SUMBER: https://youtu.be/ruH03WooR_8
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, khalik
langit dan bumi. Karena atas penyertaan-Nya sehinggah saya biasa
menyelesaikan makalah sosiologi lingkungan ini.Dengan pembuatan
makalah yang berjudul “Pencemaran Udara dan efek rumah kaca” ini
pembaca diharapkan dapat lebih mengenal tentang apa yang dimaksud
dengan polusi udara. Pembaca juga diharapkan dapat mengambil hikmah
dan pelajaran yang berharga.
Makalah ini dibuat untuk dijadikan sebagai sarana untuk
menambah wawasan bagi pembacanya.
Saya berharap makalah ini akan berguna bagi pembelajaran khususnya
pada materi pencemaran udara. Dan saya sangat berterima kasih dan
sangat senang apabila makalah ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya
dalam proses kegiatan belajar-mengajar.Saya tahu bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan. Olehnya itu, saya sangat mengharapkan
kritik dan saran dari dosen, teman-teman, dan atau siapa saja. Saran dan
kritikan yang diberikan akan saya terima dengan lapang dada. Mudah-
mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan terutama pada
diri saya sendiri. Akhir kata , saya ucapkan banyak terima kasih.
HALAMAN DEPAN……………………………………………………1
KATAPENGANTAR…………………………………………………...2
BAB 1
PENDAHULUAN...................................................................................3
1.1 Latar Belakang.................................................................................3
1.2 Tujuan dan Manfaat.........................................................................4
1.3 Rumusan Masalah............................................................................4
BAB II......................................................................................................5
KAJIAN PUSTAKA................................................................................5
2.1 Pengertian Pencemaran Udara.........................................................5
2.1 Klasifikasi Bahan Pencemar Udara................................................6
2.3 Zat-zat Pencemaran Udara...............................................................7
BAB 3 PEMBAHASAAN........................................................................9
3.1 Penyebab Pencemaran Udara...........................................................9
3.2 Dampak Pencemaran Udara...........................................................10
..................................................................................................................
3.3 Pencegahan Pencemaran Udara.....................................................15
3.4 Upaya Penanggulangan Pencemaran Udara.................................17
BAB IV PENUTUP................................................................................21
4.1 Simpulan......................................................................................21
4.2 Saran.............................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................24
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia merupakan komponen lingkungan alam yang bersama-sama dengan
komponen alam lainnya, hidup bersama dan mengelola lingkungan dunia. Karena
manusia adalah makhluk yang memiliki akal dan pikiran, peranannya dalam
mengelola lingkungan sangat besar. Manusia dapat dengan mudah mengatur alam
dan lingkungannya sesuai dengan yang diinginkan melalui pemanfaatan ilmu dan
teknologi yang dikembangkannya. Akibat perkembangan ilmu dan teknologi yang
sangat pesat, kebudayaan manusia pun berubah dimulai dari budaya hidup
berpindah-pindah, kemudian hidup menetap dan mulai mengembangkan buah
pikirannya yang terus berkembang sampai sekarang ini. Hasilnya berupa teknologi
yang dapat membuat manusia lupa akan tugasnya dalam mengelola bumi. Sifat dan
perilakunya semakin berubah dari zaman ke zaman. Sekarang ini manusia mulai
bersifat konsumtif dan cenderung merusak lingkungannya.
1.Sumber Daya Alam (SDA) yang diambil dari lingkungan semakin besar,
baik macam maupun jumlahnya.
3.Muncul bahan-bahan sintetik yang tidak alami (insektisida, obat-obatan, dan
sebagainya) yang dapat meracuni lingkungan.
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah kita dapat mengetahui lebih dalam
tentang masalah pencemaran lingkungan beserta dampak yang ditimbulkannya
juga cara mencegah dan menanggulanginya.
1.3 Rumusan Masalah
1. Apa saja penyebab dari pencemaran udara ?
2. Bagaimana dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran udara pada
lingkungan dan kesehatan manusia?
