Antara
lain, Partai Politik harus mengadakan pendidikan politik agar masyarakat tidak saja sadar
hukum tetapi juga dewasa dalam berpolitik. Sebab bagaimana mungkin masyarakat akan
menjadi warga negara yang sadar akan hak dan kewajibannya dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara apabila tokoh panutannya tidak memberi contoh suri teladan
yang baik. Bermacam-macam asas tentunya yang akan mempengaruhi sistem demokrasi
dan pendidikan demokrasi rakyat. Contoh, apabila Partai Politik yang berasaskan agama
Islam yang memenangi Pemilihan Umum, tentunya akan merubah sistem demokrasi, dari
Demokrasi Pancasila ke demokrasi yang sesuai dengan Syariat agama Islam. Sementara
itu segi pendidikan demokrasi rakyat dapat kita lihat, dengan banyaknya Partai Politik
tentunya rakyat akan dapat memilih mana yang lebih sesuai dengan keinginannya
masing-masing. Seorang buruh, contoh mungkin akan lebih cocok bila bergabung
dengan Partai Buruh Seluruh Indonesia (PBSI) pimpinan Mochtar Pakpahan, dari pada
bergabung ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pimpinan Megawati
Soekarnoputri, meskipun katanya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan PDI-P
memperjuangkan nasib wong cilik. Dengan pilihan yang sudah diikutinya ini, dia akan
lebih enak untuk menggunakan hak-haknya sebagai warga negara dalam berdemokrasi.
Kelompok kepentingan adalah salah satu kekuatan yang penting dalam konfigurasi
politik dalam tahap tertentu yang dapat mendinamisasikan sistem politik, karena bentuk
lahirnya politik kelompokkelompok yang menegaskan dengan adanya pluralisme dan
kompetisi di dalam masyarakat. atau bisa disebut dengan kelompok kepentingan atau
kelompok advokasi atau kelompok lobi adalah suatu perkumpulan yang bertujuan untuk
memengaruhi keputusan politik, mencoba untuk meyakinkan para pejabat publik untuk
bertindak sesuai dengan suara atau kepentingan anggota kelompoknya. Contoh
persekutuan yang merupakan kelompok kepentingan di sekitar lingkungan kita antara lain
organisasi massa, serikat buruh, paguyuban alumni suatu sekolah, kelompok daerah asal,
3. Gerakan mahasiswa sudah bergerak dan berperan dalam sejarah sosial sejak berdirinya
universitas Bolognas, Paris dan Oxford pada abad ke-12 dan abad ke-13. Semboyan
mereka saat itu adalah GAUDEAMUS IGTIUR, JUVENUS DUM SUMUS, artinya (kita
bergembira , selagi kita muda). Gerakan reformasi sudah menemukan akarnya setidaknya
semenjak peristiwa malapetak 15 januari (malari) 1974. Reformasi dapat tercipta karena
orang-orangnya menginginkan pembaruan diberbagai bidang, baik politk, sosial,
ekonomi, dan kebebasan untuk menyuarakan pendapat tanpa takut dibalas todongan bedil
ooleh penguasa. Tujuan mahasiswa juga mengapresiasi atau menyuarakan para
masyarakat jika tidak adanya keadilan dalam demokrasi. Seperti kita ketahui dalam
sejarah kenegaraan, gerakan mahasiswa pernah muncul dan membahana takala
TRITURA yang watu itu sedang ramai pada tahun 1960-an. Gerakan mahsiswa yang
semakin menguat setelah pecahnya G30S/PKI pada 1965 pada akhirnya meruntuhkan
rezim pemerintah orde lama dan menjungkalkan soekarno dari kursi kekuasaan serta
mengantarkan jendral soeharto kepunncak kekusaan sebagai presiden indonesia pada
1966. Gerakan mahasiswa mencapai titik ini puncaknya pada tahun 1998 ditandai dengan
didudukinya gedung MPR/DPR RI di senayan oleh puluhan ribu mahasiswa. Peristiwa
besar yang tercatat dalam perjalanan sejarah bangsa indonesia itu terkenal dengan nama
gerakan reformasi. Namun pasca reformasi ini gerakan mahasiswa mulai kehilangan arah
dan bahkan terkesan jalan ditempat atau stagnan. Intinya, gerakan mahasiswa pasca
reformasi telah mengalami kemandegan dan seolah tak bertaring lagi. Gerakan yang
selama ini diarahkan ke konstalasi politik nasional harus mulai diorientasikan untuk
masyarakat.Mahasiswa harus lebih dekat dengan rakyat. Dan yang juga cukup penting
adalah pembangunan kualitas inteletual bagi mahasiswa adalah sebuah harga mati yang
tak bisa di tawar lagi.
https://www.dosenpendidikan.co.id/masyarakat-madani/
https://dspace.uii.ac.id