BAB V
65
Fiqh Muamalah Kontemporer
Artinya “Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia
menambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah
pada sisi Allah. Dan apa yang kau berikan berupa zakat yang kamu
maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat
demikian) itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya)”.
Dalam ayat ini tidak se ara tegas Allah SWT mengharamkan riba,
hanya sebatas perbandingan antara riba dan zakat, yang mana riba hanya
bersifat kamuflase sedangkan zakat bersifat hakiki.
َ ُ ْ ُ ْ ُ َّ َ َ َ ُ َّ َ ً َ َ َ ُ ً َ ْ َ َ ِّ ُ ُ ْ َ َ ُ َ َ َّ َ ُّ َ َ
اذلين آمنوا ل تأكلوا الربا أضعافا مضاعفة ۖ واتقوا الل َّ لعلكم تف ِلحون
ِ يا أيها
Artinya Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan
riba dengan berlipat ganda, dan bertakwalah kamu kepada Allah
supaya kamu mendapat keberuntungan”.
Dalam ayat ini Allah melarang umat Islam memakan riba se ara
berlipat ganda. Ayat ini lebih pada penekanan dan bersifat sistematis
dibandingkan ayat yang sebelumnya, yakni memakan riba se ara berlipat
ganda . Maka mun ullah pertanyaan, bagaimana jika sedikit
66
Fiqh Muamalah Kontemporer
67
Fiqh Muamalah Kontemporer
َالسبْع
َّ اجتَنبُوا ْ َ َ َ َّ َ َ ْ َ َ ُ َّ َ ِّ َّ ْ َ ُ ْ َ ُ َ َ َ َ ْ َ ُ َ ْ َ
ِ عن أ ِب هريرة ر ِض الل َّ عنهعن انل ِيب صل الل َّ علي ِه وسلم قال
ْ َّ ُ ْ َ َ ُ ْ ِّ َ ُ ْ ِّ َ َ َّ ُ َ َ َُ َ ُ َ َ ُْ
انلف ِس الل َّ والسحر وقتل ِ ِالل َّ َوما هن قال الرشك ب
ِ ات قالوا يا رسول ِ الموبِق
68
Fiqh Muamalah Kontemporer
ُ ْ َ َ ْ َّ َ ْ َ ِّ َ َّ َ َ ْ َ ُ ْ َ َ َ ِّ ُ ْ َ َ ِّ َ ْ َّ ُ َ َّ َ َّ
يم واتلول يوم الزح ِف وقذف ِ ِال الت
ِ م لكأو اب الر ل كأو ق ال ِ ال ِت حرم الل َّ ِإ
ب ل
َ َْ َح َصنَات ال ْ ُم ْؤمن
ْ ُْ
ات الغا ِفل ِت
ِ ِ ِ الم
D. MACAM-MACAM RIBA
Menurut para ulama fiqih, riba dapat dibagi menjadi beberapa
ma am, yaitu
1. Riba Dain (Riba dalam Hutang Piutang)
Riba ini disebut juga dengan riba jahiliyah, sebab riba jenis inilah
yang terjadi pada jaman jahiliyah. Riba ini ada dua bentuk
a. Penambahan harta sebagai denda dari penambahan tempo bayar
hutangnya atau tambah nominalnya dengan mundurnya tempo .
Misal Si A hutang Rp juta kepada si B dengan tempo bulan.
