Government
Siapa yang tak mengenal istilah anggota dewan dan senator dalam suatu
negara? Siapakah mereka? Mengapa juga berbagai tindakan mereka baik di
dalam dan di luar gedung parlemen menjadi sorotan tajam bagi media massa dan
masyarakat? Tidak lain tidak salah semua itu terjadi karena mereka merupakan
wakil dari suara rakyat. Mereka telah mendapatkan legitimasi yang sah dengan
cara dipilih secara langsung oleh masyarakat untuk mampu melakukan kebijakan
dan langkah- langkah tertentu untuk kebaikan negara-bangsa. Hal ini pula yang
memunculkan pertanyaan yang lebih makro mengenai konsepsi negara,
kemudian mengapa hadirnya negara menjadi penting dalam kehidupan manusia.
Berbicara mengenai senator dalam suatu negara, kita akan melihat senator
dala egara aya ga yang lebih dekat dengan kehidupan kita sebagai
mahasiswa. Seperti adanya dewan mahasiswa dan senat, serta istilah lainnya.
Bagaimana kah peran mereka di lingkungan kehidupan kampus serta pola
relasinya secara vertical baik ke negara maupun masyarakat? Atau bagaimana
peran mereka dalam ruang lingkup kehidupan kampus itu sendiri? Berbagai
pertanyaan ini tak jarang muncul dalam benak para senator mahasiswa yang
baru atau tengah menjalani tugasnya sebagai senat/ dewan mahasiswa. Oleh
karena itu, dalam penulisan kali ini, penulis akan mencoba menjawab
pertanyaan- pertanyaan tersebut secara singkat untuk mampu menjadi bahan
1
Penulis adalah mahasiswa Jurusan Politik dan Pemerintahan Universitas Gadjah Mada angkatan
2010, penulisan ini dipublikasikan dalam acara Sekolah Legislatif Senat Fakultas Teknologi
Pertanian pada tanggal 29 November 2014 (Yogyakarta: UGM).
1
referensi bagi para mahasiswa untuk merefleksikan diri mereka betapa
pentingnya mahasiswa sebagai pembangun negara.
Berdirinya Indonesia, tidak lepas dari peran para orang yang memang
mewakili kepentingan rakyat. Termasuk melalui peran lembaga legislative dalam
2
KBBI
3
Lebih jelas lihar Miriam Budiardjo, Dasar- dasar Ilmu Politik (Jakarta: PT Gramedia, 1986), pp.
151-153.
2
bentuk lembaga parlemen. Dalam suatu sistem politik yang demokratis,
parlemen adalah salah satu lembaga politik atau lembaga formal yang memiliki
urgensi untuk memastikan artikulasi suara rakyat berjalan dengan baik.
Konsep mengenai student government telah ada sejak lama dan digaungkan
oleh bibir para kaum intelektual kampus bernama mahasiswa ini. Student
government merujuk pada konsep pelembagaan dan proses pelaksanaan
pemerintahan di tingkat mahasiswa. Konsep ini mengasumsikan bahwa kampus
adalah sebuah negara di mana perlu adanya suatu pengaturan di tingkat
mahasiswa untuk meningkatkan kehidupan demokratis. Oleh karena itu, konsep
ini membawa teori negara dalam desain kelembagaannya.
4
Lebih jelas lihat DPR RI, Sejarah DPR, www.dpr.ri.go.id, (diakses pada Sabtu, 29 november
2014).
3
Student government dalam penerapannya tidak terlepas dari peran serta
negara. Seperti ungkapan dari Abdul Gaffar Karim, jika politik kenegaraan adalah
suatu makro-kosmos maka student government merupakan mikro-kosmos yang
mana keduanya memiliki perilaku yang senada.5 Selanjutnya, Miller dan Nadler
mengungkapkan dalam pengantar sebuah buku Student Governance and
Institutional Policy Formation and Implementation (2006) bahwa Laosebikan-
Buggs menulis bahwa student government mulanya muncul di Amerika awal
1900an yang dibentuk oleh otoritas kampus untuk menata kehidupan mahasiswa
(control universitas terhadap mahasiswa).6 Selain itu, student government tak
hanya berorientasi pada politik, melainkan kebutuhan pragmatis mahasiswa
seperti ekonomi. Laosebikan-Buggs menyebutkan bahwa 3 (tiga) fungsi student
government adalah advocacy, representation, dan voice.7
5
Lebih jelas lihat Abdul Gaffar Karim, Student Government: Independensi dan Representasi,
http://agkarim.staff.ugm.ac.id/2010/07/29/student-government-independensi-dan-
representasi/ (diakses 29 November 2014).
6
Ibid.
7
Ibid.
4
mendesakkan Tritura yang kemudian memiliki peran dalam menggeser PKI
menjadi tak lagi berkuasa.
Beralih menuju Orde Baru dengan kontrolnya yang begitu kuat kepada
mahasiswa. Pada masa Orba, negara mengontrol secara ketat aktivitas grassroot
seperti entitas penopang demokrasi, katakanlah NGO, CSOs, bahkan intelektual,
termasuk mahasiswa. Kebijakan seperti Normalisasi Kebijakan Kampus (NKK)
diterapkan di lingkungan mahasiswa dan ditambah dengan adanya Badan
Koordinasi Kemahasiswaan (BKK) yang merupakan badan non-struktural yang
memiliki fungsi membantu rector untuk merencanakan kegiatan mahasiswa.
Kesumpekan akademik terjadi di mana- mana, mahasiswa sembunyi- sembunyi
untuk e uat strategi da taktik u tuk ela a ko trol egara. Tak jara g
pula se ior kalia dulu di asuki oleh ora g iliter di kelas , egitu u gkap salah
seorang dosen yang mengajar di kelas penulis. Terbukti bahwa student
government dibuat untuk berkuasa atas kehidupan mahasiswa.
5
Menjadi Pemikir Pejuang melalui Lembaga legislatif mahasiswa:
8
Lebih jelas lihat Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga KM UGM 2013.
9
Ibid. pasal 16.
10
Miriam Budiardjo, Op. Cit. p. 139-140.
11
Ibid. p 143.
6
legislasi, aspirasi, dan pengawasan. Berprosesn dan berkontribusi dalam
pelaksanaan student government secara tidak langsung memiliki kontribus
terhadap kehidupan mahasiswa, universitas, rakyat, dan lebih luas lagi negara-
bangsa. Apa manfaatnya? Tentu saja kita mampu menjawabnya dengan mudah
ketika kita mengingat bahwa mahasiswa adalah agen perubahan. Sebagai
contohnya yakni gerakan reformasi yang mana mahasiswa turut serta aktif di
dalamnya mampu menggulingkan kekuasaan otoriter seorang presiden yang
membuat rakyat mengalami kesengsaraan dalam aktualisasi hak- haknya.
Epilog
Adil sejak dalam pikiran, ungkap Pramoedya Ananta Toer. Semoga hal ini
mampu dijalankan oleh mahasiswa. Arus bernama depolitisasi dan pragmatisme
diharapkan tidak menggerus gerakan mahasiswa. Perjalanan terjal mahasiswa di
masa lalu telah membuktikan pada kita bahwa mahasiswa memiliki peran
signifikan dalam perubahan sosial dan politik. Tinggal kita melanjutkan
perjuangan kita. Jawabannya ada di hati nurani kita, mampu kah kita?
Referensi