Anda di halaman 1dari 5

PENGURUS CABANG NAHDLATUL ULAMA

LEMBAGA DAKWAH NAHDLATUL ULAMA


LDNU KABUPATEN KEDIRI
Sekertariat: Jl. Imam Bonjol 38 Kediri 64122
=============================================================================

Hakikat Puasa & Tingkatannya

Khutbah I
َ َ َ َ َ َ َّ َ َ َّ َ َّ ُ ُ‫الح ْمدُ ُللهُ ُ ْال َملك‬
ُ‫ ُ َو َعلى‬،‫السَلمُ ُ َعلى ُم َح َّمدُ ُ َس ِّيدُ ُ َولدُ ُ َع ْدنان‬ ‫ ُوالصَلةُ ُو‬،‫الد َُّيان‬ َ
َّ َ ْ َ َ ْ َ َ َ ْ َ َّ َ َّ ْ َ َ ْ َ َ َّ ُ‫ص ْحبهُُ َو َتابع ْيهُُ َع َلىُ َم ُِّر‬ َ ‫آلهُُ َو‬
ُُ‫كُلهُُالمنـزه‬ ُ ‫لهُإ ُّلُاللهُُوحدهُُ ُّلُشري‬ ُ ‫نُ ُّلُإ‬ ُ ‫ُوأشهدُُأ‬،‫الز َمان‬
َّ ََ َ ْ َ َ ْ ْ ْ
ُ‫ي‬ُْ ‫ن ُ َس ِّيدنا ُم َح َّم ًدا ُ َع ْبدهُ ُ َو َرس ْولهُُالذ‬ ُ َّ ‫ ُ َوأش َهدُ ُأ‬،‫الز َمانُ ُ َوال َمكان‬
َُّ ‫َعنُ ُالج ْسم َّيةُ ُ َوالج َهةُ ُ َو‬
َ ْ َ َ
ُ ،‫انُخلقهُُالق ْرآن‬ ُ ‫ك‬
َْ َّ َ َْ َْ ِّ َ َ
ُ‫ ُالقائلُ ُفي‬،‫المنان‬ ُ ُ‫ ُفإني ُأ ْوص ْيك ُْم ُ َونفس ي ُبتق َوىُ ُالله‬،‫الر ْحمُن‬ َّ ُ ‫اد‬َُ ‫ ُع َب‬،‫أ َّما ُ َب ْعد‬
َ ْ َ ْ َّ َ َ َ َ ِّ ُ ُ‫ب ُ َع َل ْيكم‬ َّ َ ْ َ
ُ‫ن ُق ْبلك ُْم‬ ُ ‫ن ُم‬ُ ‫ب ُعلى ُالذي‬ ُ ‫الص َيامُ ُك َما ُكت‬ ُ َ ‫ن ُاُ َمن ْوا ُكت‬ ُ َ ‫ ُيُايُ َها ُالذ ْي‬:ُ‫كتابهُ ُالق ْرآن‬
َ َّ َ َّ َ
ُ )381ُ:‫نُ(البقرة‬ ُ ‫ل َعلك ُْمُتتق ْو‬
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Takwa adalah sebaik-baik bekal untuk meraih kebahagiaan abadi di
akhirat. Oleh karena itu, khatib mengawali khutbah yang singkat ini
dengan wasiat takwa. Marilah kita semua selalu meningkatkan
ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wata’ala dengan melaksanakan
semua kewajiban dan meninggalkan segenap larangan.
Hadirin rahimakumullah,
Puasa pada hakikatnya adalah meninggalkan syahwat nafsu yang
hukum asalnya mubah di luar puasa. Syahwat nafsu tersebut diharamkan
untuk sementara waktu, mulai terbit fajar hingga terbenamnya matahari
dan setelah itu dihalalkan kembali. Oleh karenanya, puasa seseorang
tidak akan sempurna kecuali dengan meninggalkan perkara-perkara yang
diharamkan oleh Allah dalam segala keadaan, bukan hanya saat
berpuasa.
