Anda di halaman 1dari 14

METODE KADERISASI

HIMPUNAN MAHASISWA KIMIA


Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah swt yang telah memberikan rahmat, karunia serta hidayah- nya
sehingga dalam penyusunan pedoman kaderisasi ini dapat selesai dengan baik. Sistem
kaderisasi merupakan kegiatan yang hampir disemua ORMAWA maupun organisasi-
organisasi intra dan ekstra pada perguruan tinggi dilakukan guna menciptakan dan
melahirkan orang-orang yang mampu berkontribusi. Kaderisasi yaitu suatu proses pembinaan
kader yang dilaksanakan dengan sistematis, terarah, dan berkesinambungan. Oleh karena itu
perlu dibuat pedoman kaderisasi sebagai acuan dalam proses pelaksanaan kaderisasi.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Dasar Pemikiran


Bahwa setiap orang memiliki potensi dan karakter masing-masing, faktor-
faktor internal ini merupakan bahan bakar bagi masing-masing orang untuk
mengembangkan kapasitas dirinya, dan bahwa setiap orang berhak untuk memilih
bagaimana dia ingin mengembangkan potensi dan karakternya itu untuk
meningkatkan kapasitas dirinya sendiri.
Bahwa sejatinya organisasi merupakan wadah untuk mengembangkan potensi
dan karakter masing-masing orang sehingga setiap orang berhak memilih organisasi
sebagai salah satu tempat untuk meningkatkan kapasitas diri sendiri.
Layaknya sebuah produk pangan, masing-masing bahan yang menjadi
komposisi suatu produk harus dikenali dengan baik karakter dan potensi bahan itu
dalam suatu produk pangan. Demikian juga dengan setiap orang yang akan menjadi
bagian dari suatu organisasi. Organisasi diharapkan dapat mengenali dan memahami
setiap potensi dan karakter anggotanya, dari situ organisasi dapat menyediakan wadah
yang tepat untuk mengembangkan potensi dan karakter anggotanya. Potensi dan
karakter anggota organisasi akan terus dievaluasi dan diapresiasi sesuai dengan
perkembangan masing-masing anggota.
Organisasi sebagai wadah pengembangan potensi dan karakter yang tepat
dapat berimplikasi meningkatkan sumber daya manusia anggotanya. Dengan
demikian, tujuan organisasi akan lebih mudah tercapai dengan kualitas SDM
anggotanya yang baik. Oleh sebab itu, dibutuhkan suatu sistem kaderisasi yang
berorientasi pada peningkatan potensi dan karakter anggotanya dalam upaya
mencapai tujuan organisasi.

1.2 Pengertian
Pedoman kaderisasi merupakan petunjuk pengaderan di HIMKA sehingga
kaderisasi tersebut memiliki landasan, metode dan arah yang jelas dalam peningkatan
potensi dan karakter anggotanya dalam upaya mencapai tujuan HIMKA. Kaderisasi
adalah suatu proses dalam HIMKA yang bertujuan membina dan meningkatkan
potensi serta karakter anggotanya, kaderisasi dilaksanakan secara sistematis, terarah,
dan berkesinambungan serta sesuai dengan perkembangan zaman dan
ilmu pengetahuan.

1.3 Landas Hukum


Perumusan pedoman kaderisasi HIMKA berlandaskan pada:
a. Landasan pokok:
1) Pancasila
2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945
3) Tri Dharma Perguruan Tinggi
b. Landasan konstitusional:
1) Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga HIMKA
2) Garis Besar Haluan Organisasi HIMKA
3) Pedoman kaderisasi IKAHIMKI
c. Landasan strategi operasional:
1) Rekomendasi Musyawarah Besar HIMKA 2024

1.4 Tujuan
Pedoman kaderisasi ini bertujuan untuk menciptakan suatu sistem kaderisasi
yang berorientasi pada peningkatan potensi dan karakter anggotanya dalam upaya
mencapai tujuan organisasi.

