Anda di halaman 1dari 2

Badan Legislatif Mahasiswa (BLM)

Indonesia menggunakan Trias Politica yang kedudukannya sejajar dan terdiri dari
Legislatif, Eksekutif dan Yudikatif. Lalu apa hubungannya dengan kehidupan kampus? Praktek
pemerintahan dan kepemimpinan terjadi di seluruh lapisan masyarakat bahkan salah satunya
di suatu lembaga, instansi, dan juga di perguruan tinggi. Hal itu terwujud dalam suatu
organisasi mahasiswa dalam naungan students government. Semua yang dilakukan
dalam students government ini dirancang menyerupai bentuk pemerintahan negara.
Pemerintahan mahasiswa itu sendiri terbentuk oleh unsur organisasi mahasiswa (ormawa) yang
berkumpul dan menyelenggarakan fungsinya masing-masing. Organisasi
Mahasiswa di Indonesia dapat dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu organisasi
mahasiswa internal kampus dan eksternal kampus. Organisasi internal kampus seperti Dewan
Perwakilan Mahasiswa (DPM), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), dan Himpunan mahasiwa
jurusan (HMJ), serta Para Ketua Tingkat.
Badan Legislatif Mahasiswa atau yang sering disingkat BLM adalah suatu badan yang
merupakan perwakilan dari seluruh mahasiswa dengan seperangkat tugas dan wewenang.
Badan Legislatif Mahasiswa memiliki tiga fungsi utama. Fungsi tersebut adalah, fungsi
legislasi dalam membuat perundang-undangan, fungsi pengawasan ormawa khususnya Badan
Eksekutif Mahasiswa dan badan Semi Otonomnya, serta fungsi aspirasi yang berfungsi sebagai
wadah menyalurkan aspirasi mahasiswa kepada yang berwenang. Secara garis besar BLM
menjalankan fungsi Legislatifnya sebagai pengawas dan pengontrol jalannya kegiatan dari
eksekutif. BLM juga bertugas untuk mengadvokasi aspirasi mahasiswa ke pihak kampus demi
tercapainya kesinergisan dalam proses belajar mengajar.
Anggota-anggota dari Badan Legislatiif Mahasiswa memiliki kewajiban untuk
mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, menaati Undang-Undang Dasar negara
(Peraturan Organisasi), menjaga stabilitas dan kerukunan, serta melaksanakan peranan sebagai
wakil mahasiswa. Dalam memahami konsepsi perwakilan, terlebih dahulu untuk meninjau
historis konsep ini muncul. Secara naluri manusia diciptakan di dunia sebagai makhluk
individu dan makhluk sosial. Sebagai makhluk individu manusia tentu memiliki kepentingan
yang ingin dicapainya dalam kehidupan. Namun dalam pencapaian keinginan tersebut tidak
dapat terlepas akan hubungan dengan individu lain. Maka manusia juga dikatakan sebagai
makhluk sosial yang membutuhkan individu lain untuk berinteraksi dalam setiap segi
kehidupan. Kehidupan manusia tidak akan terlepas dari keterkaitan sosial, karena kehidupan
manusia selalu berlandaskan akan kepentingan. Maka keterkaitan sosial tersebut merupakan
cikal bakal dari perjanjian sosial untuk melindungi hak-hak pribadi dan mengatur kepentingan
individu manusia tersebut. Thomas hobbes menyatakan bahwa kontrak sosial diantara
masyarakat akan mewujudkan suatu “majelis” dimana individu menyerahkan segenap
kekuasaannya kepada majelis untuk menyalurkan kepentingannya. Pernyataan Thomas
Hobbes tersebut merupakan konsep dasar dari konsep perwakilan politik. Dimana wakil
merupakan orang-orang yang dipercaya untuk mengakomodir kepentingan-kepentingan
terwakil. Disamping itu Alfred de Grazia juga mengemukakan pendapat mengenai apa itu
perwakilan. Perwakilan adalah hubungan diantara dua pihak, yaitu wakil dengan terwakil
dimana wakil memegang kewenangan untuk melakukan berbagai tindakan yang berkenaan
dengan kesepakatan yang dibuatnya dengan terwakil.
Pada akhirnya memang sangat perlu penjagaan ritme dan dinamisasi pergerakan
mahasiswa, mengingat ruh dan kekuatan mahasiswa yang begitu dinantikan bangsa hanya akan
terlihat ketika ada dinamisasi dan pergerakan. Tanpa itu semua, tentunya mahasiswa hanya
akan berkutat pada wacana tanpa aksi nyata. Selayaknya kesetaraan badan eksekutif dan
legislatif mahasiswa diwujudkan, sehingga keseimbangan kampus dapat direalisasikan dan
menunjang sistem kemahasiswaan yang baik dan menjadi titik perubahan menuju bangsa yang
lebih baik. BLM akan berkontributif dalam menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai
dengan vivatnya yaitu , DPM PPNS “ VIVAT LEGISLATIVA! IURIS IMPERIUM!”

Anda mungkin juga menyukai