KOMISI C
A. Pengantar
Badan Eksekutif Mahasiswa STMIK KHARISMA Karawang didirikan
dengan motivasi dasar meningkatkan dinamika kuhidupan kampus dan
mempeljuangkan kepentingan. kepentingan mahasiswa. Motifasi dasar inilah
yang menjadi wawasan dan komitmen kemehasiswaan bagi pegembangan
Organisasi.
Sebagai Organisasi kemahasiswaan yang bersifat mandiri, kekeluargaan, adil,
aspiratif dan patrisipasif, resprentatif, efektif dan efesien, serta trasparan, berfugsi
sebagai wadah peningkatan dan pengembangan potensi kader-kader Mahasiswa/I
STMIK KHARISMA Karawang dalam dinamika kehidupan masyarakat kampus,
dan peran sebagai wadah pengagresasi kepentingan dan penyaluran aspirasi,
sebagai agent ofdevelopment, agent of social control, agen of change dan sebagai
pencetak aktifis kampus sejati pelopor pembangunan bangsa, BEM dituntut untuk
dapat memberikan konstlibusi yang bermanfa’at bagi kehidupan mahasiswa
secara khusus dan masyarakat, bangsa, dan Negara secara luas.
BEM sebagai Organisasi yang menghimpun potensi mahasiswa, dengan
didasari kesamaan identitas, aSpirasi dan misi untuk mewujudkan cita-cita BEM,
memandang perlu untuk merumuskan acuan Organisasi bagi tiap pelaksanaan
aktiiitas Organisasi dalam menjalankan program-program organisasinya sebagai
satu garis-garis haluan Organisasi yang ada di lembaga tinggj kemahasiswaan
ditingkat perguruan tinggi STMIK KHARISMA Karawang, yang disebut dengan
garis garis besar haluan Organisasi (GBHO), sebagai satu penjabaran lebih lanjut
dalam mewujudkan tujuan BEM.
B. Pengertian
GBHO BEM adalah satu haluan BEM dalam garis gan's sebagai inspirasi
seluruh anggota yang diciptakan dalam MUSMA STMIK KHARISMA
Karawang. GBHO BEM adalah implementasi dari AD/ATR BEM yang
menyangkut keseluruhan aspek dinamika mahasiswa STMIK KHARISMA
Karawang, dimasa kini dan mendatang. Aplikasi dilakukan secara utuh, teratur,
terpadu, berkesinambungan dan sistematis.
Sebagai implementasi dan AD/ATR Badan Eksekutif Mahasiswa STMIK
KHARISMA Karawang GBHO difokuskan pada perwujudan tujuan BEM yang
libih realistis, yaitu “memajukan kesejahteraan mahasiswa dan dinamika
kehidupan kernahasiswaan yang bernafaskan idealisme serta bertanggung jawab
atas terwujudnya tri dharma perguruan tinggi yang sesuai dengan tujuan
pendidikan nasional”. GBHO BEM merupakan program umum BEM yang
selanjutnya dituangkan dalam program jamgka panjang dan jangka pendek.
Setiap I (satu) tahun sekali GBHO BEM ini ditinjau kembali dalam MUSMA
BEM, untuk sesuaikan dengan situasi sena kondisi perkembangan dunia
kemahasiswaan secara nasional.
D. Landasan
Penyusun dan Penetapan GBHO di landaskan pada AD/ART BEM serta
pedoman -pedoman organisasi sebagai perwujudan tugas dan wewenang musma.
E. Modal Dasar
1. Ide Dasar Kelahiran BEM.
Pertama, meningkatkan dinamika kehidupan kemahasiswaan; kedua,
memperjuangkan kepentingan-kepentingan mahasiswa. Status dan kedudukan
Badan Eksekutif Mahasiswa STMIK KHARISMA Karawang. Modal
idealisme dan mental, yaitu indipendensi dan sterelisasi dari segala
kepentingan di luar kepentingan mahasiswa sebagai generasi tulang punggung
dan harapan bangsa yang merupakan pedoman bagi kader BEM dalam
berpola pikir, pola sikap dan tingkah laku dalam melaksanakan aktivitasnya.
Potensi dalam tubuh BEM, yaitu kekaderan anggota BEM dari berbagai
disiplin ilmu,serta segenap perangkat organisasi.
