Anda di halaman 1dari 3

Engkau tidak perlu meyakinkan dirimu dengan

menyelidiki hal-hal yang tersembunyi. Tapi engkau


harus menjaga diri dari yang sudah jelas kau ketahui
bahwa itu adalah haram. Atau setelah di-lihat dari
ciri-ciri yang terkait dengan harta tersebut, engkau
bisa menduga bahwa itu adalah haram. Apayang
sudah diketahui tampak jelas secara lahir,
semen-tara yang bersifat dugaan tampak dengan
adanya ciri-ciri. Misalnya harta penguasa dan para
pekerjanya, har-ta orang yang tak bekerja kecuali
dengan cara menjual khamar, riba, judi, dan
sebagainya. Jika engkau tahu bahwa sebagian besar
hartanya adalah haram, maka apa yang kau terima
darinya, walaupun mungkin halal, ia termasuk haram
karena adanya dugaan yang kuat tadi. Yang jelas-jelas
haram adalah memakan harta wakaf tanpa izin atau
syarat dari si pemberi wakaf. Siapa yang melakukan
maksiat, kesaksiannya tertolak, dan wakaf atau apa
pun yang ia terima atas nama kesufian adalah haram.

Kami telah menyebutkan hal-hal yang terkait dengan


masalah syubhat, halal, dan haram dalam satu kajian
tersendiri pada kitab Ihya Ulumiddin. Pelajarilah
kitab tersebut karena mengetahui yang halal dan
haram wajib hukumnya bagi setiap muslim
sebagaimana salat lima waktu.

Catatan;
ُ َّ‫َيا أَيُّ َها الن‬
ِ ‫اس ُكلُواْ ِم َّما فِي األ َ ْر‬
ً‫ض َحالَال‬
‫ان ِإنَّهُ لَ ُك ْم‬
ِ ‫ط‬َ ‫ش ْي‬
َّ ‫ت ال‬ ُ ‫ط ِيبا ً َوالَ تَتَّ ِبعُواْ ُخ‬
ِ ‫ط َوا‬ َ
‫ع ْن‬ َ ُ‫ َح َّدثَنَا الف‬،‫َح َّدثَنَا أَبُو النَّض ِْر‬
ٍ ‫ضيل ب ُْن َم ْر ُزو‬
َ ،‫ق‬
‫عد ٌُّو ُّمبِين‬
َ
:َ‫ع ْن أَبِي هريرة قَال‬ ِ ‫ع ْن أَبِي َح‬
َ ،‫از ٍم‬ َ ،ٍ‫ع َدي ِ ب ِْن ثَابِت‬
Artinya: “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal
‫ ِإ َّن‬،‫اس‬ُ َّ‫ "أَيُّ َها الن‬:‫سلَّ َم‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ ُ َّ ‫صلَّى‬
َ ‫َّللا‬ َ ‫َّللا‬ ُ ‫قَا َل َر‬
ِ َّ ‫سو ُل‬ lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan
janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan,
‫َّللا أَ َم َر ْال ُمؤْ ِمنِينَ بِ َما‬
َ َّ ‫ َو ِإ َّن‬،‫طيَّبًا‬َ ‫طيِب َال يَ ْقبَ ُل ِإ َّال‬
َ ‫َّللا‬
َ َّ karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang
nyata bagimu.”
َ‫س ُل ُكلُوا ِمن‬
ُ ‫الر‬ َ ‫أَ َم َر ِب ِه ْال ُم ْر‬
ُّ ‫ { َيا أَيُّ َها‬:َ‫ فَقَال‬، َ‫سلِين‬
Al-Baqarah: 172
َ َ‫صا ِل ًحا إِنِي بِ َما تَ ْع َملُون‬
}‫ع ِليم‬ َ ‫ت َوا ْع َملُوا‬ َّ
ِ ‫الطيِبَا‬
‫ت َما َرزَ ْقنَا ُك ْم‬ َ ‫يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُواْ ُكلُواْ ِمن‬
ِ ‫طيِبَا‬
ْ
‫ { َيا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا ُكلُوا ِم ْن‬:َ‫] َوقَال‬51 : َ‫[ال ُمؤْ ِمنُون‬
‫سفَ َر‬ َّ ‫ت َما َرزَ ْقنَا ُك ْم} ث ُ َّم ذَ َك َر‬
َّ ‫الر ُج َل يطي ُل ال‬ َ
ِ ‫طيِبَا‬ ِ ِ ْ‫َوا ْش ُك ُروا‬
َ‫لِل ِإن ُكنت ُ ْم ِإيَّاهُ تَ ْعبُدُون‬

