Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
َأ
ٍ سلَّ َم وَ عَ لَى آ ِل ِه وَ صْ َح ِاب ِه وَ مَنْ تَ ِب َع ُه ْم بِِإ ْحس
َان َ َهلل عَ لَ ْي ِه و َ سلِّ ْم عَ لَى نَ ِبيِّنَا وَ رَ سُوْ ِلنَا م
ُ ُح َّم ٍد صَ لَّى ا َ ََاللَّ ُه َّم صَ ِّل و
ِ ِإلَى يَوْ ِم ال ِّدي
ْن
ْ يَا َأيُّ َها الَّ ِذينَ َآ َمنُوا اتَّقُوا اللَّ َه َحقَّ تُ َقا ِت ِه وَ اَل تَمُوتُنَّ ِإاَّل وَ َأ ْنتُ ْم ُم
َس ِلمُون
يُصْ ِلحْ لَ ُك ْم َأعْ مَالَ ُك ْم وَ يَ ْغ ِفرْ لَ ُك ْم ُذنُوبَ ُك ْم وَ مَنْ ي ُِط ِع اللَّ َه، س ِديدًا
َ يَا َأيُّ َها الَّ ِذينَ َآ َمنُوا اتَّقُوا اللَّ َه وَ ُقولُوا َقوْ اًل
وَ رَ سُولَ ُه َف َق ْد َفازَ َفوْ زً ا عَ ِظيمًا
َأمَّا بَ ْع ُد
Mukadimah
Jamaah shalat Jumat rahimakumullah,
Tak lupa kami wasiatkan kepada diri kami sendiri dan kepada Jamaah
Shalat Jumat sekalian agar senantiasa berusaha meningkatkan takwa kita
kepada Allah Ta’ala.
Dan Dia telah memberikan kepadamu segala apa yang kamu mohonkan
kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak
akan mampu menghitungnya. Sungguh, manusia itu sangat zalim dan
sangat mengingkari (nikmat Allah).
kemudian Allah Ta’ala juga berfirman senada dengan ayat ini dalam surat
An-Nahl: 18
١٨ – وَ ِانْ تَ ُعدُّوْ ا ِن ْع َم َة ال ٰلّ ِه اَل ت ُْحصُ وْ َها ۗاِنَّ ال ٰلّ َه لَ َغفُوْ رٌ رَّ ِح ْي ٌم
Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu
menghitungnya. Sungguh, Allah benar-benar Maha Pengampun, Maha
Penyayang.
Dari dua ayat yang mulia ini sebenarnya banyak faidah ilmu yang bisa
diambil. Syaikh Bakar al-Bu’dani berhasil menyimpulkan 28 poin pelajaran
yang terkandung dalam kedua ayat tersebut.
Dari nikmat Allah Ta’ala yang tak tehingga jumlahnya tersebut, ada
sejumlah kecil nikmat yang sering kali terabaikan oleh umat manusia
bahkan oleh kaum Muslimin sendiri.
Di antaranya adalah:
1. Nikmat Ibadah
Ibadah, apa pun bentuknya, merupakan nikmat yang agung dari Allah
Ta’ala kepada hamba-Nya yang beriman. Namun banyak orang tidak
menyadarinya.
Namun ketika seorang Muslim bisa hadir ke masjid saat adzan shubuh
berkumandang, lalu melaksanakan shalat sunnah sebelum shalat shalat
wajib shubuh dan dilanjutkan dengan melaksanakan shalat shubuh secara
berjamaah, dia tidak merasa itu sebuah nikmat yang besar dari Allah
Subhanahu wa Ta’ala.
Akibatnya, ketika tidak bisa bangun pagi untuk shalat shubuh berjamaah di
masjid dan tidak menunaikan shalat sunnah sebelum shalat shubuh, dia
tidak merasa kehilangan nikmat yang sangat besar, karunia yang sangat
agung, yang lebih besar dari dunia ini berikut segala kandungan yang ada
di dalamnya.
”Dua raka’at fajar (shalat sunnah sebelum shubuh) lebih baik dari dunia dan
seisinya.” [Hadits riwayat Muslim no. 725]
Sedangkan keutamaan shalat shubuh berjamaah lebih besar lagi. Dari
‘Umaroh bin Ruaibah, Nabi ﷺbersabda,
َأ
ِ ُس وَ َق ْب َل ُغر
وب َها ِ ُلَنْ يَ ِلجَ النَّارَ َح ٌد صَ لَّى َق ْب َل طُل
َّ وع ال
ِ ْشم
”Tidak akan masuk neraka orang yang shalat sebelum terbitnya matahari
(yaitu shalat shubuh) dan sebelum tenggelamnya matahari (yaitu shalat
ashar).” [Hadits riwayat Muslim no. 634]
Orang yang memperhatikan shalat shubuh saat orang nyenyak tidur, dan
shalat ashar saat orang sibuk bekerja, tentu akan lebih menjaga shalat-
shalat yang lain.