F. Runglingkup
Garis garis besar haIuan Organisasi (GBHO) ini disusun dengan manglingkup
sebagai berikut :
BAB 1. PENDAHULUAN
BAB II. PROGRAM JANGKA PANJANG
BABIII. PROGRAM JANGKA PENDEK
BABIV. PENUTUP
(* Tambahan Penjelasan)
BABII. Pola umum kerja BEM
11.1. Bidang penelitian dan pengembangan Organisasi.
11.1.1. pengertian
11.1.2. tujuan
11.1.3. sasaran
11.1.4. arahan umum
11.2. Kemahasiswaan
11.2.1. pengertian
11.2.2. tujuan
11.2.3. sasaran
11.2.4. arahan umum
11.3. Ketua bidang internal
. 11.3.1.1. pengcrtian
11.3.1.2. tujuan
11.3.1.3. sasaran
11.3.1.4. arahan umum
II.1.1.Pengertian
Bidang Penelitian Dan Pengembangan Organisasi meliputi segala aktivitas yang
berkaitan dengan penelitian, pengkajian. implementasi dan evaluasi konsep serta
pembenahan struktur Organisasi.
II.1.2. Tujuan
terbentuknya Organisasi yang sesuai dengan tuntutan dinamika dalam rangka
mencapai tujuannya.
II.1.3. Sasaran
Terbentuknya infrastruktur Organisasi yang dapat menjalankan seluruh
mngsinya secara utuh.
Pengakuan eksistensi oleh seluruh civitas akademika dan dunia
kemahasiswaan di Indonesia sebagai lembaga kemahasiswaan yang
merefrentasikan mahasiswa.
Peningkatan fungsi tawar terhadap berbagai pihak baik internal maupun
ekstemal kampus.
II.2.1. pengertian
Penbinaan sumberdaya manusia adalah suatu proses pembentukan mahasiswa
seutuhnya yang sadar akan eksistensi dirinya sebagai makhluk tuhan dan makhluk
sosial dengan memberdayakan seluruh potensi dan aktualisasi diri menuju proses
kematangan berfikir dan pencarian identitas diri yang sebenarnya.
II.2.2. tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari pembinaan ini adalah membentuk sdm yang
bepolafikir konstruktif, bewawasan luas, mandiri, berorientasi kedepan,
betanggungjawab dan miIiki kompetensi dalam menyikapi persoalan diri dan
lingkungan dalam rangka keseimbangan antara aktivitas pikir, tindakan dan spiritual.
II.2.3 Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai dalam pembinaan sdm ini adalah :
Terbentuknya mahasiswa yang kritis dan berwawasan luas, memiliki pola
pikir, pola sikap dan pola -pola yang berlandasan pada nilai moral dan
religius.
Terciptanya suatu pola atau sistem pembinaan bagi mahasiswa secara
berkesinambungan.
Meningkatkan kemampuan dan daya kreatifitas mahasiswa melalui kegiatan
kemahasiswaan, seperti olahraga dan seni.
Kaderisasi
Mengingat kaderisasi merupakan hal yang penting dalam mata rantai
keorganisasian, maka perlu dilaksanakan program program yang mengarah
kepada :
Kaderisasi yang terintegrasi diantara seluruh komponen kampus. .
Transpomrasi dan misi kemahasiswaan.
Pembinaan dan ketahanan jasmani dan rohani dengan mengacu norma -norma
kemanusiaan.
Menjamin proses regenerasi kepemimpinan dalam kehidupan kemahasiswaan.
Peningkatan wawasan mahasiswa
BIDANG KEMAHASISWAAN
Untuk menciptakan suatu tatanan masyarakat mahasiswa yan dinamis dan
berkembang, baik dibidang studi dan akademis maupun kegiatan kemahasiswaan,
maka perlu adanya suatu arahan yang pada beberapa bidang yang saling mendukung
dan terintegrasi. Sesuai dengan tujuan dan sasaran BEM maka perlu adanya arahan -
arahan kebijakan yang dapat memperlancar roda kepengurusan pemerintahan
mahasiswa sebagai badan eksekutif dalam kemahasiswaan.
Pada bagian ini, akan diuraikan tentang arahan program kerja yang dituangkan
dalam pedoman umum sebagai acuan pelaksaan program kerja pemerintahan
mahasiswa dalam rangka melaksanakan tugas eksekutifnya.
