َ ش َه ُد َأنَّ م
ُح َّمدًا عَ ْب ُد ُه ْ ش ِريْكَ لَ ُه وَ َأ ُ َّش َه ُد َأنَّ الَ ِإلَ َه ِإال
َ َهللا وَ ْح َد ُه ال ْ َأ.ُي لَهَ ُض َّل لَ ُه وَ مَنْ يُضْ ِل ْل َفالَ َها ِد ِ م
وَ رَ سُوْ لُ ُه
َأ
ٍ سلَّ َم وَ عَ لَى آ ِل ِه وَ صْ َح ِاب ِه وَ مَنْ تَ ِب َع ُه ْم بِِإ ْحس
َان َ َهلل عَ لَ ْي ِه و َ سلِّ ْم عَ لَى نَ ِبيِّنَا وَ رَ سُوْ ِلنَا م
ُ ُح َّم ٍد صَ لَّى ا َ ََاللَّ ُه َّم صَ ِّل و
ْ يَا َأيُّ َها الَّ ِذينَ َآ َمنُوا اتَّقُوا اللَّ َه َحقَّ تُ َقا ِت ِه وَ اَل تَمُوتُنَّ ِإاَّل وَ َأ ْنتُ ْم ُم
َس ِلمُون
يُصْ ِلحْ لَ ُك ْم َأعْ مَالَ ُك ْم وَ يَ ْغ ِفرْ لَ ُك ْم ُذنُوبَ ُك ْم وَ مَنْ ي ُِط ِع اللَّ َه، س ِديدًا
َ يَا َأيُّ َها الَّ ِذينَ َآ َمنُوا اتَّقُوا اللَّ َه وَ ُقولُوا َقوْ اًل
وَ رَ سُولَ ُه َف َق ْد َفازَ َفوْ زً ا عَ ِظيمًا
َأمَّا بَ ْع ُد
Dengan rahmat Allah semata, kita semua bisa hadir di masjid yang
diberkahi ini untuk melaksanakan kewajiban ibadah shalat Jumat dengan
ringan hati, mudah dan selamat.
Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada nabi kita yang mulia
Muhammad ﷺ, keluarganya, para sahabatnya dan siapa saja yang
mengikuti sunnah Nabi ﷺdengan ikhlas dan sabar hingga akhir zaman.
Kami wasiatkan kepada diri kami pribadi dan jamaah shalat Jumat sekalian,
marilah kita senantiasa berusaha semaksimal kemampuan kita untuk
bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala di mana pun kita berada.
Tamak
Sifat Berbahaya Yang Harus Dijauhi
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Imam Ahmad meriwayatkan dalam Musnadnya dari hadits Ka’b bin Malik
Al-Anshari radhiyallahu ‘anhu dari Nabi ﷺ, beliau bersabda,
ص ا ْلمَرْ ِء عَ لَى ا ْلمَا ِل َ ِبَأ ْف،َان ُأرْ ِساَل ِفي َغنَ ٍم
ِ ْس َد لَ َها ِمنْ ِحر ِ َان َجاِئع ِ مَا ِذْئ ب
ف ِل ِدي ِن ِه
ِ َشرَّ وَ ال
”Kerusakan yang ditimbulkan oleh dua seriga lapar yang dilepaskan dalam
kawanan domba tidak lebih besar dibandingkan dengan kerusakan yang
ditimbulkan oleh kerakusan seseorang kepada harta dan kedudukan
terhadap agamanya.”[Hadits riwayat At-Tirmidzi )
Dalam hadits ini Nabi ﷺmenjelaskan bahaya tamak terhadap harta dan
kebesaran di atas umat manusia terhadap agama seseorang dan
keistiqamahannya.
Hadits ini tidak mencakup orang yang menghasilkan harta yang halal.
Dalam sebuah hadits disebutkan:
”Sebaik-baik harta yang baik adalah milik orang yang baik (shalih).”
[Hadits riwayat Al-Bukhari )
Sudah maklum bahwa jika serigala dikirim di tengah kawanan domba, ia
akan memakannya. Kalaulah tidak memakan semuanya, maka ia akan
merusak dan membinasakan mereka, sehingga tidak akan ada domba yang
selamat.
Lalu bagaimana jika serigala itu lapar? Bagaimana jika itu bukan satu
serigala, tetapi dua serigala lapar? Tidak diragukan lagi kerusakan dan
kebinasaan akan semakin besar.
Islam tidak hendak mencabut rasa cinta seseorang kepada harta namun
Islam menuntut agar Allah dan Rasul-Nya ﷺlebih dicintai dari selain
keduanya.
Allah Ta’ala telah memberitahu bahwa harta dan anak itu statusnya
hanyalah cobaan buat kita di dunia ini. Allah Ta’ala berfirman dalam Surat
At-Taghabun: 15,
١٥ – ِانَّمَآ َامْ وَ الُ ُك ْم وَ َاوْ اَل ُد ُك ْ‡م ِف ْتنَ ٌة ۗوَ ال ٰلّ ُه ِع ْند ٗ َٓه َا ْجرٌ عَ ِظ ْي ٌم
Oleh karena harta hanyalah cobaan, maka Allah Ta’ala memperingatkan kita
agar jangan lalai dari semua yang Allah wajibkan gara-gara sibuk mencari
harta meskipun halal.
