1.2 Tujuan
1. Dokumen Panduan Menanam dan Menumbuhkan ‘Benih’ adalah sebuah rancangan
induk (Grand Design) yang menjadi acuan sistem Masa Bimbingan HMH ‘Selva’
ITB.
2. Grand Design ini bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja panitia Mabim dalam
menyiapkan segala kebutuhan yang berkaitan dengan Mabim.
3. Grand Design ini bertujuan untuk mempermudah sistem pengawasan Badan Pengurus
HMH ‘Selva’ ITB sebagai supervisi terhadap keberjalanan kepanitiaan Mabim.
BAB II
TINJAUAN DOKUMEN
2.1 Rangcangan Umum Kaderisasi Keluarga Mahasiswa (RUK KM) ITB 2020
2.1.1 Penjabaran Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi di Indonesia didefinisikan sebagai jenjang pendidikan setelah
pendidikan menengah yang mencakup program diploma, program sarjana, program
magister, program doktor, dan program profesi, serta program spesialis, yang
diselenggarakan oleh perguruan tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia. Dalam
pelaksanaannya, ada 3 (tiga) fungsi yang dimiliki oleh perguruan tinggi. Ketiga fungsi
tersebut adalah:
a) Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa;
b) Mengembangkan Sivitas Akademika yang inovatif, responsif, kreatif, terampil,
berdaya saing, dan kooperatif melalui pelaksanaan Tridharma; dan
c) Mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan memperhatikan dan
menerapkan nilai Humaniora.
Selain ketiga fungsi di atas, pendidikan tinggi juga memiliki 4 (empat) tujuan.
Tujuan-tujuan tersebut adalah:
a) Berkembangnya potensi Mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan
bangsa;
b) Dihasilkannya lulusan yang menguasai cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau
Teknologi untuk memenuhi kepentingan nasional dan peningkatan daya saing
bangsa;
c) Dihasilkannya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui Penelitian yang
memperhatikan dan menerapkan nilai Humaniora agar bermanfaat bagi kemajuan
bangsa, serta kemajuan peradaban dan kesejahteraan umat manusia; dan
d) Terwujudnya Pengabdian kepada Masyarakat berbasis penalaran dan karya
Penelitian yang bermanfaat dalam memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa.
Fungsi dan tujuan tersebut tertuang di dalam Undang-Undang No. 12 Tahun 2012
tentang Sistem Pendidikan Tinggi. Untuk mencapai fungsi dan tujuan Pendidikan Tinggi
yang terdapat di dalam UU No. 12 Tahun 2012 yang tertulis di atas, proses pendidikan
tinggi dilaksanakan oleh Perguruan Tinggi yang memiliki beberapa fungsi dan peran,
fungsi dan peran tersebut adalah sebagai berikut:
1) Wadah pembelajaran mahasiswa dan masyarakat
2) Wadah pendidikan calon pemimpin bangsa
3) Pusat pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
4) Pusat kajian kebajikan dan kekuatan moral untuk mencari dan
menemukankebenaran
5) Pusat pengembangan peradaban bangsa
Fungsi dan peran tersebut dilaksanakan melalui kegiatan Tridharma. Tridharma
perguruan tinggi adalah kewajiban perguruan tinggi untuk menyelenggarakan
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
2.1.2 Penjabaran Organisasi Kemahasiswaan ITB
Mahasiswa yang didefinisikan sebagai peserta didik pada jenjang pendidikan tinggi
di ITB merupakan bagian dari sivitas akademika atau masyarakat akademik bersama
dengan dosen. Mahasiswa juga diberikan pengertian sebagai insan dewasa yang memiliki
kebebasan akademik untuk mengembangkan diri melalui proses pendidikan dan interaksi
sosial dalam masyarakat akademik ITB. Maka dari itu, Mahasiswa diharapkan
menjalankan Tridharma serta turut menjaga nilai-nilai akademik, menggerakkan
perubahan dalam kehidupan bermasyarakat, dan meneruskan perjuangan bangsa.
Dalam rangka pengembangan bakat, minat, keterampilan, dan kepribadian, ITB
menyediakan fasilitas kepada mahasiswa untuk mengadakan kegiatan kokurikuler dan
ekstrakurikuler. Berkaitan dengan hal tersebut, Mahasiswa dapat membentuk organisasi
kemahasiswaan yang bersifat dari, oleh, dan untuk mahasiswa. Berdasarkan Buku
Peraturan Akademik dan Kemahasiswaan ITB tahun 2019, Peraturan Rektor
No.178/PER/I1.A/KM/2017 mengatur lebih lanjut Organisasi Kemahasiswaan dan
Kegiatan Kemahasiswaan. Organisasi Kemahasiswaan ITB merupakan wadah
pembinaan dan penanaman sikap, kepribadian, dan nilai-nilai luhur dalam diri
mahasiswa, dengan penjabaran sebagai berikut:
Wadah pengembangan potensi diri dan jati diri mahasiswa sebagai insan
akademis, ilmuwan dan intelektual di masa depan.
Wadah pengembangan keterampilan, manajemen dan kepemimpinan
kemahasiswaan.
Wadah pembinaan dan pengembangan kader-kader pemimpin bangsa yang
berpotensi dalam melanjutkan kesinambungan pembangunan nasional.
Wadah pemeliharaan dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan
budaya, serta olahraga yang dilandasi oleh norma-norma agama, akademik, etika,
moral dan wawasan kebangsaan.
Organisasi Kemahasiswaan ITB didefinisikan dapat mewadahi kegiatan
kokurikuler (berdasarkan pada penalaran keprofesian atau keilmuan sesuai dengan
program studi) dan ekstrakurikuler (berdasarkan bakat, minat, penalaran, dan nilai-nilai
dasar ITB). Dengan terdapatnya Organisasi Kemahasiswaan, Mahasiswa ITB diberikan
hak kebebasan untuk berorganisasi dan bergabung dengan organisasi-organisasi
kemahasiswaan di ITB sesuai pribadinya masing-masing.
Proses dan upaya mahasiswa mendidik diri sendiri ini tidak akan berjalan efektif
apabila dilakukan sendiri-sendiri dan tidak sistematis. Oleh karena itu, mahasiswa
membutuhkan alat untuk mengorganisasikan dan menyistemkan segala upaya untuk
mendidik diri sendiri. Alat itu adalah organisasi kemahasiswaan, yang menjadi wahana
bagi mahasiswa untuk membentuk visi dan menjawab tantangan masa depan seorang
insan akademis. Visi dan tantangan masa depan itu sendiri, menurut Konsepsi KM ITB,
adalah tatanan masyarakat madani (civil society) dan tatanan desa global (global village).
2.4 Dokumen Rincian Parameter dan Indikator Profil Jenjang Kaderisasi HMH ‘Selva’
ITB
2.5 Dokumen Lapangan HMH ‘Selva’ ITB
BAB III
STRUKTUR KEPANITIAAN
3.1 Jendral
3.1.1 Persiapan Calon Jendral
3.1.2 Pemilihan Calon Jendral
3.1.3 Kewajiban Jendral Mabim
3.2 Organogram
3.2.1 Wajib ada
3.2.2 Rekomendasi (opsional)