Arahan program kerja yang tercakup dalam Garis Garis Besar Haluan
Organisai (GBI-IO) diantaranya adalah sebagai berikut :
Pendidikan.
Kesejahteraan.
Kewirausahaan.
Administrasi dan keuangan.
II.3. 1. Pendidikan
II.3.1.1. pengertian Pendidikan
yang dimaksud adalah suatu upaya pengubahan sikap dan tata laku dalam
usaha untuk mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latin yang
dititik beratkan pada pengembangan keprofesian yang digeluti oleh saluruh
komponen.
ll.3.l.2. Tujuan
Meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa ,
mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian, kecerdasan,
keterampilan dan kemandirian.
Ikut mengembangkan usaha untuk mencetak sarjana yang berwawasan
luas, berbudi pekerti, cakap, mandiri, demokrasi dan bertanggung jawab. yang
dapat membangun dirinya sendiri serta memberikan kontribusi yan g nyata
bagi pembangunan nasional.
II.3.1.3. Sasaran
Pendidikan dilaksanakan ditujukan untuk mengembangkan potensi
seluruh anggota BEM sesuai dangan tujuan pendidikan nasional,
II.3.2.2. Struktur
Struktur organisasi pengurus BEM dalam pembinaan program kerjanya ada 6
(enam) bidang kerja utama:
Bidang penelitian dan pengembangan organisasi
Bidang kemahasiswaan
Bidang internal organisasi
Bidang eksternal organisasi
Bidang administrasi dan kesekertariatan
Bidang keuangan dan kelengkapan
STRUKTUR ORGANISASI
Bidang Kemahasiswaan
Melaksanakan koordinasi pengawasan terhadap pelaksanaan penelitian dan
aktivitas yang diselenggarakab oleh BEM.
Mengusahakan tindal lanjut atas hasil penelitian pelaksanaan pelatihan dan
aktivitas yang diselenggarakan oleh BEM, dengan memperhatikan
pelaksanaan pelatihan dan aktivitas yang telah diselenggarakan oleh BEM,
dengan memperhatikan pelaksanaan pelatihan dan aktivitas yang telah
digariskan oleh organisasi.
Menyelenggarakan proyek-proyek kerja yang dapat memberikan dampak
positif bagi peningkatan kualitas dan kuantitas pelaksanaan pelatihan dan
aktivitas seperti diskusi-diskusi pengembangan pembinaan mahasiswa,
pengembangan kurikulum dan metode pelatihan dan sebagainya.
Menyelenggarakan kegiatan lainnya yang dapat menunjang upaya pembinaan
sumberdaya mahasiswa STMIK KHARISMA Karawang.
PENGURUS BLM
Status Pengurus
Sesuai dengan ketentuan yang termaktub dalam bab II pasal 15 ayat (a) ART
BEM mempunyai status sebagai badan konsultasi mengatur pelaksanaan –
pelaksanaan musma yang sekaligus sebagai perwujudan dari perwakilan
mahasiswa STMIK KHARISMA Karawang.
Tugas dan Kewajiban Pengurus BELM
Sesuai dengan yang termaktub dalam bab II pasal 17 ART BEM tentang tugas
dan wewenang pengurus BLM adalah sebagai berikut:
BLM berkewajiban mengawasi pelaksanaan ketentuan-etentuan musma yang
dijalankan pengurus BEM.
BLM berkewajiban menjunjung tinggi AD/ART BEM
BLM berkewajiban mengesahkan ketua BEM hasil musma.
BLM berkewajiban membuat kriteria program yang merupakan kebutuhan
dari seluruh mahasiswa STMIK KHARISMA Karawang.
BLM berkewajiban dan berhak melakukan pengawasan terhadap BEM dan
meminta pertanggung jawaban BEM sewaktu-waktu bila di pandang perlu.
BLM memiliki wewenang untuk mengesahkan atau tidak melalui mekanisme
program yang dilaksanakan oleh BEM melalui mekanisme yang ditetapkan
oleh BLM.
BLM mempunyai wewenang untuk membatalkan rencana program atau
menghentikan program yang dilaksanakan oleh BEM dengan mekanisme
yang ditetapkan BLM.