Saat jatuh tempo si B berkata Bayar hutangmu. Si A menjawab
Aku tidak punya uang. Beri saya tempo bulan lagi dan hutang
saya menjadi Rp . . . Demikian seterusnya. Sistem ini
disebut dengan riba mudha afah melipatgandakan uang . Allah
Subhanahu wa Ta ala berfirman
ً َ َ َ ُ ً َ ْ َ َ ِّ ُ ْ َ َ ُ َ َ ْ َّ َ ُّ َ َ
اذلين آمنوا ل تأآُلوا الربا أضعافا مضاعفة
ِ يا أيها
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba
dengan berlipat ganda.” Ali Imran
b. Pinjaman dengan bunga yang dipersyaratkan di awal akad
Misalnya Si A hendak berhutang kepada si B. Maka si B berkata
di awal akad Saya hutangi kamu Rp juta dengan tempo satu
bulan, dengan pembayaran Rp . . . Riba jahiliyah jenis
ini adalah riba yang paling besar dosanya dan sangat tampak
69
Fiqh Muamalah Kontemporer
2. Riba Fadhl
Definisinya adalah adanya tafadhul selisih timbangan pada
dua perkara yang diwajibkan se ara syar i adanya tamatsul kesamaan
timbangan/ukuran padanya. Riba jenis ini diistilahkan oleh Ibnul ayyim
dengan riba khafi samar , sebab riba ini merupakan pintu menuju riba
nasi ah. Para ulama berbeda pendapat tentang hukum riba fadhl. Yang
rajih tanpa keraguan lagi adalah pendapat jumhur ulama bahwa riba
fadhl adalah haram dengan dalil yang sangat banyak. Di antaranya Hadits
Utsman bin Affan radhiyallahu anhu riwayat Muslim
ْ َ َ ْ ِّ َ َ ْ ِّ َ َ ْ َ َ ْ ِّ َ َ ْ ِّ ُ ْ َ َ
ني
ِ ل ت ِبيعوا ادلينار بِادليناري ِن ول ادلرهم بِادلرهم
“Jangan kalian menjual satu dinar dengan dua dinar, jangan pula satu
dirham dengan dua dirham.”
Hadis-hadis yang semakna dengan itu, di antaranya
a. Hadis Abu Sa id radhiyallahu anhu yang muttafaq alaih.
ُ ع َب ْعض َو َل تَب َ َ َ َ ْ َ َُّ َ ُ يَّ َ َ يَّ َ يَّ ْ ً ْ َ َ ُ ي
يعوا ِ ٍ ب ِإل ِمثل بِ ِمث ٍل ول ت ِشفوا بعضها ِ ل ت ِبيعوا اذلهب بِاذله
َ ْ ُ َ ََ ْ ََ ْ ُّيَّ ْ ً ْ َ ُ ي ْ َ ْ
يعوا ِمن َها غئِبًا ال َو ِرق بِال َو ِر ِق ِإل ِمثل بِ ِمث ٍل َول ت ِشفوا َبع َض َها ع َبع ٍض ول ت ِب
اج ٍز َ
ِ بِن
“Janganlah kalian menjual emas dengan emas kecuali sama
beratnya, dan janganlah kalian menjual sebagiannya dengan
lainnya dengan perbedaan bera,t dan jangan menjual yang tidak
ada (di tempat transaksi) dengan yang ada.” (HR Al Bukhari).
b. Hadis ‘Ubadah bin Ash-Shamit radhiyallahu ‘anhu riwayat
Muslim.
َّ ُ ْ َّ َ ِّ ُ ْ ُّ ُ ْ َ َّ ْ ُ َّ ْ َ َ َّ
َّ الش ِع ْري َو ُ ا َ َّذل َه
اتل ْم ِر
َّ اتل ْم ُر ب
ِ ِ ِ ب ري ع
ِ الشو رب الِ ب ربالو ة
ِ ض ف
ِ ال ِ ب ةض ف
ِ الو ب
ِ ه اذلِ ب ب
ُ َ ْ َ ْ ْ َ َ َ ْ َ َ َ ً َ َ َ ً ل بمثْل َس َو ً ْ ْ ْ ُْ ْ َ
هذهِ الصناف ِ اء بِسوا ٍء يدا ِبي ٍد ف ِإذ اختلفت ٍ ِ وال ِملح بِال ِمل ِح ِمث
ِ
َ َ َ ْ َ َ َ
.ف ِبيْ ُع ْوا كيْف ِشئتُ ْم ِإذا كن يَ ًدا ِبيَ ٍد
70
Fiqh Muamalah Kontemporer
71
Fiqh Muamalah Kontemporer
diistilahkan oleh Ibnul ayyim dengan riba jali jelas dan para ulama
sepakat tentang keharaman riba jenis ini dengan dasar hadits Usamah
bin aid di atas. Banyak ulama yang membawakan adanya kesepakatan
akan haramnya riba jenis ini. Riba fadhl dan riba nasi ah diistilahkan oleh
para fuqaha dengan riba bai riba jual beli .
