ْح ْم َد لِلَّ ِه ,نَ ْح َم ُدهَُ ,ونَ ْستَ ِعينُهَُ ,ونَ ْسَتغْ ِف ُرهَُ ,و َنعُوذُ بِاللَّ ِه ِم ْن ُش ُرو ِر َأْن ُف ِسنَا,
ِإ َّن ال َ
ات َأ ْع َمالِنَا. وسيَِّئ ِ
ََ
ي لَهُ, ضلِل فَالَ ه ِ
اد ْ ي ن م و , ه
ُ ل
َ ل
َّ من ي ْه ِد ِه اللَّهُ فَالَ م ِ
ض
َ َ ْ ُ ْ َ َ ُ َْ َ
Dan hari ini, Allah Swt masih mengizinkan kita untuk sekali
lagi bersujud kepadaNya, untuk sekali lagi bertakbir dan bertahlil
mengagungkan namaNya, dan untuk sekali lagi bertaubat kepadaNya.
Kita tidak pernah tahu hadirin sekalian, boleh jadi inilah sujud
terakhir kita pada-Nya di dunia ini. Inilah takbir dan tahlil terakhir
kita untuk-Nya. Dan inilah taubat kita untuk terakhir kali kepadaNya.
Idul Adha selain disebut sebagai ibadah Haji juga dinamakan “Idul
Qurban”, karena merupakan hari raya yang menekankan pada arti
berkorban. Qurban itu sendiri artinya dekat, sehingga Qurban ialah
menyembelih hewan ternak untuk mendekatkan diri kepada Allah
SWT, diberikan kepada fuqoro’ wal masaakiin.
Seperti yang diceritakan oleh Ibnu Abbas bahwa tatkala Siti Hajar
kehabisan air minum hingga tidak bisa menyusui nabi Ismail, beliau
mencari air kian kemari sambil lari-lari kecil (Sa’i) antara bukit Sofa
dan Marwah sebanyak 7 kali. Tiba-tiba Allah mengutus malaikat jibril
وْ ِمKKَ َراتِ َم ْن آ َمنَ ِم ْنهُم بِاهّلل ِ َو ْاليKهُ ِمنَ الثَّ َمKَا ً َوارْ ُز ْق َأ ْهلKداً آ ِمنKKَلْ ه ََـ َذا بَلK َرا ِهي ُم َربِّاجْ َعKْال ِإبK
َ Kََوِإ ْذ ق
اآل ِخ ِر
Dari ayat tersebut, kita memperoleh bukti yang jelas bahwa kota
Makkah hingga saat ini memiliki kemakmuran yang melimpah.
Jamaah haji dari seluruh penjuru dunia, memperoleh fasilitas yang
cukup, selama melakukan ibadah haji maupun umrah.
Idul Adha yang kita peringati saat ini, dinamai juga “Idul Nahr”
artinya hari cara memotong kurban binatang ternak. Sejarahnya
adalah bermula dari ujian paling berat yang menimpa Nabiyullah
Ibrahim. Disebabkan kesabaran dan ketabahan Ibrahim dalam
menghadapi berbagai ujian dan cobaan, Allah memberinya sebuah
anugerah, sebuah kehormatan “Khalilullah” (kekasih Allah).
Setelah titel Al-khalil disandangnya, Malaikat bertanya kepada Allah:
“Ya Tuhanku, mengapa Engkau menjadikan Ibrahim sebagai
kekasihmu. Padahal ia disibukkan oleh urusan kekayaannya dan
keluarganya?” Allah berfirman: “Jangan menilai hambaku Ibrahim
ini dengan ukuran lahiriyah, tengoklah isi hatinya dan amal
kebaikannya!”
Kemudian Allah SWT mengizinkan para malaikat menguji keimanan
serta ketaqwaan Nabi Ibrahim. Ternyata, kekayaan dan keluarganya
dan tidak membuatnya lalai dalam taatnya kepada Allah Swt.
Dalam kitab “Misykatul Anwar” disebutkan bahwa konon, Nabi
Ibrahim memiliki kekayaan 1000 ekor domba, 300 lembu, dan 100
ekor unta. Riwayat lain mengatakan, kekayaan Nabi Ibrahim
mencapai 12.000 ekor ternak. Suatu jumlah yang menurut orang di
zamannya adalah tergolong Kaya. Ketika pada suatu hari, Ibrahim
ditanya oleh seseorang “milik siapa ternak sebanyak ini?” maka
dijawabnya: “Kepunyaan Allah, tapi kini masih milikku. Sewaktu-
waktu bila Allah menghendaki, aku serahkan semuanya. Jangankan
Olehnya itu, tepatlah apabila perayaan Idul Adha kali ini digunakan
menggugah hati kita untuk berkorban bagi negeri kita tercinta, yang
tidak pernah luput dirundung kesusahan. Sebab pengorbanan Nabi
Ibrahim AS yang paling besar dalam sejarah umat manusia itulah
yang membuat Ibrahim menjadi seorang Nabi dan Rasul yang besar,
dan mempunyai arti besar.
Dari sejarahnya itu, maka lahirlah kota Makkah dan Ka’bah sebagai
kiblat umat Islam seluruh dunia, dengan air zam-zam yang tidak
pernah kering, sejak ribuan tahun, sekalipun setiap hari dikuras
berjuta liter, adalah merupakan sebuah jasa seorang wanita yang
paling sabar dan tabah yaitu Siti Hajar dan putranya Nabi Ismail a.s .
Ya Allah , dosa kami begitu berlimpah. Rasanya tiada hari yang kami
lalui tanpa kesalahan kepada-Mu. Dosa-dosa kami sudah terlalu
banyak. Jika Engkau tak mengampuni kami, maka siapakah lagi yang
akan mengampuni dan menutupinya selain Engkau ya Allah,
Ya Allah , Engkau pasti Maha Tahu betapa banyak salah dan dosa
kam, kepada kedua orangtua kami. Betapa banyak hak mereka yang
tidak sempat kami tunaikan. sungguh kami memohon ampunilah
dosa kepada Orang tua kami. Limpahkanlah Rahmat-Mu yang tak
henti-hentinya untuk mereka. Ampuni segala kekurangan Orang tua
kami. Jika Engkau masih izinkan kami bersama mereka dalam
kehidupan ini, beri kami kesanggupan untuk berbakti kepada Kedua
orang tua kami, namun jika kematian memisahkan kami jadikanlah
pertemuan kami di Surga-Mu kelak menjadi pertemuan kami.