1.5 Fungsi
Pedoman kaderisasi ini berfungsi sebagai acuan dalam pelaksanaan kaderisasi
di HIMKA serta sebagai salah satu alat dalam penggerak roda organisasi yang
mendorong lahirnya usaha-usaha yang terencana, sistematis, dan terarah serta
berorientasi pada peningkatan potensi dan karakter anggotanya dalam upaya
mencapai tujuan organisasi.

1.6 Karakteristik
Pedoman kaderisasi ini mempunyai karakteristik sebagai berikut:
a. Berorientasi pada pada peningkatan potensi dan karakter anggotanya dalam upaya
mencapai tujuan organisasi.
b. Efisien yang berarti mendayagunakan waktu, tenaga dan biaya secara tepat;
c. Efektif yang berarti adalah semua metode dan/atau aktivitas yang dilaksanakan
dapat memberikan hasil yang sesuai dengan orientasi dan tujuan organisasi
d. Relevan yang berarti semua metode dan/atau aktivitas yang digunakan sesuai
dengan perkembangan zaman dan ilmu pengetahuan serta kebutuhan anggota dan
tujuan organisasi
e. Fleksibel yang berarti pedoman kaderisasi ini dapat mengalami perubahan sesuai
situasi dan kondisi serta perkembangan zaman dan ilmu pengetahuan, karena
diharapkan tidak hanya dapat mewujudkan tujuan idealnya, namun sekaligus
mampu memenuhi kebutuhan nyata di lapangan
f. Integral yang berarti adalah pedoman kaderisasi ini harus dilakukan secara utuh
dan menyeluruh
g. Objektif yang berarti pedoman kaderisasi ini mengikuti tatanan kebenaran ilmiah
(bukan emosional) dan tidak dipengaruhi oleh kepentingan pribadi dan atau
golongan
h. Kontinu yang berarti maksudnya adalah pedoman kaderisasi ini
berkesinambungan.
i. Demokrasi yang berarti pedoman kaderisasi memiliki gagasan dan pandangan
hidup yang mengutamakan hak dan kewajiban anggota.

1.7 Sasaran
Sasaran dari pedoman kaderisasi ini adalah seluruh anggota HIMKA.
BAB II
KADERISASI
2.1 Tahapan-tahapan kaderisasi
Kaderisasi merupakan suatu keniscayaan mutlak guna membangun struktru kerja dan
berkelanjutan, mempersiapak kader kader yang siap melanjutkan tongkat estafet
kepemimpinan. Dalam prakteknya calon – calon kader himpunan mahasiswa kimia
memiliki tahapan – tahapan sebagai berikut :
a. PKKMB
Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) merupakan
kaderisasi tahap I yang dilaksanakan oleh tingkat universitas negeri gorontalo.
PKKMB merupakan wadah pembinaan calon mahasiswa baru manjadi mahasiswa
yang berkarakter mencintai almamater dan mengarahkan serta menyesuaikan diri
dengan lingkungan kampus dalam rangka penyelesaian studi tepat waktu
Sebagaimana yang tertuang dalam buku panduan masa orientasi mahasiswa
baru universitas negeri gorontalo, diharapkan dapat memberikan konstribusi bagi
mahasiswa dan pengembangan ilmu terutama menungjang 4 pilar yakni yang telah
menjadi program lembaga universitas negeri gorontalo kedepan.
Adapun tujuan yang ingin dicapai mahasiswa baru akan diarahkan (1)
membentuk mahasiswa yang berkarakter, disiplin, bertanggung jawab, mencintai
almamater, dan mampu beradaptasi dengan cara dan metode belajar yang baik di
perguruan tinggi (2) memberikan pembekalan tentang wawasan intelektual, norma
akademis, dan penguatan nilai spiritual kepada mahasiswa baru. (3) memberikan
informasi dan bimbingan menyangkut berbagai hal tentang akademik,
kemahasiswaan, mekanisme admistrasi dan penggunaan sarana dan prasarana
penunjang perkuliahan (4) mengenalkan civitas akademika yang setiap saat akan
berinteraksi selama proses penyelesaian studi.
b. MPH dan LDK
Masa Pengenalan HIMKA (MPH) merupakan minggu panjang bagi
mahasiswa baru, minggu panjang tersebut terdiri atas beberapa tahapan yaitu:
minggu pembiasaan, minggu magang, dan minggu evaluasi. Selama MPH
berjalan, mahasiswa baru akan dibimbing dan dipersiapkan baik dari segi
akademik maupun kesiapan menjadi anggota HIMKA. Pemberian materi,
pembimbingan akademik, serta kesiapan menjadi anggota HIMKA akan dilakukan
dalam kelompok-kelompok kecil.
Minggu panjang MPH kemudian akan ditutup dengan kegiatan Latihan Dasar
Kepemimpinan (LDK). Selama pelaksanaan LDK, mahasiswa baru akan dibekali
dengan materi yang diharapkan dapat melatih jiwa kepemimpinan mereka.
c. LPK-PH
Latihan Pengembangan Kepemimpinan-Penerimaan HIMKA (LPK-PH)
merupakan rangkaian kaderisasi tahap III. Selama LPK, materi akan lebih fokus
ke praktik, bagaimana kemudian materi-materi dalam LDK dapat ditingkatkan
pemahamannya melalui LPK.
Rangkaian kaderisasi akan ditutup dengan Penerimaan HIMKA (PH). Tahap
PH merupakan tahap pengukuhan mahasiswa baru menjadi anggota HIMKA
karena telah menyelesaikan segala rangkaian kaderisasi.

