Anda di halaman 1dari 8

Khutbah Pertama

ُ ‫ مَنْ يَ ْه ِد‬،‫ات َأعْ مَا ِلنَا‬


َ‫هللا َفال‬ ِ ‫سيَِّئ‬
َ ْ‫ُسنَا وَ ِمن‬ ِ ‫شرُ وْ ِر َأ ْنف‬ ِ ‫ وَ نَعُو ُذ ِبا‬،ُ‫ستَ ْغفِرُ ه‬
ُ ْ‫هلل ِمن‬ ْ َ‫ِإنَّ ا ْل َحمْ َد ِللَّ ِه نَ ْح َم ُد ُه وَ ن‬
ْ َ‫ستَ ِع ْينُ ُه وَ ن‬
َ ‫ش َه ُد َأنَّ م‬
‫ُح َّمدًا عَ ْب ُد ُه‬ ْ ‫ش ِريْكَ لَ ُه وَ َأ‬ ُ َّ‫ش َه ُد َأنَّ الَ ِإلَ َه ِإال‬
َ َ‫هللا وَ ْح َد ُه ال‬ ْ ‫ َأ‬.ُ‫ي لَه‬َ ‫ُض َّل لَ ُه وَ مَنْ يُضْ ِل ْل َفالَ َها ِد‬ ِ ‫م‬
‫وَ رَ سُوْ لُ ُه‬

‫َأ‬
ٍ ‫سلَّ َم وَ عَ لَى آ ِل ِه وَ صْ َح ِاب ِه وَ مَنْ تَ ِب َع ُه ْم بِِإ ْحس‬
 ‫َان‬ َ َ‫هلل عَ لَ ْي ِه و‬ َ ‫سلِّ ْم عَ لَى نَ ِبيِّنَا وَ رَ سُوْ ِلنَا م‬
ُ ‫ُح َّم ٍد صَ لَّى ا‬ َ َ‫َاللَّ ُه َّم صَ ِّل و‬
ِ ‫ِإلَى يَوْ ِم ال ِّدي‬
‫ْن‬

َّ ‫س وَ ا ِح َد ٍة وَ خَ لَ َق ِم ْن َها زَ وْ َج َها وَ ب‬ ‫َأ‬


‫َث ِم ْن ُهمَا ِر َجاالً َك ِثير ًا وَ ِنسَا ًء‬ ٍ ‫يَا يُّ َها النَّاسُ اتَّقُوا رَ بَّ ُك ْم الَّ ِذي خَ لَ َق ُك ْم ِمنْ نَ ْف‬
‫وَ اتَّقُوا اللَّ َه الَّ ِذي تَتَسَا َءلُونَ ِب ِه وَ اَألرْ َحا َم ِإنَّ اللَّ َه َكانَ عَ لَ ْي ُك ْم رَ ِقيب ًا‬

ْ ‫يَا َأيُّ َها الَّ ِذينَ َآ َمنُوا اتَّقُوا اللَّ َه َحقَّ تُ َقا ِت ِه وَ اَل تَمُوتُنَّ ِإاَّل وَ َأ ْنتُ ْم ُم‬
َ‫س ِلمُون‬

‫ يُصْ ِلحْ لَ ُك ْم َأعْ مَالَ ُك ْم وَ يَ ْغ ِفرْ لَ ُك ْم ُذنُوبَ ُك ْم وَ مَنْ ي ُِط ِع اللَّ َه‬، ‫س ِديدًا‬
َ ‫يَا َأيُّ َها الَّ ِذينَ َآ َمنُوا اتَّقُوا اللَّ َه وَ ُقولُوا َقوْ اًل‬
‫وَ رَ سُولَ ُه َف َق ْد َفازَ َفوْ زً ا عَ ِظيمًا‬

‫َأمَّا بَ ْع ُد‬

Mukadimah
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala,


yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya yang tak terbatas kepada
kita semuanya, terutama nikmat iman, Islam, kesehatan dan keamanan
sehingga kita hadir di masjid yang penuh berkah ini untuk menunaikan
salah satu fardhu paling agung dalam Islam, yaitu shalat Jumat.

Shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi kita


Muhammad ‫ ﷺ‬, keluarganya, para sahabatnya dan siapa saja yang
mengikuti sunnah beliau lahir batin dengan sabar dan ikhlas hingga hari
kiamat.

Kami wasiatkan kepada diri kami sendiri dan kepada seluruh Jamaah shalat
Jumat sekalian, agar senantiasa bertakwa kepada Allah subhanahu wa
Ta’ala di mana pun kita berada, di saat sehat maupun sakit, senang maupun
susah, tenang maupun tegang.

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala mengaruniakan kepada kita semua


taufik dan kekuatan untuk bisa melaksanakan perintah-perintah-Nya
semaksimal kemampuan kita dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Karena
itulah cara bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagaimana
dijelaskan oleh para ulama.

Hasungan Untuk Membangun Masjid


Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman di dalam surat At-Taubah: 18

ٰۤ ُ‫ِانَّمَا يَ ْعمُرُ مَسٰ ِج َد ال ٰلّ ِه مَنْ ٰامَنَ ِبال ٰلّ ِه وَ ا ْليَوْ ِم ااْل ٰ ِخ ِر وَ َا َقا َم الصَّ ٰلو َة وَ ٰاتَى الزَّ ٰكو َة وَ لَ ْم يَخْ شَ ِااَّل ال ٰلّ َه ۗ َفعَسٰ ٓ ى ا‬
َ‫ول ِٕىك‬
١٨ – َ‫َانْ يَّ ُكوْ نُوْ ا ِمنَ ا ْل ُم ْهتَ ِديْن‬

”Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang-orang


yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta (tetap) melaksanakan
salat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada apa pun) kecuali kepada
Allah. Maka mudah-mudahan mereka termasuk orang-orang yang
mendapat petunjuk.”
Dalam ayat ini Allah Subhanahu wa Ta’ala memuji orang-orang yang
memakmurkan masjid. Salah satu bentuk memakmurkan masjid adalah
mendirikannya.

Karena tidak mungkin kita melakukan berbagai bentuk memakmurkan


masjid yang lain seperti membersihkannya, merawatnya, menjaganya,
shalat di dalamnya dan seterusnya kalau masjid sendiri belum didirikan.

Maka mendirikan masjid merupakan langkah pertama yang harus dilakukan


untuk memakmurkan masjid. Rasulullah ‫ ﷺ‬juga telah memerintahkan kaum
Muslimin untuk mendirikan masjid sebagaimana dalam hadits:

َ‫ُّور وَ َأنْ تُنَظَّفَ وَ تُطَيَّب‬ ‫ش َة َقالَ ْ َأ‬


ِ ‫ ِب ِبنَا ِء ا ْل َمسَا ِج ِد ِفى الد‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ‫ت مَرَ رَ سُو ُل اللَّ ِه‬ َ ‫عَ نْ عَ اِئ‬

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, dia berkata,” Rasulullah ‫ ﷺ‬memerintahkan


untuk membangun masjid di perkampungan penduduk, serta
memerintahkan untuk membersihkannya dan memberinya wewangian.”
[Hadits riwayat Ahmad, Abu Daud dan At-Tirmidzi).

