Anda di halaman 1dari 10

NASKAH UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL

PANCASILA

Dosen Pengampu:
Riastri Helmy, M.PD
Disusun Oleh:
Misrandi Aji Yolanda (12311412268)

PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN


SOSIAL
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS NEGRI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2033

Soal:
1). Pada tanggal 29 Mei 2020 Mahasiswa Fakultas Hukum
Universitas Gadjah Mada yang tergabung dalam kelompok
diskusi ilmiah mahasiswa "Constitutional Law
Society" (CLS) mengadakan kegiatan diskusi akademik
mahasiswa dengan judul "Meluruskan Persoalan
Pemberhentian Presiden Ditinjau dari Sistem
Ketatanegaraan". Namun sebelum kegiatan ini berlangsung
mahasiswa dan pihak terkait malah mendapat banyak
kecaman, intimidasi, dan terort. Difitnah kegiatan diskusi ini
ditujukan untuk pemakzulan presiden! Bagaimana menurut
Anda tentang permasalahan tersebut? Apakah masih sesuai
dengan Pancasila yang diajdikan sebagai dasar nilai dalam
pengembangan ilmu?
Jawaban:
berdasarkan Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan
ilmu, setiap warga negara berhak untuk menyampaikan
pendapat dan berdiskusi secara terbuka dan damai. Tindakan
intimidasi dan kecaman terhadap kelompok diskusi
mahasiswa tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
yang menghargai kebebasan berpendapat dan menghormati
perbedaan pendapat. Selain itu, kegiatan diskusi akademik
merupakan bagian dari kegiatan akademik yang seharusnya
didukung dan dihargai oleh masyarakat. Oleh karena itu,
tindakan yang dilakukan terhadap kelompok diskusi
mahasiswa tersebut tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

2.) Memasuki tahun pemilu saat ini, ketentuan hukum yang telah
ditetapkan dapat di rubah dalam sekejap, seperti perubahan
pasal tentang usia capres dan cawapres, keputusan presiden
jokowi untuk memperpanjang masa jabatan ketua KPK saat
yang notabene telah menjadi tersangka kasus korupsi,
keputusan presiden tentang para calon presiden dan wakil
presiden boleh tidak mengambil cuti saat kampanye dan tetap
menjalankan tugasnya dalam jabatan, begitu juga dengan
calon legislative. Bagaimana menurut Anda tentang rule of
law pada kasus-kasus seperti diatas? Tuliskan pendapat Anda
mengenai pelaksanaan rule of law di Indonesia! Apakah
sudah berjalan dengan baik atau belum?
Jawaban:
Penerapan rule of law menjadi kunci dalam menjaga keadilan dan
kepastian hukum. Kasus-kasus perubahan aturan atau
keputusan yang terkesan mendukung kepentingan tertentu
dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap prinsip rule of
law. Pentingnya konsistensi dalam penerapan hukum dan
keberlanjutan proses demokratisasi harus diutamakan untuk
memastikan bahwa perubahan aturan didasarkan pada prinsip
keadilan dan kepentingan publik. Evaluasi terus-menerus
terhadap implementasi rule of law di Indonesia diperlukan
untuk memastikan integritas dan kepercayaan masyarakat
terhadap sistem hukum.
3). Jelaskan yang dimaksud dengan istilah rule by the law not of
man! dan bagaimana pandangan Anda tentang pendapat
masyarakat yang mengatakan bahwa pelarangan LGBT
adalah pelanggaran HAM?
Jawaban: "Istilah "rule by the law not of man" merujuk pada
prinsip bahwa hukum harus berlaku secara adil dan setara
bagi semua, tanpa memandang status, kekayaan, atau
kekuasaan seseorang. Artinya, kebijakan dan keputusan
seharusnya diambil berdasarkan hukum yang berlaku, bukan
keputusan semata dari individu atau pihak tertentu."
Pendapat masyarakat yang mengatakan bahwa pelarangan LGBT
adalah pelanggaran HAM didasarkan pada pandangan bahwa
setiap orang berhak atas hak asasi manusia yang sama, tanpa
diskriminasi apapun, termasuk hak untuk hidup, hak untuk
tidak disiksa, hak atas privasi, dan hak atas kebebasan
berpendapat dan beragama. Oleh karena itu, pelarangan
LGBT dianggap sebagai pelanggaran hak asasi manusia
karena mengekang hak-hak individu yang berbeda orientasi
seksual dan identitas gender Namun, di sisi lain, ada
pandangan yang berbeda yang menganggap bahwa LGBT
bertentangan dengan nilai-nilai agama dan budaya yang ada
di Indonesia. Oleh karena itu, pelarangan LGBT dianggap
sebagai upaya untuk menjaga moral dan etika masyarakat

4). Tuliskan masing-masing 3 hak dan kewajiban warga negara


Indonesia! Menurut Anda apakah hak dan kewajiban warga
negara Indonesia sudah berjalan secara seimbang (adil)?
Jawaban:
Hak Warga Negara Indonesia:
1. Hak pekerjaan dan penghidupan yang layak pasal (27 ayat 2
UUD 1945).
2. Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan pasal (28A
UUD 1945).
3. Hak untuk berkumpul dan berserikat mengeluarkan pikiran
dengan lisan maupun tulisan pasal (28E UUD 1945).

