Nama : Fardan Muhammad Rizqin Januar Fadhilah

NIM : 11520026
Kelompok : A1

PEMODELAN SISTEM DINAMIK UNTUK MENGANALISIS PERTUMBUHAN DAN

HASIL HUTAN

A. Simulasi waktu
1. Model

Gambar 1.1.1 Model Simulasi Menit-Jam

Gambar 1.1.2 Model Simulasi Tahun-Abad

 2. Equation

Gambar 1.2.1 Equation dari Model Simulasi Menit-

Jam

Gambar 1.2.2 Equation dari Model Simulasi Tahun-

Abad

B. Model jumlah uang

1. Model

Gambar 2.1.1 Model Simulasi Jumlah Uang

 Gambar 2.1.2 Tabel Waktu dari Model Simulasi Jumlah Uang

2. Equation

Gambar 2.2.1 Equation dari Model Simulasi Jumlah Uang

C. Model fungsi IF
1. Model

Gambar 3.1.1 Model Simulasi Fungsi IF

Gambar 3.1.2 Grafik Waktu dari Model Simulasi Fungsi IF

2. Equation

Gambar 3.2.1 Equation dari Model Simulasi Fungsi IF

D. Model fungsi Graph
1. Model

Gambar 4.1.1 Model Simulasi Fungsi Graph

2. Equation

Gambar 4.2.1 Equation dari Model Simulasi Fungsi Graph

E. Model fungsi Delay
1. Model

Gambar 5.1.1 Model Simulasi Fungsi Delay

2. Equation

Gambar 5.2.1 Equaion dari Simulasi Fungsi

Delay
F. Simulasi model pemburuan rusa
1. Model

Gambar 6.1.1 Model Simulasi Perburuan Rusa

2. Tabel Grafik

Gambar 6.2.1 Tabel Waktu dari Model Simulasi Perburuan Rusa

Gambar 6.2.2 Grafik Waktu dari Model Simulasi Perburuan Rusa

3. Analisis dan Perubahan
Dapat diperhatikan melaui Gambar 6.2.2 bahwa grafik perburuan
rusa menunjukkqn beberapa parameter dengan hubungannya dengan
berjalannya waktu. Seiring berjalannya waktu dapat diperhatikan bahwa
populasi rusa selalu konstan tanpa ada peningkatan atau penurunan sama sekali.
Parameter lainnya, yakni hasil perburuan tradisional menunjukkan peningkatan
hasil yang relative tidak signifikan, hal ini digambarkan oleh sudut lengkung
gradik yang tidak terlalu tajam. Berbeda dengan hasil perburuan menggunakan
senapan, dapat diperhatikan bahwa sudut lengkung yang terbentuk lebih tajam
dibanding hasil perburuan tradisional sehingga dapat disimpulkan pula bahwa
hasil perburuan menggunakan senapan memberi hasil yang lebih tinggi
dibanding menggunakan cara tradisional. Hal ini didukung oleh data yang
disajikan pada tabel sesuai Gambar 6.2.1 dimana hasil perburuan tradisional
pada hari ke-250 (kumulatif) hanya sekitar 89 ekor sedangkan hasil perburuan
modern menggunakan senapan pada hari ke-250 (kumulatif) terdapat sekitar 891
ekor. Perbedaan hasil buruan ini mulai terlihat dengan meningkatnya hasil
buruan modern sekitar hari ke 70an sampai 120an kemudian lajunya konsisten
dan meningkat kembali sekitar hari ke 180an sampai 250, yang ditandai dengan
tebentuknya sudut lengkung yang lebih tajam pada grafik. Menurut Kartono et
al. (2008), aktivitas perburuan sangat mempengaruhi proses pengendalian
populasi suatu jenis spesies dalam kaitannya mencapai keseimbangan tingkat
keanekaragaman hayati. Pencapaian kesimbangan keanekaragaman hayati ini
ditujukan agar memberi manfaat kepada lingkungan sekitar, termasuk
kehidupan manusia. Holsman et al. (2016) dalam jurnalnya mengemukakan
bahwa aktivitas perburuan rusa menggunakan senjata api menghasilkan hasil
buru yang lebih banyak karena kemampuan membunuhnya yang tinggi. Hasil
perburuan akan semakin meningkatt ketika telah memasuki musim senjata api
dimana para pemburu memiliki lebih banyak kesempatan dalam menghasilkan
hasil buruan dalam jumlah besar. Dapat disimpulkan, jika populasi rusa tidak
diasumsikan konstan maka populasi rusa akan menurun drastis atauh parahnya
 terjadi kepunahan spesies rusa pada habitat tersebut diakibatkan karena
meningkatnya hasil buruan akibat kegiatan berburu modern menggunakan
senapan (senjata api).

4. Equation

Gambar 6.4.1 Equaion dari Simulasi Perburuan Rusa

 DAFTAR PUSTAKA

Holsman, R., Dhuey, B., & Kaner, N. (2016). Behavior and Risk Probabilities of Deer
Stand Falls among Wisconsin Hunters. 1–7. https://doi.org/10.1002/wsb.634
Kartono, A.P ., Santosa, Y., Darusman, D., & Thohari, M.A. (2008). MENJAMIN
PERBURUAN LESTARI ( Determining Hunting Quota and Population Introduced
for Sustainable Hunting of Sambar Deer ). 13(2), 53–58.