Pahala Keutamaan Membangun Masjid


Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Membangun masjid merupakan amal shaleh yang sangat agung, memiliki


banyak keutamaan, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Termasuk amal jariyah


Hal ini sebagaimana dalam hadits Abu Hurairah radhiayallahu ‘anhu, dia
berkata,”Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,

،ُ‫ وَ مُصْ َحفًا وَ رَّ ثَه‬،ُ‫ وَ وَ لَدًا صَ ا ِل ًحا تَرَ َكه‬،ُ‫شرَ ه‬ َ َ‫سنَا ِت ِه بَ ْع َد مَوْ ِت ِه ِع ْلمًا عَ لَّ َم ُه وَ ن‬
َ ‫ِإنَّ ِممَّا يَ ْل َحقُ ا ْل ُمْؤ ِمنَ ِمنْ عَ َم ِل ِه وَ َح‬
ِ ‫ َأوْ صَ َد َق ًة َأخْ رَ َج َها ِمنْ مَا ِل ِه ِفي‬،ُ‫ َأوْ نَ ْهرً ا َأ ْجرَ اه‬،ُ‫ْن الس َِّبي ِل بَنَاه‬
‫ص َّح ِت ِه وَ َحيَا ِت ِه‬ ‫َأ‬ ْ ‫َأوْ َم‬
ِ ‫ وْ بَ ْيتًا اِل ب‬،ُ‫س ِجدًا بَنَاه‬
)‫يَ ْل َح ُق ُه ِمنْ بَ ْع ِد مَوْ ِت ِه» (رواه ابن ماجه وحسنه األلباني‬.

”Di antara amalan orang mukmin yang akan terus mengalir kepadanya
setelah kematiannya adalah ilmu yang dia ajarkan dan dia sebar luaskan,
dan anak shalih yang dia tinggalkan, dan Mushhaf yang dia wariskan, atau
masjid yang dia dirikan, atau rumah untuk orang yang sedang dalam
perjalanan (Ibnu Sabil) yang dia dirikan, atau sungai yang dia alirkan, atau
sedekah yang dia keluarkan dari hartanya di masa sehatnya dan di masa
hidupnya, akan mengalir kepadanya setelah kematiannya.” [Hadits riwayat
Ibnu Majah dan Al-Albani menyatakannya sebaga hadits hasan].
2. Allah Ta’ala akan membangunkan rumah untuknya di surga
bagi yang membangun masjid secara ikhlas karena Allah.
Nabi ‫ ﷺ‬bersabda,

)‫ص َقطَا ٍة َأوْ َأصْ َغرَ بَنَى اللَّ ُه لَ ُه بَ ْيتًا ِفي ا ْل َجنَّ ِة» (رواه ابن ماجه وصححه األلباني‬
ِ ‫س ِجدًا ِللَّ ِه َك َم ْف َح‬
ْ ‫مَنْ بَنَى َم‬
“Siapa saja yang membangun masjid karena Allah walaupun hanya sebesar
tempat burung bertelur atau lebih kecil lagi, maka Allah akan
membangunkan untuk sebuah rumah di surga.”  [Hadits riwayat Ibnu Majah
dan dishahihkan oleh Al-Albani.]
dan di dalam Kitab Shahih Al-Bukhari dan Muslim di sebutkan sebuah
hadits bahwa Nabi ‫ ﷺ‬bersabda,

‫س ِجدًا يَ ْبتَ ِغي ِب ِه وَ ْج َه اللَّ ِه بَنَى اللَّ ُه لَ ُه ِم ْثلَ ُه ِفي ا ْل َجنَّ ِة‬
ْ ‫مَنْ بَنَى َم‬