Ibadah puasa adalah salah satu manifestasi ketundukan seorang
hamba kepada Allah. Orang yang berpuasa meninggalkan syahwat-
syahwat nafsunya di siang hari untuk mendekatkan diri kepada Allah dan
karena taat kepada-Nya. Kemudian berbuka dan kembali memenuhi
syahwat nafsunya saat malam tiba juga untuk mendekatkan diri kepada
Allah dan karena taat kepada-Nya. Ia tidak meninggalkan syahwat
nafsunya kecuali dengan perintah Tuhannya dan tidak kembali memenuhi
syahwat nafsunya kecuali dengan perintah Tuhannya. Jadi dalam dua
keadaan tersebut, seorang hamba menaati perintah Tuhannya.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Oleh karenanya, sungguh disayangkan ketika orang berpuasa dari
syahwat nafsunya yang diharamkan sementara waktu saat berpuasa,
namun ia tidak menjauhi perkara yang diharamkan oleh Allah dalam
segala keadaan, baik saat berpuasa maupun di luar puasa. Demikian pula,
orang yang berpuasa dan menjauhi syahwat nafsunya yang diharamkan
sementara waktu saat berpuasa, namun ia berbuka dengan makanan
atau minuman yang haram atau melakukan perkara haram lainnya.
Baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
َ َ ُ ‫ن ُ َي َد َُع‬َْ ََ َ ُ ُ‫ن ُ َل ُْم ُ َي َد ُْع ُ َق ْو َُل ُالز ْور‬
ُ‫طع َامه ُوش َر َابه(رواه‬ ُ ‫اجةُ ُفي ُأ‬ ُ َ ‫ل ُبهُ ُفل ْي‬
َ ‫س ُللهُ ُ َح‬ َُ ‫والع َم‬ ُ ْ ‫َم‬
ُِّ ‫البخار‬
)‫ي‬
Maknanya: “Barangُ siapa yang tidak meninggalkan perkataan dosa dan
perbuatan dosa, maka Allah tidak akan menerima puasanya” (HR al
Bukhari)
Hadirin jamaah shalat Jum’at rahimakumullah,
Sabar dalam menjalankan ketaatan kepada Allah itu lebih ringan
daripada sabar menghadapi siksa-Nya. Karenanya, hendaklah kita jaga
perut kita dari memakan makanan atau minuman yang haram waktu
berbuka. Hendaklah kita jaga mata kita dari melihat yang haram, kita
jauhi perkataan kotor yang diharamkan seperti
berbohong, ghibah (membicarakan aib seorang muslim yang memang
benar ada padanya tanpa ada sebab yang diperbolehkan oleh syara’ di
belakangnya). Hendaklah kita jaga pendengaran kita dari mendengar
omongan yang haram didengar. Juga kita cegah anggota-anggota badan
kita yang lain seperti tangan dan kaki dari perbuatan-perbuatan maksiat,
dosa dan perbuatan yang makruh.
Demikian pula, hendaklah kita menahan diri dari perbuatan keji,
pertengkaran, percekcokan dan perdebatan yang tidak ada manfaatnya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
