Anda di halaman 1dari 4

RIBA

Di
S
U
S
U
N

Oleh :
Aurora Gracia Fidian
Yuna Ramadhana
Putri Nayla Alfira
Amiratul Adiana Zariskha
Nurfita Rahmi
Reiza Azriel Reyfanda
Farid Muktasyim
Rahmat Aulia

MTsN 2 ACEH BESAR


TAHUN PELAJARAN 2021/2022

RIBA

A. Pengertian dan Hukum Riba


Pengertian Riba
Riba merupakan suatu kegiatan pengambilan nilai tambah yang memberatkan dari sebuah
akad perekonomian, seperti jual beli maupun utang piutang. Riba juga merujuk pada kelebihan dari
jumlah uang pokok yang dipinjamkan oleh pemberi pinjaman ke orang yang meminjam.
Dalam pengertian bahasa, riba memiliki arti tambahan atau dalam bahasa Arab disebut sebagai
azziyadah. Tambahan yang dimaksud dalam pengertian riba adalah usaha haram yang merugikan
salah satu pihakdalam proses transaksi.
Hukum Riba
Riba dalam Islam hukumnya haram. Ada beberapa ayat dalam Alquran yang menerangkan tentang
riba.Diantaranya sebagai berikut;

QS. Al Baqarah [2]: 275:

‫َّط ُه ال َّش ْي َطانُ م َِن ْال َمسِّ َذل َِك ِبأ َ َّن ُه ْم َقالُوا إِ َّن َما ْال َب ْي ُع م ِْث ُل الرِّ َبا َوأَ َح َّل هَّللا ُ ْال َبي َْع َو َحرَّ َم‬
ُ ‫ُون إِال َك َما َي ُقو ُم الَّذِي َي َت َخب‬ َ ُ‫ِين َيأْ ُكل‬
َ ‫ون الرِّ َبا ال َيقُوم‬ َ ‫الَّذ‬
َ ُ ‫هَّللا‬
َ ‫ف َوأ ْم ُرهُ إِلَى ِ َو َمنْ َعادَ َفأولَ ِئ‬ َ ٌ َ
َ َ‫الرِّ َبا َف َمنْ َجا َءهُ َم ْوعِ ظة مِنْ َر ِّب ِه َفا ْن َت َهى َفلَ ُه َما َسل‬
َ ‫ار ُه ْم فِي َها َخالِد‬
‫ُون‬ ِ ‫ك أصْ َحابُ ال َّن‬

Artinya: orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya
orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu,
adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba,
Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orang-orang yang telah sampai
kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya apa yang
telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang
yang kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di
dalamnya (QS. Al Baqarah [2]: 275).

QS Ali Imron Ayat 130:

َ ‫اع َف ًة َوا َّتقُو ْا هّللا َ َل َعلَّ ُك ْم ُت ْفلِح‬


‫ُون‬ َ ‫ِين آ َم ُنو ْا الَ َتأْ ُكلُو ْا الرِّ َبا أَضْ َعافا ً م‬
َ ‫ُّض‬ َ ‫َيا أَ ُّي َها الَّذ‬

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan
bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan."(Ali Imron ayat 130)

B. Macam-macam Riba
Riba umumnya dibagi menjadi dua, yaitu riba tentang jual beli dan riba yang terkait dengan utang
piutang.
1. Riba Jual Beli
Riba jual beli terbagi menjadi dua, yaitu riba Fadhl dan riba Nasi’ah. Adapun keduanya memiliki
pengertian sebagai berikut :

• Riba Fadhl
Riba Fadhl adalah tambahan yang disyaratkan dalam tukar menukar barang yang sejenis. Jual beli ini
disebut juga sebagai barter, tanpa adanya imbalan untuk tambahan tersebut.
.
• Riba Nasi’ah
Riba Nasi'ah adalah tambahan yang disebutkan dalam sebuah perjanjian pertukaran barang atau
muqayadhah atau barter, sebagai imbalan atas ditundanya suatu pembayaran.

2. Riba Utang Piutang


Riba utang piutang terbagi menjadi 2 macam, yaitu riba Qard dan riba Jahiliyah.
• Riba Qard
Riba Qard Adalah riba dalam utang piutang yaitu dengan mengambil manfaat atau tingkat kelebihan
tertentu yang diisyaratkan kepada penerima utang atau muqtaridh.
• Riba Jahiliyah
Riba Jahiliyah merupakan penambahan utang lebih dari nilai pokok dalam utang piutang karena
penerima utang tidak mampu membayar utangnya secara tepat waktu.

C. Dalil di Haramkannya Riba

Allah berfirman:

‫اس َفاَل َيرْ بُو عِ ْندَ هَّللا ِ ۖ َو َما‬ ِ ‫َو َما آ َت ْي ُت ْم مِنْ ِربًا ِل َيرْ ب َُو فِي أَ ْم َو‬
ِ ‫ال ال َّن‬
‫ون‬ َ ‫ُون َوجْ َه هَّللا ِ َفأُو ٰلَئ‬
َ ُ‫ِك ُه ُم ْالمُضْ ِعف‬ َ ‫آ َت ْي ُت ْم مِنْ َز َكا ٍة ُت ِريد‬

Artinya: "Dan, sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia menambah pada harta manusia,
maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu
maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang
melipat gandakan (pahalanya)". (QS Al-Rum: 39).

Adapun dalil keharaman riba berdasarkan al-sunnah adalah hadits Nabi Muhammad SAW dengan
sanad dari sahabat Abû Hurairah radliyallahu anhu:

،‫ وأكل الربا‬،‫ «الشرك باهلل والسحر وقتل النفس التي حرم هللا إال بالحق‬:‫ وما هنّ يا رسول هللا؟ قال‬،‫ قلنا‬،‫اجتنبوا السبع الموبقات‬
‫ وقذف المحصنات الغافالت المؤمنات‬،‫ والتولي يوم الزحف‬،‫وأكل مال اليتيم‬

Artinya:

“Jauhilah kalian tujuh pintu yang mengundang bencana.” Sahabat berkata: “Apa ketujuh perkara itu,
Ya Rasûlallâh?” Beliau bersabda: “Menyekutukan Allah, melakukan sihir, membunuh jiwa yang
diharamkan oleh Allah SWT selain dengan cara haq, memakan riba, memakan harta anak yatim,
melarikan diri di hari peperangan, dan menuduh zina perempuan terjaga, lalai dan beriman.” (HR:
Muslim).

Di dalam hadis yang lain, dari Ibnu Mas’ud, Rasulullah SAW bersabda:

‫ وإن أربى الربا عرض الرجل المسلم‬،‫الربا ثالثة وسبعون بابا ً أيسرها مثل أن ينكح الرجل أمه‬

Artinya:

“Riba itu memiliki 73 pintu. Paling ringannya pintu adalah perumpamaan seorang laki-laki menikahi
ibunya. Sementara paling beratnya riba adalah menampakkan keburukan laki-laki muslim.” (HR:
Hakim dan Ibnu Majah)
D. Pengertian Bunga Bank

Bunga bank adalah biaya yang dibayarkan saat membayar jasa atas peminjaman uang yang diberikan
oleh bank dalam periode tertentu. Bunga ditentukan melalui persentase dari jumlah simpanan atau
jumlah pinjaman.

Anda mungkin juga menyukai