Ada beberapa kaidah tentang dua jenis riba di atas, yaitu
a. Perkara yang diwajibkan se ara syar i adanya tamatsul, maka
tidak boleh ada unsur tafadhul padanya, sebab bisa terjatuh pada
riba fadhl. Misal Tidak boleh menjual dinar dengan dinar,
atau kg kurma dengan , kg kurma.
b. Perkara yang diwajibkan adanya tamatsul maka diharamkan
adanya nasi ah tempo , sebab bisa terjatuh pada riba nasi ah
dan fadhl, bila barangnya satu jenis. Misal Tidak boleh menjual
emas dengan emas se ara tafadhul, demikian pula tidak boleh
ada unsur nasi ah.
. Bila barangnya dari jenis yang berbeda maka disyaratkan
taqabudh serah terima di tempat saja, yakni boleh tafadhul
namun tidak boleh nasi ah. Misalnya, menjual emas dengan perak,
atau kurma dengan garam. Transaksi ini boleh tafadhul namun
tidak boleh nasi ah.
Untuk lebih mudahnya memahami kaidah di atas, ringkasnya
a. Beli emas dengan emas se ara tafadhul berarti terjadi riba fadhl.
b. Beli emas dengan emas se ara tamatsul namun dengan nasi ah
tempo , maka terjadi riba nasi ah.
. Beli emas dengan emas se ara tafadhul dan nasi ah, maka terjadi
kedua jenis riba yaitu fadhl dan nasi ah.
Hal ini berlaku pada barang yang sejenis. Adapun yang berbeda
jenis hanya terjadi riba nasi ah saja, sebab tidak disyaratkan tamatsul
namun hanya disyaratkan taqabudh.
Untuk lebih memahami masalah ini, kita perlu menglasifikasikan
barang-barang yang terkena riba yaitu emas, perak masuk di sini mata
uang , kurma, burr gandum , sya ir dan garam menjadi dua bagian
a. Bagian pertama emas, perak dan mata uang masuk di sini .
b. Bagian kedua kurma, burr, sya ir, dan garam.
Para ulama sepakat riba berlaku pada enam jenis harta yang ada
dalam hadits-hadits Nabi, yaitu emas, perak, kurma, Asy Sya ir gandum , al-
72
Fiqh Muamalah Kontemporer
Burr andum merah dan garam. Sehingga tidak boleh menukar emas
dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, kurma dengan
kurma dan garam dengan garam, ke uali dengan sama berat dan kontan
ash di majelis akad transaksi.
Namun mereka berselisih apakah di sana ada illah sebab
pelarangan yang menjadikannya menjadi komoditi ribawi atau tidak.
Mengenai hal ini ada dua pendapat, yaitu pertama Riba tidak berlaku pada
selain enam komoditi tersebut dan tidak ada illat yang dapat dijadikan
dasar dalam menganalogikan selainnya. Inilah pendapat madzhab Azh
hahiriyah. Kedua Ada illat yang menjadikannya sebagai komoditi ribawi
sehingga dapat dianalogikan selainnya. Inilah pendapat mayoritas ahli
fikih. Pendapat yang rajih adalah pendapat mayoritas ahli fikih, karena
syari at se ara umum tidak mungkin membedakan antara yang serupa.
73
Fiqh Muamalah Kontemporer
BAB VI
74
Fiqh Muamalah Kontemporer
Jual beli adalah pertukaran harta dengan harta, untuk saling menjadi-
kan milik.
Dari berbagai defenisi di atas, dapat disimpulkan bahwa jual beli
ialah pertukaran harta dari penjual kepada pembeli sesuai dengan harga
yang disepakati. Pada masa Rasullullah SAW harga barang itu dibayar
dengan mata uang yang terbuat dari emas dinar dan mata uang yang
terbuat dari perak dirham .