Saat seseorang sudah masuk ke dalam kubur, tidak ada sesuatu yang lebih
dia angankan agar dia bisa melakukannya kecuali amal ibadah, khususnya
shalat.
Rasulullah ﷺbersabda,
Hal ini karena nilai shalat sunnah dua rakaat di akhirat lebih berharga
daripada bersenang-senang dengan seluruh kesenangan dunia dan lebih
Allah cintai daripada kemaksiatan.[ii]
ini baru ibadah dua rakaat shalat sunnah yang nilainya begitu besar namun
sering dilalaikan karena dianggap kurang penting oleh kebanyakan orang.
Masih banyak jenis ibadah lain yang sering dilalaikan, misalnya membaca
al-quran, dzikir, shalawat, istighfar, dan seterusnya yang sangat ringan dan
mudah untuk dikerjakan, namun terabaikan karena dianggap bukan suatu
nikmat besar yang perlu diburu.
2. Nikmat Hidayah
Hidayah juga merupakan nikmat yang sangat agung, namun banyak orang
tidak menyadarinya. Nilainya sangat mahal karena menyangkut urusan
surga dan neraka.
Paman Nabi Muhammad ﷺsendiri yaitu Abu Lahab dan Abu Thalib, tidak
mendapatkan hidayah, padahal langsung bertemu dengan Nabi ﷺkarena
lebih mengutamakan keyakinan yang dianut nenek moyangnya daripada
Islam.
Padahal Islam dibawa oleh keponakan mereka sendiri yang dikenal tidak
pernah berdusta walau cuma sekali seumur hidup. Akibatnya, mereka
menjadi penghuni neraka yang kekal di dalamnya, wal ‘iyadzu billah.
Walaupun siksa yang diterima Abu Thalib adalah yang paling ringan yang
dialami penghuni neraka dari kalangan orang-orang kafir karena syafaat
Nabi Muhammad ﷺ.
Hal ini sebagaimana dalam sebuah hadits dari Abu Said al-Khudri
radhiyallahu ‘anhu. Suatu ketika ada orang yang menyebut tentang paman
Nabi ﷺyaitu Abu Thalib, di samping beliau. Lalu beliau bersabda,
“Semoga dia mendapat syafaatku pada hari kiamat, sehingga dia diletakkan
di permukaan neraka yang membakar mata kakinya, namun otaknya
mendidih.” [Hadits riwayat Al- Bukhari 6564, Muslim 210, dan yang lainnya]
Abu Thalib adalah orang yang besar jasanya kepada Rasulullah ﷺ. Ketika
menjelang kematiannya, dia diminta oleh Rasulullah ﷺuntuk
mengucapkan kalimat laailaaha ilalah, sementara Abu Jahal dan Abdullah
bin Abi Ummayah, tokoh musyrik Quraisy itu meminta dia jangan
meninggalkan agama nenek moyangnya.
Ternyata dia lebih memilih untuk tetap berada di agamanya yang lama dan
enggan mengucapkan syahadat. Akhirnya Rasulullah ﷺhendak
memohonkan ampun kepada Allah untuk Abu Thalib selama tidak dilarang.
Lalu turunlah surat At-Taubah ayat: 113 yang melarang untuk memohonkan
ampun bagi orang musyrik meskipun kerabat dan juga turun surat Al-
Qashash: 56.
Kisah ini terdapat dalam hadits riwayat Al-Bukhari no. 1360 dari Musayib
bin Hazm.
ُش ِر ِكيْنَ وَ لَوْ َكان ْ ُٓوا ُاو ِليْ ُقرْ بٰ ى ِم ۢنْ بَ ْع ِد مَا تَبَيَّنَ لَ ُه ْم َانَّ ُه ْم َاصْ ٰحب ْ َّي وَ الَّ ِذيْنَ ٰا َمن ْ ُٓوا َانْ ي
ْ ستَ ْغفِرُ وْ ا ِل ْل ُم ِّ مَا َكانَ ِللن َِّب
١١٣ – ا ْل َج ِحي ِْم
٥٦ – َشاۤ ُء ۚوَ ُهوَ َاعْ لَ ُم ِبا ْل ُم ْهتَ ِديْن ْ ْت وَ ٰلكِنَّ ال ٰلّ َه يَ ْه ِد
َ َّي مَنْ ي َ ي مَنْ َا ْحبَب
ْ ِانَّكَ اَل تَ ْه ِد
Ada orang Islam yang tidak mau shalat sama sekali, dan meninggalkan
hampir seluruh kewajiban agama, akhirnya pilih berpindah agama hingga
akhir hayatnya.
Ada juga yang rela meninggalkan agamanya karena cinta kepada wanita,
ada yang karena hendak meraih berbagai kemudahan dan kelonggaran
dunia lalu dia tinggalkan agamanya tanpa rasa sesal sedikit pun. Na’udzu
billah min dzalik.