Apabila dalam pandangan BLM bahwa BEM tidak melaksanakan tugasnya
atau keluar dari arah kebijakan BLM, maka BLM berkewajiban mengeluarkan
referendum I dengan batas waktu 3 (tiga) minggu sesudah keputusan
dikeluarkan, BEM harus memperbaikinya. Kemudian apabila dalam batas
waktu tersebut masih melakukan kesalahan maka BLM wajib wajib
mengeluarkan referendum II dengan batas waktu 2 (dua) minggu, sesudah
keputusan dilekuarkan maka BEM harus memperbaikinya. Kemdian apabila
dalam batas waktu tersebut masih melakukan kesalahan maka BLM dapat
mengeluarkan referendum untuk menurunkan jabatan ketua BEM.
Dalam hal ketua BEM berhenti ditengah masa jabatannya, maka untuk
mengisi kekosongan jabatan, maka dipilih sekertaris jendral BEM sebagai
pejabat sementara ketua BEM yang disahkan oleh BLM sampai terpilihnya
ketua BEM yang baru melalui musma.
BLM dapat membentuk lembaga-lembaga lainnya untuk tugas-tugas
legislative
BLM berhak mengubah AD / AR BEM melalui musma luar biasa.
Struktur organisasi
Struktur organisasi pengurus BLM dengan pengkomisian dalam program
kerja terdapat 3 (tiga) komisi kerja :
Komisis intra kuikuler
Komisi ekstra kulikuler
Komisi penelitian pengawasan dan pengembangan
Komposisi prsonalia BLM
Formasi pengurus BLM sedapat mungkin disesuaikan dengan kebutuhan
lembaga tersebut sedangkan struktur organisasi pengurus BLM diisi oleh
anggota – anggota mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan sebagaimana
ditetapkan dalam bab II pasal 19 ART BEM tentang keanggotaan. Dengan
memperhatikan kebutuhan dan kondisi BLM maka komposisi personalia
dalam struktur organisasi BLM periode 2005 – 2006 terdiri dari :
Ketua umum
Ketua komisi intra kulikuler
Ketua komisi ekstra kulikuler
Ketua komisi penelitian, pengawasan dan pengembangan
Sekretaris umum
Bendahara umum
Disamping itu untuk mengevaluasi pelaksanaan program dilakukan rapat kerja bidang
dan untuk menyusun renkana kerja operasional diselenggarakan rapat kerja pengurus
BLM, untuk memperjelas lebih rinci adalah sebagai berikut :
Sidang pleno
Sidang pleno adlaah instansi tertinggi dalam pengurus BLM
Sidang pleno dihadiri seluruh fungsional pengurus BLM ditambah dengan
ketua umum BEM dan ketua – ketua HMJ dan UKM.
Fungsi dan wewenang sidang pleno pengurus BLM :
Membahas laporan pengurus BLM tentang pelaksanaan ketetapan – ketetapan
musma untuk setiap semester.
Mendengar laporan ketua umum BEM, HMJ dan UKM
Membahas laporan ketua umum BEM, HMJ dan UKM
Mengambil kebijakan – kebijakan yang mendasae bagi organisasi baik
kedalam maupun keluar.
Sidang pleno setidak – tidaknya 2 (dua) kali dalam satu periode
Rapat harian pengurus BLM
Rapat harian dihadiri oleh fungsional BLM dan ketua – ketua umum BEM,
HMJ dan UKM
Rapat harian dilaksanakan setidak – tidaknya 1 (satu) kali dalam sebulan
Fungsi dan wewenang rapat harian pengurus BLM :
Membahas dan menjabarkan kebijaksanaan yang telah diambil atau ditetapkan
sidang pleno.
Mengkaji dan mengevaluasi keputusan – keputusan yang diambil oleh
presidium BLM untuk kemudian mengambil diambil atau mempretimbangkan
keputusan – keputusan selanjutnya.
Mendengar laporan kegiatan dari seluruh fungsionaris pengurus BLM
Mendengar laporan kegiatan dari ketua umum BEM, HMJ dan UKM
Rapat presidium BLM
Rapat presidium BLM dihadiri oleh ketua umum, sekretaris umum, bendahara
umum
Rapat presidium dilaksanakan setidak – tidaknya 4 (empat) kali dalam sebulan
Fungsi dan wewenang rapat presidium :
Mengambil keputusan tentang perkembangan organisasi di STMIK
KHARISMA Karawang sehari – hari baik intern maupun ekstren
Mendengar informasi tentang perkembangan dari berbagai aspek intern
mapaun ekstern
Mengevaluasi perkembangan esktern organisasi dan dampaknya bagi
perkembangan organisasi di STMIK KHARISMA Karawang
Mendengarkan informasi tentang perkembangan dari berbagai aspek
organisasi baik intern maupun ekstern STMIK KHARISMA Karawang
Mengevaluasi perkembangan ekstern organisasi dan dampaknya bagi
perkembangan organisasi di STMIK KHARISMA Karawang.
