Di atas telah disebutkan beberapa contoh pengingkaran kewajiban warga negara. Dalam kehidupan
sehari-hari mungkin kita akan menemukan lebih banyak lagi pengingkaran yang terjadi. Mengapa
demikian? Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor. Ada 4 faktor yang secara umum menyebabkan
terjadinya pelanggaran kewajiban. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut.
Rasa Egois
Pelanggaran kewajiban warga negara sebagian besar terjadi karena rasa egois dan mementingkan
kepentingan pribadi / kelompuk di atas kepentingan orang lain dan atau negara. Contohnya, pelanggaran
terhadap lampu merah yang dilakukan oleh seorang pengendara sepeda motor, biasanya disebabkan
alasan ingin cepat mencapai tujuan tanpa memperhatikan hak dan keselamatan pengguna jalan lain.
ini umumnya terjadi pada seseorang yang sudah tahu adanya kewajiban, namun tetap tidak
melaksanakan karena belum merasa berkepentingan dan menganggap remeh peraturan. Contoh,
peraturan pajak kendaraan. Hampir semua pemilik kendaraan mengetahui peraturan mengenai hal ini,
namun banyak yang tidak membayarnya. Bukan karena tidak mampu, lebih karena ketidakpedulian.
Bayangkan kalau seratus saja pemilik mobil mewah tidak membayar pajaknya? kerugian negara yang
banyak sekali dan akan berdampak pada pembangunan.
Sikap Tidak Toleransi Menghargai Orang Lain
Banyak sekali contoh pengingkaran kewajiban dikarenakan sikap intoleran. Contohnya melanggar lalu
lintas dengan parker sembarangan. Berarti dia tidak menghargai orang lain yang menggunakan jalan
tersebut. Atau konflik antar kelompok, terjadi karena warga negara tidak saling toleran dalam perbedaan
yang dimiliki.
Penyalahgunaan Kekuasaan
Faktor penyebab jenis ini, umumnya terhadap pengingkaran terhadap hak warga negara karena
penguasa pemerintah yang berdaulat yang melakukan. Korupsi salah satunya, dilakukan orang yang
mempunyai jabatan di tingkat tertentu. Mereka melakukan korupsi sekaligus karena 4 faktor sebelumnya,
yaitu egois, tidak peduli aturan, tidak toleransi, dan menyalahgunakan kekuasaan.
Melihat banyaknya kasus pengingkaran kewajiban warga negara dan beberapa penyebab terjadinya
tindakan penyalahgunaan kewenangan, maka para ahli masyarakat membuat berbagai solusi. Solusi
diharapkan dapat mengatasi akibat yang timbul dari banyaknya pelanggaran atau mencegah timbulnya
kembali. Beberapa solusi tersebut antara lain :
Pendidikan dan sosialisasi tentang kewajiban warga negara di sekolah. Berarti juga mulai diajarkan
melaksanakan segala kewajiban tersebut sejak dini di sekolah.
Pendidikan dan sosialisasi tentang kewajiban warga negara di masyarakat, mulai dari keluarga sampai
lingkungan masyarakat yang lebih besar.
Pengawasan sesama warga negara. Ini terutama untuk mengatasi dan mencegah kasusu penginnkaran
kwajiban warga negara karena penyalahgunaan kekuasaan.
Adanya sangsi hukum yang tegas dan tidak diskriminatif atau pilih kasih. Sangsi berlaku kepada semua
lapisan masyarakat yang melakukan pelanggaran.
Artikel terkait :
Akhir kata, pada dasarnya hak dan kewajiban merupakan sesuatu yang sebenarnya tidak dapat
terpisahkan, Pengingkaran pelaksanaan kewajiban warga negara lama kelamaan akan berakibat
terhadap hak warga negara yang juga ikut tidak terlaksana. Semoga artikel mengenai kasus
pengingkaran kewajiban warga negara bermanfaat.
9 Contoh Kasus Pengingkaran Warga Negara dan Solusinya berikut ini.
Salah satu pendapatan utama negara berasal dari sektor pajak yang disetorkan oleh setiap warga
negaranya. Para wajib pajak harus paham betrul bahwa p[enyokong utama pendapatan negara kita
berasal dari seko=tor ini. Keenganan mamatuhi aturan dan membayar pajak secara rutin tentu akan
berimbas pada jumlah penerimaan kas negara. Karenannya perbuatan tidak melanggar dan
mengabaikan membayar pajak merupakan bentuk pengingkaran warga negara sebagiaman
juga pelanggaran karyawan terhadap perusahaan .