Allah Ta’ala berfirman,
“Barangsiapa murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam
kekafiran, maka mereka itu sia-sia amalnya di dunia dan di akhirat, dan
mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” [Al-Baqarah:
217]
3. Nikmat Waktu Luang
4. Nikmat Kesehatan
Waktu luang dan kesehatan sebenarnya merupakan dua nikmat yang besar
bagi anak manusia. Namun sayangnya, banyak manusia yang lalai dengan
nikmat ini sehingga tidak berhasil bersyukur atas nikmat tersebut.
Sebagian besar justru digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat sama
sekali baik untuk dunia maupun akhirat.
Begitu kesehatan sirna, kemudian diterpa sakit yang tak kunjung sembuh,
yang ada hanya penderitaan dan penyesalan.
Begitu pula, begitu datang kesibukan yang seolah tanpa henti, sehingga
tidak sempat lagi memiliki waktu luang, yang terdengar hanya keluh kesah
yang tak bertepi. Semoga Allah Ta’ala melindungi kita dari semua ini.
Khutbah Kedua
اجا وَ َقمَرً ا
ً َسمَا ِء بُرُ وْ ًجا وَ َج َع َل ِف ْي َها ِسر َّ ي َج َع َل ِفي ال ْ َتبَارَ كَ الَّ ِذ،َصيْرً ا ِ ي َكانَ ِب ِعبَا ِد ِه خَ ِبيْرً ا بْ َا ْل َحمْ ُد ِللَّ ِه الَّ ِذ
َاعيَا ِإلَى
ِ وَ د،ي بَ َعثَ ُه ِبا ْل َحقِّ ب َِشيْرً ا وَ نَ ِذيْرً ا ْ هللا وَأ
َ ش َه ُد َانَّ م
ْ ُح َّمدًا عَ ْب ُد ُه وُ رَ سُولُ ُه الَّ ِذ ُ َّش َه ُد َانْ الَ ِإلَ َه ِإال ْ َأ.ُم ِنيْرً ا
ً َا ْل َحقِّ بِِإ ْذ ِن ِه وَ ِسر
اجا ُم ِنيْرً ا
َأمَّا بَ ْع ُد.ْن
ِ َان ِإلَى يَوْ ِم ال ِّدي
َأ
ٍ ي ْال َك ِري ِْم وَ عَ لَى آ ِل ِه وَ صْ َح ِاب ِه وَ مَنْ تَ ِب َع ُه ْم بِِإ ْحس
ِّ سلِّ ْم عَ لَى َه َذا الن َِّب
َ َاللَّ ُه َّم صَ ِّل و
Lantas bagaimana caranya agar nikmat Allah itu tidak sirna dan bahkan
bertambah? Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberikan petunjuknya
kepada kita dalam firman-Nya di surat Ibrahim: 7
Doa Penutup
Demikianlah khutbah Jumat tentang nikmat yang bisa kami sampaikan.
Semoga bermanfaat. Bila ada kebenaran di dalamnya itu karena rahmat
Allah semata. Dan bila ada kesalahan di dalamnya itu dari kami dan setan.
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala mengampuni semua kesalahan kami
dan kaum Muslimin. Marilah kita berdoa kepada Allah Ta’ala untuk
menutup khutbah ini.
اللهم اح َفظ المُسلمين في كل مكان ،اللهم اح َفظ المُسلمين في بالد الشام ،وانصُ رهم على عدوِّ هم وعدوِّ ك يا
رب العالمين
اللهم إنا نسألُك الجن َة وما قرَّ بَ إليها من قو ٍل وعم ٍل ،ونعو ُذ بك من النار وما قرَّ ب إليها من قو ٍل وعم ٍل
اللهم أص ِلح لنا دينَنا الذي هو عصم ُة أمرنا ،وأص ِلح لنا دُنيانا التي فيها معاشُنا ،وأص ِلح لنا آخرتَنا التي إليها
والموت راح ًة لنا من كل شرٍّ يا رب العالمين
َ معادُنا ،واجعل الحيا َة زياد ًة لنا في كل ٍ
خير،
اللهم إنا نسألُك ال ُهدى والتُّ َقى والعفافَ وال ِغنى ،اللهم ِ
أعنَّا وال تُ ِعن علينا ،وانصُ رنا وال تنصُ ر علينا ،وام ُكر
سر ال ُهدى لنا ،وانصُ رنا على من ب َغى علينا لنا وال تم ُكر علينا ،واه ِدنا وي ِّ
اللهم اجعَلنا لك ذا ِكرين ،لك شا ِكرين ،لك مُخبتين ،لك أوَّ اهين مُنيبين
اللهم اغ ِفر للمُسلمين والمُسلمات ،والمؤمنين والمؤمنات ،األحياء منهم واألموات ،اللهم ألِّف بين قلو ِ
ب
المُسلمين وو ِّحد صُ فو َفهم ،واجمع كلمتَهم على الحقِّ يا رب العالمين