Kewajiban Warga Negara Indonesia:


1. Wajib menaati hukum dan pemerintahan (Pasal 27 ayat 1 UUD
1945)
2. Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara
(Pasal 30 ayat 1 UUD 1945)
3. Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain (Pasal 28I
ayat 3 UUD 1945)
Menurut pendapat masyarakat, hak dan kewajiban warga negara
Indonesia belum berjalan secara seimbang. Terdapat
pandangan bahwa kehidupan masyarakat akan aman sejahtera
jika hak dan kewajiban seimbang dan terpenuhi. Namun, ada
juga pandangan bahwa hak dan kewajiban di Indonesia
belum seimbang. Untuk mencapai keseimbangan antara hak
dan kewajiban, diperlukan pemahaman dan pelaksanaan yang
baik terhadap posisi dan peran masing-masing pihak, baik
warga negara maupun pemerintah.

5). Tuliskan pendapat Anda tentang pelaksanaan demokrasi di


Indonesia saat ini? Apakah benar jika pemerintah melakukan
intervensi terhadap orang-orang yang vocal dalam mengkritik
pemerintah? Apakah benar jika demokrasi hanya untuk
kelompok oligarki saja? Apakah pelaksaan demokrasi di
Indonesia saat ini sudah sesuai dengan nilai-nilai Pancasila?
Jawaban:
Demokrasi di Indonesia telah mengalami perkembangan
signifikan sejak era reformasi. Nilai-nilai demokrasi,
termasuk kedaulatan rakyat, hak asasi manusia, akuntabilitas
pemerintah, pluralisme, dan partisipasi masyarakat, telah
diakui dan dijunjung tinggi. Namun, terdapat beberapa isu
terkait pelaksanaan demokrasi di Indonesia yang perlu
diperhatikan.
Pertama, terdapat dugaan intervensi pemerintah terhadap orang-
orang yang vokal dalam mengkritik pemerintah. Hal ini dapat
mereduksi kebebasan berekspresi dan berpendapat, yang
seharusnya menjadi salah satu pilar utama demokrasi. Kedua,
terdapat pandangan bahwa demokrasi hanya untuk kelompok
oligarki, yang menunjukkan adanya ketimpangan akses dan
pengaruh politik di masyarakat. Ketiga, dalam konteks nilai-
nilai Pancasila, pelaksanaan demokrasi di Indonesia
seharusnya mencerminkan prinsip-prinsip Pancasila,
termasuk gotong royong, keadilan sosial, dan persatuan.

6). Menurut Anda, apa kelemahan dari pelaksanaan demokrasi di


Indonesia? Serta coba bandingkan pelaksanaan demokrasi di
Indonesia dengan Negara lain (pilih salah satu Negara) yang
juga menggunakan sistem demokrasi!
Jawaban:
Kelemahan dari pelaksanaan demokrasi di Indonesia antara lain
adalah masih adanya intervensi pemerintah terhadap orang-
orang yang vokal dalam mengkritik pemerintah, ketimpangan
akses dan pengaruh politik di masyarakat, serta masih
terdapat pandangan bahwa demokrasi hanya untuk kelompok
oligarki. Selain itu, pelaksanaan demokrasi di Indonesia
masih perlu ditingkatkan dalam mencerminkan prinsip-
prinsip Pancasila, seperti gotong royong, keadilan sosial, dan
persatuan, Dalam membandingkan pelaksanaan demokrasi di
Indonesia dengan negara lain, saya akan memilih Amerika
Serikat sebagai contoh. Meskipun Amerika Serikat memiliki
sistem demokrasi yang lebih matang dan terstruktur, namun
demokrasi di sana juga memiliki kelemahan, seperti adanya
pengaruh uang dalam politik, ketidaksetaraan akses ke
pemilihan umum, dan polarisasi politik yang semakin
meningkat. Selain itu, terdapat juga isu-isu terkait hak asasi
manusia, seperti diskriminasi rasial dan kekerasan polisi
terhadap warga kulit hitam. Meskipun demikian, Amerika
Serikat memiliki lembaga-lembaga yang kuat dan
independen, seperti Mahkamah Agung dan media yang
bebas, yang dapat memperkuat demokrasi di negara tersebut