“Siapa saja yang membangun masjid yang diniatkan hanya untuk


mendapatkan keridhaan Allah semata, maka Allah akan membangunkan
untuknya yang semisal dengan masjid tersebut di surga.”
Saat menjelaskan tentang keagungan pahala membangun masjid dalam
hadits ini imam An-Nawawi rahimahullah berkata, “Sabda Nabi ‫ﷺ‬
“mitslahu” (yang semisal dengan masjid tersebut) itu kemungkinan
mengandung dua makna:
1. Maknanya adalah Allah Ta’ala membangunkan untuknya yang
semisal dengannya dalam hal sebutan, yaitu rumah. Namun
sifat rumah tersebut dalam hal luasnya dan yang lain-lainnya
maka sudah sama diketahui keutamaannya, yaitu tidak pernah
terlihat oleh mata, tidak pernah terdengar oleh telinga dan
tidak pernah terlintas dalam hati manusia.
2. Maknanya adalah keutamaannya dibandingkan rumah-rumah
di surga itu sebagaimana keutamaan masjid dibandingkan
dengan rumah-rumah di dunia.” [i]
‫ وَ تَ َقبَّ َل ِمنِّيْ وَ ِم ْن ُك ْم‬,‫َات وَ ال ِّذ ْك ِر ا ْل َح ِكي ِْم‬ ِ ‫آن ا ْلع‬
ِ ‫ وَ نَ َف َع ِنيْ وَ ِإيَّا ُك ْم ِبمَا ِف ْي ِه ِمنَ اآلي‬,‫َظي ِْم‬ ِ ْ‫هللا ِليْ وَ لَ ُك ْم ِفي ا ْلقُر‬ ُ َ‫بَارَ ك‬
ُ‫ ِإنَّ ُه ُهوَ ا ْل َغفُوْ ر‬،ُ‫ستَ ْغفِرُ وْ ه‬ْ ‫َظ ْي َم ِليْ وَ لَ ُك ْم َفا‬
ِ ‫هللا ا ْلع‬
َ ُ‫ستَ ْغفِر‬ ْ ‫ َأ ُقوْ ُل َقوْ ِليْ َه َذا وَ ا‬.‫س ِميْعُ ا ْل َع ِل ْي ُم‬
َّ ‫ِتالَوَ تَ ُه ِإنَّ ُه ُهوَ ال‬
‫الرَّ ِح ْي ُم‬

Khutbah Kedua
‫اجا وَ َقمَرً ا‬
ً َ‫سمَا ِء بُرُ وْ ًجا وَ َج َع َل ِف ْي َها ِسر‬ َّ ‫ي َج َع َل ِفي ال‬ ْ ‫ َتبَارَ كَ الَّ ِذ‬،‫َصيْرً ا‬ ِ ‫ي َكانَ ِب ِعبَا ِد ِه خَ ِبيْرً ا ب‬ْ ‫َا ْل َحمْ ُد ِللَّ ِه الَّ ِذ‬
‫َاعيَا ِإلَى‬
ِ ‫ وَ د‬،‫ي بَ َعثَ ُه ِبا ْل َحقِّ ب َِشيْرً ا وَ نَ ِذيْرً ا‬ ْ ‫هللا وَأ‬
َ ‫ش َه ُد َانَّ م‬
ْ ‫ُح َّمدًا عَ ْب ُد ُه وُ رَ سُولُ ُه الَّ ِذ‬ ُ َّ‫ش َه ُد َانْ الَ ِإلَ َه ِإال‬ ْ ‫ َأ‬.‫ُم ِنيْرً ا‬
‫اجا ُم ِنيْرً ا‬ ً َ‫ا ْل َحقِّ بِِإ ْذ ِن ِه وَ ِسر‬.
‫ َأمَّا بَ ْع ُد‬.‫ْن‬
ِ ‫َان ِإلَى يَوْ ِم ال ِّدي‬
‫َأ‬
ٍ ‫ي ْال َك ِري ِْم وَ عَ لَى آ ِل ِه وَ صْ َح ِاب ِه وَ مَنْ تَ ِب َع ُه ْم بِِإ ْحس‬
ِّ ‫سلِّ ْم عَ لَى َه َذا الن َِّب‬
َ َ‫اللَّ ُه َّم صَ ِّل و‬

Hal Yang Harus diperhatikan Ketika


Membangun Masjid
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Dalam membangun masjid kita tidak boleh bersikap asal-asalan atau


serampangan. Ada pedoman syariat yang mesti kita ikuti agar amalan saleh
yang agung ini tidak sia-sia di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Di antara
rambu-rambu syariat yang perlu kita ikuti dalam membangun masjid
adalah sebagai berikut:

1. Ikhlas dalam niat


Niat yang ikhlas merupakan poros seluruh amal. kita hanya akan
mendapatkan balasan dari amal kita sesuai dengan niatan kita saat
melakukan amal tersebut. rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,

2. Tidak membangun masjid yang berdekatan dengan masjid


yang telah ada sebelumnya kecuali ada sebuah kebutuhan
yang sangat mendesak, misalnya kapasitas ruangan yang
sudah tidak memadai.
Ini demi menjaga kesatuan jamaah dan menghindari perpecahan. Allah
Subhanahu wa Ta’ala telah mencela orang-orang yang munafik yang
membangun masjid dengan tujuan untuk memecah belah kaum Muslimin
dalam firman-Nya,

‫ضرَ ارً ا وَّ ُك ْفرً ا وَّ تَ ْف ِر ْيق ًۢا بَيْنَ ا ْل ُمْؤ ِم ِنيْنَ وَ ِارْ صَ ادًا لِّمَنْ َحارَ بَ ال ٰلّ َه وَ رَ سُوْ لَ ٗه ِمنْ َق ْب ُل‬ ِ ‫س ِجدًا‬ ْ ‫وَ الَّ ِذيْنَ اتَّخَ ُذوْ ا َم‬
١٠٧ – َ‫ش َه ُد ِانَّ ُه ْم لَ ٰك ِذبُوْ ن‬ ْ َ‫ۗوَ لَي َْح ِل ُفنَّ ِانْ َارَ ْدنَآ ِااَّل ا ْل ُحس ْٰن ۗى وَ ال ٰلّ ُه ي‬

Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada yang mendirikan masjid untuk
menimbulkan bencana (pada orang-orang yang beriman), untuk kekafiran
dan untuk memecah belah di antara orang-orang yang beriman serta
menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan
Rasul-Nya sejak dahulu. Mereka dengan pasti bersumpah, “Kami hanya
menghendaki kebaikan.” Dan Allah menjadi saksi bahwa mereka itu
pendusta (dalam sumpahnya).
‫سسَ عَ لَى التَّ ْق ٰوى ِمنْ َاوَّ ِل يَوْ ٍم َا َحقُّ َانْ تَقُوْ َم ِف ْي ۗ ِه ِف ْي ِه ِر َجا ٌل يُّ ِحبُّوْ نَ َانْ يَّتَط َ َّهرُ وْ ۗا وَ ال ٰلّ ُه‬ ْ ‫اَل تَ ُق ْم ِف ْي ِه َابَد ًۗا لَ َم‬
ِّ ُ‫س ِج ٌد ا‬
١٠٨ – َ‫يُحِبُّ ا ْل ُمط َّ ِّه ِريْن‬

Janganlah engkau melaksanakan salat dalam masjid itu selama-lamanya.


Sungguh, masjid yang didirikan atas dasar takwa, sejak hari pertama adalah
lebih pantas engkau melaksanakan salat di dalamnya. Di dalamnya ada
orang-orang yang ingin membersihkan diri. Allah menyukai orang-orang
yang bersih. [At-Taubah: 107-108]
3. Memelihara hak-hak tetangga masjid dan tidak
menimbulkan madharat kepada mereka.
Hal ini berdasarkan sabda Nabi ‫ ﷺ‬,

َ‫ضرار‬
ِ ‫ال ضَ رَ رَ وال‬

”Tidak boleh berbuat dharar, begitu pula tidak pula berbuat dhirar.” [Hadits
riwayat Ibnu Majah no. 2340, shahih]
Sebagian ulama menjelaskan makna dharar sama dengan dhirar yaitu
kemadharatan. sedangkan sebagian ulama lain mengatakan ada
perbedaan.

