Anda di halaman 1dari 3

Berdasarkan Pasal 11 Undang- Undang Dasar Organisasi Kemahasiswaan tentang

Dewan Perwakilan Mahasiswa adalah lembaga tinggi dalam Organisasi Kemahasiswaan


Sekolah Tinggi Kesejahtraan Sosial yang memiliki kekuasaan Legislatif.

Dewan Perwakilan Mahasiswa STKS Bandung adalah lembaga kampus yang terdiri
dari Ketua Umum, wakil ketua 1, wakil ketua 2, Sekretaris Dewan, Bendahara Umum, lima
komisi, dua staf bidang , badan anggaran keuangan dan badan legislasi. Adapun bagian-
bagian tersebut secara umum bertugas mengusulkan dan merancang peraturan perundang-
undangan, melakukan pengawasan terhadap kinerja Badan Ekskutif Mahasiswa dengan
kementrian terkait dan menampung pelaporan/aspirasi terhadap kinerja organisasi
kemahasiswaan (DPM dan BEM), melaksanakan dan mengkoordinir program kerja serta
bertanggung jawab secara langsung terhadap ketua DPM melalui wakil ketua yang
ditetapkan.

DPM STKS Bandung berdasarkan Pasal 13 ayat 1 UUD OK membahas tentang


fungsi dewan perwakilan mahasiswa yang terdiri dari fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan
fungsi pengawasan. Fungsi Legislasi mengatur kekuasaan membentuk undang-undang seperti
melakukan revisi, amandemen dan membuat undang-undang baru. Fungsi Anggaran
membuat mekanisme penerimaan dan penindaklanjutan rancangan anggaran keuangan
Organisasi Kemahasiswaan Sekolah Tinggi Kesejahtraan Sosial Bandung yang
terimplementasi membuat sistem penganggaran kemahasiswaan, pengawasan keuangan
BEM, memeriksa dan mengawasi keuangan dan anggaran dalam rancangan program kerja,
proposal, LPJ kegiatan BEM. Fungsi Pengawasan atas pelaksanaan peraturan perundang-
undangan dan kinerja Organisasi Kemahasiswaan Sekolah Tinggi Kesejahtraan Sosial
Bandung dengan implementasi tentang kegiatan yang dilaksanakan BEM dengan adanya
steering committee dan pengawasan berkala melalui monitoring dan evaluasi terhadap mitra
kerja terkait.

Hal lain pengetahuan tengan DPM STKS Bandung pasal 13A ayat (2) UUD OK
STKS Bandung tentang hak interpelasi, hak angket dan hak menyatakan pendapat. Hak
Interpelasi merupakan hak yang meminta keterangan kepada BEM mengenai kebijakan yang
penting dan strategis serta berdampak luas pada mahasiswa, organisasi kemahasiswaan dan
kampus. Hak Angket melakukan penyelidikan terhadap pelaksanaan suatu undang-undang
dan kebijakan BEM yang berkaitan dengan hal penting, strategis, dan berdampak luas pada
organisasi kemahasiswaan yang diduga bertentangan dengan peraturan perundang-undangan
organisasi mahasiswa. Hak menyatakan pendapat digunakan sebagai tindak lanjut dari hak
interelasi dan hak angket yang digunakan untuk menyatakan kejadian.

Dalam pelaksanaanya dewan perwakilan mahasiswa dari periode ke periode belum


mengalami perubahan yang signifikan terhadap penampungan aspirasi dan pengawasan yang
dilakukan pada kegiatan kampus.

Pelaksanaan kegiatan yang masih kurang efisien dan transparan serta tindak lanjut
terhadap kegiatan yang belum terealisasikan. Seperti beberapa kegiatan yang dilakukan oleh
dewan perwakilan mahasiswa sebagai upaya penyaluran aspirasi namun hal ini belumlah
memberikan perubahan.

Mahasiswa hanya diberikan akses untuk menyuarakan aspirasi melalui sebuah forum
atau menuliskannya kedalam kotak aspirasi. Hal ini sebenarnya akan menjadi lebih efektif
ketika adanya tindak lanjut dari hasil aspirasi yang tertampung melalui forum tersebut.
Namun dalam pelaksanaannya belum terwujud karena aspirasi mahasiswa masih terkesan
gantung.

Perlu adanya regulasi mengenai alur dan tindak lanjut dalam penyampaian aspirasi.
Hal ini diperlukan untuk meningkatkan kualitas dari fungsi legislasi. Dewan Perwakilan
Mahasiswa STKS Bandung dapat menjadi wadah organisasi kampus yang dapat
berkontribusi dalam membenahi sistem dan pengawasan terhadap kinerja yang ada.

Disisi lain masyarakat kampus yang merupakan bagian dari upaya peningkatan
kualitas DPM STKS Bandung dihimbau dan diberi kesempatan dalam penyampainnya ide
atau gagasan yang tidak hanya sekedar meluapkan aspirasi dalam sebuah forum melainkan
upaya penanangan dan evaluasi terhadap masukan dan saran yang dilakukan secara
transparan sehingga menimbulkan upaya nyata dalam rangka peningkatan organisasi kampus.

Sehingga saya tertarik untuk menyampaikan opini saya tentang adanya tindak lanjut
dari program bulan proleg yang mengadakan berbagai kegiatan seperti MARIMAS dan DUA
JAM LEBIH DENGAN DPM , KOTAK ASPIRASI, dll. Program yang telah dilakukan oleh
DPM ini akan terkesan lebih efektif jika ketransparanan juga terjadi pada proses dari hasil
forum tersebut.
Terbentuknya sebuah program baru dari hasil aspirasi mahasiswa yang sudah
disampaikan mahasiswa melalui berbagai program yang telah disediakan oleh Dewan
Perwakilan Mahasiswa STKS Bandung dan program ini merupakan peningkatan kinerja
DPM STKS Bandung yang diharapkan mampu bermanfaat dalam dan dapat berlangsung
secara kontinuitas.

Adanya pembentukan panitia khusus disetiap kegiatan yang diadakan diluar dari
program yang sudah direncanakan yang tidak selesai pada waktu demisioner anggota DPM
STKS Bandung ketika musyawarah mahasiswa.

Hal ini bertujuan agar kinerja formatur dan midformatir terpilih menjadi lebih mudah
dalam menentukan dan merekrut calon anggota DPM yang baru serta mewujudkan
transparansi dalam perekrutan calon anggota baru.

Anda mungkin juga menyukai