Anda di halaman 1dari 3

Nama : Evanti Manalu

Nim : 859893409
Matakuliah : PKN

1. Pelaksanaan dari hukum tak tertulis.


Kita ketahui bahwa hukum tidak tertulis adalah hukum yang tidak dituangkan/
dicantumkan dalam peraturan Perundang-undangan. Hukum tidak tertulis merupakan
hukum yang hidup/ berjalan dan tumbuh dalam kehidupan masyarakat/ adat atau
dalam praktik ketatanegaraan/ konversi. Salah satu contoh dari hukum tidak tertulis
adalah Hukum Adat yang tidak ditulis/ tidak dicantumkan dalam perundang-undangan
namun peraturannya sudah tertanam dan dipatuhi oleh daerah tertentu/ adat tertentu
sehingga menjadi sebuah pedoman dalan tata pelaksanaan kehidupan bermasyarakat.
Hukum tidak tertulis merupakan hukum yang dianggap tidak bisa konsisten,
dikarenakan hukum tidak tertulis peraturannya dapat berubah sewaktu-waktu sesuai
keadaan dan kepentingan yang menghendakinya. Dan apa bila ada masyarakat yang
melanggar nya maka akan di beri sanksi berupa hukuman sosial, kurungan, denda atau
yang lebih berat dikeluarkan dari suku adat tersebut.
2. Menurut pendapat saya nenek widya tidak pantas di penjara. Karena jika melihat
penyebab mengapa nenek widya mencuri, nenek widya sedang berjuang untuk anak-
anak nya. Walaupun di sisi lain nenek widya melakukan kesalahan karena memilih
untuk mencuri, namun hal itu dilakukan karena dalam keadaan terdesak. Dimana beliau
ingin melindungi diri dan hal itu manusiawi walaupun mencuri itu tidak dibenarkan.
Dalam pasal 362 KUHP disebutkan “Barang siapa mengambil barang sesuatu, yang
seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk dimiliki secara
melawan hukum, diancam karena pencurian, dengan pidana penjara paling lama lima
tahun atau pidana denda paling banyak sembilan ratus rupiah.” Namun untuk kasus ini
mungkin masih bisa diberi dispensasi agar nenek widya diberi keringanan hukuman.
3. Menurut saya untuk menjelaskan bagaimana kinerja kepolisian Republik Indonesia
saat ini kita perlu melihat bahwa belakangan ini kita sering membaca berita - berita
mengenai kecaman masyarakat kepada institusi kepolisian yang dinilai tidak efektif.
Sebagian masyarakat ada yang kurang puas dengan kinerja polri. Menurut saya polri
sudah bekerja dengan sangat baik. Hanya saja masih ada beberapa oknum yang
membuat ulah sehingga mencoreng citra polisi di mata masyarakat.
Padahal kita ketahui bahwa kepercayaan masyarakat terhadap kinerja Polri menjadi
salah satu instrumen penting dalam mengukur kualitas layanan kepolisian.
4. Pengertian demokrasi menurut Abraham Lincoln: demokrasi adalah suatu
pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Karena segala kekuasaan
politik dipegang oleh rakyat, maka demokrasi sering diartikan sebagai kekuasaan
rakyat, demikian juga karena dalam prakteknya demokrasi selalu menguntungkan pihak
mayoritas, maka dari itu kadang demokrasi sering diartikan sebagai kekuasaan
mayoritas. Maka dari itu beliau juga berharap dengan adanya Pemilihan Presiden dan
Wakil Presiden secara langsung masyarakat dapat memberikan sebagian haknya yaitu
hak untuk memerintah, hak politik, dan hak-hak sipil lainnya kepada orang atau
partaipolitik yang dianggap mampu atau berpotensi untuk menyelenggarakan
kedaulatannya. Selain itu Posisi Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden secara
langsung sebagai sarana untuk mewujudkan kedaulatan rakyat yang menentukan
apakah suatu negara benar-benar demokratis atau tidak.
5. Gandal and Finn 4 model “Shoolbased democracyeducation” mengatakan bahwa
“good democracy education is a part of good education in general”. Maksudnya adalah
bahwa pendidikan demokrasi yang baik adalah bagian dari pendidikan yang baik secara
umum.Berkenaan dengan itu, disarankan perlu dikembangkannya, pertama:model
school-based democracy education,yang dapat dilaksanakan paling tidak dalam empat
alternatif bentuk, yakni :
a) Perhatian yang cermat diberikan pada the root and branches of the democratic idea
atau landasan dan bentuk bentuk demokrasi. Siswa harus belajar di manadan
bagaimanaprinsip-prinsip munculnya demokrasi serta sejarah perkembangannya.
Untuk itu, siswa harus mempelajari sejarah penting perjuangan demokrasi seperti
Magna Charta, Deklarasi Kemerdekaan AS, Bill of Right, Deklarasi Peranci tentang
Hak Asasi Manusia.
b) Kurikulum harus dapat memfasilitasi siswa untuk menggalibagaimana ide
demokrasi telah diterjemahkan ke dalam bentuk-bentuk kelembagaan dan praktik
di berbagai belahan bumi,dalam berbagai kurun waktu. Dengan demikiaan siswa
akan mengetahui dan memahami kekuatan dan kelemahan demokrasi dalam
berbagai konteks ruang dan waktu. Pembangunan masyarakat demokrasi masa lalu
dan masa kini harus diperkenalkan, sehingga dapat menjawab pertanyaan berikut
ini :
(1) Ke mana arah perkembangan demokrasi, dan kenapa gagal?
(2) Apakah faktor politik, ekonomi, sosial, dan kondisi budaya telah membantu
membentuk masyarakat demokratis?
(3) Apa saja yang menghambat kondisi perkembangan demokrasi?
(4) Siapa-siapa saja yang membela demokrasi dan siapa-siapa yang
menghancurkannya?
(5) Bagaimana pemerintah demokratis telah diselenggarakan?
(6) Apa lembaga non-pemerintah yang ikut mempengaruhi proses politik?
(7)Bagaimana media massa berfungsi?
Dalam menjawab pertanyaan itu, siswa akan belajar bagaimana demokrasi berjalan
dan bagaimana realitas demokrasi itu, yang seringkali berbeda dari teori yang dipelajari.
c) Kurikulum harus membantu siswa menggalisejarah demokrasi di negaranya. Hal
ini untuk dapat menjawab persoalan apakah kekuatan dan kelemahan demokrasi
yang diterapkan di negaranya dalam berbagai kurun waktu. Sehingga siswa dapat
menjawab pertanyaan seperti : Apakah bentuk pemerintahan yang pernah berlaku
di negara saya? Mengapa bentuk pemerintahan di masa lalu gagal? Faktor apa kita
memilih bentuk pemerinatah sekarang ini? Bagaimana perbedaan kondisi
masyarakat ketika menggunakan bentuk pemerintahan yang lalu, dibandingkan
dengan kondisi sekarang dengan bentuk pemerintahan baru? Pelajaran apa yang
dapat kita ambil dari kegagalan demokrasi yang dialami?
d) Tersedianya kesempatan bagi siswa untuk memahami kondisi demokrasi yang
diterapkan di negara-negara di dunia, sehingga para siswa memiliki wawasan
yang luas tentang aneka ragam sistem sosial demokrasi dalam berbagai konteks.
Keempat strategi itu sangat penting untuk program pendidikan demokrasi yang kuat di
sekolah pada berbagai level, pendidikan dasar, menengah dan perguruan tinggi

Anda mungkin juga menyukai