Anda di halaman 1dari 4

PELANGGARAN HAK DAN PENGINGKARAN

KEWAJIBAN WARGA NEGARA

.
1.  Tidak Menaati Peraturan Lalu Lintas

Setiap warga negara mempunyai kewajiban menaati peraturan lalu lintas, baik sebagai pejalan
kaki, pengendara bermotor, dan pengguna jalan lain. Contoh perbuatan yang tidak menaati
peraturan lalu lintas adalah tidak mempunyai surat kendaraan yang lengkap, parkir di sembarang
tempat, melanggar lampu merah, dan lain-lain.

Perbuatan-perbuatan tersebut selain melanggar UU Lalu Lintas juga melanggar kewajiban


menghormati hak orang lain. Apalagi bila pelanggaran diikuti dengan membahayakan orang lain,
maka seseorang melanggar hak asasi orang lain.

2.  Merusak Fasilitas Umum dan Membuang Sampah Sembarangan

Membuang sampah sembarangan dan merusak fasilitas umum berarti pengingkaran terhadap
kewajiban warga negara terhadap lingkungan dan alam sekitar.
Contoh fasilitas umum yang sering kali dirusak, telepon umum, mencoret-coret halte, merusak
kendaraan umum, padahal kalau rusak akan merugikan diri sendiri yang menggunakan fasilitas
tersebut., maka kita sendiri yang rugi dan merugikan orang lain. Merugikan orang lain juga
artinya mengingkari kewajiban warga negara terhadap orang lain.

3.  Pelanggaran terhadap Kewajiban Pendidikan Dasar


Dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 1 amandemen, menyebutkan pentingnya pendidikan bagi
manusia sebagai sebuah kewajiban bagi setiap warga negara. Pasal tersebut berbunyi,”setiap
warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya”, sebuah
kewajiban yang tidak banyak diketahui. 
Pendidikan dasar yang dimaksud adalah pendidikan formal sampai jenjang SMP. Siapapun
warga negara yang tidak memberikan keleluasaan tersebut, berarti telah melanggarnya. Contoh
pelanggaran ini, yaitu anak-anak jalanan yang tidak sekolah, maka orangtua dan lingkungan
terdekatnya telah melanggar kewajiban.

4.  Tidak Ikut Serta dalam Pembelaan Negara

“Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan
negara”, demikian bunyi pasal 30 ayat 1 UUD 1945.
Artinya tiap warga negara wajib ikut serta dalam bentuk- bentuk usaha pembelaan negara sesuai
perannya masing-masing. Contoh pelanggaran atau pengingkaran kewajiban negara terhadap
pembelaan negara, adalah seorang pelajar yang tidak bersungguh-sungguh dalam
melaksanakan suatu tugas dan kewajibannya sebagai warga negara. Atau seorang warga
negara yang tidak mau tahu dengan lingkungannya dan negaranya atau berbuat / melakukan
tindakan yang memecah belah Bangsa Indonesia.

5.  Tidak Ikut Serta dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Nasional

Tujuan pembangunan nasional Indonesia terdapat dalam pokok pikiran dalam Pembukaan


UUD 1945 alinea 4, yaitu memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,
melindungi segenap Bangsa Indonesia, dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia.
Kewajiban untuk ikut serta mencapai tujuan pembangunan nasional tersebut terdapat dalam UU
Nomor 20 tahun 2003 tentang kewajiban warga negara. Contoh pengingkaran kewajiban yang
tergolong hal ini adalah warga negara yang tidak peduli dengan pendidikan di lingkungan
(terutama keluarganya), warga negara yang ikut membuat kerusuhan di negara lain, dan warga
negara yang mengambil hak warga negara
.
6.  Tidak Berpartisipasi dalam Kegiatan Lingkungan

Contoh kegiatan lingkungan, misalnya ikut serta pelaksanaan siskamling, membayar iuran
warga, dan ikut serta membantu korban bencana alam. Tidak ikut siskamling, berarti
pengingkaran terhadap kewajiban membela dan mempertahankan negara, dalam hal ini
menjaga lingkungan.
Membayar iuran warga, sama dengan tidak membayar pajak, yang akan digunakan untuk
kesejahteraan wwraga sendiri. Dan tidak ikut serta membantu korban bencana alam juga
merupakan perwujudan tidak melaksanakan kewajiban membela negara.

7.  Tidak Jujur dan Melakukan Korupsi

Dampak korupsi bagi negara sebenarnya merupakan salah satu perilaku yang mencerminkan
ketidakjujuran. Perilaku ini, dapat merugikan rakyat dan negara hingga trilyunan rupiah.
Itu artinya seseorang mengingkari banyak kewajibannya sebagai warga negara. Kewajiban
tersebut antara lain kewajiban menghormati orang lain, membela negara, dan ikut serta dalam
mencapai tujuan pembangunan nasional. Dengan demikian, sungguh banyak kesalahan dan
dosa orang yang melakukan korupsi.

8. Menyelundupkan Barang

Penyeludupan adalah perbuatan membawa barang atau orang secara ilegal dan
tersembunyi, seperti keluar dari sebuah bangunan, ke dalam penjara, atau melalui
perbatasan antarnegara, bertentangan dengan undang-undang atau peraturan lain.
Penyeludupan didorong berbagai sebab. Ini termasuk perdagangan ilegal, seperti
narkoba, imigrasi dan migrasi ilegal, menghindari cukai, penyeludupan barang ilegal
kepada tahanan penjara, atau penyeludupan barang yang dicuri. Contoh lain adalah
sebab bukan bermotifkan keuangan seperti membawa barang terlarang melewati sebuah
pos pemeriksaan keselamatan (seperti di lapangan terbang) atau penghapusan
dokumen rahasia dari pejabat negara atau pemerintah.9.

9.  Melanggar Hak Asasi Manusia Lain

Jenis-jenis pelanggaran hak asasi manusia merupakan pengingkaran kewajiban yang tercantum


dalam pasal 28 J ayat 1 UUD 1945,”setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang
lain”. Hak asasi manusia dimiliki oleh setiap warga negara yang tinggal di Indonesia. Oleh karena
itu agar tercipta suasana yang kondusif, seharusnya setiap warga negara wajib menghormati
dan menghargai hak asasi manusia lain.
Salah satu contoh pelanggaran hak asasi manusia adalah membunuh orang lain, ini pelanggaran
terhadap hak hidup.

10. Tidak atau Menghindari Membayar Pajak

Pajak harus dibayarkan oleh setiap wajib pajak. Namun, masih banyak wajib pajak yang tidak
mau membayar pajak PBB, pajak kendaraan bermotor, pajak penghasilan, dan lain sebagainya.
Pajak yang tidak dibayar dapat merugikan negara dalam jumlah besar. Pengingkaran terhadap
pajak hampir dilakukan oleh seluruh warga negara, mulai dari pajak kendaraan, pajak bumi dan
bangunan, pajak penghasilan, pajak penjualan, dan lain-lain.
Tidak atau menghindari membayar pajak berarti pengingkaran kewajiban warga negara terhadap
pasal 23 ayat 2 UUD 1945,”segala pajak untuk keperluan negara berdasarkan undang-undang”.

Anda mungkin juga menyukai