Anda di halaman 1dari 6

Kiprah dan Fungsi Lembaga Legislatif di dalam Kampus sebagai

Wujud Pencetus Generasi Sadar Hukum dan sebagai Pelaksana


Wakil Massa Kampus yang Baik Sesuai Standar Kompetensinya
Oleh : Eryan Gabriel

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG, garakm43@gmail.com, 0895365959082

Abstrak. Lembaga legislatif tertinggi di KEMA POLBAN adalah Majelis


Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) yang menjalankan kedaulatan KEMA
POLBAN karena berada di tangan perwakilan Himpunan Mahasiswa dan Unit
Kegiatan Mahasiswa Politeknik Negeri Bandung sedangkan di dalam lingkup
jurusan terdapat lembaga legislatif himpunan yang merupakan perwakilan dari
kelas ataupun jumlah mahasiswa yang ada di jurusan tersebut. Perbedaan yang
mendasar adalah cakupan kekuasaan yang berbeda tetapi selebihnya memiliki
banyak kemiripan dalam fungsi, tugas, kewajiban dan hak. Saat ini MPM
menjalankan 5 fungsinya sebagai lembaga legislatif di KEMA POLBAN yaitu
aspirasi, legislasi, mediasi, pengawasan dan yudikasi. Kegiatan legislatif yaitu
persidangan, penarikan aspirasi, pembuaatan produk hukum, dan pengawasan
terhadap lembaga eksekutif. Kegiatan berdemokrasi tersebut dalam lingkungan
kampus semestinya dapat membangkitkan rasa kepedulian terhadap hukum.
Faktanya mahasiswa memang terikat dalam keputusan atau pergerakan yang ada
di lembaga legislatif maupun eksekutif baik dari kebijakan yang dikeluarkan
ataupun regulasi dan pergerakan dinamis di dalam ataupun ke luar kampus
terhadap isu atau fakta yang ada. Akan tetapi yang terjadi adalah sebaliknya,
sebagian mahasiswa belum mengetahui seberapa penting hukum yang ada juga
pengaruhnya terhadap kehidupan dalam kampus dan pengaruh lembaga legislatif
sebagai perwakilan setiap anggota / elemen yang ada.