3. Adakah cara untuk mencegah dan menaggulangi terjadinya pencemaran
udara?
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pencemaran Udara
Menurut UU No. 32 tahun 2009, pencemaran lingkungan hidup adalah
masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke
dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu
lingkungan hidup yang telah ditetapkan.
Menurut Salim yang dikutip oleh Utami (2005) pencemaran udara diartikan
sebagai keadaan atmosfir, dimana satu atau lebih bahan-bahan polusi yang jumlah
dan konsentrasinya dapat membahayakan kesehatan mahluk hidup, merusak
properti, mengurangi kenyamanan di udara. Berdasarkan definisi ini maka segala
bahan padat, gas dan cair yang ada di udara yang dapat menimbulkan rasa tidak
nyaman disebut polutan udara.
1. Polutan primer
Polutan primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber
pencemaran udara atau polutan yang dikeluarkan langsung dari sumber tertentu,
dan dapat berupa:
b. Partikel
Partikel yang di atmosfer mempunyai karakteristik yang spesifik, dapat berupa zat
padat maupun suspense aerosol cair sulfur di atmosfer. Bahan partikel tersebut
dapat berasal dari proses kondensasi, proses (misalnya proses menyemprot/
spraying) maupun proses erosi bahan tertentu.
Proses kecepatan dan arah reaksinya dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain:
Gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan bersifat racun. Dihasilkan dari
pembakaran
tidak sempurna bahan bakar fosil, misalnya gas buangan kendaraan bermotor.
Gas yang paling beracun. Dihasilkan dari pembakaran batu bara di pabrik,
pembangkit
Gas yang berbau tajam, tidak berwarna dan tidak bersifat korosi. Dihasilkan dari
pembakaran bahan bakar yang mengandung sulfur terutama batubara. Batubara ini
biasanya digunakan sebagai bahan bakar pabrik dan pembangkit tenaga listrik.
4. Partikulat (asap atau jelaga)
Polutan udara yang paling jelas terlihat dan paling berbahaya. Dihasilkan dari
cerobongpabrik berupa asap hitam tebal.
b. Fog (kabut) : aerosol yang berupa butiran-butiran air dan berada di udara
c. Smoke (asap) : aerosol yang berupa campuran antara butir padat dan cair dan
melayang berhamburan di udara
d. Dust (debu) : aerosol yang berupa butiran padat dan melayang-layang di udara
5. Hidrokarbon (HC) Uap bensin yang tidak terbakar. Dihasilkan dari pembakaran
bahan bakar yang tidak
Dihasilkan dari berbagai alat rumah tangga seperti kulkas, AC, alat pemadam
kebakaran,pelarut, pestisida, alat penyemprot (aerosol) pada parfum dan hair spray.
8. Karbon dioksida (CO2) Gas yang dihasilkan dari pembakaran sempurna bahan
bakar kendaraan bermotor danpabrik serta gas hasil kebakaran hutan.
BAB III
PEMBAHASAAN
3.1 Penyebab Pencemaran Udara
Pembangunan yang berkembang pesat dewasa ini, khususnya dalam industri dan
teknologi, serta meningkatnya jumlah kendaraan bermotor yang menggunakan
bahan bakar fosil (minyak) menyebabkan udara yang kita hirup di sekitar kita
menjadi tercemar oleh gas-gas buangan hasil pembakaran.
2.Abu (debu) yang dikeluarkan dari letusan gunung berapi berikut gas-gas
vulkanik.
1. Hujan Asam
Istilah hujan asam pertama kali diperkenalkan oleh Angus Smith ketika ia menulis
tentang polusi industri di Inggris. Hujan asam adalah hujan yang memiliki
kandungan pH (derajat keasaman) kurang dari 5,6. Pencemar udara seperti SO2 dan
NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan.
