Dewan Perwakilan Mahasiswa STKS Bandung adalah lembaga kampus yang terdiri
dari Ketua Umum, wakil ketua 1, wakil ketua 2, Sekretaris Dewan, Bendahara Umum, lima
komisi, dua staf bidang , badan anggaran keuangan dan badan legislasi. Adapun bagian-
bagian tersebut secara umum bertugas mengusulkan dan merancang peraturan perundang-
undangan, melakukan pengawasan terhadap kinerja Badan Ekskutif Mahasiswa dengan
kementrian terkait dan menampung pelaporan/aspirasi terhadap kinerja organisasi
kemahasiswaan (DPM dan BEM), melaksanakan dan mengkoordinir program kerja serta
bertanggung jawab secara langsung terhadap ketua DPM melalui wakil ketua yang
ditetapkan.
Hal lain pengetahuan tengan DPM STKS Bandung pasal 13A ayat (2) UUD OK
STKS Bandung tentang hak interpelasi, hak angket dan hak menyatakan pendapat. Hak
Interpelasi merupakan hak yang meminta keterangan kepada BEM mengenai kebijakan yang
penting dan strategis serta berdampak luas pada mahasiswa, organisasi kemahasiswaan dan
kampus. Hak Angket melakukan penyelidikan terhadap pelaksanaan suatu undang-undang
dan kebijakan BEM yang berkaitan dengan hal penting, strategis, dan berdampak luas pada
organisasi kemahasiswaan yang diduga bertentangan dengan peraturan perundang-undangan
organisasi mahasiswa. Hak menyatakan pendapat digunakan sebagai tindak lanjut dari hak
interelasi dan hak angket yang digunakan untuk menyatakan kejadian.
Pelaksanaan kegiatan yang masih kurang efisien dan transparan serta tindak lanjut
terhadap kegiatan yang belum terealisasikan. Seperti beberapa kegiatan yang dilakukan oleh
dewan perwakilan mahasiswa sebagai upaya penyaluran aspirasi namun hal ini belumlah
memberikan perubahan.
Mahasiswa hanya diberikan akses untuk menyuarakan aspirasi melalui sebuah forum
atau menuliskannya kedalam kotak aspirasi. Hal ini sebenarnya akan menjadi lebih efektif
ketika adanya tindak lanjut dari hasil aspirasi yang tertampung melalui forum tersebut.
Namun dalam pelaksanaannya belum terwujud karena aspirasi mahasiswa masih terkesan
gantung.
Perlu adanya regulasi mengenai alur dan tindak lanjut dalam penyampaian aspirasi.
Hal ini diperlukan untuk meningkatkan kualitas dari fungsi legislasi. Dewan Perwakilan
Mahasiswa STKS Bandung dapat menjadi wadah organisasi kampus yang dapat
berkontribusi dalam membenahi sistem dan pengawasan terhadap kinerja yang ada.
Disisi lain masyarakat kampus yang merupakan bagian dari upaya peningkatan
kualitas DPM STKS Bandung dihimbau dan diberi kesempatan dalam penyampainnya ide
atau gagasan yang tidak hanya sekedar meluapkan aspirasi dalam sebuah forum melainkan
upaya penanangan dan evaluasi terhadap masukan dan saran yang dilakukan secara
transparan sehingga menimbulkan upaya nyata dalam rangka peningkatan organisasi kampus.
Sehingga saya tertarik untuk menyampaikan opini saya tentang adanya tindak lanjut
dari program bulan proleg yang mengadakan berbagai kegiatan seperti MARIMAS dan DUA
JAM LEBIH DENGAN DPM , KOTAK ASPIRASI, dll. Program yang telah dilakukan oleh
DPM ini akan terkesan lebih efektif jika ketransparanan juga terjadi pada proses dari hasil
forum tersebut.
Terbentuknya sebuah program baru dari hasil aspirasi mahasiswa yang sudah
disampaikan mahasiswa melalui berbagai program yang telah disediakan oleh Dewan
Perwakilan Mahasiswa STKS Bandung dan program ini merupakan peningkatan kinerja
DPM STKS Bandung yang diharapkan mampu bermanfaat dalam dan dapat berlangsung
secara kontinuitas.
Adanya pembentukan panitia khusus disetiap kegiatan yang diadakan diluar dari
program yang sudah direncanakan yang tidak selesai pada waktu demisioner anggota DPM
STKS Bandung ketika musyawarah mahasiswa.
Hal ini bertujuan agar kinerja formatur dan midformatir terpilih menjadi lebih mudah
dalam menentukan dan merekrut calon anggota DPM yang baru serta mewujudkan
transparansi dalam perekrutan calon anggota baru.