Anda di halaman 1dari 20

KARYA TULIS VSIS, MISI, DAN SOLUSI TERHADAP PERMASALAHAN

AKTIVITAS LEMBAGA KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA


SEBAGAI WUJUD KONTRIBUSI PERWAKILAN MAHASISWA

JUDUL KARYA:

BREACHT (BRAWIJAYA RESEARCH TEAM) SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI


FUNGSI DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA
(DPM UB) DALAM MEWUJUDKAN LEMBAGA KEMAHASISWAAN YANG
KREDIBEL

disusun oleh:

Irsyad Ilyas Trinanda 165010107111157

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2018
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... 1
DAFTAR ISI ........................................................................................................ 2
RINGKASAN ...................................................................................................... 3
PENDAHULUAN................................................................................................ 4
TINJAUAN PUSTAKA
Fungsi Dewan Perwakilan Mahasiswa ................................................................. 7
Lembaga Kemahasiswaan yang Kredibel ........................................................... 10
METODE PENULISAN
Tipe Penulisan ..................................................................................................... 11
Metode Pendekatan ............................................................................................. 11
PEMBAHASAN
Implementasi BREACHT (Brawijaya Research Team) Sebagai Upaya Optimalisasi Fungsi
Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Brawijaya (DPM UB) .................................. 12

PENUTUP
Kesimpulan ......................................................................................................... 18
Rekomendasi ....................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 20

2
BREACHT (BRAWIJAYA RESEARCH TEAM) SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI
FUNGSI DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA
(DPM UB) DALAM MEWUJUDKAN LEMBAGA KEMAHASISWAAN YANG
KREDIBEL

Irsyad Ilyas Trinanda

Email:

RINGKASAN

Kehidupan kampus sebagai wadah utama pengembangan diri dari setiap insan akademis di suatu
lembaga pendidikan baik universitas, sekolah tinggi maupun institusi lainnya yang berkecimpung dalam
pendidikan. Kehidupan kampus terdiri dari berbagai kegiatan. Mulai dari kegiatan kerohanian, aktivitas
pengembangan hobi, kegiatan pengembangan profesi dan aktivitas riset dan pengembangan keilmuan
oleh insan akademis tersebut. Dalam perjalanannya, kehidupan kampus terkadang tidak selaras dengan
kebijakan kampus yang diberikan untuk memfasilitasi kehidupan kampus tersebut. Maka dari itu, saya
sebagai calon Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Brawijaya berusaha dan bersungguh-sungguh
untuk bagaimana mencarikan solusi agar kegiatan-kegiatan maupun aktivitas mahasiwa di kampus
dapat tetap berjalan dengan baik. Namun, pihak kampus juga dapat menyesuaikan hal itu sesuai dengan
prosedur di Universitas Brawijaya. Saya yang pernah berpengalaman dalam menangani bidang
kelembagaan selama menjadi Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Brawijaya
2018 mempunyai bekal dan pengalaman untuk menyaring aspirasi mahasiswa untuk perbaikan dan
pengembangan lembaga kedaulatan mahasiswa di Universitas Brawijaya. Lembaga Kedaulatan
Mahasiswa di Universitas Brawijaya sangatlah beraneka ragam baik dari identitasnya maupun
kebutuhannya. Karena dinamika kampus di Universitas Brawijaya yang begitu dinamis maka
dibutuhkan terobosan-terobosan untuk menjadi solusi utama di Universitas Brawijaya khususnya bagi
Lembaga Kedaulatan Mahasiswa yang membutuhkan keberpihakan khususnya dari Dewan Perwakilan
Mahasiwa Universitas Brawjiaya.

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam mewujudkan negara demokrasi aspek-aspek kehidupan mulai dari


paling yang kompleks hingga sederhana haruslah didasari atas prinsip-prinsip
demokrasi. Prinsip-prinsip demokrasi yang diimplemetasikan sekarang ini
tidaklah sama dengan masa Yunani Kuno seperti yang tertulis dalam karya
Aristoteles, politeia, bahwa demokrasi dilaksanakan secara langsung dan
melibatkan semua pihak dalam suatu tatanan masyarakat. Perkembangan
demokrasi yang berkembang adalah demokrasi electoral yang mana masyarakat
memilih wakil-wakilnya sebagai pelaksana kedaulatan rakyat.

