Anda di halaman 1dari 9

Pelanggaran hak warga negara adalah tindakan aparat negara yang melanggar

atau tidak memberikan apa yang menjadi hak warga negara


Contoh Kasus Berita Pelanggaran Hak
Contoh :

1. Tidak mendapatkan persamaan hukum


2. Dilarang Mengeluarkan pendapat
3. Tidak mendapatkan Kesempatan Memilih
4. Tidak mendapatkan pengajaran
5. Tidak mendapatkan pendidikan

Klik untuk melihat contoh lain


6. Ditangkap tanpa melalui proses hukum yang berlaku
7. Tidak mendapatkan perlindungan hukum
8. Tidak mendapatkan layanan hukum
9. Pembatasan hak politik
10. Pembungkaman Pers

Pengingkaran kewajiban adalah pengingkaran warga negara terhadap kewajiban


yang ditentukan pemerintah
Contoh Kasus Pengingkaran Kewajiban
Contoh :

1. Tidak membayar pajak


2. Melawan hukum
3. Tidak menjaga ketertiban
4. Melanggar aturan yang berlaku
5. Tidak ikut mempertahankan NKRI

Klik untuk melihat contoh lain


6. Berprilaku anarkis
7. Tidak menjaga kesatuan dan kesatuan
8. Menghianati Negara
9. Tawuran antar pelajar
10. Melanggar HAM
i Indonesia diatur oleh UUD 1945 dan UU yang berlaku. Namun, seperti sudah disebutkan di atas, lebih
banyak orang yang mengetahui dan menuntut hak daripada kewajibannya. Orang yang tidak
melaksanakan kewajibannya disebut mengingkari kewajiban. Dan artikel ini akan membahas beberapa
kasus pengingkaran kewajiban warga negara.

1. Tidak atau Menghindari Membayar Pajak


Tidak atau menghindari membayar pajak berarti pengingkaran kewajiban warga negara terhadap pasal
23 ayat 2 UUD 1945,”segala pajak untuk keperluan negara berdasarkan undang-undang”. Pengingkaran
terhadap pajak hampir dilakukan oleh seluruh warga negara, mulai dari pajak kendaraan, pajak bumi dan
bangunan, pajak penghasilan, pajak penjualan, dan lain-lain. Mengapa kita wajib membayar pajak?
Karena pajak merupakan salah satu sumber baya pembangunan dan kita menikmati hasilnya. Misalnya,
jalan raya yang dibuat dengan segala fasilitasnya, itu dibiayai salah satunya oleh pajak kendaraan .

2. Melanggar Hak Asasi Manusia Lain


Jenis-jenis pelanggaran hak asasi manusia merupakan pengingkaran kewajiban yang tercantum dalam
pasal 28 J ayat 1 UUD 1945,”setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain”. Hak asasi
manusia dimiliki oleh setiap warga negara yang tinggal di Indonesia. Oleh karena itu agar tercipta
suasana yang kondusif, seharusnya setiap warga negara wajib menghormati dan menghargai hak asasi
manusia lain. Salah satu contoh pelanggaran hak asasi manusia adalah membunuh orang lain, ini
pelanggaran terhadap hak hidup.

3. Pelanggaran terhadap Kewajiban Pendidikan Dasar


Dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 1 amandemen, menyebutkan pentingnya pendidikan bagi
manusia sebagai sebuah kewajiban bagi setiap warga negara. Pasal tersebut berbunyi,”setiap warga
negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya”, sebuah kewajiban yang
tidak banyak diketahui. Pendidikan dasar yang dimaksud adalah pendidikan formal sampai jenjang SMP.
Siapapun warga negara yang tidak memberikan keleluasaan tersebut, berarti telah melanggarnya.
Contoh pelanggaran ini, yaitu anak-anak jalanan yang tidak sekolah, maka orangtua dan lingkungan
terdekatnya telah melanggar kewajiban.