B. DASAR HUKUM
Jual beli memiliki dasar hukum yang sangat kuat, baik dari Alqur an,
hadis, maupun ijma ulama
. Alqur an
Alqur an ukup banyak berbi ara tentang jual beli. Ayat-ayat
tersebut antara lain berbunyi
َ ّي َ َّ َ َ َ ْ َ ْ ُ َّ َّ َ َ َ
… الربا
ِ … وأحل اللـه اليع وحرم
Artinya ....Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan meng-
haramkan riba... (Q.S. Al-Baqarah (2): 275)
َ َ َ ْ َّ ْ َ َ َ ْ ُ ْ ُ َ ٌ َ َ ْ َ ُ َ ْ ً يّ َّ يّ ُ ْ َ َ َ َ ْ ُ ي
ات ٍ ليس عليكم جناح أن تبتغوا فضل ِمن ربِكم ۖ ف ِإذا أفضتم ِمن عرف
َ ُ ُ َ َ ُ ُ ُ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ ْ َ َ َّ ُ ْ َ
وه ك َما ه َداك ْم َوإِن كنتُم يِّمن قبْ ِل ِهفاذك ُروا اللـه ِعند المشع ِر الرامِ ۖ واذكر
َ ّالضالي
ني
َّ َ َ
ل ِمن
ِ
Artinya Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezki hasil
perniagaan) dari Tuhanmu. Maka apabila kamu telah bertolak dari
75
Fiqh Muamalah Kontemporer
. Hadis
Kebolehan jual beli juga ditemukan dasar hukumnya dalam hadis-
hadis Rasulullah, diantaranya hadis yang diriwayatkan oleh al-Bazzar
dan Hakim
َ ُ َ َّ َ َ ْ َ َ ُ َّ َ َّ َّ َّ َ ُ ْ َ ُ َ َ ََ َ ْ َ
: اعة ب ْ ِن َرافِ ٍع ر ِض الل َّ عنه { أن انل ِيب صل الل َّ علي ِه وسلم سئِل عن ِرف
َّ َ ْ ربور } َر َو ُاه ال
ُزبار ُ ْ َو ُ ُّك َبيْع َم، ِالر ُجل بيَده
َّ َُ َ َ َ ُ َ ْ َ ْ َ ْ ُّ َ
ٍ ٍ ِ ِ ِ عمل: ب أطيب ؟ قال ِ أي الكس
ْ ُ َ َّ َ َ
اك ُم
ِ َ ال وصححه
Artinya: Dari Rifa’ah bin Rafi’ r.a. sesungguhnya Nabi s.a.w. pernah
ditanya seorang sahabat mengenai usaha atau pekerjaan, apakah yang
paling baik? Rasul s.a.w. menjawab: usaha seorang dengan tangannya
sendiri dan setiap jual beli yang baik”. (HR. al-Bazzar dan al-Hakim).
Hadis lain yang menjadi dasar kebolehan jual beli diriwayatkan
Ibn Majah, bahwa Rasulullah bersabda
قال رسول الل صل الل عليه و:عن عبد الل بن عمر رض الل عنه قال
َ َ ُّيَّ ُ َ ُ يَّ ُ ُ ْ ُ ْ ُ َ َ ي
مع انلبيني و:اجر ال ِمني الصدوق المس ِلم مع الشهدا ِء – وف رواية
ِ «اتل:سلم
76
Fiqh Muamalah Kontemporer
Artinya Dari ‘Abdullah bin ‘Umar r.a. bahwa Rasulullah saw bersabda,
“Seorang pedagang muslim yang jujur dan amanah (terpercaya) akan
(dikumpulkan) bersama para Nabi, orang-orang shiddiq dan orang-
orang yang mati syahid pada hari kiamat. (HR. Ibn Majah, Hakim dan
Daruquthni)
Hadis ini menunjukkan besarnya keutamaan seorang pedagang
yang memiliki sifat-sifat jujur, karena akan dimuliakan pada hari kiamat
dengan dikumpulkan bersama para nabi, orang-orang shiddiq dan orang-
orang yang mati syahid.
Selain itu, para ulama telah membolehkan jual beli se ara kredit,
di antaranya adalah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, Imam Ibnul oyyim,
Syaikh Abdul Aziz bin Baz, Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin,
Syaikh Al Jibrin dan lainnya. Namun, kebolehan jual beli ini menurut
para ulama yang memperbolehkannya harus memenuhi beberapa
syarat tertentu. Mereka berhujjah dengan beberapa dalil berikut yang
bisa diklasifikasikan menjadi beberapa bagian
a. Pertama, Dalil-dalil yang memperbolehkan jual beli dengan
pembayaran tertunda.