Meskipun para ulama berbeda pendapat namun pada intinya segala


kemudharatan apa pun bentuknya adalah hal yang terlarang yang harus
dihilangkan.

Sudah sama kita ketahui bahwa salah satu ruh saling menolong di antara
kaum Muslimin adalah memelihara hak-hak di antara mereka. Di antara hak
kaum Muslimin yang paling mendasar adalah hak bertetangga.

Dan tetangga masjid secara khusus lebih layak untuk dipelihara dan
dicegah segala hal yang bisa menyebabkan gangguan atau madharat
kepada tetangga masjid.

4. Memperhatikan arah kiblat


Di antara persoalan yang harus benar-benar diperhatikan adalah
mengarahkan masjid tepat ke arah kiblat karena menghadap kiblat
merupakan salah satu syarat sahnya shalat.

5. Dilarang membangun masjid di atas kuburan


Hal ini sebagaimana dalam hadits dari Jundub bin Abdillah radhiyallahu
‘anhu, ia berkata,”Aku mendengar bahwa lima hari sebelum Nabi ‫ ﷺ‬wafat,
beliau ‫ ﷺ‬bersabda,

…‫ ِإنِّي‬،َ‫ َأالَ َفالَ تَتَّ ِخ ُذوا ا ْل ُقبُوْ رَ َمسَا ِجد‬،َ‫َأالَ وَ ِإنَّ مَنْ َكانَ َق ْبلَ ُك ْم َكانُوْ ا يَتَّ ِخ ُذوْ نَ ُقبُوْ رَ َأ ْن ِبيَاِئ ِه ْم وَ صَ ا ِل ِحي ِْه ْم َمسَا ِجد‬
َ‫َأ ْن َها ُك ْم عَ نْ َذ ِلك‬

“…Ketahuilah bahwa orang-orang sebelum kalian mereka menjadikan


kuburan para nabi dan orang-orang shalih mereka menjadi masjid-masjid.
Ketahuilah, janganlah kalian semua menjadikan kuburan sebagai masjid-
masjid. Sesungguhnya aku melarang kalian semua dari perbuatan
itu.” [Hadits riwayat Muslim no. 532][ii]
Ini adalah 5 hal terpenting yang harus diperhatikan saat membangun
masjid. Tentu saja masih ada hal-hal lainnya yang perlu dipertimbangka
dalam masalah membangun masjid.

Misalnya masalah hiasan masjid, kelayakan lokasi pendirian masjid ditinjau


berbagai sisinya, masalah pengaturan shaf atau barisan shalat.

Kemudian masalah pengaturan ruang shalat bagi wanita, masalah sirkulasi


air wudhu dan lain-lain yang tidak memungkinkan untuk dibahas
seluruhnya dalam waktu yang sangat terbatas ini.

Doa Penutup
Demikianlah khutbah tentang keutamaan membangun masjid yang bisa
kami sampaikan. Semoga bermanfaat. Marilah kita berdoa kepada Allah
Subhanahu wa ta’ala
َ َ‫ي يَآَأيُّ َها الَّ ِذيْنَ آ َمنُوْ ا صَ لُّوْ ا عَ لَ ْي ِه و‬
ْ َ‫سلِّمُوْ ا ت‬
‫س ِل ْيمًا‬ ِّ ‫هللا وَ مَآلِئ َكتَ ُه يُصَ لُّوْ نَ عَ لَى الن َِّب‬
َ َّ‫ِإن‬

  ْ‫اش ِديْنَ ا ْل َم ْه ِديِّيْنَ وَ َأصْ َح ِاب ِه َأ ْج َم ِعيْنَ وَ مَن‬


ِ َّ‫ُح َّم ٍد وَ عَ لَى آ ِل ِه وَ عَ لَى خُ لَ َفاِئ ِه الر‬
َ ‫َاركْ عَ لَى نَ ِبيِّنَا م‬ ِ ‫سلِّ ْم وَ ب‬َ َ‫الَّل ُه َّم صَ ِّل و‬
َ‫ْن وَ ارْ ضَ عَ نَّا َم َع ُه ْم ِبرَ ْح َم ِتكَ يَاَأرْ َح َم الرَّ ا ِح ِميْن‬ ِ ‫سَارَ عَ لَى نَ ْه ِج ِه ْم وَ ط َ ِر ْي َق ِت ِه ْم ِإلَى يَوْ ِم ال ِّدي‬