7). Tuliskan menurut pendapat anda tentang pelaksanaan


pendidikan Pancasila di sekolah saat ini? Mengapa masih
banyak ditemukan karakter peserta didik yang jauh dari nilai-
nilai Pancasila?
Jawaban:
Pelaksanaan pendidikan Pancasila di sekolah saat ini memiliki
beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan. Berikut adalah
beberapa masalah yang ada:
1.Kurangnya empatan dan dedikasi guru terhadap pendidikan
Pancasila: Guru mungkin lebih fokus pada mata pelajaran
daripada menjaga nilai-nilai Pancasila dan mendidikan karakter
peserta didik.
2. Kurangnya kerjasama antara satuan pendidikan, keluarga, dan
masyarakat: Pendidikan Pancasila memerlukan kerjasama antara
berbagai pihak untuk menumbuhkan nilai-nilai tersebut, tetapi
kerjasama ini mungkin tidak selalu baik.
3. Kurangnya penggunaan metode pembelajaran yang efektif:

Meskipun pendidikan Pancasila melibatkan pengembangan


karakter dan nilai-nilai, metode pembelajaran yang digunakan
mungkin tidak selalu efektif untuk mencapai tujuan pendidikan
Pancasila.
4. Kurangnya program pengembangan karakter yang berbasis

kompetensi: Program pengembangan karakter yang ada mungkin


tidak selalu berfokus pada mengembangkan kompetensi peserta
didik, yang seharusnya menjadi pengaruh yang positif dalam
kehidupan mereka.

Meskipun ada beberapa kelemahan dalam pelaksanaan pendidikan


Pancasila di sekolah saat ini, upaya pemerintah dan
lembaga pendidikan telah dilakukan untuk mengatasi
masalah ini. Misalnya, pemerintah telah menggaranti
penggunaan Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila (PMP)
dengan Mata Pelajaran Pancasila dan Sejarah (PPS), yang
diharapkan dapat membantu mengatasi kurangnya empatan
dan dedikasi guru terhadap pendidikan Pancasila, Selain
itu, satuan pendidikan telah mengimplementasikan
Kurikulum Merdeka yang mencakup pendidikan Pancasila,
yang diharapkan dapat membantu mengatasi kelemahan
dalam pelaksanaan pendidikan Pancasila.

8). Menurut Anda, bagaimana urgensinya pendidikan pancasila


dilaksanakan di sekolah hingga di perguruan
tinggi? Serta apakah Profil Pelajar Pancasila dan pelaksanaan
Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila(P5) dapat mengajarkan dan meberikan pemahaman
kepada peserta didik untuk pengamalan
nilai pancasila?
Jawaban:
Pendidikan Pancasila memiliki urgensi yang sangat penting dalam
pembentukan karakter peserta didik di Indonesia. Pendidikan
Pancasila diharapkan dapat membantu peserta didik
memahami nilai-nilai Pancasila, seperti gotong royong,
keadilan sosial, dan persatuan, serta menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari. Hal ini sangat penting untuk
membangun masyarakat yang adil, demokratis, dan
berkeadilan sosial. Profil Pelajar Pancasila dan pelaksanaan
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dapat menjadi
salah satu cara untuk mengajarkan dan memberikan
pemahaman kepada peserta didik tentang nilai-nilai
Pancasila. Melalui P5, peserta didik dapat belajar tentang
nilai-nilai Pancasila secara kontekstual dan berbasis proyek,
sehingga dapat lebih mudah dipahami dan diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Selain itu, P5 juga dapat membantu
peserta didik mengembangkan keterampilan pemecahan
masalah dan kreativitas.

9). Beberapa manfaat yang bisa diperoleh dari mempelajari


pendidikan Pancasila di perguruan tinggi antara lain:
Jawaban:
1.Memperkuat nilai-nilai Pancasila sebagai landasan falsafah
negara dan ideologi bangsa.
2. Mengembangkan karakter manusia yang Pancasilais, baik dalam
pemikiran, sikap, maupun tindakan.
3. Membantu mahasiswa mengamalkan setiap sila dalam Pancasila

di dalam kehidupan sehari-hari.


4. Memberikan penghayatan terhadap nilai-nilai Pancasila kepada

mahasiswa sebagai warga Negara Kesatuan Republik Indonesia


(NKRI).
5. Mempersiapkan mahasiswa agar mampu menganalisis dan

menemukan solusi atas berbagai persoalan dalam kehidupan


bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Dengan memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila,
mahasiswa diharapkan dapat menjadi agen perubahan
yang mampu menerapkan nilai-nilai luhur Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari, baik sebagai individu
maupun sebagai bagian dari masyarakat dan negara.

Anda mungkin juga menyukai