Oleh :
Dewi Aryanti,S.S.,M.Pd
Foya-foya
Perhatikan Q.S al-Isra’/17:26-27 berikut ini!
ّٰل ُل
َع ْن َم ح ْو ِد بِْن ِبْي ٍد ا :ا َر ُس ْو ا ِل صلى الله عليه وسلم َل َق َل َق َل ُْم
ُر. َغ ْص َاْل ُك
ال ْر ا ِّش ُم ُك ْي َل َع ُف ا اَخ َا َم ُف َو ْخ َا ِاَّن
ْو : ُل ُق َي ّٰلَل َّن َي
ُر ,ا :الِّر اُء ِ ,ا ا َل َق َغ ْص َال ْا ُك ِّش َم ّٰل
لْو ا :اَر ُس ْو ا ِل َو ا ال ْرَل َي ُا َق
َيْو َم جا ى
َز َُت
ْو ُظ ْن َف َْي ُّد
َرا ِب اِل ِف ى ال ن ا ا ُر ا ْم ُك َم ْعَا َن ُؤ ُت ْمُت ْن ُك َْنا ِالَى الَِّذ ي ُبْو َه ْذ ْم َم ْعَا ُد َب ْل
ا ِع ا ِب اِلِه ِ :ا
َه ْل َِتجُد ْو َن
ِع ْن َد ُهْم َج َز اًء (رواه احمد)
Artinya:
“Dari Mahmud bin Labid berkata, Rasulullah Saw. berkata: “Syirik
kecil adalah suatu penyakit yang sangat berbahaya bagi kalian,
lalu para sahabat bertanya, apakah syirik kecil itu ya Rasulullah?
Jawab beliau: Riya’, besok di hari kiamat, Allah menyuruh mereka
mencari pahala amalnya, kepada siapa tujuan amal mereka itu,
firman-Nya, ‘carilah manusia yang waktu hidup di dunia, kamu
beramal tujuannya hanya untuk dipuji atau disanjung oleh
mereka, mintalah pahala kepada mereka itu”. (H.R. Ahmad).
Takabbur
ٰٰا َُّذ
ا َّن ال َِّذ ْي َن َك ب ْو ا ب ي ِت َن ا َو ا ْس َت ْك َب ُر ْو ا َع ْن َه ا ال ُت َف َّتُح
َْل
ْو َن ا ج َّن ة ُل ُخ ْد ۤا َْا
ل ُه ْم ب َو ا ُب ال َّس َم ِء ََو ال َي
َن َك ِٰذ َك ِْل
َح ّٰت ى ي ِل َج ا ج َم ف ْي َس ِّم ا خ َي ا ِط َو ل ج ِْز ى ُل َْل
َن
ل ِر ِم ْي ()٤٠ ْج ُم ْا
Artinya:
“Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-
ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, tidak
akan dibukakan pintu-pintu langit bagi mereka, dan
mereka tidak akan masuk surga, sebelum unta masuk ke
dalam lubang jarum. Demikianlah Kami memberi balasan
kepada orang-orang yang berbuat jahat.” (Q.S al-A’raf/7:
40)
Perlu diperhatikan bahwa ada dua sifat hasad yang dibolehkan,
hal ini sesuaidengan sabda Nabi Saw. berikut :
Artinya: “Dari Abdullah bin Mas’ud r.a., berkata: “Nabi Saw. bersabda: ‘Tidak
boleh hasad kecuali pada dua orang: (1). Orang yang diberi harta kekayaan oleh
Allah lalu digunakan untuk menegakkan haq dan kebaikan, (2). Orang yang
diberi oleh Allah hikmah (ilmu) lalu diamalkan dan diajarkan kepada orang
lain.” (HR. Ahmad)
Allah Swt. secara tegas melarang sifat hasad.
Perhatikan Q.S an-Nisa’/4: 32 di bawah ini
Artinya: “Dan janganlah kamu iri hati terhadap karunia yang telah dilebihkan
Allah kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain. (Karena) bagi laki-laki ada
bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi perempuan (pun) ada bagian
dari apa yang mereka usahakan. Mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-
Nya. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (Q.S an-Nisa’/4: 32).
Sifat hasad akan menghilangkan kebaikan yang
dimiliki seseorang, hal ini sesuai sabda Nabi Saw.
berikut ini:
الَِّنبَّي صلى الله عليه وسلم َّن َا ُه ْن َع ُل ّٰل َة
َع ْن َِابْي ُهَر ْي َر َر ِض َي ا
اَّياُك ْم َو اَْلحَس َد َِف اَّن اَْلحَس َد:ِ َق اَل
َط َْل ُل ُك ْأ َت َك َْل ُل ُك ْأ
)(رواه ابوداود َب ال ا ا ح ُر َّن ا حَس َن اِت ا
َم َي
Artinya: “Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi Saw. bersabda:’ jauhilah hasad
(dengki), karena hasad dapat memakan kebaikan seperti api memakan kayu
bakar”. (H.R. Abu Dawud)
Wassalam
Terima Kasih