2. Pelanggaran HAM
Pelanggaran terhadap hak asasi manusia sebetulnya karena terjadinya pengabaian terhadap kawajiban
asasi. Sebab antara hak dan kawajiban merupakan dua hal yang tak terpisahkan. Bila ada hak pasti ada
kewajiban, yang satu mencerminkan yang lain. Bila seseorang atau aparat negara melakukan
pelanggaran HAM, sebenarnya dia telah melalaikan kewajibanya yang asasi. Sebaliknya bila
seseorang/kelompok orang atau aparat negara melaksanakan kewajibanya maka berarti dia telah
memberikan jaminan terhadap hak asasi manusia. Sebagai contoh di negara kita sudah punya UU No.9
tahun 1998 berkenaan dengan hak untuk menyampaikan aspirasi secara lisan dan tertulis seperti
dalam kasus pelanggaran hak warga negara .
Sponsors Link
Disatu sisi undang-undang tersebut merupakan hak dari seseorang warga negara, namun dalam
penggunaan hak tersebut terselip kewajiban yang perlu diperhatikan. Artinya seseorang atau kelompok
yang ingin berunjuk rasa dalam undang-undang tersebut harus memberi tahu kepada pihak keamanan
(Polisi) paling kurang 3 hari sebelum hak itu digunakan. Hal ini dimaksudkan untuk menghormati hak
orang lain seperti tidak mengganggu kepentingan orang banyak, mentaati etika dan moral sesuai dengan
budaya bangsa kita.
Pendidikan dasar merupakan salah satu amanat UUD 1945, bahkan pemerintah telah memberikan
keringanan berupa pembebasan biaya pendidikan dasar selama 9 Tahun. Tentu hal ini merupakan upaya
pemerintah dalam mengenjot sektor pendidikan agar para genarasi penerus bangsa kita memiliki
pendidikan dasar yang mumpuni. Pelanggaran terhadap pendidikan dasar menjadi salah satu bentuk
penginggaran warga negara.
Kewajiban bela negara menjadi salah satu hal utama yang melekat sebagai tanggung jawab menjadi
warga negara. Sebab dalam sebuah negara tentu tidak dapat hanya menggantungkan nasib bangsa
kepada anggota TNI dan polri saja. Msayarakat selaku warga negara juga memiliki kewajiban dalam
mengemban tugas membela negara dan tanah air sebagimana jenis pelanggaran pemilu .
Pelanggaran lalu lintas merupakan bentuk pelanggaran yang kerap dilakukan oleh sebagian masyarakat.
Rendahnya tingkat kesadaran serta ras menyepelekan menjadi salah satu faktor mengapa kesadaran
masyarakat untuk memahuti aturan lalu lintas rendah. maka jangan heran jika angka kecelakaan yang
berakibat pada kematian terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Kerap kali kita temui tangan tangan nakal yang tidak bertanggung jawab merusak berbagai fasilitas
umum yang ada. Misalnya mencoret coret jembatan penyebrangan, merusak fasilitas telepon umum,
halte dan masih banyak lagi. Hal ini memnunjukkan bahwa mental masyarakat indonesia masih belum
dewasa. Serta masih bersikap kurang peduli dan cinta tergadap sara publik yang dimiliki.
8. Korupsi
Korupsi merupakan salah satu perilaku yang mencerminkan ketidakjujuran. Perilaku ini, dapat merugikan
rakyat dan negara hingga trilyunan rupiah. Itu artinya seseorang mengingkari banyak kewajibannya
sebagai warga negara senagimana jenis tindak pidana korupsi . Kewajiban tersebut antara lain kewajiban
menghormati orang lain, membela negara, dan ikut serta dalam mencapai tujuan pembangunan nasional.
Dengan demikian, sungguh banyak kesalahan dan dosa orang yang melakukan korupsi.
9.
Tidak Berpartisipasi Dalam Kegiatan Kemasyarakatan
Contoh kegiatan lingkungan, misalnya ikut serta pelaksanaan siskamling, membayar iuran warga, dan
ikut serta membantu korban bencana alam. Tidak ikut siskamling, berarti pengingkaran terhadap
kewajiban membela dan mempertahankan negara, dalam hal ini menjaga lingkungan,. Membayar iuran
warga, sama dengan tidak membayar pajak, yang akan digunakan untuk kesejahteraan wwraga sendiri.