Firman Allah Ta ala
77
Fiqh Muamalah Kontemporer
Hadis Rasulullah
َ ُ َ ْ َ َّ َ ْ ْ ُ َ ْ َ ْ ُ َ َ ْ َ ُ ُ ْ َ َ ُ َ َ َّ َ ُّ َ َ
اط ِل ِإل أن تكون ِ اذلين آمنوا ل تأكلوا أموالكم بينكم بِال ِ يا أيها
ُ َ َ َّ َ َّ ْ ُ َ ُ ْ َ ُ ُ ْ َ َ َ ْ ُ ْ
ً ك ْم َرح َ ْ َ ًَ َ
يما ِ ِاض ِمنكم ۖ ول تقتلوا أنفسكم ۖ ِإن الل كن ب ٍ ارة عن ت َر ِت
78
Fiqh Muamalah Kontemporer
أن بريرة جاءت اعئشة تستعينها ف: عن اعئشة رض الل عنهه قالت
ارجيع: كتابتها ولم تكن قضت من كتابتها شيئا فقالت هلا اعئشة
إىل أهلك فإن أحبوا أن أقيض عنك كتابتك ويكون ولؤك يل
فذكرت ذلك بريرة لهلها فأبوا وقالوا إن شاءت أن تتسب,فعلت
عليك فلتفعل ويكون نلا ولؤك فذكرت ذلك لرسول الل صل الل
ابتايع فأعتيق: عليه وسلم فقال هلا رسول الل صل الل عليه وسلم
فإنما الولء ملن أعتق ثم قام رسول الل صل الل عليه وسلم فقال ما
بال أناس يشتطون رشوطا ليست ف كتاب الل من اشتط رشطا
ليس ف كتاب الل فليس ل وان رشط مائة مرة رشط الل أحق وأوثق
79
Fiqh Muamalah Kontemporer
80
Fiqh Muamalah Kontemporer
ُ ُ ُ ْ َ ًّ َ ُ َ َ َ ْ َ ْ ُ ْ َ َ َ َ ُ َ َ َّ َ ُّ َ َ
… ۖ ىل أج ٍل مسم فاكتبوه ٰ اذلين آمنوا ِإذا تداينتم بِدين ِإ
ِ يا أيها
ٍ
Artinya Wahai orang-orang yang beriman, apabita
kalian berhutang piutang sampai waktu tertentu, maka
catatlah” al-Baqarah. S. .
b Seseorang membeli barang dengan pembayaran
tertunda sampai waktu tertentu dengan tujuan untuk
memperdagangkannya. Misal seseorang membeli
gandum dengan pembayaran tertunda dan lebih banyak
dari harga kontan untuk menjualnya lagi ke luar negeri
atau untuk menunggu naiknya harga atau lainnya,
maka ini diperbolehkan karena juga ter akup dalam
ayat terdahulu. Dan telah berkata Syaikhul Islam Ibnu
Taimiyah tentang dua bentuk ini adalah diperbolehkan
berdasarkan Al Kitab, As Sunnah dan kesepakatan
ulama. Majmu’ Fatawa / - .
Syaikh Utsaimin berkata selanjutnya,
“Tidak dibedakan apakah pembayaran tertunda ini dilakukan
sekaligus ataukah dengan cara mengangsur. Semacam kalau
penjual berkata, “Saya jual barang ini kepadamu dan engkau
bayar setiap bulan sekian Utsaimin, t.th .
d. Keempat, Dalil iyas
Sebagaimana yang telah lewat bahwasannya jual beli kredit ini
dikiaskan dengan jual beli salam yang dengan tegas diperbolehkan
Rasululah karena ada persamaan, yaitu sama-sama tertunda.
Hanya saja jual beli salam barangnya yang tertunda, sedangkan
kredit uangnya yang tertunda. Juga dalam jual beli salam tidak
sama dengan harga kontan seperti kredit juga hanya bedanya
salam lebih nurah sedangkan kredit lebih mahal.
e. Kelima, Dalil Maslahat
Jual beli kedit ini mengandung maslahat baik bagi penjual maupun
81
Fiqh Muamalah Kontemporer
. Ijma
Dasar hukum jual beli yang selanjutnya adalah ijma ulama.
Ulama telah sepakat bahwa jual beli diperbolehkan dengan alasan bahwa
manusia tidak akan mampu men ukupi kebutuhannya tanpa bantuan
orang lain. Namun bantuan atau barang milik orang lain yang dibutuhkan
tersebut harus diganti dengan barang lainnya yang sesuai.
