PENDAHULUAN
A. Pengertian
1. Garis-garis Besar Haluan Organisasi (GBHO) adalah suatu haluan organisasi
sebagai pernyataan kehendak anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM)
STIKES Nazhatut Thullab Sampang yang pada hakikatnya merupakan pola
umum kerja Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) STIKES Nazhatut Thullab
Sampang yang ditetapkan dalam Sidang Umum Musyawarah Mahasiswa.
2. Garis-garis Besar Haluan Organisasi (GBHO) merupakan pedoman dalam
melaksanakan kegiatan-kegiatan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) STIKES
Nazhatut Thullab Sampang.
3. Garis-garis Besar Haluan Organisasi (GBHO) merupakan pola dasar program
kerja Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) STIKES Nazhatut Thullab Sampang
yang merupakan rangkaian program yang menyeluruh, terarah, terpadu, dan
berkesinambungan. Rangkaian program kerja itu dimaksudkan untuk mencapai
tujuan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) STIKES Nazhatut Thullab
Sampang, menampung aspirasi mahasiswa sebagai wadah untuk meningkatkan
partisipasi mahasiswa dalam kegiatan keorganisasian dan pemberdayaan potensi
mahasiswa.
B. Prinsip Dasar
Garis-garis Besar Haluan Organisasi (GBHO) bertitik tolak pada prinsip dasar yang
meliputi :
1. Partisipasi nyata mahasiswa dalam mewujudkan pengabdian baik material
maupun non material kepada masyarakat sesuai dengan disiplin ilmu yang
dipelajari.
2. Berperan aktif dalam pengembangan organisasi.
3. Memberikan wadah bagi mahasiswa untuk menumbuhkan aspirasi mahasiswa
4. . Ikut menciptakan integritas mahasiswa STIKES NATA Sampang yang kreatif,
inovatif, kritis, dan konstruktif baik di tingkat regional maupun nasional.
C. Maksud dan Tujuan
1. Maksud ditetapkannya GBHO adalah untuk memberikan arahan bagi
pelaksanaan kegiatan dan program kerja Dewan Perwakilan Mahasiswa
(DPM)STIKES NATA Sampang dalam kurun waktu satu periode kepengurusan.
2. Tujuan ditetapkannya GBHO adalah mewujudkan kondisi yang diinginkan baik
dalam jangka waktu satu periode kepengurusan maupun jangka panjang
sehingga secara bertahap dapat tercapai tujuan organisasi sesuai dengan yang
termasuk dalam Anggaran Dasar.
D. Landasan
Garis-garis Besar Haluan Organisasi disusun berdasarkan kepada :
1. Landasan idiil : Pancasila
2. Landasan konstitusional : SK Mendiknas
3. Landasan operasional : AD/ART Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM)
STIKES NATA Sampang.
E. Strategi
Strategi yang ditempuh untuk mewujudkan isi GBHO adalah dengan menciptakan
iklim keorganisasian yang sehat.
BAB IV
PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM KERJA
A. Kegiatan Khusus
1. Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) STIKes Bakti Tunas Husada
Tasikmalaya adalah kedaulatan keluarga mahasiswa STIKes Bakti Tunas
Husada Tasikmalaya.
2. Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) STIKes Bakti Tunas Husada
Tasikmalaya harus mempunyai wewenang tugas dalam menjalankan amat
Sidang Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM)STIKes Bakti Tunas
Husada Tasikmalaya berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga.
3. Dalam melaksanakan tugasnya, pengurus Dewan Perwakilan Mahasiswa
(DPM)STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya dibantu oleh kelengkapan
organisasi.
BAB VI
POLA UMUM JANGKA PANJANG
A. Pendahuluan
Agar pelaksanaan program organisasi dapat berjalan lancar, terarah, dan
berkesinambungan, perlu menentukan pola umum jangka panjang yang akan
mendukung program kerja panjang selanjutnya.
B. Tujuan
Tujuan pola umum kegiatan yang panjang dirumuskan dengan maksud agar
diketahui
bahwa penyelenggaraan program kerja Dewan Perwakilan Mahasiswa
(DPM)STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya tetap pada arahan dan jalurnya
yang benar, sehingga sekaligus berfungsi sebagai pedoman, yang dilaksanakan
dalam rangka mewujudkan tujuan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM)STIKes
Bakti Tunas Husada Tasikmalaya yang termaktub dalam Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga Dewan Perwakilan Mahasiswa
(DPM) STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya.