4. Tidak Ikut Serta dalam Pembelaan Negara


“Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara”,
demikian bunyi pasal 30 ayat 1 UUD 1945. Artinya tiap warga negara wajib ikut serta dalam bentuk-
bentuk usaha pembelaan negara sesuai perannya masing-masing.
Contoh pelanggaran atau pengingkaran kewajiban negara terhadap pembelaan negara, adalah seorang
pelajar yang tidak bersungguh-sungguh dalam melaksanakan suatu tugas dan kewajibannya sebagai
warga negara. Atau seorang warga negara yang tidak mau tahu dengan lingkungannya dan negaranya
atau berbuat / melakukan tindakan yang memecah belah Bangsa Indonesia. (Baca juga: Keunggulan
NKRI)

5. Tidak Ikut Serta dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Nasional


Tujuan pembangunan nasional Indonesia terdapat dalam pokok pikiran dalam Pembukaan UUD 1945
alinea 4, yaitu memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, melindungi segenap
Bangsa Indonesia, dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia. Kewajiban untuk ikut serta mencapai
tujuan pembangunan nasional tersebut terdapat dalam UU Nomor 20 tahun 2003 tentang kewajiban
warga negara. Contoh pengingkaran kewajiban yang tergolong hal ini adalah warga negara yang tidak
peduli dengan pendidikan di lingkungan (terutama keluarganya), warga negara yang ikut membuat
kerusuhan di negara lain, dan warga negara yang mengambil hak warga negara lain (baca : Contoh
Kegiatan Memajukan Kesejahteraan Umum ).
6. Tidak Menaati Peraturan Lalu Lintas
Setiap warga negara mempunyai kewajiban menaati peraturan lalu lintas, baik sebagai pejalan kaki,
pengendara bermotor, dan pengguna jalan lain. Contoh perbuatan yang tidak menaati peraturan lalu
lintas adalah tidak mempunyai surat kendaraan yang lengkap, parkir di sembarang tempat, melanggar
lampu merah, dan lain-lain. Perbuatan-perbuatan tersebut selain melanggar UU Lalu Lintas juga
melanggar kewajiban menghormati hak orang lain. Apalagi bila pelanggaran diikuti dengan
membahayakan orang lain, maka seseorang melanggar hak asasi orang lain.

7. Merusak Fasilitas Umum dan Membuang Sampah Sembarangan


Membuang sampah sembarangan dan merusak fasilitas umum berarti pengingkaran terhadap kewajiban
warga negara terhadap lingkungan dan alam sekitar. Padahal, lingkungan dan alam sekitar tersebut
bermanfaat bagi manusia. Contoh fasilitas umum yang sering kali dirusak, telepon umum, mencoret-coret
halte, merusak kendaraan umum, padahal kalau rusak akan merugikan diri sendiri yang menggunakan
fasilitas tersebut. Sedangkan membuang sampah sembarangan, akibatnya kalau lingkungan kotor dan
bau, bahkan sampai banjir, maka kita sendiri yang rugi dan merugikan orang lain. Merugikan orang lain
juga artinya mengingkari kewajiban warga negara terhadap orang lain (baca : Hak dan Kewajiban Warga
Negara dalam Pelestarian Lingkungan ).

8. Tidak Berpartisipasi dalam Kegiatan Lingkungan


Contoh kegiatan lingkungan, misalnya ikut serta pelaksanaan siskamling, membayar iuran warga, dan
ikut serta membantu korban bencana alam. Tidak ikut siskamling, berarti pengingkaran terhadap
kewajiban membela dan mempertahankan negara, dalam hal ini menjaga lingkungan,. Membayar iuran
warga, sama dengan tidak membayar pajak, yang akan digunakan untuk kesejahteraan wwraga sendiri.
Dan tidak ikut serta membantu korban bencana alam juga merupakan perwujudan tidak melaksanakan
kewajiban membela negara.

9. Tidak Jujur dan Melakukan Korupsi


Dampak korupsi bagi negara sebenarnya merupakan salah satu perilaku yang mencerminkan
ketidakjujuran. Perilaku ini, dapat merugikan rakyat dan negara hingga trilyunan rupiah. Itu artinya
seseorang mengingkari banyak kewajibannya sebagai warga negara. Kewajiban tersebut antara lain
kewajiban menghormati orang lain, membela negara, dan ikut serta dalam mencapai tujuan
pembangunan nasional. Dengan demikian, sungguh banyak kesalahan dan dosa orang yang melakukan
korupsi (baca : Penyebab Korupsi dan Cara Mengatasinya dan Upaya Pemberantasan Korupsi ).