‫ وانصُ رهم على عدوِّ هم وعدوِّ ك يا‬،‫ اللهم اح َفظ المُسلمين في بالد الشام‬،‫اللهم اح َفظ المُسلمين في كل مكان‬
‫رب العالمين‬
‫اللهم إنا نسألُك الجن َة وما قرَّ بَ إليها من قو ٍل وعم ٍل‪ ،‬ونعو ُذ بك من النار وما قرَّ ب إليها من قو ٍل وعم ٍل‬

‫اللهم أص ِلح لنا دينَنا الذي هو عصم ُة أمرنا‪ ،‬وأص ِلح لنا دُنيانا التي فيها معاشُنا‪ ،‬وأص ِلح لنا آخرتَنا التي إليها‬
‫والموت راح ًة لنا من كل شرٍّ يا رب العالمين‬
‫َ‬ ‫معادُنا‪ ،‬واجعل الحيا َة زياد ًة لنا في كل ٍ‬
‫خير‪،‬‬

‫اللهم إنا نسألُك ال ُهدى والتُّ َقى والعفافَ وال ِغنى‪ ،‬اللهم ِ‬
‫أعنَّا وال تُ ِعن علينا‪ ،‬وانصُ رنا وال تنصُ ر علينا‪ ،‬وام ُكر‬
‫سر ال ُهدى لنا‪ ،‬وانصُ رنا على من ب َغى علينا‬ ‫لنا وال تم ُكر علينا‪ ،‬واه ِدنا وي ِّ‬

‫اللهم اجعَلنا لك ذا ِكرين‪ ،‬لك شا ِكرين‪ ،‬لك مُخبتين‪ ،‬لك أوَّ اهين مُنيبين‬

‫ألسنتَنا‪ ،‬واسلُل سخيم َة قلوبنا‬


‫واغسل حوبتَنا‪ ،‬وثبِّت ُح َّجتنا‪ ،‬وس ِّدد ِ‬
‫ِ‬ ‫‪.‬اللهم تقبَّل توبتَنا‪،‬‬

‫اللهم اغ ِفر للمُسلمين والمُسلمات‪ ،‬والمؤمنين والمؤمنات‪ ،‬األحياء منهم واألموات‪ ،‬اللهم ألِّف بين قلو ِ‬
‫ب‬
‫المُسلمين وو ِّحد صُ فو َفهم‪ ،‬واجمع كلمتَهم على الحقِّ يا رب العالمين‬

‫ي يَ ِعظ ُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم‬ ‫ْأ‬


‫شا ِء وَ ا ْل ُم ْن َك ِر وَ ا ْلبَ ْغ ِ‬
‫َان وَ ِإيتَا ِء ِذي ا ْلقُرْ بَى وَ يَ ْن َهى عَ ِن ا ْل َف ْح َ‬
‫ِإنَّ اللَّ َه يَ مُرُ ِبا ْل َع ْد ِل وَ اِإْل ْحس ِ‬
‫تَ َذ َّكرُ ونَ ﴾ [النحل‪]90 :‬‬

‫هللا يعل ُم ما تصنَعون‬ ‫هللا يذ ُكركم‪ ،‬واش ُكروه على نع ِمه ِ‬


‫يزدكم‪ ،‬ولذِكرُ هللا أكبر‪ ،‬و ُ‬ ‫فاذكروا َ‬

‫‪.‬‬

Anda mungkin juga menyukai