C. Sasaran Umum
Sasaran pola umum kegiatan jangka panjang adalah mengembangkan
organisasi secara
internal dan eksternal, baik di tingkat kampus, regional Tasikmalaya
maupun nasional.
Dalam jangka waktu empat tahun terhitung dalam periode 2019-2023,
dengan tahapan
sebagai berikut :
1. Tahapan pembenahan;
2. Tahapan pemantapan;
3. Tahapan pengembangan;
4. Tahap evaluasi.
yang berguna bagi seluruh mahasiswa khususnya dan masyarakat umumnya.
D. Penitikberatan
Penitikberatan program jangka panjang diletakkan pada bidang
pengembangan organisasi dan keilmuan.
H. Penutup
Pola umum kegiatan jangka panjang ini memberikan arahan
kemandirian dalam pelaksanaannya. Berhasilnya PUKJP bergantung pada
peran seluruh anggota dan pengurus Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM)
STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya menurut fungsi dan kemampuan
masing - masing dalam melaksanakan GBHO.
BAB VII
POLA UMUM KEGIATAN JANGKA PENDEK
A. Pendahuluan
Pola umum mempunyai arti yang penting, karena member gambaran
tentang hasil-hasil
yang telah dicapai pada masa periode yang lalu, serta tantangan yang harus
dihadapi dalam
memasuki periode selanjutnya.
B. Tujuan
Tujuan umum kegiatan jangka pendek adalah melaksanakan Pola Umum Jangka
Panjang untuk mewujudkan tujuan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM)
STIKes Bakti Tuna Husada Tasikmalaya dan meletakkan landasan yang kuat
untuk program selanjutnya.
C. Sasaran Umum
Sasaran umum ini ditetapkan sebagai penegasan atas keadaan yang hendak dicapai
dengan upaya pelaksanaan program kegiatan jangka pendek yang sekaligus
merupakan tahap dalam upaya mencapai sasaran Pola Umum Kegiatan
Jangka Panjang. Dengan demikian sasaran umum ini juga merupakan tolak
ukur keberhasilan pelaksanaan pola umum kegiatan jangka pendek. Sasran pola
umum jangka pendek adalah mantapnya keberadaan Dewan Perwakilan
Mahasiswa (DPM) STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya.
D. Prioritas
Prioritas adalah yang diutamakan dan ditetapkan berdasarkan titik berat
pola umum kegiatan jangka pendek adalah semakin mantapnya keberadaan
organisasi Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM)STIKes Bakti Tunas Husada
Tasikmalaya, meliputi :
1.Bidang Internal
a. Mengefektifkan struktur organisasi;
b. Membentuk pola kaderisasi yang jelas;
c. Sosialisasi kegiatan dan hasil kegiatan Dewan Perwakilan Mahasiswa
(DPM)STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya;
d. Menjalankan hubungan komunikasi antar himpunan dan antar komponen
institusi.
3. Bidang Eksternal
a. Mendorong terwujudnya eksistensi organisasi kampus secara legal;
b. Berperan dan berpartisipasi aktif dalam segala bidang yang bersifat
positif khususnya dalam bidang kesehatan dan kean;
c. Mengoptimalkan kontribusi khusus mahasiswa dalam masyarakat;
d. Menjalin kerja sama dengan berbagai pihak yang terkait dalam komunitas
kampus
khususnya institusi kesehatan baik di tingkat regional maupun nasional.
E. Sasaran Bidang
Untuk mencapai sasaran pola umum kegiatan jangka pendek ditetapkan sasaran.
Dengan demikian, sasaran bidang merupakan tolak ukur pencapaian sasaran
pada umumnya. Sasaran bidang meliputi :
1. Bidang pengembangan organisasi
2. Penataan dan reformasi struktur organisasi
3. Pelaksanaan dan peningkatan manajemen organisasi
4. Peningkatan koordinasi antar komponen mahasiswa
5. Tercapainya system kaderisasi yang mantap.
ANGGARAN DASAR(AD)
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NAZHATUT TULLAB
SAMPANG
BAB 1
KETENTUAN UMUM
PASAL 1
ISTILAH DAN PENGERTIAN
Organisasi ini bernama Badan Eksekutif Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Nazhatut Tullab Sampang yang selanjutnya disingkat BEM-Nata Sampang
Pasal 3
Waktu
BEM-Nata didirikan pada tanggal 17 bulan November tahun 2010 sampai dengan
batas waktu yang tidak ditentukan.