2.2 Metode Kaderiasasi


a. PKKMB
1) Alur pengaderan
Kegiatan PKKMB dilaksanakan selama 3 hari ditingkatan universitas, 1 hari
fakultas, dan 1 hari jurusan. Secara umum, lebih rinci alur kaderisasi tahap 1
(PKKMB) adalah sebagai berikut :
- Pasca Pengumuman
Pasca pengumuman kelulusan mahasiswa baru, seluruh calon mahasiswa
baru kimia dikumpulkan dalam satu grup whatsapp kemudian diarahkan
untuk mengisi biodata dan riwayat prestasi. Setelah itu, calon mahasiswa
baru kimia diarahkan untuk melakukan tes MBTI (Myres-Briggs Type
Indicator), tes 4 jenis kepribadian (Melankolis, Pragmatis, Koleris,
Saguinis) dan mengisi uji tilik diri. Biodata, pretasi, dan hasil tes
kepribadian serta hasil uji tilik diri calon mahasiswa kimia akan dijadikan
sebagai informasi dasar dalam pembentukan kelompok-kelompok kecil
yang disebut study group.
- Pra-PKKMB
Pra-PKKMB merupakan minggu sebelum PKKMB dilaksanakan di
tingkat universitas, fakultas, dan jurusan. Pada minggu ini, calon
mahasiswa baru akan diberikan penugasan yang sesuai dengan
perkembangan zaman.
- Saat PKKMB
Saat PKKMB, pemberian materi saat PKKMB disesuaikan dengan arahan
dan pedoman PKKMB dari universitas.
- Pasca PKKMB
Pasca PKKMB, mahasiswa baru kimia akan diberikan tugas yang sesuai
dan dipersiapkan untuk memasuki minggu awal perkuliahan dan minggu
Panjang MPH.
2) Materi pengaderan
Materi dalam PKKMB disesuaikan dengan pedoman PKKMB Universitas
dan perkembangan zaman.