Dengan demikian, dasar diperbolehkannya akad jual beli yaitu
Alqur an, hadis dan ijma’ ulama. Dengan tiga dasar hukum tersebut maka
status hukum jual-beli sangat kuat, karena ketiganya merupakan sumber
utama penggalian hukum Islam.
82
Fiqh Muamalah Kontemporer
Kue, Kerupuk.
. Berhak menggunakan hartanya. Orang yang tidak berhak
menggunakan harta milik orang yang sangat bodoh idiot tidak
sah jual belinya. Firman Allah
ُ ُ ُ ْ َ ً َ ْ ُ َ َّ ُ َ َ َ َّ ُ ُ َ َ ْ َ َ َ َ ُّ
َوه ْم فيها ُُْ َ
ِ َول تؤتوا السفهاء أموالكم ال ِت جعل الل لكم ِقياما وارزق
ً ْ ً َ َ ُ ُ ُ ْ
َواك ُسوه ْم َوقولوا ل ُه ْم ق ْول َمع ُروفا
Artinya Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang
yang belum sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam
kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan.
berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan
ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik”. An-Nisa. S,
.
83
Fiqh Muamalah Kontemporer
Adapun syaratsyarat bagi nilai tukar barang yang dijual itu adalah :
a. Harga jual disepakati penjual dan pembeli harus jelas jumlahnya.
b. Nilai tukar barang itu dapat diserahkan pada waktu transaksi
jual beli, walaupun secara hukum, misalnya pembayaran
menggunakan kartu kredit.
c. Apabila jual beli dilakukan secara barter atau Al-muqayadah (nilai
tukar barang yang dijual bukan berupa uang tetapi berupa uang.
84
Fiqh Muamalah Kontemporer
jual beli yang dilakukan oleh orang yang mumayyiz tetapi bodoh
sehingga menimbulkan pertentangan. Menurut jumhur ulama fasid
(rusak) dan batal (haram) memiliki arti yang sama.
3. Jual beli batal (haram)
Jual beli batal (haram) adalah jual beli yang dilarang dan batal
hukumnya. Ulama Hanafiah membedakan jual beli fasid dengan
batal. Jual beli fasid adalah akad yang secara asal disyariatkan, tetapi
terdapat masalah atas sifat akad tersebut. Seperti jual beli majhul
(barang tidak dispesifikasi secara jelas) yang dapat mendatangkan
perselisihan, menjual rumah tanpa menentukan rumah mana yang
akan dijual dari beberapa rumah yang dimiliki.
Jual beli yang dilarang terbagi dua: pertama, jual beli yang dilarang
dan hukumnya tidak sah (batal), yaitu jual beli yang tidak memenuhi
syarat dan rukunnya. Kedua, jual beli yang hukumnya sah tetapi
dilarang, yaitu jual beli yang telah memenuhi syarat dan rukunnya,
tetapi ada beberapa faktor yang menghalangi kebolehan proses jual
beli.
1) Jual beli yang dilarang dan hukumnya tidak sah (batal)
karena tidak memenuhi rukun dan syarat. Bentuk jual beli
yang termasuk dalam kategori ini sebagai berikut:
a) Jual beli yang zatnya haram, najis, atau tidak boleh
diperjualbelikan. Barang yang najis atau haram dimakan
haram juga untuk diperjualbelikan, seperti babi, berhala,
bangkai dan khamar (minuman yang memabukkan).
b) Jual beli gharar, yaitu jual beli yang belum jelas,
sesuatu yang bersifat spekulasi atau samar-samar
haram untuk diperjualbelikan, karena dapat merugi-
kan salah satu pihak, baik penjual, maupun pembeli,
seperti:
(1) Jual beli buahbuahan yang belum tanpak hasilnya.
Contohnya, menjual putik mangga untuk dipetik
kalau telah tua/masak.
(2) Jual beli barang yang belum tanpak. Misalnya,
menjual ikan dikolam/laut, menjual ubi/singkong
yang masih ditanam , dan menjual anak ternak yang
masih dalam kandungan induknya.
c) Jual Beli yang bersyarat, jual beli yang ijab kabulnya
yang dikaitkan dengan syaratsyarat tertentu yang tidak
85
Fiqh Muamalah Kontemporer
86
Fiqh Muamalah Kontemporer
87
Fiqh Muamalah Kontemporer
88
Fiqh Muamalah Kontemporer
89