Pasal 4
Kedudukan
BEM-Nata berkedudukan di sekolah tinggi ilmu kesehatan Sampang.
BAB III
KEDAULATAN, ASAS, DAN STATUS
Pasal 5
Kedaulatan
Kedaulatan tertinggi BEM- Stiyo berada pada Musyawarah Umum Mahasiswa Stikes
Yogyakarta yang selanjutnya disingkat MUMA- Stiyo
Pasal 6
Asas
BEM- Stiyo berasaskan Pancasila dan UUD 1945 serta berpedoman pada aturan-
aturan Perguruan Tinggi.
Pasal 7
Status
BEM- Stiyo berstatus sebagai Lembaga Kemahasiswaan ditingkat Stikes Yogyakarta
BAB III
PRINSIP, FUNGSI DAN TUJUAN
Pasal 8
BEM- Stiyo berprinsip agamis, demokratis, legaritarian, kebebasan akademis serta
kebenaran ilmiah.
Pasal 9
Fungsi
BEM- Stiyo berfungsi sebagai :
Pasal 10
Tujuan
BEM- Stiyo bertujuan menciptakan sumber daya mahasiswa yang berkualitas dalam
penguasaan dan penerapan Ilmu Keperawatan dan Kebidanan dalam kehidupan
bermasyarakat
BAB IV
KELENGKAPAN ORGANISASI
Pasal 11
Kelengkapan organisasi BEM- Stiyo ini terdiri dari lembaga-lembaga yang telah
ditetapkan oleh badan eksekutif mahasiswa
BAB V
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 12
Hal-hal lain yang belum diatur dalam Anggaran dasar ini dijabarkan dalam Anggaran
Rumah Tangga dan ketentuan lain yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar.
Jika terdapat kekeliruan dan kesalahan dikemudian hari terhadap Anggaran Dasar ini,
maka akan ditinjau kembali sesuai dengan aturan dan mekanisme yang telah
ditentukan.
AD ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya.
Ditetapkan di Sampang
Hari .jumat..... Tanggal .21.... Bulan ..februari..... Tahun 2014
Pukul .17.40...... WIB
Pimpinan Sidang
BAB I
KEANGGOTAAN
Pasal 1
Anggota BEM – Stiyo adalah mahasiswa Stikes Yogyakarta yang masi aktif
Pasal 2
Hak Anggota
Pasal 3
Kewajiban Anggota
Pasal 5
Jabatan
Pasal 6
Sanksi Pengurus
BAB II
TUGAS DAN WEWENANG
Pasal 7
Tugas
BEM- Stiyo mempunyai tugas :
1. Melaksanakan AD/ART BEM- Stiyo
2. Menyusun dan melaksanakan Program Kerja BEM- Stiyo
3. Melaksanakan reorganisasi kepengurusan melalui Pemilihan Umum
Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yogyakarta
Pasal 8
Wewenang
1. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan program kerja
2. Mengeluarkan instruksi yang bersifat insidental, sesuai dengan ketentuan
dari AD/ART yang berlaku.
BAB III
PENDANAAN
Pasal 9
Sumber dana BEM- Stiyo berasal dari :
1. Dana Kemahasiswaan yang telah ditetapkan oleh Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Yogyakarta
2. Sumbangan yang halal dan tidak mengikat.
3. Usaha yang halal dan tidak bertentangan dengan asas BEM- Stiyo
4. Iuran yang dibebankan kepada semua anggota BEM- Stiyo
BAB IV
ALAT KELENGKAPAN KEPENGURUSAN
Pasal 10
Dalam menjalankan kepengurusan BEM- Stiyo mempunyai alat kelengkapan
kepengurusan :
1. Rapat Kerja (RAKER)
2. Rapat Koordinasi
3. Rapat Evaluasi
Pasal 11
1. Rapat Kerja (RAKER) yaitu rapat yang dilakukan sekali selama periode
kepengurusan untuk membahas dan menyusun program kerja kedepan.