َ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ ْ َ َ َ ً َ ْ َ َ َ َ َ َ َّ ْ َّ َّ
ُُ‫ُوإنُُامرؤُُقاتلهُُأ ُوُشاتمه‬،‫ثُو ُّلُيجهل‬
ُ ‫َلُيرف‬ ُ ‫إن َماُالصومُُجنةُُفإذاُك‬
ُ ‫انُأحدك ُمُصائماُف‬
َ ُ‫صائمُُإ ِّني‬
َ ُ‫ُإ ِّني‬:‫ل‬ َْ
)‫صائمُُ(رواهُالشيخان‬ ُْ ‫فل َيق‬
Maknanya: “Sesungguhnya puasa adalah perisai, jika salah seorang dari
kalian sedang berpuasa maka janganlah bersikap keji dan jangan bertindak
bodoh, jika ada orang yang mengganggunya atau mencacinya maka
hendaklah ia berkata: aku sedang berpuasa, aku sedang berpuasa” (HR al
Bukhari dan Muslim)
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam juga berbicara tentang dua orang
perempuan yang saat berbuka puasa membicarakan keburukan orang
lain. Baginda Nabi bersabda:
َ َ ْ ْ َ ََ َ ََْ َ َّ َ َ ََ ََ َ ْ ََ َ َ َّ َ َ َّ َ َ َ َ ْ َ َ َّ
ُ‫تُإحداهما‬
ُ ‫ُجلس‬،‫لُاللهُُلـهماُوأفطرتاُعلىُماُحر ُمُاللهُُعليهما‬ ُ ‫نُهاتينُُصامتاُعماُأح‬ ُ‫إ‬
َّ َ ْ َ َ َ ْ َ
)‫إلىُاألخ َرىُُف َج َعلتاُ َيأكَلنُُلـح ْو َُمُالناسُُ(رواهُأحمد‬
Maknanya: “Sesungguhnya kedua perempuan ini menahan diri dari apa
yang dihalalkan Allah bagi keduanya dan berbuka dengan apa yang
diharamkan bagi keduanya. Salah satu dari keduanya duduk menemani
temannya dan keduanya memakan daging-daging manusia (berbuat
ghibah)” (HR Ahmad)
Dalam hadits yang lain, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
َ َّ َ ْ َّ َ َّ َ َ َّ َ
ِّ ُ ‫ ُإ َّن َما‬،‫لش َراب‬ َ
ُ‫الرفثُ ُ(رواه ُالحاكم‬ ُ ‫الص َُيامُ ُم‬
‫ن ُاللغوُ ُو‬ ُ ‫الص َيامُ ُم‬
‫ن ُالطعامُ ُوا‬ ُ َ ‫ل ْي‬
ِّ ُ ‫س‬
ِّ
(‫والبيهقيُوابنُخزيمةُ ُوابنُحبان‬
Maknanya: “Puasa yang sempurna tidak hanya menahan diri dari makanan
dan minuman, melainkan menahan diri dari perkataan-perkataan dan
perbuatan yang diharamkan atau dimakruhkan” (HR al Hakim, al Baihaqi,
Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban)
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Sebagian ulama seperti Imam al Ghazali membagi tingkatan orang-
orang yang berpuasa menjadi tiga. Beliau berkata dalam Ihya’ ‘Ulumiddin:
ْ ْ َ َ ْ ْ َ َ ْ َْ َ َ َ َ َ َ ْ َّ َّ َ ْ َْ
ُُ‫ن ُالصو ُم ُثَلثُ ُدرجاتُ ُصومُ ُالعمومُ ُوصومُ ُالخصوصُ ُوصومُ ُخصوص‬ ُ ‫اعل ُم ُأ‬
َ
َ ُ ‫ُ َوأ َّما‬.ُ‫الش ْه َوة‬ َّ َ
َ ْ َ ْ َ َ ْ ْ ْ َ َ ْ َ ُ ‫وأما‬
ُُ‫ص ْوم‬ ُ ُ‫ن ُقضاء‬ ُ ‫ص ْومُ ُالعمومُ ُفه َ ُو ُكفُ ُال َبطنُ ُوالفرجُ ُع‬ ِّ ُ.ُ‫الخص ْوص‬
ِّ ‫الل َسانُ ُ َو ْال َيدُ ُ َو‬ ِّ َ َ َ ْ َ ْ َّ َ َ َ ْ َّ َ ُ ‫ْالخصوصُ ُ َوه َ ُو‬
