Anda di halaman 1dari 3

Mekanisme Gerak Petiole Pada Tumbuhan Putri Malu (Mimosa pudica)

Dewanto Kamas Utomo


90214006
Program Magister Pengajaran Fisika
Institut Teknologi Bandung
dewantokamasutomo@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa secara kuantitatif mekanisme gerak petiole pada tumbuhan putri malu (Mimosa
pudica). Metode penelitian yang digunakan adalah kajian pustaka. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
pergerakan petiole pada tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) menunjukan gerak melingkar berubah beraturan dengan
kecepatan sudut yang berbeda tiap satuan waktu. Penelitian ini menggunakan asumsi bahwa petiole dianggap benda homogen
sehingga nilai momen gaya, momentum sudut, dan energi kinetik rotasi pada pergerakan petiole dapat dianalisa secara
kuantitatif.
Kata kunci: putri malu, momen gaya , momentum sudut.

tentang pergerakan tumbuhan sangat perlu dikaji lebih


dalam untuk keperluan biomekanika. Penelitian mengenai
pergerakan tumbuhan putri malu (Mimosa pudica)
memiliki struktur dan bagian yang mudah dipelajari
dibandingkan penelitian tentang otot rangka yang memiliki
struktur yang rumit karena membutuhkan saraf dan
sirkulasi sistem dalam bidang biomekanika.

PENDAHULUAN
Tumbuhan dapat melakukan pergerakan karena
dipengaruhi oleh rangsangan dari luar. Penelitian telah
dilakukan oleh Jaffe et al. (1977) pada tumbuhan jenis
Portulaca grandiflora yang menunjukkan adanya gerak
mekanis bagian bunga akibat rangsangan yang diberikan
dari luar. Penelitian lainnya telah dilakukan oleh Fleurat
Lessard dan Millet (1984) pada jenis tumbuhan Berberis
canadensis yang menunjukkan adanya gerakan mekanis
pada bunga akibat rangsangan dari luar. Hasil penelitian
berikutnya dilakukan pada genus Passiflora akibat
rangsangan dari androgynophore yang didekatkan pada
proses penyerbukan telah menunjukkan adanya pergerakan
xerogona pada bagian bunga (Scorza, et. al., 2014).
Gerak mekanis pada tumbuhan dapat terjadi
karena adanya transport air akibat perbedaan konsentasi
pada bagian dalam dan luar sel tumbuhan yang
menyebabkan tekanan osmosis. Pada tumbuhan jenis putri
malu (Mimosa pudica) mampu menunjukkan adanya gerak
pada bagian daunnya akibat rangsang dari sentuhan. Hasil
penelitian menunjukkan tekanan osmosis pada sel pulvini
tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) menunjukkan nilai
2,5 Mpa (Aimi, 1963). Tekanan osmosis menyebabkan
gerak rotasi kebawah dan keatas membentuk sudut tiap
satuan waktu pada bagian petiole tumbuhan putri malu
(Mimosa pudica) yang berlangsung secara cepat
(Weintraub, 1952).
Penelitian yang telah dilakukan sebelumya belum
banyak yang mengkaji secara kuantitatif tentang analisa
pergerakan petiole pada tumbuhan putri malu (Mimosa
pudica). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa secara
secara kuantitatif menganalisa mekanisme gerak petiole
pada tumbuhan putri malu (Mimosa pudica). Penelitian

LANDASAN TEORI
Tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) secara
morfologi pada bagian daun dan batang secara umum
terdiri dari pinna, leaflet, pulvinule, sub-pulvinus, petiole,
main-pulvinus, dan stem. Struktur morfologi bagian daun
dan batang (Mimosa pudica) dapat ditunjukkan pada
Gambar 1 (Weintraub, 1952).

Gambar 1. Struktur Morfologi Bagian Daun dan Batang


Tumbuhan Putri Malu (Mimosa pudica)

Gerak mekanis petiole pada tumbuhan putri malu


(Mimosa pudica) yang disebabkan adanya tekanan osmosis
mengakibatkan perubahan posisi sudut tiap satuan waktu

2
yang dapat ditentukan melalui analisa kuantitatif melalui
persamaan (1) (Halliday et. al., 1997).

(1)

Pada persamaan (1), simbol menunjukkan kecepatan


sudut petiole dalam satuan rad/s dan menunjukkan
perpindahan sudut yang terjadi selama selang waktu t .
Pada penelitian ini petiole diasumsikan sebagai batang
homogen dengan sumbu tegak lurus pada ujung batang.
Nilai momen inersia petiole dapat ditunjukkan pada
persamaan (2).
I

1
ML2
3

(2)

I menunjukkan momen inersia petiole, M menunjukkan


massa petiole dan L menunjukkan panjang batang petiole.
Momen inersia pada petiole dapat digunakan untuk
menganalisa nilai momen gaya ditunjukkan pada
persamaan (3), momentum sudut ditunjukkan pada
persamaan (4) dan energi kinetik rotasi ditunjukkan pada
persamaan (5).
I
L I
K

1 2
I
2

Gambar 2. Pergerakan Petiole (a) Posisi Awal (b) Posisi Akhir

Analisa pada penelitian ini menggunakan asumsi


petiole dianggap homogen, asumsi ini pernah digunakan
pada penelitian sebelumnya untuk menentukan momen
inersia pada pergerakan kaki jangkrik Gryllotalpa
orientalis (Zhang, et. al., 2011).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian Kwan et. al. (2013) menunjukkan
nilai kecepatan sudut yang tidak konstan terhadap waktu
pada 3 model matematika dengan waktu pengamatan
selama 3 hari seperti ditunjukkan Gambar 3.
Gambar

