DISUSUN OLEH:
MUHAMMAD THOMAS WILDAN (18410576)
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2020
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.............................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
b) Segmentasi Demografis
Segmetasi demografik adalah suatu proses yang membagi – bagi
pasar menjadi kelompok – kelompok berdasarkan variabel – variabel
demografi seperti umur, jenis kelamin, ukuran keluarga, siklus hidup
keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, tempat tinggal, agama, ras
dan kebangsaan.
Segmentasi demografis produk jilbab Aneeqa Hijab untuk usia dini
sampai lansia. Karena di Aneeqa menyediakan berbagai jenis dan
ukuran jilbab sesuai dengan umur. Kemudian untuk jenis kelamin jelas
ditujukan untuk seluruh wanita muslim di Indonesia. Untuk ukuran
keluarga produk kami juga bisa dimiliki oleh keluarga menengah
kebawah sampai mengengah ke atas, dengan tingkat pendapatan yang
tentunya sesuai untuk membeli kebutuhan jilbab ini masih sesuai dengan
anggaran bulanan yang dikeluarkan. Dari segi agama, dan ras tentunya
juga untuk yang bergama Islam.
4
c) Segmentasi Psikografis
Dalam segmentasi psikikografis maka pembeli dibagi menjadi
kelompok yang berbeda berdasarkan kelas sosial, gaya hidup, dan
kepribadian.
Ini didasarkan oleh selera konsumen yang memilih sesuai kelas
sosial, gaya hidup dan kepribadian. Produk yang kami hasilkan banyak
variasi motif dan terdapat banyak ukuran jilbabnya. Sehingga konsumen
dapat memilih sesuai selera dan gaya fashion masing-masing konsumen.
d) Segmentasi Perilaku
Segmentasi perilaku mengelompokkan pembeli berdasarkan pada
pengetahuan, sikap, pemakaian atau tanggapan konsumen terhadap
suatu produk. Segmentasi perilaku dapat diukur menggunakan indikator
sebagai berikut:
1) Manfaat yang dicari
Salah satu bentuk segmentasi yang ampuh adalah
mengelompokkan pembeli menurut manfaat berbeda yang
mereka cari dari produk.
Dalam menggunakan produk jilbab ini tentunya akan
memberikan manfaat yang besar terhadap konsumen. Apalagi
konsumen yang membeli jilbab ini juga pastinya disesuaikan
dengan kebutuhannya masig-masing, bukan hanya untuk sekedar
membeli tanpa dimanfaatkan.
2) Status Pengguna
Pasar dapat disegmentasikan menjadi kelompok bukan
pengguna, mantan pengguna, pengguna potensial, pengguna
pertama kali dan pengguna regular dari suatu produk.
Dalam hal ini konsumen yang nota bene sebagai pengguna, bisa
menjadi pengguna yang baru pertama kali ingin memakai jilbab,
5
3) Tingkat Pemakaian
Pasar dapat juga disegmentasikan menjadi kelompok pengguna
ringan, menengah dan berat.
4) Status Loyalitas
Sebuah pasar dapat juga disegmentasikan berdasarkan loyalitas
konsumen. Konsumen dapat loyal terhadap merek, toko dan
perusahaan.
Setiap usaha rumahan maupun perusahaan besar pun, pasti ingin
mempunyai konsumen yang loyal terhadap merk atau produk
yang telah dihasilkaan oleh perusahaan tersebut. Begitu juga
dengan usaha Aneeqa Hijab ini selalu berusaha membuat
konsumen puas terhadap pelayanan yang telah dilakukan dan
produk yang sudah dihasilkan sehingga konsumen dapat menjadi
loyal terhadap Aneeqa Hijab walaupun untuk mendapatkan
loyalitas konsumen tersebut akan membutuhkan waktu yang
lama, tetapi Aneeqa akan selalu berusaha dalam pencapaiannya.
3. POSITIONING
Positioning adalah image atau citra yang terbentuk dibenak seorang
konsumen dari sebuah nama perusahaan atau sebuah produk, bagaimana
sebuah produk dimata konsumen yang membedakannya dengan produk
pesaing.
Dalam hal ini Aneeqa Hijab selalu berusaha agar produk yang
dihasilkan dapat diterima dan dapat menjadi brand image yang melekat
dibenak masyarakat khususnya kaum wanita muslimah dimana bahwa
produk Aneeqa Hijab ialah produk yang berkualitas dengan harga yang tepat
sesuai dengan kualitas bahan dan banyak pula manfaat yang bisa didapatkan.
4. MARKETING MIX
Menurut Kotler & Armstrong (1997:48), “Bauran pemasaran atau
Marketing Mix adalah perangkat alat pemasaran taktis yang dapat
dikendalikan, produk, harga, distribusi, dan promosi yang dipadukan oleh
perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkan dalam pasar
sasaran”.
1) Product (Produk)
Menurut Sumarni dan Soeprihanto (2010:274), “Produk
adalah setiap apa saja yang bisa ditawarkan di pasar untuk mendapatkan
perhatian, permintaan, pemakaian atau konsumsi yang dapat memenuhi
keinginan atau kebutuhan”. Produk tidak hanya selalu berupa barang
tetapi bisa juga berupa jasa ataupun gabungan dari keduanya (barang
dan jasa).