Rapat komisi
Rapat komisi dihadiri oleh anggota komisi yang bersangkutan di BLM
Rapat komisi dilakukan setidaknya dilakukan satu kali dalam satu bulan
Fungsi dan wewenang rapat komisi :
Mengontrol pelaksanaan kerja / proyek – proyek yang dilaksanakan oleh
setiap komisi
Membuat penyesuaian terhadap pelaksanaan kerja / proyek dari setiap komisi
yang mengalami perubahan baik secara teknis mapaun dalam segi waktu
Menyusun langkah – langkah teknis untuk menyelenggarakan kerja / proyek
berikutnya sesuai dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh rapat harian atau
rapat presidium.
Rapat Kerja
Rapat kerja dihadiri oleh seluruh fungsionaris pengurus BLM
Rapat kerja dilakukan setidak – setidaknya dilakukan satu kali dalam satu
semester
Fungsi dan wewenang :
Menyusun renkangan anggaran penerimaan dan pengeluaran untuk seluruh
kegiatan pengurus BLm selama satu semester
Menyesuaikan jadwal aktivitas / renkana kerja untuk satu semester
Nomor :
Lampiran :
Hal :
di TEMPAT
Bila surat ini ditunjukan kepada salah satu bidang atau unit yang ada pada
lembaga tersebut hendaknya dilengkapi dengan “c.q” yang berarti “case que”.
Contoh :
Kepada Yang Terhormat
Badan Eksekutif Mahasiswa
c.q. Bidang LitBang
4. Isi surat
Suata surat pada dasarnya tidak jauh berbedan dengan suatu karangan penysunan
menggunakan sistematika sebagai berikut :
Pendahuluan
Uraian persoalan
Penutup
Pendahuluan
Contoh:
“Diberitahukan Bahwa.....”, atau “Dengan ini kami sampaikan bahwa ..... ” (untuk
surat surat pemberitahuan).
“Bersama ini ......... ” atau “Dengan ini ............... ” (untuk surat-surat pengantar).
“Memenuhi permintaan saudara ........ ” Menunjuk surat saudara dengan No.........”
Kalimat pendahuluan ini sebaiknya tidak lebih dan' satu alinea, ditulis dua sepasi
dibawah kata permulaan surat (Assalamu”alaikum/Dengan hormat).
Dalam satu surat sebaiknya hanya dipersoalkan satu perkara atau permasalahan.
Sebab pencampuran persoalan dalam suatu surat akan mencari kembali surat itu bila
diperlukan lagi.
Dalam penyusunan surat selanjutnya harus dijaga tentang kata-kata atau kalimat yang
digunakan sebaiknya kata-kata yang sopan, wajar dan tidak berlebih lebihan, kecuali
yang sudah lazim dipergunakan. Oleh karna itu penyusunan surat diberikan kepada
orang yang berkemampuan bahasa cukup
Kalimat penutup
Untuk kesopanan dalam melakukan suatu korespondensi, perlu adanya kalimat-
kalimat penutup, seperti : “Dengan demikian harap makluam ...... ” atau “ Atas
perhatian ...... kami ukapkan terima kasih”.
5. Pengendalian surat
1. 1. Buku agenda surat Untuk mempermudahkan pengelolaan system administrasi
dan kesekretariatan dalam hal ini pengelolaan surat-menyurat, surat masuk maupun
surat keluar, pengarsipan dan dokumentasi agar teratur dan sistematis, maka system
pengendalian surat-menyurat perlu diatur tersendiri. Adapun unsur-unsur penting
yang perlu diatur tersendiri. Adapun unsur-unsur yang penting untuk dicatat antara
lain :
Nomor urut surat
Nomor kode arsip
Nomor surat
Tanggal terima
Nomor dan tanggal terima surat
Isi surat
Asal surat
Keterangan tambahan (tambahan untuk keterangan surat)
2. Surat keluar Surat keluar adalah surat yang kita keluarkan untuk mengemukakan
kehendak, pikiran dan maksud kita kepada pihak lain. Surat keluar harus mengalami
sirkulasi sebagai berikut:
2.1. Konsep surat harus terlebih dahulu dimintakan kerangka kepada pengurus yang
berkepentingan agar tidak terjadi perbedaan-perbedan antar muatan, isi dan redaksi
surat tersebut.
