PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Secara garis besar, hak merupakan semua hal yang harus diperoleh atau
didapatkan. Hak baru bisa diperoleh apabila kewajiban sudah dilakukan.
Sedangkan kewajiban merupakan segala sesuatu yang harus dilaksanakan
dengan penuh tanggung jawab. Hak seseorang dibatasi oleh hak orang lain
sehingga, seseorang tidak bisa semena-mena dalam menggunakan haknya.
Ada kalanya terjadi pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban yang
tentunya merugikan orang lain seperti pembunuhan dan tidak membayar pajak.
Kasus-kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban disebabkan oleh
faktor-faktor tertentu dan tidak jarang
mengenai
pengertian
pengingkaran
BAB II
PEMBAHASAN
Pembahasan
a. Pengertian Hak dan Kewajiban Warga Negara
Hak adalah sesuatu yang seharusnya dimiliki oleh setiap warga negara
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Hak warga negara diperoleh setelah
melaksanakan segala sesuatu yang menjadi kewajibannya sebagai warga Negara
Hak-hak warga negara tercantum dalam UUD 1945 pasal 26-34. Contoh:
Faktor-faktor penyebab:
a.
haknya,
sementara
kewajibannya
sering
mendorong
seseorang
atau
sekelompok
orang
timbulnya
pelanggaran
hak
lainnya.
Faktor-faktor penyebab:
1. Tingginya egoisme yang dimiliki oleh setiap warga negara.
2. Rendahnya kesadaran hukum warga negara.
3. Aparat penegak hukum yang tidak tegas.
d. Contoh kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara
Kasus Pelanggaran Hak Warga Negara
Kasus Syiah di Sampang Madura,
Negara Mengabaikan Prinsip Hak Asasi Manusia
Kekerasan yang berulang di Kabupaten Sampang, Pulau Madura, Jawa
Timur, menunjukkan negara gagal melindungi hak warganya sendiri. Akibat
pemahaman tidak utuh, agama mudah dimanipulasi untuk berbagai
kepentingan. Kekerasan berlatar agama yang terus berulang terjadi akibat
agama tidak dipahami secara utuh dalam konteks sosial politik dan budaya
zaman.
Di Sampang, konflik awalnya bisa disebabkan faktor pribadi. Namun,
akibat tafsir agama tunggal dan negara yang seharusnya menjadi penjaga
konstitusi gagal berperan, kondisi semakin buruk. Apa yang terjadi di
Sampang Madura terhadap kaum Syiah adalah bukti negara kembali
mengabaikan prinsip hak asasi manusia (HAM). Hal ini terlihat ketika ada
yang menjadi korban jiwa, luka-luka serta rumah warga dibakar oleh
sekelompok masyarakat.
Pertikaian di Sampang Madura adalah bentuk bagaimana sekelompok
mayoritas (Islam Suni) melakukan tindakan semena-mena, hanya karena
faktor satu kelompok masyarakat tidak berkeyakinan layaknya mereka.
Diperkuat dengan bukan kali pertama perisitiwa serupa terjadi, beberapa
bulan yang lalu peristiwa pembakaran rumah terhadap kaum Syiah juga
terjadi. Hal inilah menjadi sebuah tanda tanya besar bagi Pemerintah
khususnya pihak berwenang dalam hal ini kepolisian yang seharusnya
memberikan perlindungan terhadap warga masyarakat. Tetapi seiring
dengan adanya korban jiwa dan korban luka menunjukkan bahwa ada
terjadi
prosedural, dimana peran kepolisian tidak optimal bukan karena tidak tahu,
tetapi sepertinya karena faktor kesengajaan. Jadi kalaupun banyak kabar
yang beredar seputar kasus di Sampang Madura, hal yang harus disorot
adalah kaitan telah terjadi Intoleransi dan pelanggaran hak asasi manusia
yang mengakibatkan hilangnya nyawa.
Kasus ini meninggalkan bekas yang dalam bagi korban yang
kesemuanya adalah kaum Syiah, mungkin alasan beberapa pihak yang
mengatakan bahwa kasus Sampang disebabkan oleh persoalan asmara atau
keluarga atau lainnya. Masyarakat juga harus memahami dan melihat benar
bahwa peristiwa ini telah membuat masyarakat Syiah Sampang Madura,
mengungsi dan kehilangan tempat tinggal. Bahkan perhatian pemerintah
yang datangpun sepertinya baru diberikan setelah peristiwa itu meluas,
andai masih peristiwanya seperti beberapa bulan yang lalu maka
pemerintah tidak akan ambil pusing terutama pemerintah pusat. Bahkan
respons pemerintah yang menyatakan bahwa intelijen lemah melakukan
deteksi,
hanya
untuk
menyelamatkan
citra
pemerintah
di
mata
bahwa
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan:
Setiap manusia memiliki hak dan kewajiban yang harus dilaksanakan secara
seimbang. Setiap orang tidak bisa menggunakan haknya secara semena-mena karena
dibatasi oleh hak orang lain. Pelanggaran hak dan Pengingkaran kewajiban terjadi
karena ketidak seimbangan dari pelaksanaan hak dan kewajiban seseorang dalam
kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
DAFTAR PUSTAKA
Lubis,
Yusnawan-Sodeli,
Mohamad.2014.Pendidikan
Pancasila
dan
Mobil
Dan
Truk
Bak
Terbuka
Dilarang
Angkut
Polisi
Hentikan
Penyidikan
Kecelakaan
Probolinggo.
Kecelakaan
Maut
di
Tongas
Probolinggo.
http://www.kangandre.web.id/2013/12/kecelakaan-maut-di-tongas-probolinggo.html
(Diakses tanggal 11 Agustus 2015)