ketidakmampuan dalam mengatasi krisis ekonomi yang berkepanjangan dan
masa pemerintahan Soeharto yang sudah terlalu lama yang juga penuh dengan
berbagai penyimpangan sejarah.
3. Tragedi ini jelas bertentangan dengan sila ke-2 dan sila ke-5. Tragedi 1998 jelas
bertentangan dengan sila pancasila, tepatnya sila yang ke-5, mengenai keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam tragedi 1998, terjadi berbagai peristiwa yang
merenggut hak-hak orang lain, bahkan hak untuk hidup. Dalam sila ke-5 disebutkan
bahwa setiap rakyat harus diperlakukan adil dan sama rata. Namun, kenyataannya
yang mendapat keadilan justru oknum-oknum yang berkuasa dan pantas dihukum,
bukannya pihak-pihak yang menjadi korban. Sila-2 juga dilanggar dalam tragedi ini,
mengingat cukup banyak korban yang berjatuhan oleh akibat tindakan yang tak
berperikemanusiaan.
- Memberikan hukum yang lebih tegas bagi para pelanggar HAM, contoh pada orang
yang melakukan korupsi dll.
5. Khususnya kepada pemerintah untuk mendengarkan setiap pendapat yang keluar dari
rakyatnya, lalu memberikan hukuman yang tegas kepada para pejabat yang korupsi
karena hal tersebut telah melanggar dan mengambil setiap hak rakyat yang telah
diberikan dan dapat menurunkan ekonomi di negara Indonesia
ANGGIE WIDYA PRATAMA
XII IPA 4
Pertanyaan :
1. Mengapa kasus tersebut terjadi ?
2. Faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya kasus tersebut ?
3. Sila ke berapa yang berkaitan dengan kasus tersebut ?
4. Bagaimana upaya mencegahnya ?
5. Bagaimana pendapatmu agar kasus ini tidak terulang lagi ?
Jawab :
1. Karena masyarakat masih tak menyadari arti peraturan lalu lintas yang sebenarnya.
Bila dilanggar akan menimbulkan sanksi yang tak ringan dan kurangnya kesadaran
bahwa hal tersebut bisa membahayakan pengendara lain dan bisa menyebabkan
terjadinya kecelakaan.
2. Kurangnya kesadaran dalam diri seseorang bahwa hal tersebut bisa berdampak
berbahaya bagi dirinya dan orang lain, dan kurangnya pengetahuan tentang
pentingnya mentaati peraturan lalu lintas.
3. Pelanggaran lalu lintas adalah termasuk perilaku yang bertentangan dengan sila
kelima Pancasila. Alasannya adalah karena perbuatan ini merugikan kepentingan
umum, melanggar hak-hak pengguna jalan yang lain sehingga jauh dari kata adil yang
ANGGIE WIDYA PRATAMA
XII IPA 4
merupakan nilai yang diusung sila kelima Pancasila. Masing-masing sila pada
Pancasila memiliki butir-butir tertentu. Adapun butir-butir sila kelima antara lain
sebagai berikut:
4. - Penetapan hukum yang lebih tegas, bukan permainan salam tempel di jalan.
5. Pengendara bermotor harus memiliki etika kesopanan di jalan dan harus mematuhi
atau melaksanakan tata tertib lalu lintas, terutama tata tertib keamanan berlalu lintas
supaya tidak merenggut korban jiwa dan bisa merugikan orang lain. hal ini harus
disadari pada setiap pengendara bermotor dijalan agar tidak ada yang dirugikan.
Penegak peraturan lalu lintas harus tegas dalam menangani para pelanggar lalu lintas
dan memprosesnya secara hukum. Penegak hukum peraturan lalu lintas harus lebih
rajin merazia pengendara bermotor yang melanggar peraturan lalu lintas tidak hanya
disiang hari tapi dimalam hari karena banyak pengendara bermotor yang ugal-ugalan
atau memacu kendaraanya terlalu cepat sehingga bisa mengancam keselamatan
dirinya maupun oran lain.