Di atas telah disebutkan beberapa contoh pengingkaran kewajiban warga negara. Dalam kehidupan
sehari-hari mungkin kita akan menemukan lebih banyak lagi pengingkaran yang terjadi. Mengapa
demikian? Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor. Ada 4 faktor yang secara umum menyebabkan
terjadinya pelanggaran kewajiban. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut.

 Rasa Egois

Pelanggaran kewajiban warga negara sebagian besar terjadi karena rasa egois dan mementingkan
kepentingan pribadi / kelompuk di atas kepentingan orang lain dan atau negara. Contohnya, pelanggaran
terhadap lampu merah yang dilakukan oleh seorang pengendara sepeda motor, biasanya disebabkan
alasan ingin cepat mencapai tujuan tanpa memperhatikan hak dan keselamatan pengguna jalan lain.

 Rendahnya Kesadaran terhadap Kewajiban

ini umumnya terjadi pada seseorang yang sudah tahu adanya kewajiban, namun tetap tidak
melaksanakan karena belum merasa berkepentingan dan menganggap remeh peraturan. Contoh,
peraturan pajak kendaraan. Hampir semua pemilik kendaraan mengetahui peraturan mengenai hal ini,
namun banyak yang tidak membayarnya. Bukan karena tidak mampu, lebih karena ketidakpedulian.
Bayangkan kalau seratus saja pemilik mobil mewah tidak membayar pajaknya? kerugian negara yang
banyak sekali dan akan berdampak pada pembangunan.
 Sikap Tidak Toleransi Menghargai Orang Lain

Banyak sekali contoh pengingkaran kewajiban dikarenakan sikap intoleran. Contohnya melanggar lalu
lintas dengan parker sembarangan. Berarti dia tidak menghargai orang lain yang menggunakan jalan
tersebut. Atau konflik antar kelompok, terjadi karena warga negara tidak saling toleran dalam perbedaan
yang dimiliki.

 Penyalahgunaan Kekuasaan

Faktor penyebab jenis ini, umumnya terhadap pengingkaran terhadap hak warga negara karena
penguasa pemerintah yang berdaulat yang melakukan. Korupsi salah satunya, dilakukan orang yang
mempunyai jabatan di tingkat tertentu. Mereka melakukan korupsi sekaligus karena 4 faktor sebelumnya,
yaitu egois, tidak peduli aturan, tidak toleransi, dan menyalahgunakan kekuasaan.

Melihat banyaknya kasus pengingkaran kewajiban warga negara dan beberapa penyebab terjadinya
tindakan penyalahgunaan kewenangan, maka para ahli masyarakat membuat berbagai solusi. Solusi
diharapkan dapat mengatasi akibat yang timbul dari banyaknya pelanggaran atau mencegah timbulnya
kembali. Beberapa solusi tersebut antara lain :

 Pendidikan dan sosialisasi tentang kewajiban warga negara di sekolah. Berarti juga mulai diajarkan
melaksanakan segala kewajiban tersebut sejak dini di sekolah.
 Pendidikan dan sosialisasi tentang kewajiban warga negara di masyarakat, mulai dari keluarga sampai
lingkungan masyarakat yang lebih besar.
 Pengawasan sesama warga negara. Ini terutama untuk mengatasi dan mencegah kasusu penginnkaran
kwajiban warga negara karena penyalahgunaan kekuasaan.
 Adanya sangsi hukum yang tegas dan tidak diskriminatif atau pilih kasih. Sangsi berlaku kepada semua
lapisan masyarakat yang melakukan pelanggaran.

Artikel terkait :

 Sifat-Sifat Hak Asasi Manusia


 Hak dan Kewajiban Warga Negara
 Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam UUD 1945

Akhir kata, pada dasarnya hak dan kewajiban merupakan sesuatu yang sebenarnya tidak dapat
terpisahkan, Pengingkaran pelaksanaan kewajiban warga negara lama kelamaan akan berakibat
terhadap hak warga negara yang juga ikut tidak terlaksana. Semoga artikel mengenai kasus
pengingkaran kewajiban warga negara bermanfaat.
9 Contoh Kasus Pengingkaran Warga Negara dan Solusinya berikut ini.

