KRIMINALITAS
OLEH :
MOH. FAISAL
KELAS X IPS 1
Dengan memanjat puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat serta
hidayah-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga Makalah yang berjudul
KRIMINALITAS dapat terselesaikan dengan tepat waktu tanpa rintangan apapun.
Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih kurang sempurna, sehingga saran dan
kritik maupun pendapat sangat diharapkan oleh penyusun demi kesempurnaan selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi teman-teman dan guru khususnya di SMAN 1
ARJASA.
Penyusun
Moh. Faisal
Kelas X IPS 1
2
Moh. Faisal X IPS 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .........................................................................................................2
DAFTAR ISI .......................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................................4
A.LATAR BELAKANG .....................................................................................................4
B.IDENTIFIKASI MASALAH ..........................................................................................4
C.PERUMUSAN MASALAH ............................................................................................4
D.MAKSUD & TUJUAN ...................................................................................................4
BAB II ISI ...........................................................................................................................5
A. PENGERTIAN ...............................................................................................................5
B. BENTUK-BENTUK KEJAHATAN ..............................................................................5
C. JENIS-JENIS KEJAHATAN .........................................................................................6
D. SEBAB AKIBAT DARI TINDAKAN KEJAHATAN ................................................. 8
E. UPAYA PENANGANAN TINDAKAN KEJAHATAN ..............................................9
F. MANFAAT DARI TERJADINYA TINDAKAN KEJAHATAN ................................. 10
BAB III PENUTUP ............................................................................................................. 11
A. KESIMPULAN .............................................................................................................. 11
B. SARAN ...........................................................................................................................11
DAFTARPUSTAKA ...........................................................................................................13
3
Moh. Faisal X IPS 1
Ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hingga saat ini mungkin sudah tidak terhitung berapa jumlah tindak kriminalitas yang
terjadi di Indonesia. Berbagai tindak pidana pun dilakukan mulai dari pemerkosaan, pencurian
motor, perampokkan, ranjau paku, pencurian. Para pelaku pun tak merasa bersalah dengan apa
yang meraka lakaukan kepada orang lain. Betapa kejamnya hati mereka yang mementingkan
dirinya sendiri.
Pidana atau tindak kriminal segala sesuatu yang melanggar hukum atau sebuah tindak
kejahatan. Pelaku kriminalitas disebut seorang kriminal. Biasanya yang dianggap kriminal
adalah seorang pencuri, pembunuh, perampok, teroris. Walaupun begitu kategori terakhir
teroris, agak berbeda dari kriminal karena melakukan tindak kejahatannya berdasarkan motif
politik atau paham.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
C. PERUMUSAN MASALAH
1. Apa itu kriminalitas?
2. Apa saja sebab sebab terjadinya kriminalitas?
3. Apa saja jenis jenis tindak kriminalitas yang sering terjadi di masyarakat Indonesia?
4. Apa saja jenis jenis tindak kriminalitas yang sering terjadi di masyarakat Indonesia?
5. Apa akibat yang ditimbulkan tindakan kriminal terhadap kehidupan bermasyarakat di
Indonesia?
6. Bagaimana solusi yang tepat untuk menghentikan tindakan kriminal di Indonesia?
4
Moh. Faisal X IPS 1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
1. SECARA UMUM :
Kriminalitas berasal dari kata crimen yang berarti kejahatan. Berbagai sarjana telah
berusaha memberikan pengertian kejahatan secara yuridis berarti segala tingkah laku manusia
yang dapat dipidana ,yang diatur dalam hukum pidana.Kriminalitas atau tindak kriminal
segala sesuatu yang melanggar hukum atau sebuah tindak kejahatan.
2. MENURUT PARA AHLI :
1. Menurut M.v.T : Kejahatan (rechtdeliten) yaitu perbuatan yang meskipun tidak
ditentukan dalam undang-undang, sebagai perbuatan pidana, telah dirasakan sebagi
onrecht sebagai perbuatan yang bertentangan dengan tata hukum.
2. R. Susilo
a. Secara yuridis mengartikan kejahatan adalah sebagai suatu perbuatan atau
tingkah laku yang bertentangan dengan undang-undang.
b. Secara sosiologis mengartikan kejahatan adalah sebagai perbuatan atau tingkah
laku yang selain merugikan penderita atau korban juga sangat merugikan
masyarakat yaitu berupa hilangnya keseimbangan ketentraman dan ketertiban.
3. M. A. Elliat ;Kejahatan adalah problem dalam masyarakat modern atau tingkah laku
yang gagal dan melanggar hukum dan dapat dijatuhi hukuman yang bisa berupa
hukuman penjara, hukuman mati, hukuman denda dan lain-lain.