،‫ب‬
ِ ‫ َيا َر‬،‫ب‬ ِ ‫ َيا َر‬:‫اء‬ َّ ‫ يم ُّد َي َد ْي ِه ِإ َلى ال‬،‫ث أَ ْغ َب َر‬
ِ ‫س َم‬ َ ‫أَ ْش َع‬ Artinya, “Hai orang-orang yang beriman, makanlah
‫غذي‬ ُ َ‫ َو َم ْلب‬،‫طعَ ُمهُ َح َرام َو َم ْش َربُهُ َح َرام‬
ُ ‫ و‬،‫سهُ َح َرام‬ ْ ‫َو َم‬ di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan
kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika
ُ ‫ فَأَنَّى يُ ْستَ َج‬،‫ِب ْال َح َر ِام‬
". َ‫اب ِلذَلِك‬ benar-benar hanya kepada-Nya kamu menyembah.

Al-Baqarah: 173

Kemudian Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam


menyebutkan perihal seorang lelaki yang lama dalam
perjalanannya dengan rambut yang awut-awutan Makan dari rezeki yang halal merupakan penyebab
penuh debu, lalu ia menengadahkan kedua tangannya bagi terkabulnya doa dan ibadah, sedangkan
ke langit seraya berdoa, "Wahai Tuhanku, wahai makan dari rezeki yang haram dapat menghambat
Tuhanku." Sedangkan makanannya dari yang haram, terkabulnya doa dan ibadah. Seperti yang
minumnya dari yang haram, pakaiannya dari yang
disebutkan di dalam hadis yang diriwayatkan oleh
haram, dan disuapi dari yang haram, mana mungkin
Imam Ahmad:
doanya dikabulkan dengan cara demikian?
telah menceritakan kepada kami Abun Nadr, telah
Hadis ini diriwayatkan pula oleh Imam Muslim di dalam menceritakan kepada kami Al-Fudail ibnu Marzuq, dari
kitab sahihnya, dan Imam Turmuzi melalui hadis Fudail Addi ibnu Sabit, dari Abu Hazim, dari Abu Hurairah
ibnu Marzuq. Radhiyallahu Anhu yang mengatakan bahwa Rasulullah
Setelah Allah menganugerahkan kepada mereka Shallallahu'alaihi Wasallam pernah bersabda: Hai
manusia, sesungguhnya Allah itu Mahabaik, Dia tidak
rezeki-Nya dan memberi mereka petunjuk agar
menerima kecuali yang baik-baik. Dan sesungguhnya
makan dari rezeki yang halal, berikutnya Allah
Allah telah memerintahkan kepada orang-orang
menyebutkan bahwa Dia tidak mengharamkan
mukmin sama dengan apa yang diperintahkan-Nya
kepada mereka dari hal tersebut kecuali bangkai. kepada para rasul, maka Allah berfirman, "Hai rasul-
Yang dimaksud dengan bangkai ialah hewan yang rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan
menemui ajalnya tanpa melalui proses kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha
penyembelihan, baik karena tercekik atau tertusuk, Mengetahui apa yang kalian kerjakan" (Al-Muminun:
jatuh dari ketinggian atau tertanduk hewan lain, 51). Dan Allah berfirman, "Hai orang-orang yang
atau dimangsa oleh binatang buas. Akan tetapi, beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang
jumhur ulama mengecualikan masalah ini ialah Kami berikan kepada kalian" (Al-Baqarah: 172).
bangkai ikan, ُ‫طعا ُمه‬ َ ‫أُحِ َّل لَكُ ْم‬
َ ‫ص ْي ُد ا ْلبَح ِْر َو‬

Dihalalkan bagi kalian binatang buruan laut dan


makanan (yang berasal) dari laut. (Al-Maidah: 96

Anda mungkin juga menyukai