1. Tidak Membayar Pajak

Salah satu pendapatan utama negara berasal dari sektor pajak yang disetorkan oleh setiap warga
negaranya. Para wajib pajak harus paham betrul bahwa p[enyokong utama pendapatan negara kita
berasal dari seko=tor ini. Keenganan mamatuhi aturan dan membayar pajak secara rutin tentu akan
berimbas pada jumlah penerimaan kas negara. Karenannya perbuatan tidak melanggar dan
mengabaikan membayar pajak merupakan bentuk pengingkaran warga negara sebagiaman
juga pelanggaran karyawan terhadap perusahaan .

2. Pelanggaran HAM

Pelanggaran terhadap hak asasi manusia sebetulnya karena terjadinya pengabaian terhadap kawajiban
asasi. Sebab antara hak dan kawajiban merupakan dua hal yang tak terpisahkan. Bila ada hak pasti ada
kewajiban, yang satu mencerminkan yang lain. Bila seseorang atau aparat negara melakukan
pelanggaran HAM, sebenarnya dia telah melalaikan kewajibanya yang asasi. Sebaliknya bila
seseorang/kelompok orang atau aparat negara melaksanakan kewajibanya maka berarti dia telah
memberikan jaminan terhadap hak asasi manusia. Sebagai contoh di negara kita sudah punya UU No.9
tahun 1998 berkenaan dengan hak untuk menyampaikan aspirasi secara lisan dan tertulis seperti
dalam kasus pelanggaran hak warga negara .

Sponsors Link

Disatu sisi undang-undang tersebut merupakan hak dari seseorang warga negara, namun dalam
penggunaan hak tersebut terselip kewajiban yang perlu diperhatikan. Artinya seseorang atau kelompok
yang ingin berunjuk rasa dalam undang-undang tersebut harus memberi tahu kepada pihak keamanan
(Polisi) paling kurang 3 hari sebelum hak itu digunakan. Hal ini dimaksudkan untuk menghormati hak
orang lain seperti tidak mengganggu kepentingan orang banyak, mentaati etika dan moral sesuai dengan
budaya bangsa kita.

3. Pelanggaran Mengenai Perihal Pendidikan Dasar

Pendidikan dasar merupakan salah satu amanat UUD 1945, bahkan pemerintah telah memberikan
keringanan berupa pembebasan biaya pendidikan dasar selama 9 Tahun. Tentu hal ini merupakan upaya
pemerintah dalam mengenjot sektor pendidikan agar para genarasi penerus bangsa kita memiliki
pendidikan dasar yang mumpuni. Pelanggaran terhadap pendidikan dasar menjadi salah satu bentuk
penginggaran warga negara.

4. Tidak Mau Mengikuti Kewajiban Bela Negara

Kewajiban bela negara menjadi salah satu hal utama yang melekat sebagai tanggung jawab menjadi
warga negara. Sebab dalam sebuah negara tentu tidak dapat hanya menggantungkan nasib bangsa
kepada anggota TNI dan polri saja. Msayarakat selaku warga negara juga memiliki kewajiban dalam
mengemban tugas membela negara dan tanah air sebagimana jenis pelanggaran pemilu .

5. Tidak Ikut Serta Dalam Upaya Pencapaian Pembangunan Nasional


Pembangunan nasional menjadi bagian penting dalam amanat undang-undang. Tentu hal ini bukan
hanya menjadi tugas pemerintah. Melainkan juga kewajiban warga negara untuk mensukseskan
pembangunan nasional. Sehingga perkembangan dan kemajuan negara dapat tercapai dengan baik
sebagiaman tujuan hukum ketenagakerjaan dan tujuan hukum bisnis .

6. Melanggar Aturan Lalu Lintas

Pelanggaran lalu lintas merupakan bentuk pelanggaran yang kerap dilakukan oleh sebagian masyarakat.
Rendahnya tingkat kesadaran serta ras menyepelekan menjadi salah satu faktor mengapa kesadaran
masyarakat untuk memahuti aturan lalu lintas rendah. maka jangan heran jika angka kecelakaan yang
berakibat pada kematian terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

7. Merusak Fasilitas Publik

Kerap kali kita temui tangan tangan nakal yang tidak bertanggung jawab merusak berbagai fasilitas
umum yang ada. Misalnya mencoret coret jembatan penyebrangan, merusak fasilitas telepon umum,
halte dan masih banyak lagi. Hal ini memnunjukkan bahwa mental masyarakat indonesia masih belum
dewasa. Serta masih bersikap kurang peduli dan cinta tergadap sara publik yang dimiliki.