Untuk menunjang sistem tersebut, diperlukan perwakilan politik yang


memadai, adil serta memihak kepada masyarakat. Perwakilan politik diperlukan
agar segala aspirasi, kemauan serta keinginan masyarakat dapat terakomodasi
dalam bentuk kebijakan publik. Lembaga legislatif yang menjadi cerminan
perwakilan politik kontemporer harus mampu merefleksikan diri dengan
keberadaan lembaga eksekutif. Dalam perubahan politik yang terus terjadi,
lembaga legislatif sebenarnya dituntut untuk terus memperhatikan aspek
hubungan dengan konstituen. Terutama dalam melihat apakah wakil rakyat yang
dipilihnya mampu bekerja demi kepentingan rakyat1

Kehidupan kampus sebagai wadah utama pengembangan diri dari setiap insan
akademis di suatu lembaga pendidikan baik universitas, sekolah tinggi maupun institusi
lainnya yang berkecimpung dalam pendidikan. Kehidupan kampus dengan segala
komplesitasnya setidak-tidaknya dapat dikatakan sebagai miniature negara. Maka, dari
itu, penting untuk menciptakan kondisi kehidupan kampus yang demokratis yang dapat

1
Wawan Ichwanuddin, S.IP., M.Si., Modul 1 Konsep Perwakilan Politik, diakses di
http://repository.ut.ac.id/4241/1/IPEM4323-M1.pdf

4
menampung aspirasi semua civitas kampus, utamanya mahasiswa. Kondisi demikian
direalisasikan dengan adanya pesta demokrasi kampus dalam memilih lembaga eksekutif
dan legislatifnya. Pesta demokrasi yang diselenggarakan setiap tahun diharapkan dapat
menjadi wadah aktualisasi mahasiswa dalam berdemokrasi.

Memilih perwakilan-perwakilan mahasiswa secara prinsip sama dengan


memilih perwakilan-perwakilan rakyat, hanya saja dengan skla yang lebih kecil.
Problematika terkait pemilihan wakil-wakil mahasiswa ataupun rakyat adalah
memilih sosok yang dapat secara konsekuen dan bertanggung jawab mengemban
amanhanya sebagai penyaur aspirasi. Namun, bagaimana menentukan apakah
wakil-wakil mahasiswa sudah mewakili dan merealisasikan aspirasi mahasiswa?
Pertanyaan tersebut juga akan memunculkan pertanyaan baru, yaitu mahasiswa
mana yang aspirasinya akan disalurkan? Pertanyaan tersebut penting dijawab,
karena hakikatnya lembaga perwakilan mahasiswa ada untuk kepentingan rakyat
dan harus mampu secara proporsional mewakili aspirasi-aspirasi mahasiswa.

Pertanyaa-pertanyaan diatas sekiranya belum mampu dijawab oleh beberapa


tahun kepengurusan lembaga perwakilan mahasiswa secara sistematis dan
kredibel. Sehingga dampak adanya wakil-wakil mahasiswa hanya sebagai symbol
semata dan sebagai upaya menjalankan demokrasi electoral secara prosedural.
Perlu adanya satu ukuran dan standard yang terukur yang dilakukan berbasis riset
alam pelaksanaan kegiatan-kegiatan oleh lembaga mahasiswa.

Meskipun sdah terlihat adanya perkembangan dalam evaluasi yang dilakukan


Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Brawijaya (DPM UB) terhadap
kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh Eksekutif Mahasiswa Universitas
Brawijaya (EM UB), namun belum terlihat adanya transparansi penilaian dan
proses pengambilan nilai. Selain itu, evaluasi tersebut masih belum secara merata
dilakukan terhadap lembaga-lembaga kemahasiswaan lainnya. Maka, dari iti,
sebagai jawaban dan solusi dari permasalahan diatas, maka diperlukan adanya tim
khusus yang dapat menyajikan data-data yang valid demi kegiatan-kegiatan yang
tepat sasaran.