Dampak dari hujan asam ini antara lain:
Mempengaruhi kualitas air permukaan
Merusak tanaman
Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga
mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan
Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan
SO2 dan NOx (NO2 dan NO3) yang menguap ke udara akan bercampur dengan
embun. Dengan bantuan cahaya matahari, senyawa tersebut akan diubah menjadi
tetesan-tetesan asam yang kemudian turun ke bumi sebagai hujan asam. Namun,
bila H2SO2 dan HNO2 dalam bentuk butiran-butiran padat dan halus turun ke
permukaan bumi akibat adanya gaya gravitasi bumi, maka peristiwa ini disebut
dengan deposisi asam.
SO2 dan NOx (NO2 dan NO3) yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar
fosil (kendaraan bermotor) dan pembakaran batubara (pabrik dan pembangkit
energi listrik) akan menguap ke udara. Sebagian lainnya bercampur dengan
O2 yang dihirup oleh makhluk hidup dan sisanya akan langsung mengendap di
tanah sehingga mencemari air dan mineral tanah.
1. Penipisan Lapisan Ozon
Ozon (O3) adalah senyawa kimia yang memiliki 3 ikatan yang tidak stabil. Di
atmosfer, ozon terbentuk secara alami dan terletak di lapisan stratosfer pada
ketinggian 15-60 km di atas permukaan bumi. Fungsi dari lapisan ini adalah untuk
melindungi bumi dari radiasi sinar ultraviolet yang dipancarkan sinar matahari dan
berbahaya bagi kehidupan.
Namun, zat kimia buatan manusia yang disebut sebagai ODS (Ozone Depleting
Substances) atau BPO (Bahan Perusak Ozon) ternyata mampu merusak lapisan
ozonsehingga akhirnya lapisan ozon menipis. Hal ini dapat terjadi karena zat kimia
buatantersebut dapat membebaskan atom klorida (Cl) yang akan mempercepat
lepasnya ikatan O3menjadi O2. Lapisan ozon yang berkurang disebut sebagai
lubang ozon (ozone hole).
Diperkirakan telah timbul adanya lubang ozon di Benua Artik dan Antartika. Oleh
karena itulah, PBB menetapkan tanggal 16 September sebagai hari ozon dunia
dengan tujuan agar lapisan ozon terjaga dan tidak mengalami kerusakan yang
parah.
Pencairan es di kutub
Perubahan iklim regional dan global
Perubahan siklus hidup flora dan fauna
Proses terjadinya efek rumah kaca
Permukaan bumi akan menyerap sebagian radiasi matahari yang masuk ke bumi
dan memantulkan sisanya. Namun, karena meningkatnya CO2 di lapisan atmosfer
maka pantulan radiasi matahari dari bumi ke atmosfer tersebut terhalang dan akan
kembali dipantulkan ke bumi. Akibatnya, suhu di seluruh permukaan bumi
menjadi semakin panas (pemanasan global). Peristiwa ini sama dengan yang terjadi
di rumah kaca. Rumah kaca membuat suhu di
dalam ruangan rumah kaca menjadi lebih panas bila dibandingkan di luar ruangan.
Hal ini dapat terjadi karena radiasi matahari yang masuk ke dalam rumah kaca
tidak dapat keluar
Partikel yang mencemari udara dapat merusak lingkungan, manusia, tanaman, dan
hewan. Udara yang telah tercemar oleh partikel dapat menimbulkan berbagai
penyakit saluran pernapasan atau pneumokoniosis yang merupakan penyakit
saluran pernapasan yang disebabkan oleh adanya partikel yang masuk atau
mengendap di dalam paru-paru akan menentukan letak penempelan atau
pengendapannya. (Wardhana, Wisnu Arya 1999)
Penyakit yang disebabkan oleh pencemaran debu silika bebas, berupa SiO2, yang
terhisap masuk ke dalam paru-paru dan kemudian mengendap. Debu silika ini
banyak terdapat di industri besi baja, keramik, pengecoran beton, proses
permesinan seperti mengikir, menggerinda. Di samping itu debu silika juga
terdapat di penambangan bijih besi, timah putih, dan tambang batu bara. Penyakit
silikosis akan lebih buruk lagi, kalau penderita sebelumnya sudah menderita
penyakit TBC paru-paru, bronchitis kronis, astma broonchiale dan penyakit
pernapasan lainnya. Pada awalnya, penyakit silikosis ditandai dengan sesak napas
yang disertai dengan batuk-batuk tanpa dahak.