ُُ‫الر ْجل‬ ‫ن ُفه َ ُو ُكفُ ُالسمعُ ُوالبصرُ ُو‬ ُ ‫ص ْومُ ُالصالحي‬
َْ
ُُ‫ص ْومُ ُالقلبُ ُ َعنُ ُاله َمم‬ َ ‫ص ْومُ ُخص ْوصُ ُالخص ْوصُ ُ َف‬ َ ُ ‫وأما‬َّ ُ.ُ‫َو َسائرُ ُ ْال َج َوارحُ ُ َعنُ ُ ْاْل َثام‬
َ ْ ِّ َ ْ َ َْْ َّ
ُ‫ل ُبالكل َّيةُُ َو َي ْحصلُ ُالفطرُُفي ُهذا‬ َ ُ ‫عز‬
َُّ ‫وج‬ ُ ‫الدن َّيةُ ُ َواألفكارُ ُالدن َيو َّيةُ ُ َوكفهُ ُ َع َّما ُس َو‬
َُّ ُ ُ‫ى ُالله‬
ْ ْ ْ ْ ْ َ َ َّ َ َ َّ َ َ ُ ُ‫الص ْومُ ُبالف ْكر‬
ُُ‫ ُ َوهُذهُ ُرت َبة‬،‫الي ْومُ ُاْلخرُ ُ َوبالفكرُ ُفي ُالدن َيا‬ ُ ‫فيما ُس َوىُ ُاللهُ ُع ُز ُوج‬
‫ل ُو‬ َّ
ْ َّ َ َ َّ َ ْ ْ َّ َ ْ َّ َ َ َ ْ ْ ِّ ِّ َ َ ْ َ ْ
ُ‫ن‬ُ ْ ‫لُ َوانص َرافُُ َُع‬ ُ ُُ‫ن ُفإنهُُإق َبالُُبكنهُُاله َّمةُُعلىُالله‬
ُ ‫عزُوج‬ ُ ‫نُوالمقربي‬ ُ ‫األنبياءُُوالصديقي‬
ِّ ُ‫هـ‬.‫ُا‬.ُ‫َغ ْيرُُاللهُُس ْب َح َانه‬
‫بتصرف‬
“Ketahuilah bahwa puasa itu ada tiga tingkatan: (1) Puasa orang-orang
umum, (2) Puasa orang-orang khusus dan (3) Puasa orang-orang yang
terkhusus. (1) Puasa orang-orang umum adalah mencegah perut dan
kemaluan dari memenuhi syahwatnya. (2) Puasa orang-orang khusus -dan
ini adalah puasanya orang-orang shalih- adalah mencegah mata, telinga,
lidah, tangan, kaki dan semua anggota badan dari perbuatan-perbuatan
dosa. (3) Sedangkan puasa orang-orang yang terkhusus adalah puasanya
hati dari tekad-tekad yang buruk dan pikiran-pikiran duniawi dan
mencegahnya dari segala hal selain Allah secara total. Berbuka dalam puasa
seperti ini adalah dengan berfikir tentang selain Allah dan hari akhir dan
dengan berfikir tentang dunia. Ini adalah tingkatan para nabi, shiddiqin dan
muqarrabin, karena ini adalah menghadapkan semangat (tekad) kepada
Allah dan berpaling dari selain Allah.”
Hadirin rahimakumullah,
Berdasarkan kualitas puasa dan tingkatan orang-orang yang
berpuasa inilah, sebagian ulama salaf berkata:
َّ َّ َ ِّ ‫َ ْ َ ن‬
ُ‫الص َيامُُت ْركُُالش َرابُُ َوالط َُعام‬ ُُ ‫أهو‬
“Puasa yang paling ringan adalah meninggalkan minuman dan makanan.”
Sahabat Jabir bin Abdillah berkata:
َ ُ ‫ ُ َو َد ُْع ُ َأ َذى‬،‫امل َحارم‬
ُُ‫الجار‬
َ َ َ
‫ك ُ َعنُ ُالكذبُ ُو‬ ُ َ ‫ك ُ َول َسان‬
ُ َ ‫صر‬َ ‫ك ُ َو َب‬ُ َ ‫ت ُفل َيص ُْم ُ َس ْمع‬
َْ َ ْ
ُ ‫إذا ُصم‬
َ
ْ َ َ َ ُ‫كُ َو َقارُُ َو َسك ْي َنةُُ َي ْو َُم‬ َ ْ ََْ
ُ َ ‫كُ َو َي ْو َُمُفطر‬
ًُ ‫كُ َس َو‬
‫اء‬ ُ َ ‫ص ْوم‬ ُْ ‫ُ َو ُّلُت ْج َع‬،‫ص ْوم َك‬
َ ُ‫لُ َي ْو َُم‬ ُ َ ‫نُ َعل ْي‬
ُ ‫وليك‬
Maknanya: “Jika engkau berpuasa maka hendaklah telinga, mata dan
lidahmu berpuasa dari berbohong dan perkara-perkara yang diharamkan.