5
1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian mengenai latar belakang permasalahan di atas, maka penulis dapat
merumuskan masalah, yaitu :

1. Bagaimana Breacht (Brawijaya Research Team) mengoptimalkan Fungsi


Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Brawijaya (DPM UB) Dalam
Mewujudkan Lembaga Kemahasiswaan yang Kredibel

1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai, yaitu :
1. Memahami cara mengimplementasikan Breacht (Brawijaya Research
Team) dalam upaya mengoptimalkan Fungsi Dewan Perwakilan Mahasiswa
Universitas Brawijaya (DPM UB) Dalam Mewujudkan Lembaga
Kemahasiswaan yang Kredibel

1.4 Manfaat

Manfaat yang dapat didapat dengan adanya penulisan karya tulis ini dapat
dirasakan oleh pihak-pihak yaitu:

 Civitas Universitas Brawijaya, khusunya mahasiswa


 Lembaga Perwakilan Mahasiswa

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Fungsi Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Brawijaya (DPM UB)


Fungsi dair Dewan Perwakilan Mahasiswa tidak lain dari modifikasi fungsi
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI). Fungsi DPR RI telah
diamanatkan oleh UUD NRI 1945 yang telah dijabrkan secara lebih rinci melalui
tugas dan wewenang, yaitu:

Terkait dengan fungsi legislasi, DPR memiliki tugas dan wewenang:

 Menyusun Program Legislasi Nasional (Prolegnas)

 Menyusun dan membahas Rancangan Undang-Undang (RUU)

 Menerima RUU yang diajukan oleh DPD (terkait otonomi daerah;


hubungan pusat dan daerah; pembentukan, pemekaran dan
penggabungan daerah; pengelolaan SDA dan SDE lainnya; serta
perimbangan keuangan pusat dan daerah)

 Membahas RUU yang diusulkan oleh Presiden ataupun DPD

 Menetapkan UU bersama dengan Presiden

 Menyetujui atau tidak menyetujui peraturan pemerintah pengganti UU


(yang diajukan Presiden) untuk ditetapkan menjadi UU

Terkait dengan fungsi anggaran, DPR memiliki tugas dan wewenang:

 Memberikan persetujuan atas RUU tentang APBN (yang diajukan


Presiden)

 Memperhatikan pertimbangan DPD atas RUU tentang APBN dan


RUU terkait pajak, pendidikan dan agama

 Menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung


jawab keuangan negara yang disampaikan oleh BPK

7
 Memberikan persetujuan terhadap pemindahtanganan aset negara
maupun terhadap perjanjian yang berdampak luas bagi kehidupan
rakyat yang terkait dengan beban keuangan negara

Terk ait dengan fungsi pengawasan, DPR memiliki tugas dan wewenang:

 Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan UU, APBN dan


kebijakan pemerintah

 Membahas dan menindaklanjuti hasil pengawasan yang disampaikan


oleh DPD (terkait pelaksanaan UU mengenai otonomi daerah,
pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah, pengelolaan
SDA dan SDE lainnya, pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan dan
agama)2

Fungsi-Fugsi DPR RI kemudian dimodifikasi oleh DPM UB dan


dilaksanakan oleh komisi-komisi sebagai berikut:

 Komisi I Humas dan Kelembagaan


 Komisi II Hukum dan UU
 Komisi II Advokasi

Secara umum komisi I Humas dan Kelembagaan memiliki fungsi sebagai


jembatan dan akses pihak-pihak eksternal kepada pihak-pihak internal DPM UB,
selain itu juga komisi bertanggung jawab dan berwenang atas pengawasan
kegiatan lembaga mahasiswa. Komisi II Hukum dan UU bertanggung jawab dan
berwenang untuk membentuk produkhukum DPM UB dan mengamandemen
produk hukum DPM UB. Tugas dan wewenang komisi II DPM UB dapat
dikatakan sebagai fungsi legislative dari DPM UB. Sedangkan komisi III
advokasi bertanggung jawab dan berwenang untuk melakukan pendampingan
dan pengawalan terkait kebijakan-kebijakan yang merugikan mahasiswa.