3. Hidrokarbon (HC)
4. Chlorofluorocarbon (CFC)
5. Timbal (Pb)
Menyebabkan gangguan pada tahap awal pertumbuhan fisik dan mental serta
6. Ozon (O3)
7. NOx
Menimbulkan kanker mata pada sapi, terganggunya atau bahkan putusnya rantai
makanan pada tingkat konsumen di ekosistem perairan karena penurunan jumlah
fitoplankton.
2. Hujan asam
3. Pemanasan global
– Melarutkan kalsium, potasium dan nutrient lain yang berada dalam tanah
sehingga tanah akan berkurang kesuburannya dan akibatnya pohon akan mati.
3 Pemanasan global
a. Adsorbsi
Adsorbsi merupakan proses melekatnya molekul polutan atau ion pada permukaan
zat padat-adsorben-seperti karbon aktif dan silikat. Adsorben mempunyai sifat
dapat menyerap zat lain sehingga menempel pada permukaannya tanpa reaksi
kimia serta memiliki daya kejenuhan yang bersifat disposal (sekali pakai buang)
atau dibersihkan dulu, kemudian digunakan lagi.
b. Absorbsi
Absorbsi merupakan proses penyerapan yang memerlukan solven yang baik untuk
memisahkan polutan gas dengan konsentrasinya. Metoe absorbs ini pada
prinsipnya hampir sama dengan metode adsorbsi, hanya bedanya bahwa emisi
hidrokarbon mengalami kontak dengan cairan di mana hidrokarbon akan larut atau
tersuspensi.
c. Kondensasi
Kondensasi merupakan proses perubahan uap air atau bendda gas menjadi benda
cair pada suhu udara di bawah titik embun. Polutan gas diarahkan mencapai titik
kondensasi tinggi dan titik penguapan yang rendah, seperti hidrokarbon dan gas
organic lainnya.
d. Pembakaran
Pembakaran merupakan proses untuk menghancurkan gas hidrokarbon yang
terdapat di dalam polutan dengan mempergunakan proses oksidasi panas yang
disebut inceneration. Iceneration merupakan salah satu metode dalam pengolahan
limbah padat dengan menggunakan pembakaran yang menghasilkan gas dan residu
pembakaran.
a. Filter
Filter udara dimaksudkan untuk menangkap debu atau polutan partikel yang ikut
keluar pada cerobong atau stack pada permukaan filter, agar tidak ikut terlepas ke
lingkungan sehingga hanya udara bersih saja yang keluar dari cerobong.
Penggunaan filter udara seharusnya disesuaikan dengan sifat gas buangan yang
keluar seperti berdebu banyak, besifat asam, bersifat alkalis dan sebagainya.
Beberapa contoh jenis filter yang banyak digunakan seperti cotton, nylon, orlon,
dacron, fiberglass, polypropylene, wool, nomex, tefloyn.
Cara kerja filter basah atau scrubbers/wat collectors adalah membersihkan udara
kotor dengan cara menyemprotkan air dari bagian atas alat, sedangakan udara yang
kotor dari bagian bawah alat.
c. Elektrostatik
9. Ikut memelihara dan tidak mengganggu taman kota dan pohon pelindung.
10. Tidak melakukan penebangan hutan, pohon dan tumbuhan liar secara
sembarangan.
Bila telah terjadi dampak dari pencemaran udara, maka perlu dilakukan beberapa
usahauntuk memperbaiki keadaan lingkungan, dengan cara:
c. Program pemerintah
3. Imbauan mengurangi bahan bakar fosil (minyak, batu bara) dan menggantinya
dengan energi
Alternatif lainnya.