4. Dr. J.E. Sahetapy dan B. Mardjono Reksodipuro : Kejahatan adalah setiap perbuatan
(termasuk kelalaian) yang dilarang oleh hukum publik untuk melindungi masyarakat
dan diberi sanksi berupa pidana oleh Negara. Perbuatan tersebut dihukum karena
melanggar norma-norma sosial masyarakat, yaitu adanya tingkah laku yang patut dari
seorang warga negaranya
5. Mr. W. A. Bonge : Kejahatan adalah perbuatan yang sangat antisosial yang
memperoleh tantangan dengan sadar dari Negara berupa pemberian penderitaan.
B. BENTUK-BENTUK KEJAHATAN
Menurut Light, Keller dan Calhoun, tipe kejahatan ada empat, yaitu:
1) White Collar Crime (Kejahatan Kerah Putih)
Kejahatan ini mengacu pada kejahatan yang dilakukan oleh orang yang terpandang
atau berstatus tinggi dalam hal pekerjaannya. Contohnya penghindaran pajak,
penggelapan uang perusahaan, manipulasi data keuangan sebuah perusahaan (korupsi),
dan lain sebagainya.
5
Moh. Faisal X IPS 1
2) Kejahatan tidak menimbulkan penderitaan pada korban secara langsung akibat tindak
pidana yang dilakukan. Contohnya berjudi, mabuk, dan hubungan seks yang tidak sah
tetapi dilakukan secara sukarela.
3) Organized Crime (Kejahatan Terorganisir)
Kejahatan ini dilakukan secara terorganisir dan berkesinambungan dengan
menggunakan berbagai cara untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan (biasaya
lebih ke materiil) dengan jalan menghindari hukum. Contohnya penyedia jasa
pelacuran, penadah barang curian, perdagangan perempuan ke luar negeri untuk
komoditas seksual, dan lain sebagainya.
4) Corporate Crime (Kejahatan Korporasi)
Kejahatan ini dilakukan atas nama organisasi formal dengan tujuan menaikkan
keuntungan dan menekan kerugian. Lebih lanjut Light, Keller, dan Callhoun membagi
tipe kejahatan korporasi ini menjadi empat, yaitu kejahatan terhadap konsumen,
kejahatan terhadap publik, kejahatan terhadap pemilik perusahaan, dan kejahatan
terhadap karyawan.
C. JENIS-JENIS KEJAHATAN
1. Klasifikasi Kejahatan Berdasarkan Dampaknya
a. Kejahatan berdampak luas
Kejahatan dalam klasifikasi ini merupakan kejahatan berat yang berdampak pada
skala luas (berdampak pada orang banyak). Misalnya: bom Bali, USA menyerang
Irak, penyebaran susu bermelamin
b. Kejahatan berdampak local
Kejahatan dalam klasifikasi ini merupakan kejahatan yang dampaknya dalam skala
kecil yaitu berdampak perorangan dan keluarga. Misalnya: perampokan,
pembunuhan, pemerkosaan.
c. Kejahatan korbannya diri sendiri
Kejahatan dalam klasifikasi ini, korbannya adalah pelaku itu sendiri. Misalnya:
bunuh diri dan masokis (menyiksa diri sendiri)
d. Kejahatan yang tidak ada korbannya
Kejahatan dalam klasifikasi ini misalnya adalah prostitusi, togel, mencontek.
2. Klasifikasi Kejahatan Berdasarkan Jenis Objek Sasaran
a. Kejahatan kemanusiaan
Kejahatan kemanusiaan adalah istilah di dalam hukum internasional yang mengacu
pada tindakan pembunuhan massal dengan penyiksaan terhadap tubuh dari orang-
orang, sebagai suatu kejahatan penyerangan terhadap yang lain yang mana objek
sasarannya adalah manusia. Misalnya: pembunuhan, pembasmian, perbudakan,
pemerkosaan, penganiayaan terhadap kelompok lain.