2.2. Konsep surat yang telah mendapatkan kearangka, kemudian diberi nomor verbal.
Buku keluar untuk surat keluar memuat antara lain :
Nomor surat dan kode arsip surat
Nomor surat
Tanggal surat (penanggalan nasional masehi) . .
Prihal isi surat Kepada siapa (keputusan, lampiran, penyampaian)
Kepada siapa (keputusan, lampiran, penyampaian)
contoh agenda buku verbal
Konsep surat yang telah kerangka dan nomor surat, diketik sesuai yang dikehendaki.
Legalitas organsasi (tandatangan ketua, sekretaris, dan stempel) setelah dibukukan
barulah surat tersebut siap untuk dikirim kepada tujuan. Pengiriman surat surat betul-
betul menuju tujuannya, kita bukukan dulu kedalam bentuk ekspedisi yang memuat
kolom-kolom sebagai berikut :
contuh ekspedisi
IV. Administrasi pengarsipan Arsip adalah kumpulan surat-surat yang disimpan
secara sistematis karna mempunyai suatu kemanfa'atan, apabila dibutuhkan dapat
secara tepat ditemukan kembali. Jadi intinya arsip berarti pengumpulan dan
penyimpanan surat-surat. Apabila semua surat dan dokumen dokumen lainnya
tersimpan pada tempat-tempat tertentu dan teratur rapih, dan ketika apbila diperlukan
maka akan mudah ditemukan kembali, walaupun surat-surat tersebut tersimpan lama.
Pengarsipan yang baik akan sangat berguna, terutama membantu perkembangan ilmu
pengetahuan pada umumnya. Pada prinsipnya surat-surat organsasi harus disimpan di
sekretariat/kantor dan tidak benar apabila penyimpanan surat-surat atau arsip
organisasi di person-person pengurus. Beberapa system penyimpanan surat-surat
antara lain :
1. System abjad (alphabetik tiling)
2. System prihal (subjektif filing)
3. System nomor (numerikal filing)
4. System tanggal(kronologikal tiling)
5. System daerah (geographikal Eling)
Untuk di BEM surat-surat organisasi pada map-map atau tempat-tempat tertentu atau
membedakan untuk OI untuk surat keluar intern dan untuk kode OE untuk surat
keluar ekstern. Untuk surat masuk intern berkodekan II dan untuk surat masuk
ekstern berkodekan IE.
Utuk memperoleh kepraktisan lebih lanjut dari kode-kode dasar terebut diatas (surat
masuk intern maupun ekstern) dibagi lagi sesuai dengan kebutuhan/wilayah/bidang
misalnya
V. Administrasi keanggotaan
1. Inventaris Organisasi
1. Inventarisasi organisasi adalah segala sesuatu yang menjadi milik organisasi
berupa kekayaan organisasi.
2. Inventarisasi pada pokokya dapat dibagi menjadi dua yaitu :
Inventaris yang permanent
Yang digolongkan inventaris permanent adalah milik organasasi dalam jangka yang
relative lama dan tidak mengalami perubahan misalnya :
Gedung atau sekretariat kantor
Alat tulis kantor
Dan sebagainya
Untuk mengontrol inventaris organisi ini perlu dibuat daftar inventaris sesuai dengan
penggolongan diatas, maka kita dapat daftar inventaris 2 makam yaitu :
Daftar inventaris organisasi permanent
Daftar inventaris organisasi yang tidak permanent atau yang habis dalam jangka
waktu yang relative pendek
Dan daftar inventaris organisasi ini biasa juga disebut buku stok
4. Penyimpanan inventaris harus dilaksanakan dengan baik oleh orang -orang yang
bertanggung jawab sesuai dengan job deskription kesekretariatan. Penyimpanan harus
harus dilaksanakan dan ditempatkan di sekretariat, tidak diperkenankan disimpan
dirumah atau ditempat salahsatu fungsionaris.