2
Diakses di http://www.dpr.go.id/tentang/tugas-wewenang pada 31 Oktober 2018

8
Fungsi-fungsi diatas akan dijabarkan dalam bentuk program kerja. Program
kerja DPM UB untuk pengurusan tahun 2018 antara lain:

Komisi I Humas Dan Kelembagaan

a. Pengawasan EM
b. Workshop LKM
c. Sambut Maba
d. Kaleidoskop
e. Studi Banding
f. Studi Ekskursi
g. Media daan Informasi Dpm
h. Kalender LKM
i. Safari UKM
j. Safari Fakultas
k. FL2MI
l. Lingkar DPM

Komisi II Hukum daan UU

a. Amandemen UU PKKMU
b. Amandemen UU Pemira
c. Kajian AD-ART
d. Pembentukan RUU
e. Hearing Mahasiswa Terhadap Amandemen UU
f. School of Legislation
g. Pemira

Komisi III Advokasi

a. E-Complain
b. Ayo Sambat
c. DPM Sowan
d. Peduli Afirmasi

9
e. Kawal Masalah.

2.2 Lembaga Kemahasiswaan yang Kredibel


Lembaga kemahasiswaan adalah cermin aktualisasi fungsi mahasiswa
sebagai intelektual dan agent of change yang menjunjung tinggi kesucian
idealisme dan moral. Lembaga-lembaga kemahasiswaan ini secara keseluruhan
menciptakan apa yang disebut dengan Students Governance atau pemerintahan
mahasiswa.3 Dimana kedaulatan tertinggi berada di tangan mahasiswa
Universitas Brawijaya. Alat kelengkapan Lembaga Kedaulatan Mahasiswa UB
disebutkan dalam AD-ART LKM UB, yaitu:
1. Kongres Mahasiswa Universitas Brawijaya – selanjutnya disebut
KM UB – adalah lembaga tertinggi dalam kehidupan
kemahasiswaan di Universitas Brawijaya;
2. Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Brawijaya – selanjutnya
disingkat DPM UB adalah lembaga tinggi legislatif dalam
kehidupan kemahasiswaan di Universitas Brawijaya;
3. Eksekutif Mahasiswa Universitas Brawijaya – selanjutnya disingkat
EM UB – adalah lembaga tinggi eksekutif dalam kehidupan
kemahasiswaan di Universitas Brawijaya;
4. Unit Kegiatan Mahasiswa – selanjutnya disingkat UKM – adalah
unsur pelaksana kegiatan ekstrakurikuler di tingkat universitas;
5. IKM merupakan unsur kedaulatan yang menaungi seluruh lembaga
mahasiswa di UB Kampus III;
6. MUMF, MPMF, dan KMF, merupakan forum pengambilan
keputusan tertinggi dalam kehidupan kemahasiswaan di tingkat
Fakultas;
7. Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas – selanjutnya disingkat
DPMF – adalah lembaga tinggi legislatif dalam kehidupan
kemahasiswaan di tingkat Fakultas

3
Diakses di http://www.feb.ui.ac.id/organisasi-mahasiswa/ pada 31 Oktober 2018

10
8. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas – selanjutnya disingkat BEMF
– adalah lembaga tinggi eksekutif dalam kehidupan kemahasiswaan
di tingkat Fakultas;
9. Lembaga Otonomi Fakultas – selanjutnya disingkat LOF – adalah
unsur pelaksana kegiatan ekstrakurikuler di tingkat Fakultas;
10. Himpunan Mahasiswa Jurusan/Program – selanjutnya disingkat
HMJ/P – adalah lembaga eksekutif dalam kehidupan
kemahasiswaan di tingkat jurusan/program;
11. Dewan Pers Kampus – selanjutnya disingkat dengan DPK – adalah
dewan koordinasi Pers Mahasiswa di tingkat Universitas.