PENDAHULUAN pergerakan mahasiswa. Kelima


A. Latar Belakang Masalah fungsi lembaga legislatif yang ada
Lembaga Legislatif memiliki menjadikannya lembaga legislatif
peranan penting dalam setiap dan yudikatif sekaligus, pergerakan
mahasiswa yang dimaksud baik di Hal – hal yang disuarakan oleh
dalam internal ataupun eksternal mahasiswa diwakili oleh setiap
kampus. Kekuasaan dalam hal perwakilan / delegasinya. Keresahan
pembuatan regulasi dan penarikan atau aspirasi mahasiswa secara
aspirasi sangatlah iconic di mata umum, dapat disalurkan secara
masyarakat umum sehingga representatif kepada yang pihak yang
seringkali disebut sebagai hidden bersangkutan baik itu birokrat
worker, yaitu dibalik lembaga/badan ataupun mahasiswa itu sendiri,
eksekutif yang notabenenya lebih sebagai penuntutan atau
sering berhadapan dengan birokrat pertanggungjawaban atas keresahan
dalam kampus ataupun luar kampus tersebut. Banyak sekali cara dalam
dan mahasiswa itu sendiri. penyampaian tergantung kemana alur
Secara tidak langsung organisasi birokrasi yang ada dalam lingkungan
di lingkungan kampus dengan kampus. Kemana arah
cakupan kekuasaan yang luas dapat penyelenggaraan berkehidupan
mempengaruhi kehidupan dalam kampus akan dibawa oleh
mahasiswanya. Setiap regulasi yang civitas akademi tersebut terutama
dibuat baik oleh birokrat kampus mahasiswa itu sendiri. Tentunya
ataupun lembaga legislatif yang ada, perwakilan inilah yang kompeten
maupun pergerakan yang dilakukan dalam bidangnya yang akan
oleh badan eksekutif sangatlah mewakili mahasiswa dan menjaga
berkaitan dengan elemen-elemen arah dalam mewujudkan tujuan
yang ada dalam lingkungan kampus. organisasi.
Peran lembaga legislatif sebagai B. Rumusan Masalah
sparing partner juga berdampak Bagaimana pengaruh lembaga
pada pergerakan mahasiwa secara legislatif dalam kampus dalam
dinamis. Sudah seharusnya perwujudan generasi sadar hukum
mahasiswa melihat ini sebagai fakta dan perannya sebagai lembaga yang
bahwa sangatlah perlu untuk mewakili mahasiswa sesuai standar
menyadari bahwa hukum memang kompetensinya ?
tidak dapat lepas dalam kehidupan C. Tujuan
kampus.
Mengetahui pengaruh lembaga legislatif, dan yudikatif. Hal ini juga
legislatif dan urgensi dalam terjadi pada institusi – institusi yang
pemahaman tentang hukum yang ada lebih kecil. Sama halnya dengan
di POLBAN dan lembaga legislatif institusi pada umumnya, Polban
sebagai perwakilan mahasiswa yang sebagai sebuah institusi yang
memenuhi kompetensi standarnya. didalamnya mempunyai aturan,
wilayah, dan masyarakat,sehingga
METODE
didirikan KEMA POLBAN yang
Dalam penulisan ini
terdiri dari 4 elemen yaitu BEM,
menggunakan metode participant
MPM, Himpunan dan UKM sebagai
observation yaitu penulis terlibat
wadah formal dan legal yang
secara langsung dalam kegiatan
menaungi semua aktivitas
sehari-hari orang atau situasi yang
kemahasiswa di Politeknik Negeri
diamati sebagai sumber data.
Bandung.
Maka dari itu penulis
Setiap elemen itu sendiri
melakukan observasi terhadap objek
mempunyai garis – garis yang
dan subjek selama periode waktu
menyatakan hubungan antar setiap
tertentu. Data yang telah didapat
elemen KEMA POLBAN. MPM
kemudian dianalisis kemudian
sebagai lembaga legislatif tertinggi di
dibahas untuk mencari solusi.
KEMA POLBAN membuat garis
kebijakan bagi BEM KEMA
POLBAN yang bertujuan untuk
memberi arahan demi mewujudkan
PEMBAHASAN
tujuan KEMA POLBAN yang ada di
A. Kiprah dan Fungsi Lembaga AD/ART. Sistem pemerintahan ini
Legislatif di KEMA POLBAN pun diterapkan juga pada UKM dan
Himpunan / Ikatan. Lalu MPM
Negara Indonesia adalah negara
sendiri mempunyai fungsi aspirasi
hukum yang menganut pembagian
bagi mahasiswa yang ada di KEMA
kekuasaan yaitu trias politica. Pada
POLBAN sebagai perwakilan dari
dasarnya, pembagian kekuasaan
tiap elemen yang ada..
dibagi menjadi 3 yaitu eksekutif,
Setiap pergerakan dan program dasar – dasar yang mirip dengan
kerja yang ditetapkan oleh MPM legislatif di pusat. Namun daerah
bukan hanya disahkan dalam kekuasaan hanya sebatas di
persidangan, namun lembaga himpunan saja dengan menjunjung
legislatif menjalankan fungsi AD/ART yang ada di
pengawasan sesuai AD/ART. himpunan/ikatan. Walaupun berbeda
Lembaga legislatif pun mempunyai cakupan kekuasaan, namun secara
fungsi aspirasi yang menampung umum lembaga legislatif memiliki
setiap keresahan yang dirasakan oleh signifikansi yang tinggi terhadap
kebanyakan mahasiswa dan pergerakan mahasiswa. Lembaga
mengupayakan aspirasi untuk legislatif merupakan perwakilan dari
kepentingan bersama. Fungsi seluruh mahasiswa yang memiliki
selanjutnya yaitu mediasi sebagai peran dalam merepresentasikan