2. Dokumentasi Organisasi
Dokumen organisasi adalah segala sesuatu yang menyangkut kegiatan
pencarian, pengumpulan, penyimpanan serta pengawetan dokumen-dokumen
organisasi. Dokumen adalah tanda bukti yang sah menurut hukum dari
peristiwa-peristiwa atau kejadian yan kemudian disimpan. Pada hakekatnya
semua arsip organisasi adalah dokumen.
1. Tugas suatu kesekretariatan tidak saja terbatas pengelolaan atau Pengaturan surat
menyurat organisasi, kearsipan mengadministrasi dan penyelenggaraan dokumentasi
organisasi, tetapi ia meliputu juga penataan suatu acara dan pelaksaan. Tugas yang
disebut dalam pedoman ini disebut sebagai protokoler.
3. Hal hal yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan suatu upacara yaitu :
Tempat / gedung (layout, pengaturan kursi, dekorasi)
Tamu / undangan (disediakan tempat khusus, selain untuk pengurus BEM)
Jenis acara
Susunan akara.
Hal yang disebut terakhir (susunan acara) merupakan hal “yang penting untuk
diketahui terutama urutan -urutan pemberian sambutan. Urutan dalam pemberi
sambutan berbeda kepada siapa dengan urutan kepada siapa harus menyapa dalam
akara tersebut. Dalam hal menyapa urutannya adalah secara struktur pejabat/pengurus
tertinggi mendahului pejabat dibawahnya dan seterusnya. Sedangkan urutan pemberi
sambutan mulai dari pengurus terbawah sampai seterusnya keatas.
VIII. Penutup
PEDOMAN PEMBENDAHARAAN
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
STMIK KHARISMA KARAWANG
PENDAHULUAN
Sesuai dengan anggaran dasar bab VII pasal 15 dan anggaran rumah tangga bab III,
pasal32, 33, 34, 35, 36 dan 37 organisasi BEM dapat memperoleh dana dari berbagi
sumber antara lain :
Uang iuran dana kemahasiswaan.
Sumbangan sumbangan dana yang tidak mengikat.
Usaha-usaha Organisasi
Maksud dan tujuan pedoman kebendaharaan BEM ini adalah sebagi usaha untuk
memperoleh dana yang lebih besar dan dengan cara yang efektif sesuai dengan cara
dan kondisi organisasi dengan tujuan agar BEM lebih mandiri-akan" berarti tidak
bergantung pada intansi/lembaga yang memberi sumbangan bersifat konvensional.
A. Sumber Dana
1. Uang iuran dan dana kemahasiswaan Penarikan uang iuran dan dana
kemahasiswaan dimaksudkan untuk menimbulkan rasa memiliki, kesadaran,
keta'atan, kedisiplinan dan tangungjawab anggota (mahasiswa) terhadap
perkembangan Organisasi kemahasiswaan.
a. Pelaksanaan Besar jumlah iuran dana kemahasiswaan Rp .............. yang
dipungut setiap satu tahun sekalIi pada saat semester ganjil.
b.Sangsi Bagi anggota yang tidak memenuhikewajibanya maka akan dikenakan
sanksi Organisasi 3 (tiga) bulan berturut-turut pengurus akan melakukan teguran
tertulis. 6 (enam) bulan berturut-turut tidak di perkenankan mengikuti pelatihan-
pelatihan Organisasi.
2. Sumbangan
Sumbanganmerupakansumbangandariluar yang tidakmengikat :
STMIK KharismaKarawang
Alumni
Simpatisan
Pemerintah
Perusahaan Swasta
3. Usaha Organisasi
Usaha organisasidapatdilakukanmelaluikoperasi yang
tidakbertentangandenganprinsiporganisasi.
B. System Penganggaran
1. Pengertian
Penganggaran merupakan rencana keuangan untuk pelaksanaan program Organisasi
dalam bentuk yang tersendiri dari anggaran penerimaan dan pengeluaran dana dalam
satu periode yang menggambarkan sumber dan penggunaan dana.
3. Fungsi
Fungsi penganggaran keuangan BEM tidak terlepas dari system manajement yaitu :
Perencanaan.