َيٰ ٓ َايُّ َها الَّ ِذيْنَ ٰا َمنُوْ ا اَل تُ ْل ِه ُك ْم َامْ وَ الُ ُك ْم وَ آَل َاوْ اَل ُد ُك ْم عَ نْ ِذ ْك ِر ال ٰلّ ِه ۚوَ مَنْ يَّ ْفعَلْ ٰذ ِلك
ٰۤ َُفا
ول ِٕىكَ ُه ُم
َا ْل ٰخ ِسرُوْ ن
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah harta bendamu dan anak-
anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Dan barangsiapa berbuat
demikian, maka mereka itulah orang-orang yang rugi.
Namun yang terjadi kadang tidak demikian. Dari jam 9 pagi sampai jam 11
malam, lima hari dalam seminggu dipakai untuk bekerja. Istirahat hanya jika
sakit atou hari libur dipakai untuk rekreasi yang sia-sia.
Allah Ta’ala dan akhirat tidak teringat di hatinya kecuali hanya sedikit saja.
Betapa ruginya kehidupan semacam ini meskipun bergelimang harta.
ٰۤ ُشحَّ نَ ْف ِس ٖه َفا
َولىِٕكَ ُه ُم ا ْل ُم ْف ِل ُحوْ ۚن ُ وَ مَنْ يُّوْ َق
Dan siapa yang dijaga dirinya dari kekikiran, maka mereka itulah orang-
orang yang beruntung.
Dalam kitab Sunan Abi Dawud dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhu
dari Nabi ﷺ, beliau bersabda,
وَ َأمَرَ ُه ْم، َأمَرَ ُه ْم ِبا ْلبُخْ ِل َفبَ ِخلُوا،ُّح
ِّ َفِإنَّمَا َهلَكَ مَنْ َكانَ َق ْبلَ ُك ْم ِبالش، َّشح
ُّ ِإيَّا ُك ْم وَ ال
Hakikat kikir adalah jiwa yang sangat cenderung kepada apa saja yang
diharamkan oleh Allah dan dilarang darinya serta tidak puasnya seseorang
dengan apa saja yang Allah halalkan untuknya.
» َأ ِمنْ َحالَ ٍل َأ ْم ِمنْ َحرَ ٍام،َ الَ يُبَا ِلي المَرْ ُء ِبمَا َأخَ َذ المَال، ٌاس زَ مَان ْأ
ِ َّلَيَ ِتيَنَّ عَ لَى الن
)]2083[ :(صحيح البخاري؛ برقم
”Benar-benar akan datang suatu zaman kepada manusia, seseorang tidak
peduli darimana dia mendapatkan harta apakah dari yang halal atau dari
yang haram.” [Shahih Al-Bukhari no. 2083]
2) Kedengkian.
Orang yang kikir merasakan kepedihan bila ada bagian dari dunianya yang
sirna seperti harta, kedudukan, pangkat dan kekuasaan. Dia tidak rela
dengan keadaannya selama-lamanya. bahkan dia menganggap dirinya
selalu bernasib sial dan mendapat takdir yang buruk karena dia tidak
memperoleh apa yang diperoleh orang lain.
Namun dia tidak merasakan perasaan semacam itu saat melihat orang yang
agamanya lebih baik dari dirinya dan akhlaknya lebih utama dari dirinya.
Jadi dia hanya cemburu dalam persoalan dunia. Dan sampai kapan pun, dia
tidak akan berlomba dalam masalah agama.
Pendorong utama sifat tamak terhadap harta adalah terlalu cinta terhadap
dunia meskipun sudah mengetahui bahwa dunia itu fana dan bakal dia
tinggalkan untuk selamanya.
Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid mengatakan sebab cinta dunia itu
banyak namun yang paling menonjol ada tiga macam:
Khutbah Kedua
َصيْرً ا ،تَبَارَ كَ الَّ ِذ ْي َج َع َل ِفي ال َّسمَا ِء بُ ُروْ ًجا وَ َج َع َل ِف ْي َها َا ْل َحمْ ُد ِللَّ ِه الَّ ِذ ْ
ي َكانَ ِب ِعبَا ِد ِه خَ ِبيْرً ا ب ِ
اللهم صل و سلم على هذا النبي الكريم و على آله و أصحابه و من تبعهم
بإحسان إلى يوم الدين .أما بع
lتَسْ ِل ْيمًا
ت اَأل َح ُد ال َّ
ص َم ُد الَّ ِذى لَ ْم يَ ِل ْد ت اللَّ ُه الَ ِإلَ َه ِإالَّ َأ ْن َ
ش َه ُد َأنَّكَ َأ ْن َ
اللَّ ُه َّم ِإنَّا نَسْ َألُكَ َأنَّا َن ْ
َان وَ اَل تَ ْجعَلْ ِفيْ ُقلُوْ ِبنَا ِغاًّل ِللَّ ِذيْنَ اغ ِفرْ لَنَا وَ ِإِلخْ وَ ا ِننَا الَّ ِذيْنَ َ
سبَ ُقوْ نَا ِباِإْل ْيم ِ رَ بَّنَا ْ
،رَ بَّنَا َهبْ لَنَا ِمنْ َأزْ وَ ا ِجنَا وَ ُذرِّ يَّا ِتنَا ُقرَّ َة َأعْ ي ٍُن وَ ْ
اج َع ْلنَا ِل ْل ُمتَّ ِقيْنَ
ار سنَ ًة وَ ِفي اآْل ِخرَ ِة َح َ
سنَ ًة وَ ِقنَا عَ َذابَ النَّ ِ رَ بَّنَا آ ِتنَا ِفي ال ُّد ْنيَا َح َ
ال ّديْن