Dan tidak ikut serta membantu korban bencana alam juga merupakan perwujudan tidak melaksanakan
kewajiban membela negara sebagi tujuan hukum pidana .
Uraian Kasus:
Fuad Muhammad Syafruddin yang akrab dipanggil Udin adalah wartawan Bernas, Yogyakarta, yang dianiaya oleh
orang tidak dikenal, dan kemudian meninggal dunia. Udin kerap menulis artikel kritis tentang kebijakan pemerintah
Orde Baru dan militer. Ia menjadi wartawan di Bernas sejak 1986. Pada tanggal 13 Agustus 1996, ia dianiaya pria
tak dikenal di depan rumah kontrakannya, di dusun Gelangan Samalo, Jalan Parangtritis Km 13 Yogyakarta.
Parahnya sakit yang diderita akibat pukulan batang besi di bagian kepala itu, akhirnya Udin meninggal dunia pada
Jumat, 16 Agustus 1996.
Penyebab:
Udin sering menulis artikel kritis tentang kebijakan Orde baru. dan militer. Beberapa tulisan Udin di Bernas antara
lain adalah: 3 Kolonel Ikut Ramaikan Bursa Calon Bupati Bantul', Soal Pencalonan Bupati Bantul: banyak
"Invisible Hand" pengaruhi Pencalonan Di Desa Karangtengah, Imogiri, Bantul, Dana IDT Hanya Diberikan Separo,
dan Isak Tangis Warnai Pengosongan Parangtritis. Banyak pihak meyakini bahwa kematian Udin berkaitan dengan
berita yang diwartakannya melalui harian BERNAS.
Penyelesaian:
Hampir 20 tahun polisi belum mampu menguak siapa dalang pembunuhan wartawan koran Bernas, Fuad
Muhammad Syafruddin alias Udin. Dwi Sumaji alias Iwik tersangka pelakunya divonis bebas.
Alternatif Penyelesaian:
Kasus pelanggaran hak warga negara yang diduga dilakukan oleh penguasa daerah memiliki pengaruh cukup kuat
seharusnya diselesaikan seharusnya penyidik mengawali penyidikan dengan motivasi terjadinya tindak pidana
tersebut.
Tindak pencegahan:
Pemahaman tentang kebebasan pers yang merupakan hak yang diberikan oleh konstitusional atau perlindungan
hukum yang berkaitan dengan media dan bahan-bahan yang dipublikasikan seperti menyebar luaskan, pencetakan
dan penerbitkan surat kabar, majalah, buku atau dalam material lainnya tanpa adanya campur tangan atau perlakuan
sensor dari pemerintah.
Penyebab:
Tersangka tidak menyampaikan SPT tahunan PPh dan WP Badan dan SPT masa PPN. Serta melakukan pemungutan
PPN tetapi tidak menyetorkan PPN yang telah dipungutnya. Tersangka NS tidak menyampaikan SPT Masa PPN dan
menyampaikan SPT Masa PPN yang isinya tidak benar.
Penyelesaian:
Atas perbuatannya itu tersangka disangkakan pasal 39 ayat (1) huruf c'dan huruf i UU No 28 Tahun 2007 tentang
Perubahan Ketiga aatas UU nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.
Alternatif Penyelesaian:
Terjadinya kasus penyelewengan pajak yang melibatkan oknum wajib pajak dan aparat Ditjen Pajak diakibatkan
minimnya upaya pencegahan. Kasus terindikasi korupsi ini bisa dicegah jika Ditjen Pajak bekerja sama dengan
instansi penegak hukum, seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan proaktif mengusut dugaan pelanggaran
dalam pembayaran pajak oleh wajib pajak, baik perorangan maupun badan usaha.
Tindak pencegahan:
Dalam upaya pemberantasan mafia perpajakan, Ditjen Pajak bersama KPK dan instansi penegak hukum diberi
wewenang untuk memantau kinerja pejabat negara. Ini dilakukan guna meminimalisasi terjadinya praktik korupsi,
termasuk dalam kewajiban membayar pajak. Kebocoran dalam penerimaan pajak ini seharusnya tidak perlu terjadi
andai Ditjen Pajak bersama institusi penegak hukum, termasuk KPK, aktif dalam melakukan pengawasan dan
pencegahan.