2. Rapat Koordinasi yaitu rapat yang diakukan setiap satu bulan sekali antara
Ketua dengan pengurus harian organisasi untuk melakukan koordinasi dan
konsolidasi dengan pengurus harian.
3. Rapat Evaluasi yaitu rapat yang dilakukan setiap tiga bulan sekali untuk
mengevaluasi realisasi program kerja setiap tiga bulan kebelakang.
BAB V
MUSYAWARAH UMUM MAHASISWA
Pasal 12
Tugas dan Wewenang Musyawarah Umum Mahasiswa
Tugas dan Wewenang Musyawarah Umum Mahasiswa
1. Membahas dan menetapkan tata tertib sidang.
2. Meminta Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Badan Eksekutif
Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yogyakarta
3. Membahas dan Menetapkan AD/ART Badan Eksekutif Mahasiswa
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yogyakarta
4. Membahas dan menetapkan sistem pemilihan umum mahasiswa Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Yogyakarta
Pasal 13
Peserta Musyawarah Umum Mahasiswa
Peserta Musyawarah Umum Mahasiswa Stikes Yogyakarta terdiri dari :
1. Peserta Penuh adalah pengurus BEM- Stiyo dan semua mahasiswa Stikes
Yogyakarta
2. Peserta Purwa adalah alumni mahasiswa Stikes Yogyakarta yang
diundang hadir.
3. Peserta Peninjau adalah utusan/perwakilan lembaga kemahasiswaan
dilingkungan kampus Stikes Yogyakarta yang diundang.
Pasal 14
Hak Peseta Musyawarah Umum Mahasiswa
Peserta penuh mempunyai hak bicara dan hak suara (hak pilih dan dipilih).
1. Peserta purwa mempunya hak bicara tapi tidak memiliki hak suara.
2. Peserta Peninjau tidak mempunyai hak bicara dan tidak memiliki hak
suara.
Pasal 15
Kewajiban Peserta Musyawarah Umum Mahasiswa
Semua peserta MUMA wajib mentaati dan mematuhi tata tertib Musyawarah
Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yogyakarta
Pasal 16
Persidangan
Bentuk persidangan MUMA adalah sidang Komisi dan Sidang Pleno.
Pasal 17
Sanksi Peserta Musyawarah Umum Mahasiswa
1. Setiap peserta Musyawarah Umum Mahasiswa (MUMA) dapat dikenakan
sanksi apabila melanggar tata tertib dan mengganggu kelancaran proses
MUMA.
2. Sanksi dapat diberikan oleh pemimpin sidang dengan persetujuan peserta
MUMA dan disetujui sekurang-kurangnya 2/3 jumlah peserta MUMA yang
hadir.
3. Sanksi yang diberikan dapat berupa teguran, peringatan dan pencabutan hak
peserta.
BAB VI
SIDANG ISTIMEWA
Pasal 18
Definisi Sidang Istimewa
Sidang Istimewa adalah sidang yang diadakan apabila dalam keadaan darurat yang
pelaksanaannya disetujui sekurang-kurangnya 2/3 jumlah pengurus BEM-Stiyo
yang aktif.
Pasal 19
Mekanisme
Mekanisme Sidang Istimewa diatur dan ditetapkan dalam tata tertib Sidang
Istimewa.
Pasal 20
Tugas dan Wewenang Sidang Istimewa
1. Membahas dan menetapkan AD/ART BEM- Stiyo
2. Memberhentikan, memilih dan menetapkan Presiden dan Wakil Presiden
Mahasiswa BEM- Stiyo
BAB VII
PERUBAHAN AD/ART
Pasal 21
Perubahan AD/ART hanya dapat dilakukan pada Musyawarah Umum Mahasiswa
(MUMA) dan atau yang setingkat.
AB VIII
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 22
1. Anggaran Rumah Tangga merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
Anggaran Dasar.
2. Segala sesuatu yang belum diatur dalam ketetapan ini akan diatur dalam
ketentuan lain yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) BEM-StikesYo
3. ART ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
4. Jika terdapat kekeliruan dan kesalahan dikemudian hari terhadap Anggaran
Rumah Tangga ini, maka akan ditinjau kembali sesuai dengan aturan dan
mekanisme yang telah ditentukan.
Pimpinan Sidang