6
Moh. Faisal X IPS 1
b. Kejahatan perang
Kejahatan perang, objek sasarannya adalah lawan perang yang merupakan suatu
tindakan pelanggaran, dalam cakupan hukum internasional, terhadap hukum perang
oleh satu atau beberapa orang, baik militer maupun sipil, meliputi semua
pelanggaran terhadap perlindungan yang telah ditentukan oleh hukum perang, dan
juga mencakup kegagalan untuk tunduk pada norma prosedur dan aturan
pertempuran, seperti menyerang pihak yang telah mengibarkan bendera putih, atau
sebaliknya, menggunakan bendera perdamaian itu sebagai taktik perang untuk
mengecoh pihak lawan sebelum menyerang
c. Kejahatan politik
Kejahatan politik itu meliputi state crime dan yang bukan state crime, sedangkan
dalam berbagai definisi dijelaskan bahwa kejahatan negara dikatakan identik
dengan kejahatan politik yakni berupa tindakan/perbuatan yang melawan negara
seperti melanggar ketertiban umum, terorisme, subversive (menggulingkan ideologi
negara), mengganggu keamanan negara dan lainnya. Objek sasaran politik adalah
Negara.
d. Kejahatan harta benda
Kejahatan harta benda objek sasarannya adalah harta benda. Misalnya perampokan
dan pencurian.
3. Klasifikasi Kejahatan Berdasarkan Cara yang digunakan
a. Kejahatan yang menyakiti orang lain
Kejahatan dengan menggunakan cara yang menyakiti orang lain. Misalnya
pembunuhan
b. Kejahatan dengan kekerasan
Kejahatan dengan menggunakan cara-cara kekerasan. Misalnya merampok tas
dengan kasar.
c. Kejahatan dengan kelembutan
Kejahatan dengan menggunakan cara-cara yang halus tanpa menyakiti. Misalnya
mencuri menggunkan gendam (hipnotis)
d. Kejahatan dengan Media
Kejahatan dengan menggunakan media informasi sebagai cara untuk melakukan
kejahatan dengan menggunakan media informasi yang lagi marak saat ini. Misalnya
kejahatan pembobolan ATM dengan menggunakan internet dan adanya layanan
primbon sms dengan cara ketik REG (spasi) Primbon, hal ini secara tidak langsung
merupakan penipuan karena biaya mahal yaitu 2000 rupiah setiap info yang
diberikan operator.
7
Moh. Faisal X IPS 1
8
Moh. Faisal X IPS 1
9
Moh. Faisal X IPS 1
10
Moh. Faisal X IPS 1
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Tindak kriminal adalah tindakan yang melanggar norma dan nilai sosial serta
merupakan salah satu bentuk penyimpangan sosial karena merugikan orang lain serta
dirinya sendiri.
2. Kriminalitas tidak hanya merugikan orang lain dan diri sendiri tetapi juga merugikan
negara serta mengganggu stabilitas negara.
3. Beberapa tindak kriminal yang sering dilakukan para pelaku kriminal yaitu
perampokkan,pencurian,pencopetan,pemerkosaan dan korupsi. Semua tindakan itu
dilakukan oleh para pelaku kriminal dengan berbagai sebab diantaranya yaitu akibat
himpitan ekonomi yang memaksa mereka melakukan itu semua. Memang mereka
tidak memikirkan dampak yang diakibatkan dari apa yang mereka buat,mereka hanya
memikirkan dirinya sendiri.
4. Akibat yang ditimbulkan dari tindak kriminal yaitu kerugian materi yang salah
satunya disebabkan oleh pencurian, trauma berat yang salah satunya disebabkan oleh
perampokan menggunakan senjata, cacat tubuh yang salah satunya disebabkan oleh
tindak pemerkosaan, atau bahakan menyebabkan kematian yang salah satunya
disebabakan oleh tindak mutilasi.
5. Penanganan atau solusi agar tindak kriminalitas ini yaitu salah satunya dengan cara
memberikan hukuman yang tidak pandang pangkat,jabatan atau status sosial dan
memberikan hukuman yang pantas dengan apa yang mereka lakukan, agar para
pelaku tindak kriminal jera dana tak akan mengulangi tindakan kriminalitas. Penulis
rasa cara itu paling efektif guna mengurangi tindak kriminal.
6. Dari kejadian tindak kriminal kita dapat mendapatkan pelajaran yaitu kita bisa
mengambil bahwa dalam melakukan apapun dan dalam keadaan apapun kita harus
bisa lebih waspada dan berhati-hati. Dan kita lebih bisa menegaskan norma norma
yang berlaku di masyarakat.
7. Jadi intinya kriminalitas itu bisa terjadi bukan karena niat dari pelaku tetapi jaga
karena adanya kesempatan maka dari itu kita harus bisa tidak memberikan
kesempatan pada pelaku kriminal untuk bertindak.
B. SARAN
1. Seharusnya para penegas hukum dalam menjalankan tugasnya atau mengadili tindak
kriminal tindak pandang bulu atau memandang jabatan dan status social serta
memberikan hukuman yang seadil-adilnya agar penegakkan hukum dinegara ini
dapat berjalan baik.
11
Moh. Faisal X IPS 1
12
Moh. Faisal X IPS 1
DAFTAR PUSTAKA
13