Produk yang dihasilkan oleh Aneeqa Hijab sudah pastinya adalah
jilbab. Jilbab yang disediakan terdiri dari 3 macam yaitu segi empat,
pashmina dan jilbab instan. Daftar ukuran jilbab segi empat dan
pashmina:
7
2 Pashmina 175 x 75 cm
180 x 75 cm
200 x 75 cm
2) Price (Harga)
Menurut Sumarni dan Soeprihanto (2010:281) harga adalah,
“Jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang
dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta
pelayanannya”. Setelah produk yang diproduksi siap untuk dipasarkan,
maka perusahaan akan menentukan harga dari produk tersebut.
Dalam penetapan harganya, Aneeqa Hijab menetapkan harga sesuai
dengan ukuran jilbab, kualitas bahan atau kainnya. Karena harga
kainnya juga bermacam-macam. Kemudian untuk harga reseller juga
ada potongan harga, sehingga individu maupun reseller juga
mendapatkan harga yang tepat dan sesuai.
3) Place (Tempat)
8
4) Promotion (Promosi)
Menurut Tjiptono (2008:219), pada hakikatnya promosi
adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimaksud dengan
komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha
menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan atau
mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar
bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan
perusahaan yang bersangkutan.
Dalam promosinya, kami melakukan kegiatan promosi dengan
memanfaatkan media sosial seperti yang sudah disebutkan bahwa
penjualan utama kami melalui online shop. Sehingga kami sangat aktif
dalam berpromosi melalui Facebook, Twitter, Instagram dan BBM
(Blackberry Messenger), dan kami juga mempunyai 2 akun Instagram
dimana 1 akun khusus untuk berpromosi dengan banyak memfollow
pengguna jilbab diinstagram. Kemudian selain melewati media sosial,
kami juga melakukan media promosi melalui mulut ke mulut kepada
9
orang-orang yang kami kenal seperti tetangga, teman, rekan kerja dan
saudara yang intinya membujuk, mempromosikan agar tertarik untuk
membeli jilbab kami.
E. ASPEK PRODUKSI
Proses produksi yang kami lakukan dapat dilihat dibagan berikut:
- Tepi Rawis
Untuk tepi rawis kami mengutamakan jenis kain Double Hycon
Georgette atau juga bisa kain jenis Tyrex. Karena untuk tepi
11
3) Pengecekan Jahitan
Setelah kain masuk dalam proses penjahitan, terdapat pengecekan
jahitan terlebih dahulu sebelum jilbab dipublikasikan atau dikirim
kepada konsumen. Hal ini dilakukan agar Aneeqa Hijab dapat
memberikan kualitas yang terbaik terhadap konsumennya. Serta
meminimalisir adanya komplain dari para pemakai jilbab.
4) Pemotretan Jilbab
Proses ini dilakukan setelah jilbab siap untuk dipublikasikan.
Pemotertan dilakukan sendiri oleh Aneeqa Hijab agar gambar yang
diupload adalah gambar asli atau real picture sehingga akan sesuai
dengan aslinya. Hal ini dilakukan agar Aneeqa Hijab mendapatkan
kepercayaan dari konsumen dengan memberikan gambar yang sesuai
warna, bentuk, dan detail kain aslinya.
6) Upload Jilbab
Setelah serangkaian proses penjahitan hingga sampai pemotretan
jilbab, barulah kemudian foto-foto tersebut diupload digrup maupun
dimedia sosial untuk dishare kan kepada followers yang nota bene
adalah konsumen itu sendiri.
b. Job Deskripsi
Job deskripsi dari tenaga kerja adalah sebagai berikut:
No Posisi TK Job Deskripsi
1 Penjahit Manjahit kain menjadi jilbab
2 Admin Melayani orderan dan melakukan
foto jilbab
G. ASPEK KEUANGAN
Dalam aspek ini dijelaskan tentang perhitungan mulai dari modal awal yang
digunakan, analisis laba rugi, dan analisis BEP. Berikut dijelaskan di bawah ini:
Biaya Tetap (Fixed Cost) Aneeqa Hijab
Berikut alat yang kami gunakan untuk memproduksi jilbab:
Jumlah
No Nama Barang Harga Satuan Jumlah Harga
Barang
1 Mesin Jahit 2 unit Rp. 1.500.000 Rp. 3.000.000
3 Gunting Kain 3 buah Rp. 30.000 Rp. 90.000
4 Gunting Biasa 2 buah Rp. 8.000 Rp. 16.000
TOTAL Rp. 3.106.000
Biaya Total
Biaya Total = Variable cost + Fixed cost
= Rp. 7.210.000 + Rp. 3.106.000
= Rp. 10.316.000,-
Ditambahkan laba yang kita tentukan sebesar Rp. 12.500 per pcs
Sehingga harga jual per unit = Rp. 37.500 + Rp. 12.500
= Rp. 50.000 per pcs
BEP produksi = Total biaya produksi selama 1 bulan ÷ Harga per unit
= Rp. 7.468.000 ÷ Rp. 50.000,-
= 149 pcs
Jadi, untuk mencapai titik impas maka jilbab yang harus terjual adalah 149
pcs dengan harga per produk adalah Rp. 50.000.
Catatan : Dalam 1 bulan diproduksi 200 pcs jilbab dalam bentuk segi empat
ataupun pashmina.
Jilbab yang harus dijual per hari = 200 ÷ 30 hari
= 7 jilbab