penengah bagi Himpunan / Ikatan suara dan aspirasi. Maka dari itu
ataupun UKM yang bermasalah. sebagai mandataris, badan eksekutif
Lembaga legislatif pun dapat melakukan tindakan – tindakan yang
memberi peringatan ataupun bahkan direkomendasikan oleh lembaga
memberhentikan Ketua Badan legislatif. Pada akhirnya memang
Eksekutif dengan skema dan sangat perlu menjaga ritme dan
ketentuan telah yang diatur dalam dinamisasi pergerakan mahasiswa,
ART. tanpa peran strategis lembaga
legislatif mungkin tujuan organisasi
MPM pun mempunyai
tidak akan terwujud.
wewenang dalam mengatur
keuangan tiap elemen yang ada B. Generasi Sadar Hukum
dengan membuat panitia khusus yang lingkup Kampus.
dibentuk dan disumpah pada sidang Saat ini dalam kehidupan
awal. Selain itu MPM mempunyai mahasiswa, tidak lepas dari aturan
wewenang dalam setiap UKM yang yang berlaku baik aturan dalam
memiliki ke-5 fungsi MPM dengan bernegara maupun aturan yang
membentuk BUU. berlaku di lingkungan kampus.
Organisasi yang ada di dalam
Legislatif di tingkat
kampus baik itu organisasi pusat
himpunan jurusan / prodi mempunyai
ataupun organisasi di tingkat fakultas belum mengetahui hukum yang
atau jurusan maupun UKM atau berlaku.
Orda merupakan wadah bagi C. Lembaga Legislatif sebagai
mahasiswa untuk berkembang dalam Pelaksana Wakil Massa
berorganisasi. Pembagian kekuasaan Kampus yang Baik sesuai
yang dianut pemerintahan Indonesia Standar Kompetensinya
juga diterapkan dalam lingkungan Lembaga legislatif memiliki
kampus, sehingga ada lembaga kekuasaan dalam menetapkan hukum
legislatif yang menjalankan yang berlaku di lingkungan
kekuasaan legislastif dan yudikatif organisasi, yang dapat
lalu badan eksekutif sebagai mempengaruhi pelaksanaan dalam
pemegang kekuasaan eksekutif. berorganisasi. Contohnya adalah
Mahasiswa dapat terjun dan juga AD/ART yang merupakan dasar
mengenal sedikit banyak mengenai organisasi kemahasiswaan yang
birokrasi yang ada di lingkungan ditetapkan berdasarkan keputusan
kampus. bersama oleh anggota himpunan
Maka setiap orang memiliki hak tersebut. Secara garis besarnya,
yang sama untuk mempelajari seluk AD/ART ini dibuat untuk menjaga
peluk mengenai ranah masing – arah dan tujuan.
masing kelembagaan. Hal ini dapat Landasan ini diwariskan turun
mewujudkan generasi sadar hukum menurun dari tahun kepengurusan
karena mahasiswa mempraktikan sebelumnya ke kepengurusan yang
secara langsung dan mengetahui akan memimpin organisasi ini. Tentu
hukum yang berlaku di lingkungan dengan mempertimbangkan apakah
kampus. Pada dasarnya mahasiswa AD/ART ini masih relevan atau tidak
mampu mengetahui hukum tanpa dengan perkembangan yang terjadi.
harus masuk ke dalam organisasi, Keberhasilan suatu organisasi dinilai
namun tidak menutup kemungkinan dari tujuan organisasi, apakah sudah
bahwa orang yang tidak aktif dalam tercapai atau belum. Hal ini dicapai
keorganisasian tidak tahu hukum bukan hanya sebatas seberapa baik
yang ada. Hal ini merupakan contoh program kerja yang ditawarkan,
bahwa sebagian mahasiswa masih namun kerjasama kepengurusan yang
penting demi tujuan bersama. Rasa ini berlaku bagi setiap anggota yang
saling memiliki dan saling berada pada lingkup organisasi
membutuhkan harus ditanamkan tersebut. Hal yang mengikat ini
karena roh organisasi adalah orang membuat organisasi tetap berjalan
yang menjalankan organisasi karena anggotanya melakukan kerja
tersebut. Organisasi hanyalah wadah, sesuai anggaran yang disepakati
selebihnya tergantung oleh anggota bersama. Perlu komitmen untuk
organisasi tersebut. Lembaga menjalankannya dan pemahaman
legislatif merupakan jiwa dan jalan tentang seberapa pentingnya hukum
pikiran organisasi yang yang ada. Tanpa adanya
menggerakkan badan eksekutif keseimbangan dan sinergisitas antar
sebagai eksekutor. lembaga / badan membuat organisasi
Mahasiswa memberikan lemah karena tidak adanya kata
pemikiran atau keresahannya melalui saling dalam berorganisasi.
perwakilan di lembaga legislatif. Khususnya lembaga legislatif
Lembaga legislatif juga melakukan yang merupakan perwakilan massa
check terhadap badan eksekutif kampus yang merepresentasikan
sebagai eksekutor dengan perasaan dan pemikiran setiap
berpedoman pada AD/ART. anggotanya.
Melakukan tindakan yang perlu
dilakukan untuk menjaga arah agar
eksekutif tidak melenceng dari
jalurnya.

SIMPULAN

Lembaga legislatif mempunyai


fungsi dalam menjaga asa
berorganisasi. Setiap langkah yang
akan dijalani oleh eksekutor
berlandaskan pada AD/ART yang
ditetapkan oleh lembaga legislatif
yang merupakan perwakilan dari
anggota organisasi tersebut. Aturan

Anda mungkin juga menyukai