Kita ketahui bahwa hukum tidak tertulis adalah hukum yang tidak dituangkan/ dicantumkan dalam peraturan Perundang-undangan. Hukum tidak tertulis merupakan hukum yang hidup/ berjalan dan tumbuh dalam kehidupan masyarakat/ adat atau dalam praktik ketatanegaraan/ konversi. Salah satu contoh dari hukum tidak tertulis adalah Hukum Adat yang tidak ditulis/ tidak dicantumkan dalam perundang-undangan namun peraturannya sudah tertanam dan dipatuhi oleh daerah tertentu/ adat tertentu sehingga menjadi sebuah pedoman dalan tata pelaksanaan kehidupan bermasyarakat. Hukum tidak tertulis merupakan hukum yang dianggap tidak bisa konsisten, dikarenakan hukum tidak tertulis peraturannya dapat berubah sewaktu-waktu sesuai keadaan dan kepentingan yang menghendakinya. Dan apa bila ada masyarakat yang melanggar nya maka akan di beri sanksi berupa hukuman sosial, kurungan, denda atau yang lebih berat dikeluarkan dari suku adat tersebut. 2. Menurut pendapat saya nenek widya tidak pantas di penjara. Karena jika melihat penyebab mengapa nenek widya mencuri, nenek widya sedang berjuang untuk anak- anak nya. Walaupun di sisi lain nenek widya melakukan kesalahan karena memilih untuk mencuri, namun hal itu dilakukan karena dalam keadaan terdesak. Dimana beliau ingin melindungi diri dan hal itu manusiawi walaupun mencuri itu tidak dibenarkan. Dalam pasal 362 KUHP disebutkan “Barang siapa mengambil barang sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum, diancam karena pencurian, dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana denda paling banyak sembilan ratus rupiah.” Namun untuk kasus ini mungkin masih bisa diberi dispensasi agar nenek widya diberi keringanan hukuman. 3. Menurut saya untuk menjelaskan bagaimana kinerja kepolisian Republik Indonesia saat ini kita perlu melihat bahwa belakangan ini kita sering membaca berita - berita mengenai kecaman masyarakat kepada institusi kepolisian yang dinilai tidak efektif. Sebagian masyarakat ada yang kurang puas dengan kinerja polri. Menurut saya polri sudah bekerja dengan sangat baik. Hanya saja masih ada beberapa oknum yang membuat ulah sehingga mencoreng citra polisi di mata masyarakat. Padahal kita ketahui bahwa kepercayaan masyarakat terhadap kinerja Polri menjadi salah satu instrumen penting dalam mengukur kualitas layanan kepolisian. 4. Pengertian demokrasi menurut Abraham Lincoln: demokrasi adalah suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Karena segala kekuasaan politik dipegang oleh rakyat, maka demokrasi sering diartikan sebagai kekuasaan rakyat, demikian juga karena dalam prakteknya demokrasi selalu menguntungkan pihak mayoritas, maka dari itu kadang demokrasi sering diartikan sebagai kekuasaan mayoritas. Maka dari itu beliau juga berharap dengan adanya Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden secara langsung masyarakat dapat memberikan sebagian haknya yaitu hak untuk memerintah, hak politik, dan hak-hak sipil lainnya kepada orang atau partaipolitik yang dianggap mampu atau berpotensi untuk menyelenggarakan kedaulatannya. Selain itu Posisi Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden secara langsung sebagai sarana untuk mewujudkan kedaulatan rakyat yang menentukan apakah suatu negara benar-benar demokratis atau tidak. 5. Gandal and Finn 4 model “Shoolbased democracyeducation” mengatakan bahwa “good democracy education is a part of good education in general”. Maksudnya adalah bahwa pendidikan demokrasi yang baik adalah bagian dari pendidikan yang baik secara umum.Berkenaan dengan itu, disarankan perlu dikembangkannya, pertama:model school-based democracy education,yang dapat dilaksanakan paling tidak dalam empat alternatif bentuk, yakni : a) Perhatian yang cermat diberikan pada the root and branches of the democratic idea atau landasan dan bentuk bentuk demokrasi. Siswa harus belajar di manadan bagaimanaprinsip-prinsip munculnya demokrasi serta sejarah perkembangannya. Untuk itu, siswa harus mempelajari sejarah penting perjuangan demokrasi seperti Magna Charta, Deklarasi Kemerdekaan AS, Bill of Right, Deklarasi Peranci tentang Hak Asasi Manusia. b) Kurikulum harus dapat memfasilitasi siswa untuk menggalibagaimana ide demokrasi telah diterjemahkan ke dalam bentuk-bentuk kelembagaan dan praktik di berbagai belahan bumi,dalam berbagai kurun waktu. Dengan demikiaan siswa akan mengetahui dan memahami kekuatan dan kelemahan demokrasi dalam berbagai konteks ruang dan waktu. Pembangunan masyarakat demokrasi masa lalu dan masa kini harus diperkenalkan, sehingga dapat menjawab pertanyaan berikut ini : (1) Ke mana arah perkembangan demokrasi, dan kenapa gagal? (2) Apakah faktor politik, ekonomi, sosial, dan kondisi budaya telah membantu membentuk masyarakat demokratis? (3) Apa saja yang menghambat kondisi perkembangan demokrasi? (4) Siapa-siapa saja yang membela demokrasi dan siapa-siapa yang menghancurkannya? (5) Bagaimana pemerintah demokratis telah diselenggarakan? (6) Apa lembaga non-pemerintah yang ikut mempengaruhi proses politik? (7)Bagaimana media massa berfungsi? Dalam menjawab pertanyaan itu, siswa akan belajar bagaimana demokrasi berjalan dan bagaimana realitas demokrasi itu, yang seringkali berbeda dari teori yang dipelajari. c) Kurikulum harus membantu siswa menggalisejarah demokrasi di negaranya. Hal ini untuk dapat menjawab persoalan apakah kekuatan dan kelemahan demokrasi yang diterapkan di negaranya dalam berbagai kurun waktu. Sehingga siswa dapat menjawab pertanyaan seperti : Apakah bentuk pemerintahan yang pernah berlaku di negara saya? Mengapa bentuk pemerintahan di masa lalu gagal? Faktor apa kita memilih bentuk pemerinatah sekarang ini? Bagaimana perbedaan kondisi masyarakat ketika menggunakan bentuk pemerintahan yang lalu, dibandingkan dengan kondisi sekarang dengan bentuk pemerintahan baru? Pelajaran apa yang dapat kita ambil dari kegagalan demokrasi yang dialami? d) Tersedianya kesempatan bagi siswa untuk memahami kondisi demokrasi yang diterapkan di negara-negara di dunia, sehingga para siswa memiliki wawasan yang luas tentang aneka ragam sistem sosial demokrasi dalam berbagai konteks. Keempat strategi itu sangat penting untuk program pendidikan demokrasi yang kuat di sekolah pada berbagai level, pendidikan dasar, menengah dan perguruan tinggi