Oleh
Kelompok 3A :
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2021
MITOSIS DAN POLIPLOIDI
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan dari praktikum mitosis dan poliploidi ini yaitu mengaplikasikan teknik
pembuatan preparat kromosom tumbuhan dan hewan. Menentukan fase-fase
pembelahan mitosis sel yang teramati pada akar Allium sativum, akar Allium
ascalonicum, dan ekor kecebong Rana sp. Serta mengamati poliploidi pada akar
Allium ascalonicum dan Allium sativum.
2. Metafase
Pada gambar 3, di atas dapat diketahui bahwa tahap anafase pada tumbuhan
ditunjukkan dengan tertariknya kromosom pada kutub-kutub yang berlawanan.
Hal ini didukung oleh Schulz-Schaeffer (1980), bahwa pada fase ini dimulai
ketika setiap pasang kromatid dari tiap – tiap pasang kromosom berpisah, masing
– masing kromatid bergerak menuju ke kutub yang berlawanan. Pemisahan ini
dimulai dari membelahnya sentromer. Sentromer yang telah membelah kemudian
ditarik oleh benang gelendong ke kutub yang berlawanan bersama dengan
kromatidnya. Menurut pendapat Campbell, Reece and Mitchell (2008),
menyatakan bahwa pada anafase merupakan tahap mitosis yang paling pendek.
Anafase dimulai ketika protein kohesin terbelah, ini memungkinkan kedua
kromatid saudara dari setiap pasangan memisah secara tiba-tiba. Kedua
kromosom anakan yang terbebas mulai bergerak menuju ujung-ujung sel yang
berlawanan saat mikrotubulus kinetokor memendek. Karena mikrotubulus ini
melekat ke wilayah sentromer, kromosom bergerak ke sentromer terlebih dahulu
(dengan kecepatan sekitar 1 mm/menit). Kemudian sel kinetokor memanjang saat
mikrotubulus non kinetokor memanjang. Pada akhir anafase, kedua ujung sel
memiliki koleksi kromosom yang sama dan lengkap.
4. Telofase
2. Metafase
3. Anafase
4. Telofase
C. POLIPLOIDI
(a) (b) (c)
V. KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Akar merupakan salah satu jaringan yang sel-sel penyusunnya adalah
sel-sel somatik, khusus pada ujung akar bersifat meristematik, inilah
alasan digunakannya akar dalam praktikum mitosis.
2. Pembuatan preparat kromosom hewan dan tumbuhan menggunakan teknik
squash. Pada tumbuhan pembuatan preparat melalui proses maserasi
dengan HCL 1 N, sedangkan pembuatan preparat kromosom hewan tidak
melalui proses maserasi.
3. Pembelahan mitosis pada tumbuhan terdiri dari fase profase, metafase,
anafase dan telofase. Pembelahan mitosis hewan pada kecebong meliputi
fase profase, metafase, anafase dan telofase.
4. Pada pengamatan poliploidi diberi kolkisin 0,05% menyebabkan sel pada
Allium ascalonicum dan Allium sativum membesar dan meningkatkan
ukuran sel dan penambahan jumlah kromosom.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, A. Z. 2014. Studi Mitosis Bawang untuk Pembuatan Media Pembelajaran.
Preparat Mitosis. Jurnal BioEdu. Vol. 3. No. 3.
Arumingtyas, E. L. 2016. Genetika Mendel dan Prinsip Dasar Pemahaman Ilmu
Genetika. Malang : Universitas Brawijaya Press.
Campbell, N.A. 2002. Biologi Edisi kelima Jilid I. Jakarta: Erlangga
Campbell. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid I. Jakarta: Erlangga
Crowder, L, V. 1997. Genetika Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
Kimball, J. W. 1988. Biologi Jilid 2. Erlangga: Jakarta
Dinarti, D., Susilo, A. W., Meinhardt, L. W., Ji, K., Motilal, L. A., Mischke, S.,
dan Zhang, D. 2015. Genetic Diversity and Parentage in Farmer Selections
of Cacao from Southern Sulawesi, Indonesia revealed by Microsatelite
Markers. Breeding Science, 65 (5), 438 - 446.
Fajrina, A., Idris, M., dan Surya, N. W. 2012. Penggandaan Kromosom dan
Pertumbuhan Somaklonal Andalas (Morus macroura Miq. Var macroura)
yang Diperlakukan dengan Kolkisin. Jurnal Produksi Tanaman 6 (5) : 783 -
790.
Kusnadi. 2011. Reproduksi Sel. http://file.upi.edu/Direktori/FPMI
PA/JUR._PEND._BIOLOGI.pdf
Kusuma, Dinastutui Anggraeni. 2013. Indeks Mitosis Ujung Akar Kecambah Dan
Anatomi Batang Serta Daun Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum) Di
Bawah Pemaparan Medan Magnet 0,2 mT. Skripsi. Fakultas Matematika
Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung, Bandar Lampung.
Pribadi, T.B. 2013. Mitosis Hewan vs Mitosis Tumbuhan. Artikel
http://web.unair.ac.id
Salimah,I. 2007. Pembelahan Sel. http://blogs.unpad.ac.id/syariful
mubarok/files/2011/08/HANDOUT-5-PEMBELAHAN-SEL.pdf.
Sattler, M. C., Carvalho, C. R., dan Clarindo, W. R. 2016. The Polyploidy and Its
Key Role In Plant Breeding. Planta, 243 (2) : 281 - 296.
Schulz-Schaeffer, J. 1980. Cytogenetics : Plants, Animals, Humans.
Springer-Verlag. New York, Heidelberg, Berlin.
Setyowati, M., Sulistyaningsih, E., dan Purwantoro, A. 2013. Induksi Poliploidi
dengan Kolkisin pada Kultur Meristem Batang Bawang Wakegi (Allium x
Wakegi Araki). Ilmu Pertanian (Agricultural Science), 16 (1) : 58 - 76.
Song, C., Liu, S., Xiao, J., He, W., Zhou, Y., Qin, Q., dan Liu, Y. 2012. Polyploid
Organisms Science. China Life Sciences, 55 (4) : 301-311.
Suryo. 1995. Sitogenetika. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Suryo. 2001. Genetika Manusia. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Yang, J., Lee, S. H., Goddard, M, E., Visscher, P, M. 2011. GCTA : A Tool for
Genome-Wide Complex Trait Analysis. The American Journal of Human
Genetics, 88 (1) : 76 - 82.
Yatim, W. 1983. Genetika. Tarsitu: Bandung.