(3)
(4)
(5)

METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang dilakukan adalah kajian
pustaka. Penelitian ini mengkaji hasil penelitian yang
dilakukan oleh Kwan et. al. (2013) tentang suatu model
matematika pada mekanisme redistribusi air gerak
seimonastik tumbuhan putri malu (Mimosa Pudica).
Pengkuruan sudut pada pergerakan petiole menggunakan
software Windows Live Movie Maker (Microsoft,
Redmond, WA) yang memiliki akurasi 0,01 s. Video
rekaman yang diamati menggunakan frame per detik (29
fps). Alat ukur yang digunakan yaitu protaktor yang
terletak sejajar dengan petiole pada tumbuhan putri malu
(Mimosa Pudica). Deformasi pergerakan yang diamati
melalui video rekaman dapat ditunjukkan pada Gambar 2
(a) posisi awal (b) posisi akhir.

Gambar 3. Grafik Kecepatan Sudut Petiole Terhadap Waktu

Gambar 3 menunjukkan kecepatan sudut petiole


terhadap waktu pada hari pertama sampai hari ketiga (M1M3). Penelitian ini mengkaji data model M1 pada hari
pertama yang ditunjukkan pada Tabel 1.
Tabel 1. Hasil Penelitian Kecepatan Sudut Pergerakan Petiole
Terhadap Waktu
Waktu (s)
Kecepatan sudut (rad/s)
0
0
0,2
0,6
0,4
0,95
0,6
0,9
1,1
0,8
1,4
0,5

3
2,2

0,25

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan


oleh Kwan et. al. (2013) pada hari pertama dengan model
M1, kecepatan sudut tertinggi menujukkan nilai 0,95 pada
saat 0,4 detik dan kecepatan sudut terendah menujukkan
nilai 0,25 pada saat 2,2 detik. Pergerakan petiole pada saat
0 sampai 0,4 detik menunjukkan nilai percepatan sudut
2,375 rad/s2 sedangkan pada saat 0,4 detik sampai 2,2 detik
pergerakan petiole menunjukkan nilai percepatan sudut 0,406 rad/s2.
Dengan menggunakan asumsi bahwa petiole
merupakan batang homogen maka nilai momen inersia
petiole dengan massa 0,03 g dengan panjang 0,4 cm adalah
0,0016 g.cm2. Secara kuantitatif nilai momen gaya pada
pergerakan petiole dapat ditunjukkan pada Tabel 2.

pada tiap waktu. Dengan asumsi bahwa petiole dianggap


benda homogen maka nilai momen gaya, momentum
sudut, dan energi kinetik rotasi pada pergerakan petiole
dapat dianalisa secara kuantitatif.
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.

3.
4.

Tabel 2. Hasil Perhitungan Nilai Momen Gaya Pergerakan Petiole


Waktu (detik)
Momen gaya (gram . cm2/s2)
0 sampai 0,4
38 x 10-4
0,4 sampai 2,2
-6,5 x 10-4

Nilai momentum sudut dan energi kinetik rotasi pada


pergerakan petiole melalui analisa kuantitatif dapat
ditunjukkan pada Tabel 3.
Tabel 3. Hasil Perhitungan Nilai Momentum Sudut dan Energi
Kinetik Rotasi Pergerakan Petiole
Waktu (s)
Momentum sudut
Energi Kinetik Rotasi
(gram.cm2/s3)
(gram.cm2)(rad/s)2
0
0
0
0,2
96 x 10-5
228 x 10-6
0,4
152 x 10-5
722 x 10-6
0,6
144 x 10-5
648 x 10-6
-5
1,1
128 x 10
512 x 10-6
1,4
80 x 10-5
200 x 10-6
-5
2,2
40 x 10
50 x 10-6

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa mekanisme pergerakan petiole pada tumbuhan putri
malu (Mimosa pudica) menunjukkan gerak melingkar
berubah beraturan dengan kecepatan sudut yang berbeda

5.

6.

7.
8.

Aimi, R. (1963). Studied on irritability of the pulvinus


of Mimosa pudica L. Bot Mag Tokyo 76:314-380
Fleurat-Lessard, P., Millet, B. (1984). Ultrastructural
features of cortical parenchyma cells (motor cells) in
stamen laments of Berberis canadensis Mill and
tertiary Pulvini of Mimosa pudica L. J. Exp. Bot. 35,
13321341.
Halliday, D., Resnick, R., Walker, J. (1997).
Fundamentals of Physics. John Wiley & son.
Jaffe, M.J., Gibson, C., Biro, R. (1977). Physiological
studies of mechanically stimulated motor responses of
ower parts,1. Characterization of thigmotropic
stamens of Portulaca grandiora.
Hook.Bot.Gaz.138,438447.
Kwan, K.W., Ye, Z.W., Chye, M.L., Ngan, A.H.W.
(2013). A mathematical model on water redistribution
mechanism of the seismonastic movement of Mimosa
Pudica. Biophysical Journal 105: 266-275
Scorza, L.C.T., Rossi, M.L., Dornelas, M.C. (2007).

Vacuolar remodelling mediates-touch-induced


androgynophore movement in Passiflora (Subg.
Decaloba, Sect. Xerogona) flowers . Journal of Flora
209 (2014) 615-619.
Weintraub, M. (1952). Leaf movements in Mimosa
pudica L. New Phytol. 50:357382.
Zhang, Y., Huang, H., Liu, X., Ren, L., (2011).
Kinematics of terrestial locomotion in mole cricket
Gryllotalpa orientalis. Journal of Bionic Engineering
8 151-157

Anda mungkin juga menyukai