Jangan sampai engkau menyakiti tetangga. Hendaklah engkau dihiasi
dengan kewibawaan/kekhidmatan dan ketenangan di hari puasamu dan
jangan engkau jadikan hari puasa dan tidak berpuasa sama.”
Hadirin yang dirahmati Allah,
‫‪Demikian khutbah singkat pada siang hari yang penuh keberkahan‬‬
‫‪ini. Semoga Allah menganugerahkan tafiq-Nya kepada kita sehingga‬‬
‫‪puasa kita termasuk dalam bagian puasa orang-orang yang khusus dan‬‬
‫‪bahkan termasuk puasa orang-orang yang paling khusus. Amin.‬‬
‫ْ‬ ‫َّ‬ ‫ْ‬ ‫َ ْ َ َ ْ َ ْ َ ْ ْ َّ َ ْ َ‬ ‫َ ْ َ ْ ْ َ ََ ْ َ ْ‬
‫ر‬ ‫و‬ ‫أقو ُلُقول ُيُهُذاُوأستغفرُُ ُ‬
‫اللهُل ُيُولكم‪ُ،‬فاست ُغفر ه‪ُ،‬إنهُُه ُوُالغفو ُُالرحيمُ‪.‬‬

‫‪Khutbah II‬‬
‫َ‬ ‫َ َ َ َ َ ِّ ْ َ َ ِّ َ َ َ ِّ َ َ َّ ْ ْ َ َ‬ ‫َْ‬
‫صطفى‪َ ُ ،‬و َعلى ُآلهُُ‬ ‫ال َح ْمدُ ُللهُ ُوكفى‪ُ ،‬وأصل ُي ُوأسلمُ ُعلى ُسيدنا ُمحمدُ ُالم‬
‫ََ‬ ‫َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ ْ َ‬ ‫َ َ ْ َ َ ْ ْ َ َ َ ْ َ َ ْ َّ َ َّ‬
‫ن ُ َس ِّيدناُ‬ ‫ك ُ ُله‪َ ُ ،‬وأش َهدُ ُأ َّ ُ‬ ‫له ُإ ُّل ُاللهُ ُوحدهُ ُ ُّل ُشري ُ‬ ‫ن ُ ُّل ُإ ُ‬ ‫وأصحابهُ ُأهلُ ُالوفا‪ُ .‬أشهدُ ُأ ُ‬
‫م َح َّم ًداُ َع ْبدهُُ َو َرس ْولهُ‪ُ .‬‬
‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َْ‬ ‫َْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ َ‬ ‫َ‬
‫ُأ َّما ُ َب ْعد‪ُ ،‬ف َيا ُأي َها ُالم ْسلم ْون‪ُ ،‬أ ْوص ْيك ُْم ُ َونفس ُْي ُبتق َوىُ ُاللهُ ُال َعل ُِّي ُال َعظ ْيمُُ‬
‫ََ‬ ‫َْ‬ ‫َ َ‬ ‫َّ َ َ َّ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ ْ َ ْ َ َّ َ َ‬
‫نُ‬‫ال‪ُ:‬إ َّ ُ‬ ‫السَلمُُ َعلىُنب ِّيهُُالكرْيمُُفق َُ‬ ‫اللهُأ َم َرك ُْمُبأ ْمرُُ َعظ ْيم‪ُ،‬أ َم َرك ُْمُبالصَلةُُو‬ ‫نُ ُ‬ ‫واعلمواُأ ُ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ِّ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫اللهُ َو َم ََلئ َك َتهُُي َ‬
‫َ‬
‫يما‪ُ،‬اللُه َُّمُ‬ ‫صلواُ َعل ْيهُُ َو َسلمواُت ْسل ً‬ ‫ينُ َآمنواُ َ‬ ‫نُ َعلىُالنب ِّي‪َ ُ،‬ياُأي َهاُالذ َ ُ‬ ‫صلو ُ‬ ‫ُ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ ِّ َ َ َّ َ َ َ َّ ْ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ ِّ َ‬