8. Korupsi

Korupsi merupakan salah satu perilaku yang mencerminkan ketidakjujuran. Perilaku ini, dapat merugikan
rakyat dan negara hingga trilyunan rupiah. Itu artinya seseorang mengingkari banyak kewajibannya
sebagai warga negara senagimana jenis tindak pidana korupsi . Kewajiban tersebut antara lain kewajiban
menghormati orang lain, membela negara, dan ikut serta dalam mencapai tujuan pembangunan nasional.
Dengan demikian, sungguh banyak kesalahan dan dosa orang yang melakukan korupsi.

9.
Tidak Berpartisipasi Dalam Kegiatan Kemasyarakatan

Contoh kegiatan lingkungan, misalnya ikut serta pelaksanaan siskamling, membayar iuran warga, dan
ikut serta membantu korban bencana alam. Tidak ikut siskamling, berarti pengingkaran terhadap
kewajiban membela dan mempertahankan negara, dalam hal ini menjaga lingkungan,. Membayar iuran
warga, sama dengan tidak membayar pajak, yang akan digunakan untuk kesejahteraan wwraga sendiri.
Dan tidak ikut serta membantu korban bencana alam juga merupakan perwujudan tidak melaksanakan
kewajiban membela negara sebagi tujuan hukum pidana .

Solusi Untuk Kasus Pengingkaran Kewajiban Warga Negara


Upaya untuk mencegah timbulnya kasus-kasus pengingkaran warga Negara serta untuk Meningkatkan
Kesadaran Pentingnya melaksanakan kewajiban warga Negara dapat dilakukan dengan:

 Melalui kegiatan di sekolah


Peraturan sekolah adalah tata tertib pada suatu sekolah yang wajib ditaati oleh setiap warga sekolah
tersebut, jika melanggarnya akan terkena sanksi dari pihak sekolah. Para guru dapat mengajarkan para
siswanya untuk menjadi warga Negara yang baik.
 Melalui kegiatan di masyarakat
 Adanya sanksi yang tegas bagi warga negara yang mengingkari kewajiban sebagai warga Negara.
Sebagian warga negara Indonesia malas untuk melakukan pajak. Mereka beranggapan bahwa pajak itu
tidak ada manfaatnya. Padahal dari pajak itu sudah disesuaikan dengan peraturan yang berlaku dan
pajak itu akan dikembalikan ke masyarakat lagi dengan berbagai bentuk seperti pembangunan jalan,
jembatan dan lain sebagainya. Pemerintah akan memberi sanksi atau denda bagi orang yang telat
membayar pajak.
 Badan-badan penegak hukum tidak boleh deskriminatif.
 Adanya kontrol dari masyarakat

Kasus pengingkaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara:


· Contoh bentuk pelanggaran hak warga negara:
1. Proses penegakan hukum yang belum optimal (Pasal 27 ayat 1)
2. Tingkat kemiskinan dan angka pengangguran masih cukup tinggi (Pasal 27 ayat 2)
3. Semakin merebaknya kasus pelanggaran hak asasi manusia (Pasal 28A – 28J)
4. Tindak kekerasan mengatasnamakan agama (Pasal 29 ayat 2)
5. Angka putus sekolah yang cukup tinggi (Pasal 31 ayat 1)
6. Pelanggaran hak cipta, peredaran VCD/DVD bajakan, software system operasi copian
· Contoh bentuk pengingkaran kewajiban warga negara:
1. Membuang sampah sembarangan
2. Melanggar aturan berlalu lintas
3. Merusak fasilitas negara
4. Tidak membayar pajak pada negara
5. Tidak berpartisipasi dalam usaha pertahanan dan keamanan
Contoh Kasus Pelanggaran Hak Warga Negara

Jenis Kasus: Penghilangan Nyawa


Sumber informasi: Koran

Uraian Kasus:
Fuad Muhammad Syafruddin yang akrab dipanggil Udin adalah wartawan Bernas, Yogyakarta, yang dianiaya oleh
orang tidak dikenal, dan kemudian meninggal dunia. Udin kerap menulis artikel kritis tentang kebijakan pemerintah
Orde Baru dan militer. Ia menjadi wartawan di Bernas sejak 1986. Pada tanggal 13 Agustus 1996, ia dianiaya pria
tak dikenal di depan rumah kontrakannya, di dusun Gelangan Samalo, Jalan Parangtritis Km 13 Yogyakarta.
Parahnya sakit yang diderita akibat pukulan batang besi di bagian kepala itu, akhirnya Udin meninggal dunia pada
Jumat, 16 Agustus 1996.