4. Membatasi beroperasinya mobil dan mesin pembakar yang sudah tua dan tidak
layak pakai.
Solusi untuk mengatasi polusi udara kota terutama ditujukan pada pembenahan
sektor transportasi, tanpa mengabaikan sektor-sektor lain. Hal ini kita perlu belajar
dari kota-kota besar lain di dunia, yang telah berhasil menurunkan polusi udara
kota dan angka kesakitan serta kematian yang diakibatkan karenanya :
1. Pemberian izin bagi angkutan umum kecil hendaknya lebih dibatasi,
sementara kendaraan angkutan massal, seperti bus dan kereta api diperbanyak dan
ditinjau sesuai denga kebutuhan.
3. Potensi terbesar polusi oleh kendaraan bermotor adalah kemacetan lalu lintas
dan tanjakan. Karena itu, pengaturan lalu lintas, rambu-rambu, dan tindakan tegas
terhadap pelanggaran berkendaraan dapat membantu mengatasi kemacetan lalu
lintas dan mengurangi polusi udara.
4. Pemberian penghambat laju kendaraan di permukiman atau gang-gang yang
sering diistilahkan dengan “polisi tidur” justru merupakan biang polusi. Kendaraan
bermotor akan memperlambat laju.
5. Uji emisi harus dilakukan secara berkala pada kendaraan umum maupun
pribadi meskipun secara uji petik (spot check). Perlu dipikirkan dan
dipertimbangkan adanya kewenangan tambahan bagi polisi lalu lintas untuk
melakukan uji emisi di samping memeriksa surat-surat dan kelengkapan kendaraan
yang lain.
Secara umum penyebab pencemaran udara ada 2 macam, yaitu : Karena faktor
internal (secara alamiah), contoh: debu yang beterbangan akibat tiupan angin, Abu
(debu) yang dikeluarkan dari letusan gunung berapi berikut gas-gas vulkanik.,
Proses pembusukan sampah organik, dll. Dan karena faktor eksternal (karena ulah
manusia), contoh: hasil pembakar bahan bakar fosil, debu/serbuk dari kegiatan
industri, pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara
4.2 Saran
Pencemaran udara memiliki dampak yang sangat menbahayakan kehidupan di
bumi, dampak yang terjadi tidak hanya bagi manusia, hewan dan tumbuhan saja
tetapi juga kepada lapisan ozon bumi.
Jika melihat besarnya dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran udara maka
sebaiknya perlunya pengetahuan yang mendalam terhadap pencemaran udara.
Perlunya pengetahuan tentang cara – cara mencegah serta menganggulangi efek
dari pencemaran lingkungan perlu dipelajari dengan seksama. Hal ini dilakukan
agar dampak yang terjadi akibat pencemaran udara dapat di tanggulangi dan di
cegah sedini mungkin.
DAFTAR PUSTAKA
Daryanto. 2004. Masalah Pencemaran. Bandung : TARSITO.
Anonim. 2009. Polusi Udara.
http://oerleebook.files.wordpress.com/2009/10/polusi-udara.pdf
Anonim. 2011. Pencemaran Udara.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21023/4/Chapter%20II.pdf
Rahman. 2012. Dampak Pencemaran Lingkungan.
http://rahmankesling.blogspot.com/2012/12/dampak-pencemaran-udara-dan-
solusinya_4719.html
Anonim. 2013. Upaya Penanggulangan Polusi Udara
http://takbagi.blogspot.com/2013/02/upaya-penanggulangan-polusi-udara.html
Anonim. Tt. Penyebab Polusi Udara.
http://www.artikellingkunganhidup.com/penyebab-polusi-udara.html
Dewa. 2013. Dampak Pencemaran Udara dan Solusinya.
http://dewa-sumberilmu.blogspot.com/2013/05/dampak-pencemaran-udara-dan
solusinya.html
Mala. 2012. Cara Mengatasi Pencemaran Udara.
http://malabisofyan11.blogspot.com/2012/05/cara-mengatasi-pencemaran-
udara.html