Pengorganisasian
Pelaksanaan
Pengawasan/pengontrolan
4. Syarat-syarat
Logis
Sistematis
Mudah dimengerti
Jelas angka-angka dalam pos-pos pengeluaran dan penerimaan
Jumlah total pengeluaran dan penerimaan
6. Mekanisme persetujuan
a. Pengajuan angggaran bidang Hasil raker → rapat bidang → ketua bidang → rapat
harian → bendahara umum
b. Pengajuan anggaran aktifitas
Panitia→ ketua bidang → bendahara umum → ketua umum
7. Tahap pelaksanaan
a. Pengajuan anggaran setiap aktititas harus mendapatkan persetujuan dari bendahara
umum (poliky maker) dan ketua umum (dekision maker) baik yang dilaksanakan oleh
bidang maupun kepanitiaan.
b. Setiap pengeluaran harus sesuai dengan anggaran yan ditetapkan dan disertai bukti
pembayaran.
c. Apabila terjadi penyimpangan terhadap anggaran yang telah ditetapkan maka harus
dibawa ke forum rapat harianpenyusunan laporan akhir sebagai pertanggungjawaban
pelaksanaan program.
d. Penyusunan laporan akhir sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan program.
System penerimaan System anggaran . System pelaporan System pengelolaan dan
administrasi keuangan Maksud dan tujuan Agar BEM mempunyai pedoman
pengelolaan administrasi keuangan, dengan tujuan menyalahgunakan dana
dapat'dilakukan sekara efisien dan efektif. Pengelolaan prinsip yang berlaku dalam
hal pengelolaan keuangan meliputi :
Perencanaan
Perencanaan keuangan yang diaktualisasikan berupa anggaran pendapatan dan
anggaran pengeluaran untuk satu jangka waktu tertentu yang menggambarkan
sumber penggunaan.
Organisasi
Agar lebih memudahkan control pengelolaan keuangan, maka
pengorganisasiannya sebagai berikut :
1. Tugas yang mencari dan mengumpulkan dana dari sumber sumber yang
telah ditentukan diserahkan kepada team dana dibawah tanggung jawab
bendahara umum.
2. Menyimpan dan pengeluaran dana dikumpulkan oleh team harus lebih
dahulu
disetujui oleh ketua umum dan bendahara umum.
3.Wewenang mengusahakan dana berada pada bendahara umum.
4.Tugas umtuk pencatatat keluar masuk dana dana penyusunan laporan
diserahkan pada wakil bedahara umum (bidang pembukuan dan penyusunan
laporan keuangan).
Pelaksanaan yang dimaksud dengan pengaturan keuangan meliputi :
1. Pengumpulan dana Yang bekewajiban dan bertanggungjawab mengumpulkan dana
adalah team dengan tugas meliputi :
Menarik iuran anggota sesuai dengan aturan Organisasi.
Menyelesaikan dan pengumpulan daba dari donator tetap.
Menyerahkan hasil pengumpulan dana kepada wakil bendahara umum(yang
membidangi penyimpanan) setelah disetujui ketua umum dan bendahara
umum
Memberikan tanda bukti/kartu penerimaan yang ditandatangani oleh
penerima/penagih, kepada anggotanya, donator tetap dan penyumbang lainnya
Pada waktu penyerahan dana dari wakil bendahara diminta/diterima bukti
setoran yang ditandatangani ketua umum dan bedahara umum.
2.Pengeluaran Dana
Pengeluaran tiap bagian/departemen harus sesuai dengan anggaran belanja
yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pengeluaran dana harus disetujui oleh ketua umum dan bendahara umum.
3.Penyimpanan
Yang bertanggungjawab atas penyimpanan data adalah wakil bendahara
umum (bidang penyimpanan dan pengeluaran).
Dana harus di bank dan penandatanganan oleh ketua umum dan bendahara
umum.
Untuk keperluan rutin dapat diadakan kas kecil yang dipegang oleh wakil
bendahara umum(penyimpanan/pengeluaran).
C. Penyusunan laporan
Laporan keuangan pada umumnya adalah neraca dan daftar perhitungan hasil usaha
(R/B). neraca mengambarkan posisi harta kewajiban dan kekayaan pada saat tertentu.
Sedangkan daftar pehitungan hasil usaha mengambarkan hasil kegiatan dan
pengeluaran pengeluaran dana Organisasi untuk jangka waktu yang berakhir pada
tanggal neraca.
E. Penutup
Demikian pedoman ini kami susun agar dapat berguna sebagai pegangan atau
petunjuk pelaksanaan bagi Organisasi dalam upaya pendayagungan sumber dana
yang ada, secara efisien dan efektif seta dapat dipertanggung jawabkan.