‫تُ َعلىُ َس ِّيدناُإ ْب َراه ْي َُمُ َو َعلىُآلُُ‬ ‫لُ َعلىُ َس ِّيدناُم َح َّمدُُ َو َعلىُآلُُسيدناُمحمدُُكماُصلي ُ‬ ‫صُ‬
‫َ‬ ‫َ ِّ َ َ َّ َ َ َ َ ْ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ ِّ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ‬
‫ت ُ َعلى ُ َس ِّيدناُ‬ ‫ك ُ َعلى ُ َس ِّيدنا ُم َح َّمدُ ُ َو َعلى ُآلُ ُسيدنا ُمحمدُ ُكما ُبارك ُ‬ ‫سيدنا ُإبراهي ُم ُوبار ُ‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ْ َ ْ َ ْ َ ْ َ َّ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫نُ‬‫ك ُ َحم ْيدُ ُ َمج ْيدُ‪ُ.‬اللُه َُّم ُاغف ُْر ُللم ْسلم ْي ُ‬ ‫ن ُإن َ ُ‬
‫إ ْب َراه ْي َُم ُ َو َعلى ُآلُ ُ َس ِّيدنا ُإبراهيم‪ُ ،‬ف ُي ُالعالمُي ُ‬
‫َّ ْ َ‬ ‫َ‬ ‫َْ‬ ‫َْ‬ ‫ْ ْ َْ ْ ْ َ‬ ‫ْ‬
‫ن ُ َوالمؤمناتُ ُاأل ْح َياءُ ُم ْنه ُْم ُ َواأل ْم َوات‪ُ ،‬اللهم ُ ْادف ْ ُع ُ َعنا ُال َبَل َُءُ‬ ‫َوالم ْسل َماتُ ُوالمؤمني ُ‬
‫َّ َ َ ْ‬ ‫ْ َ ْ َْ َ َ‬ ‫ْ ْ‬ ‫َ ْ ََ َ َ ْ ََ َ َ ْ َ ْ َ َ ْ ْ َ‬
‫ف ُاملختلف ُة ُ َوالشدائ ُد ُ َوامل َح َن‪َ ُ ،‬ماُ‬ ‫اء ُ َوالمنك َُر ُ َوال َبغ َُي ُ َوالسيو ُ‬ ‫اء ُوالفحش ُ‬ ‫والغَل ُء ُوالوب ُ‬
‫ْ ْ ْ َ َ َّ ً َّ َ َ‬ ‫َ َ َ ْ َ َ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ َ َ َّ ً َ ْ ْ َ‬
‫لُ‬‫ك ُ َعلى ُك ُِّ‬ ‫ن ُعامة‪ُ ،‬إن ُ‬ ‫ن ُبلدانُ ُالمسلمي ُ‬ ‫ن ُبلدنا ُهذا ُخاص ُة ُوم ُ‬ ‫ظه ُر ُمنها ُوما ُبطن‪ُ ،‬م ُ‬
‫َ َ‬
‫ش ْيءُُقد ْيرُ ُ‬
‫َ َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َّ َ ْ‬
‫ح َسانُُ َوإ ْيتاءُُذيُالق ْرَبىُ َوينهَىُ َعنُُالف ْحشاءُُ‬ ‫اللهُ َيأمرُُبال َع ْدلُُ َواْل ُْ‬ ‫إنُ ُ‬ ‫ادُالله‪ُ ُ،‬‬ ‫ع َب َُ‬
‫َ ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ ْ‬ ‫ْ َ َ َّ ْ َ َ َّ ْ َ َ‬ ‫َ ْ َْ َ َ ْ‬
‫الله ُال َعظ ْي َُم ُ َيذك ْرك ُْم ُ َولذكرُ ُاللهُُ‬ ‫ن‪ُ .‬فاذكروا ُ ُ‬ ‫البغي‪َ ُ ،‬يعظك ُم ُلعلك ُم ُتذكرو ُ‬ ‫والمنكرُ ُو‬
‫َْ‬
‫أك َبرُ‪.‬‬

‫‪Ustadz Nur Rohmad, Anggota Tim Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur,‬‬
‫‪Aswaja NU Center PCNU Kab. Mojokerto dan Dosen STAI Al-Azhar, Gresik‬‬

Anda mungkin juga menyukai