Suatu lembaga dapat dikatakan kredibel apabila telah memenuhi


kredibilitas. Kredibilitas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah perihal
dapat dipercaya. Di sini artinya lembaga kemahasiswaan yang telah disebutkan di
atas dipercaya sebagai lemabaga perwakilan mahasiswa untuk dapat dikatakan
kredibel.

Kemudian senajutnya bagaimana membangun kepercayaan public terhadap


DPM UB. Stephen MR Covey, dalam bukunya The Speed of Trustmengatakan
bahwa ada empat hal yang perlu dilakukan untuk membangun kredibilitas. Dua
dari empat hal ini berkaitan dengan karakter dan dua sisanya berkaitan dengan
kompetensi. Jika kita mempunyai ke empat-empatnya dalam diri kita, maka kita
akan menjadi pribadi yang layak dipercaya baik oleh diri kita sendiri maupun oleh
orang lain. Keempat hal tersebut adalah:

 Integritas
Ketika membicarakan mengenai kepercayaan, maka integritas
adalah hal pertama yang dilihat. Secara umum integritas berarti
“kejujuran.” Walaupun integritas berbicara mengenai kejujuran,
namun integritas lebih dari pada itu. Integritas artinya keterpaduan.

11
Mengamalkan apa yang Anda sendiri ajarkan. Konsisten luar dalam.
Berani bertindak menurut nilai-nilai dan keyakinan-keyakinan Anda

 Niat
Inti kedua berhubungan dengan persoalan-persoalan niat. Niat ada
hubungannya deng motif-motif kita, agenda-agenda kita, dan pada
akhirnya mempengaruhi perilaku kita. Kepercayaan tumbuh ketika
motif-motif kita jelas dan didasarkan pada manfaat bersama.
Dengan kata lain: Orang akan melihat niat kita baik ketika kita
secara tulus peduli bukan saja kepada diri kita sendiri, namun juga
kepada orang-orang yang berhubungan dengan kita, orang-orang
yang kita pimpin, atau orang-orang yang kita layani. Ketika
seseorang menunjukkan hal sebaliknya, ketika kita mencurigai
adanya agenda tersembunyi dari seseorang atau kita tidak percaya
bahwa ia mengutamakan kepentingan kita, kita akan mencurigai
apapun yang dia katakan dan lakukan.

 Kemampuan/keahlian
Inti ketiga berhubungan dengan kemampuan kemampuan yang kita
miliki. Kemampuan-kemapuan ini yang kita gunakan untuk
mencapai hasil-hasil yang kita inginkan. Misalnya, seorang dokter
mempunyai integritas dan niat yang baik. Namun, jika ia tidak dapat
menunjukkan kemampuannya sebagai seorang dokter yang unggul,
maka kita tidak akan dapat mempercayainya.

 Hasil
Inti keempat berhubungan dengan hasil. Hal ini mengacu kepada
catatan prestasi kita, kinerja kita, keberhasilan kita. Segalanya
menjadi acuan bagi orang lain untuk mempercayai kita. Jika

12
seseorang akan dipromosikan untuk jabatan yang lebih baik di masa
depan, maka, hasil (results) yang telah dihasilkan hingga saat ini
mempunyai peranan yang sangat penting untuk dipertimbangkan
dalam menentukan karirnya di masa depan.

13
BAB III

METODE PENULISAN
3.1 Tipe Penulisan
Tipe penulisan dalam karya tulis ini ini adalah empiris. Pengertian penulisan
dengan tipe empiris dalam hal ini adalah penelitian yang dilakukan dengan
mengkaji dan menganalisa serta menggambarkan keadaan di masyarakat. Dalam
hal ini masyarakat Universitas Brawijaya.