Penyebab:
Udin sering menulis artikel kritis tentang kebijakan Orde baru. dan militer. Beberapa tulisan Udin di Bernas antara
lain adalah: 3 Kolonel Ikut Ramaikan Bursa Calon Bupati Bantul', Soal Pencalonan Bupati Bantul: banyak
"Invisible Hand" pengaruhi Pencalonan Di Desa Karangtengah, Imogiri, Bantul, Dana IDT Hanya Diberikan Separo,
dan Isak Tangis Warnai Pengosongan Parangtritis. Banyak pihak meyakini bahwa kematian Udin berkaitan dengan
berita yang diwartakannya melalui harian BERNAS.

Penyelesaian:
Hampir 20 tahun polisi belum mampu menguak siapa dalang pembunuhan wartawan koran Bernas, Fuad
Muhammad Syafruddin alias Udin. Dwi Sumaji alias Iwik tersangka pelakunya divonis bebas.

Alternatif Penyelesaian:
Kasus pelanggaran hak warga negara yang diduga dilakukan oleh penguasa daerah memiliki pengaruh cukup kuat
seharusnya diselesaikan seharusnya penyidik mengawali penyidikan dengan motivasi terjadinya tindak pidana
tersebut.

Tindak pencegahan:
Pemahaman tentang kebebasan pers yang merupakan hak yang diberikan oleh konstitusional atau perlindungan
hukum yang berkaitan dengan media dan bahan-bahan yang dipublikasikan seperti menyebar luaskan, pencetakan
dan penerbitkan surat kabar, majalah, buku atau dalam material lainnya tanpa adanya campur tangan atau perlakuan
sensor dari pemerintah.

Contoh Kasus Pengingkaran Kewajiban Warga Negara

Jenis Kasus: Penggelapan Pajak


Sumber informasi: Pikiran Rakyat
Uraian Kasus:
Dua orang pengusaha asal Bandung menjadi tersangka penggelapan pajak. Mereka tidak menyetorkan pajak yang
dipungut dari masyarakat akibatnya negara dirugikan sekitar Rp 12,4 miliar. Dua tersangka tersebut merupakan
wajib pajak (WP) dari perusahaan PT MPA dengan tersangka SA dan PT NKC dengan tersangka NS. Kedua WP
tersebut berlokasi di Bandung.

Penyebab:
Tersangka tidak menyampaikan SPT tahunan PPh dan WP Badan dan SPT masa PPN. Serta melakukan pemungutan
PPN tetapi tidak menyetorkan PPN yang telah dipungutnya. Tersangka NS tidak menyampaikan SPT Masa PPN dan
menyampaikan SPT Masa PPN yang isinya tidak benar.

Penyelesaian:
Atas perbuatannya itu tersangka disangkakan pasal 39 ayat (1) huruf c'dan huruf i UU No 28 Tahun 2007 tentang
Perubahan Ketiga aatas UU nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

Alternatif Penyelesaian:
Terjadinya kasus penyelewengan pajak yang melibatkan oknum wajib pajak dan aparat Ditjen Pajak diakibatkan
minimnya upaya pencegahan. Kasus terindikasi korupsi ini bisa dicegah jika Ditjen Pajak bekerja sama dengan
instansi penegak hukum, seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan proaktif mengusut dugaan pelanggaran
dalam pembayaran pajak oleh wajib pajak, baik perorangan maupun badan usaha.

Tindak pencegahan:
Dalam upaya pemberantasan mafia perpajakan, Ditjen Pajak bersama KPK dan instansi penegak hukum diberi
wewenang untuk memantau kinerja pejabat negara. Ini dilakukan guna meminimalisasi terjadinya praktik korupsi,
termasuk dalam kewajiban membayar pajak. Kebocoran dalam penerimaan pajak ini seharusnya tidak perlu terjadi
andai Ditjen Pajak bersama institusi penegak hukum, termasuk KPK, aktif dalam melakukan pengawasan dan
pencegahan.

Anda mungkin juga menyukai