b. MPH dan LDK


1) Alur pengaderan
Kegiatan Masa Pengenalan Himka (MPH) merupakan minggu panjang bagi
mahsiswa baru yang melanjutkan tahap kaderisasi tahap II. MPH ini kemudian
akan ditutup dengan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK). Secara umum,
lebih rinci alur kaderisasi tahap II (MPH & LDK) adalah sebagai berikut :
- Minggu Pembiasaan
Minggu pembiasaan merupakan minggu-minggu pertama bagi mahasiswa
baru kimia menjalankan kehidupannya dikampus. Satu/dua orang tutor
yang memimpin satu study group akan membantu mahasiswa baru kimia
untuk beradaptasi dengan kehidupan kampus.
- Minggu Magang
Minggu magang merupakan minggu panjang (5 minggu/disesuaikan
dengan kalender kerja). Minggu magang adalah minggu panjang bagi
mahasiswa baru kimia yang menjadi ajang untuk mengenali tupoksi
masing-masing bidang dan departemen Himpunan Mahasiswa Kimia
(HIMKA). Study group yang dibentuk sebelumnya akan dikelompokkan
kembali menjadi 6 group magang, mahasiswa baru kemudian akan
melaksanakan magang di tiap bidang/departemen.
- Minggu Evaluasi
Minggu Evaluasi merupakan minggu terakhir berisi evaluasi dari minggu
magang. Sekaligus menjadi minggu persiapan sebelum mahasiswa baru
mengikuti LDK.
- Latihan Dasar Kepempinan (LDK)
Minggu panjang MPH akan ditutup dengan LDK. LDK dilaksanakan di
dalam maupun di luar kampus (disesuaikan dengan situasi dan kondisi).
2) Materi pengaderan
- Materi MPH:
 Minggu pembiasaan: selama minggu pembiasaan mahasiswa baru
diberi pengertian terkait sistem perkuliahan seperti tes TIK, sistem
SKS dan hal-hal lain terkait perkuliahan. Saat minggu pembiasaan
juga dimintakan komitmen dari mahasiswa untuk melanjutkan
kaderisasi, apabila ada mahasiswa baru yang tidak ingin melanjutkan
pengaderan diperkenankan untuk keluar dari study grup.
 Minggu magang: Materi yang diberikan selama minggu magang
berupa teori, praktek, dan pemecahan masalah. Materi yang diberikan
seputar selayang pandang bidang dan departemen, tupoksi, dan
program kerja. Mahasiswa baru akan ditantang untuk memberikan
suatu konsep/ide kegiatan untuk setiap bidang/departemen. Apabila
selama minggu magang ada program kerja lain, maka mahasiswa baru
akan dilibatkan di dalamnya.
 Minggu evaluasi: minggu ini adalah transisi sekaligus persiapan
memasuki LDK. Luaran dari magang adalah berupa penilaian kualitas
bidang dan departemen.
- Materi LDK:
 Selayang pandang HIMKA dan IKAHIMKI
 Administrasi dan kebendaharaan
 Antropologi kampus dan sejarah gerakan mahasiswa
 Kepemimpinan dan manajemen organisasi
 Public Speaking
 Aksi dan advokasi
 Problem solving
 Dan lain-lain sesuai kebutuhan dan perkembangan
c. LPK-PH
1) Alur pengaderan
LPK-PH merupakan kegiatan terakhir yang menandakan diterimanya
mahasiswa baru sebagai kader HIMKA. Kegiatan ini dilaksanakan selama 3
hari yang berlokasi di luar kampus (disesuaikan dengan keadaan). Kegiatan 2
hari pertama merupakan kegiatan praktik berupa studi kasus, dinamika
kelompok dan lain-lain. Malam terakhir adalah malam keakraban dilanjutkan
hari terakhir penutupan sekaligus pengukuhan sebagai anggota HIMKA
dengan ditandai pemberian slayer.
2) Materi pengaderan:
 Dinamika kelompok
 Etika mahasiswa
 Manajemen konflik
 Manajemen kepanitiaan
 Teknik persidangan
 Materi lain seputar IT dan/atau psikologi organisasi
BAB III

KEPANITIAAN

3.1 Steering committe (panitia pengarah)


Tupoksi:
 Bertanggung jawab memberikan masukan dan ide-ide kepada panitia

 Bertanggung jawab mengatur format dan segala aturan dalam kegiatan


(dibuat melalui kesepakatan seluruh anggota HIMKA)
 Bertanggung jawab melakukan penilaian IKA I

3.2 Ketua panitia:


Tupoksi:
 Bertanggung jawab mengkoordinir kepanitiaan sejak dimulainya sampai
berakhirnya kegiatan
 Bertanggungjawab sebagai penentu arah kebijakan
3.3 Sekretaris panitia:
Tupoksi:
 Bertanggung jawab mengurus administrasi dalam kepanitiaan
 Sebagai moderator dan notulen rapat.
3.4 Bendahara panitia:
Tupoksi:

 Bertanggung jawab mengelola keuangan kepanitiaan


 Bertanggung jawab membukukan segala pengeluaran serta menerima dan
mencatat uang masuk beserta sumber dan jumlahdana
 Bertanggung jawab menyediakan nota uang masuk dan meminta nota atas
pembelian
 Bertanggungjawab membuat slip honor panitia
 Bertanggung jawab melaporkan dan menyetor saldo keuangan ke bendahara
umum
3.5 Komisi disiplin:
Tupoksi:
 Bertanggungjawab membawahi semua tutor yang bertugas dalam study
group
 Bertanggungjawab memberi arahan kepada semua tutor
 Bertanggungjawab atas materi yang akan diberikan dalam study group
 Bertanggungjawab atas kinerja tutor
3.6 Koordinator lapangan:

Tupoksi:

 Bertanggung jawab mengatur hal-hal teknis saat dilapangan

3.7 Divisi acara:


Tupoksi:
 Bertanggung jawab menyusun rencana kegiatan

 Bertanggung jawab mengatur rangkaian kegiatan dari pembukaan sampai


penutupan.

 Membagi tugas dan tanggung jawab mengenai hal-hal teknis pada saat
kegiatan berlangsung misalnya moderator, pemimpin acara, pembicara,
pengisi acara dll.
3.6 Divisi PUBDEKDOK (publikasi, dekorasi dandokumentasi)

Tupoksi:

 Bertanggungjawab dalam mempublikasikan informasi

 Bertanggungjawab melakukan dekorasi

 Bertanggungjawab mendokumentasikan kegiatan

3.8 Divisi konsumsi:

Tupoksi:

 Bertanggung jawab mengatur dan menyiapkan konsumsi selama kegiatan


berlangsung

3.9 Divisi kesehatan:

Tupoksi:

 Bertanggung jawab menyiapkan segala keperluan medis


3.10 Divisi keamanan:

Tupoksi:

 Bertanggungjawab menjaga keamanan dan ketertiban selama kegiatan


3.11 Divisi transportasi
Tupoksi:
 Bertanggung jawab mengadakan trasnportasi selama kegiatan berlangsung
3.12 Divisi perlengkapan
Tupoksi:
 Bertanggung jawab mengadakan dan menyediakan semua perlengkapan
yang akan dibutuhkan selamakegiatan
 Bertanggung jawab mendata dan mencatat semua alat yang merupakan
pinjaman
 Bertanggung jawab mengembalikan barang yang dipinjam kepada
pemiliknya
3.13 Divisi usaha dana:
Tupoksi:
 Bertanggung jawab mencari dana tambahan diluar iuran wajib
 Bertanggung jawab memberikan laporan dan menyerahkan uang masuk
kepada bendahara panitia.

Catatan:

1. Divisi-divisi dalam kepanitiaan dapat ditambah atau dikurangi, menyesuaikan


dengan kebutuhan selama proses kaderisasi.
2. Panitia pelaksana wajib membuat laporan pertanggung jawaban (LPJ) kegiatan, dan
untuk batas pembuatan maksimal 2 minggu (14 hari).
BAB IV

PENUTUP

Demikianlah pedoman kaderisasi ini dibuat untuk menjadi acuan kegiatan


kaderisasi HIMKA dan Materi-materi yang dimuat didalam pedoman kaderisasi
berdasarkan standar kaderisasi HIMKA. Kemudian pedoman kaderisasi ini akan berlaku
setelah disahkan dalam musyawara besar HIMKA UNIVERSITAS NEGERI
GORONTALO.
Hal-hal yang belum diatur dalam pendoman kaderisasi ini, akan diatur melalului
rapat pengurus atau kepanitiaan dengan senantiasa merujuk pada AD/ART, GBHO dan
pedoman kaderisasi ini.

Anda mungkin juga menyukai