3.2 Metode Pendekatan


Sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, maka metode pendekatan dalam
karya tulis ini menggunakan dua macam pendekatan, yakni:
1. Pendekatan konseptual (conseptual approach), yaitu dengan menelaah
dan memahami konsep-konsep4 demokrasi dan lembaga legislatif
2. Pendekatan sosiologis, yaitu dengan melakukan pengamatan tentang
bekerjanya DPM UB di Universitas Brawijaya

3.3 Teknik Penelusuran Bahan


Teknik pengumpulan bahan dalam penulisan ini dilakukan melalui studi
dokumentasi dan studi pustaka, serta dari informasi internet. Untuk mendapatkan
bahan yang dibutuhkan maka penulis akan melakukan penelusuran bahan hukum
di Pusat Dokumentasi dan Informasi Hukum (PDIH) Fakultas Hukum Universitas
Brawijaya, Perpustakaan Pusat Universitas Brawijaya dan Perpustakaan Kota
Malang. Seluruh bahan hukum yang berhasil dikumpulkan, selanjutnya
diinventarisasi, diklasifikasi, dan dianalisis dengan menggunakan analisis
deskriptif.

4
Johnny Ibrahim, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, (Malang:
Bayumedia), 2007, Hal. 391.

14
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Implementasi BREACHT (Brawijaya Research Team) Sebagai Upaya


Optimalisasi Fungsi Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Brawijaya
(DPM UB)
BREACHT (Brawijaya Research Team) merupakan tim riset mandiri yang
berfungsi untuk melakukan riset secara berkala terkait kinerja lembaga
kemahasiswaan dan permasalahan yang ada Universitas Brawijaya. Riset yang
dilakukan oleh tim ini haruslah didasari pada metode riset yang benar sehingga
mampu menghasilkan data yang kredibel agar nantinya dapat digunakan dalam
beberapa kepentingan.
Kepentingan yang pertama, yaitu sebagai rekomendasi kepada pihak
Universitas Brawijaya dalam melakukan pengambilan kebijakan. Kebijakan
yang diambil oleh Universitas Brawijaya haruslah mampu mengakomodir
kepentingan-kepentingan mahasiswa Universitas Brawijaya secara
prosporsional.
Yang kedua, data dapat digunkan untuk optimalisasi fungsi DPM UB.
Fungsi pertama, yaitu Humas dan Kelembagaan. Melalui dat yang diperoleh
dari tim evaluasi terhadap lembaga kemahasiswaan bisa dilakukan secara
menyeluruh dan dengan standard dan metode yang benar, sehingga dapat
meningkatkan kepercayaan mahasiswa terhadap fungsi evaluasi dan
pengawasan DPM UB. Fungsi kedua, yaitu Hukum dan UU. Hukum hakikatnya
ada untuk masyarakat, bukan sebaliknya. Mak dari itu, data yang disediakan
oleh tim dapat menunjukan kebutuhan-kebutuhan akan produk hukum yang
seperti apa yang dibutuhkan oleh mahasiswa Universitas Brawijaya. Yang
terakhir, fungsi advokasi. Advokasi yang dilakukan oleh DPM UB menjadi
berdasar dengan adanya data yang diberikan oleh tim tersebut.
Yang ketiga, data dapat digunakan oleh lembaga kemahasiswaan lainnya
untuk dapat membuat kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa
Universitas Brawijaya. Selain itu keberhasiln dari tiap-tiap kegiatan juga dapat

15
terukur dengan baik melalui data dari riset yang dilakukan dengan metode
keilmuan terkait.

BREACHT melakukan Hasil Riset


riset dengan Judul dipublikasikan dan Data ditndaklanjuti
berdasarkan diberikan kepada oleh Lembaga
Permohonan Lembaga Kemahasiswaan
Lemabaga Kemahasiswaan terkait
Kemahasiswaan terkait

Untuk dapat menjawab pertanyaan apakah dengan adanya BREACHT


sebagai tim riset dapat meningkatkan kredibilitas DPM UB dapat dilakukan anlisa
melaui indicator berikut:

 Integritas
Program Kerja yang diberikan DPM UB tidak hanya sevatas janji,
namun dapat tereaslisasi dengan standard yang terukur, sehingga
pelaksanaan program kerja tidak hanya sekedar untuk menuntaskan
tugas, namun dampaknya dapat benar-benar dirasakan oleh
mahasiswa

 Niat
Apabila dikaitkan dengan visi-misi yang nantinya akan dibawa oleh
DPM UB selama kepengurusan kedepan akan dibuat berdasarkan
oleh data yang telah valid, sehingga visi dan misi yang dibawa
benar-benar sesuai dengan kebutuhan mahasiswa

16
 Kemampuan/keahlian
Kemampuan atau keahlian DPM UB dalam melaksanakan tigasnya
akan semakin terlihat dengan bantuan dat yang diberikan oleh tim

 Hasil
Kinerja akan dibuktikan dengan hasil yang tidak hanya
menyelesaikan secara prosedural program kerja, namun juga secara
substansial

17
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
 Memilih perwakilan-perwakilan mahasiswa secara prinsip sama dengan
memilih perwakilan-perwakilan rakyat, hanya saja dengan skla yang lebih
kecil. Problematika terkait pemilihan wakil-wakil mahasiswa ataupun
rakyat adalah memilih sosok yang dapat secara konsekuen dan
bertanggung jawab mengemban amanhanya sebagai penyaur aspirasi.
Namun, bagaimana menentukan apakah wakil-wakil mahasiswa sudah
mewakili dan merealisasikan aspirasi mahasiswa? Pertanyaan tersebut
juga akan memunculkan pertanyaan baru, yaitu mahasiswa mana yang
aspirasinya akan disalurkan? Pertanyaan tersebut penting dijawab, karena
hakikatnya lembaga perwakilan mahasiswa ada untuk kepentingan rakyat
dan harus mampu secara proporsional mewakili aspirasi-aspirasi
mahasiswa.
 Lembaga kemahasiswaan adalah cermin aktualisasi fungsi mahasiswa
sebagai intelektual dan agent of change yang menjunjung tinggi kesucian
idealisme dan moral. Lembaga-lembaga kemahasiswaan ini secara
keseluruhan menciptakan apa yang disebut dengan Students Governance
atau pemerintahan mahasiswa.5 Dimana kedaulatan tertinggi berada di
tangan mahasiswa Universitas Brawijaya
 BREACHT (Brawijaya Research Team) merupakan tim riset mandiri yang
berfungsi untuk melakukan riset secara berkala terkait kinerja lembaga
kemahasiswaan dan permasalahan yang ada Universitas Brawijaya. Riset
yang dilakukan oleh tim ini haruslah didasari pada metode riset yang benar
sehingga mampu menghasilkan data yang kredibel agar nantinya dapat
digunakan dalam beberapa kepentingan yang tujuan akhirnya untuk
kepentingan mahasiswa Universitas Brawijaya

5
Diakses di http://www.feb.ui.ac.id/organisasi-mahasiswa/ pada 31 Oktober 2018

18
5.2 Rekomendasi

Lembaga Kedaulatan Mahasiswa Universitas Brawijaya dapat sesegara


mungkin mebentuk tim riset yang secara khusus menyajikan data terkait
permasalahan yang ada di Universitas Brawijaya. Data yang disajikan haruslah
dapat mencakup segala aspek kehidupan kampus mahasiswa Universitas
Brawijaya. Data tersebut dapat dijadikan acuan program kerja yang lebih tepat
sasaran untuk meningkatkan kredibilitas Lembaga Kedaulatan Mahasiswa
Universitas Brawijaya

19
DAFTAR PUSTAKA

 Wawan Ichwanuddin, S.IP., M.Si., Modul 1 Konsep Perwakilan Politik, diakses di


http://repository.ut.ac.id/4241/1/IPEM4323-M1.pdf
 di http://www.dpr.go.id/tentang/tugas-wewenang
 http://www.feb.ui.ac.id/organisasi-mahasiswa/
 Johnny Ibrahim, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, (Malang:
Bayumedia), 2007

20

Anda mungkin juga menyukai