Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

Identifikasi Pembelahan Sel

Oleh :

MUHAMMAD MAHDI

215040200111288

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sel merupakan penyusun terkecil dari setiap individu makhluk hidup, baik
makhluk hidup yang bersel satu (monoseluler) ataupun makhluk hidup bersel
banyak (multiseluler).

Sel melakukan perkembangbiakan dengan cara mitosis dan pembelahan


biner. Sel pada umumnya terbagi menjadi dua kelompok, yaitu sel prokariotik
dan eukariotik. Sel prokariot melakukan perkembang biakan dengan metode
pembelahan biner dimana proses tersebut merupakan proses yang komplek dan
teratur. Di sisi lain, sel eukariot tidak melakukan pembelahan biner seperti sel
prokariot melainkan dengan proses mitosis.

Mitosis merupakan pembelahan sel yang terdiri atas beberapa tahap dalam
prosesnya. Tahap-tahap tersebut diawali dengan Profase, Metafase, Anafase,
dan diakhiri dengan tahan Telofase. Dengan mempelajari Mitosis maka kita
akan dapat memahami mekanisme terkait perbanyakan sel tubuh. Hal ini akan
sangan bermanfaat dalam bidang pertanian karena akan sangat membantu
ketika petani ingin memahami pertumbuhan tanaman.

1.2 Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi mekanisme mitosis,


berikut adalah poin-poin yang akan diidentifikasi :

1. Memahami pengertian mitosis


2. Memahami Mekanisme terjadinya mitosis
3. Dapat membedakan mekanisme mitosis dan miosis

1.3 Manfaat
Setelah melakukan praktikum ini, diharapkan mahasiswa dapat mengetahui
dan mampumenjelaskan pengertian dan mekanisme mitosis serta dapat
membedakan antara mitosis dan meiosis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Pembelahan Sel


Pembelahan sel merupakan sebuah siklus yang terjadi pada sel dimana sel
tersebut melakukan pembelahan dimana yang semula satu bagian menjadi dua
bagian sedangkan pada meiosis akan terbagi menjadi empat bagian. Di sisi lain,
siklus sel memiliki arti sebagai tahapan-tahapan yang dilalui sel dari
pembelahan satu menuju pembelahan selanjutnya (Wibowo, Pramanda. 2017).
Sel yang melakukan pembelahan disebut dengan “sel induk” sedangkan hasil
dari pembelahan sel induk disebut dengan “sel anak” (Irnaningtyas. 2013).
Cell division is a phase of cellular cycle where a single cell divides into two
daughter cells (four in meiosis) (Urry, et. All., 2020). In a cell cycle, majority
of time were used for interphase, which is a phase for DNA and organelle
replication to preparing cell for cytokinesis (Crang, et. All., 2018). Artinya
pembelahan sel adalah suatu tahap dalam siklus sel dimana sel membelah
menjadi dua bagian (empat bagian pada meiosis). Pada siklus sel, kebanyakan
waktu digunakan untuk interfase, yaitu masa penggandaan DNA dan organel
untuk memperiapkan pembelahan sel.

2.2 Macam-macam Pembelahan Sel


Pada umumnya sel terbagi menjadi dua golongan, yaitu golongan sel
prokariotik dan sel eukariotik. Kedua golongan sel tersebut memiliki metode
pembelahan yang berbeda satu dengan yang lainnya. Pada sel prokariotik
pembelahan yang dilakukan merupakan pembelahan biner atau disebut dengan
amitosis. Di sisi lain, sel eukariotik melakukan pembelahan dengan metode
mitosis dan meiosis dimana pembelahan mitosis terjadi pada sel tubuh
sedangkan pembelahan meiosis terjadi pada sel kelamin (gamet).

2.3 Definisi Mitosis


Mitosis merupakan pembelahan inti sel yang melalui tahap-tahap yang
berurutan dan teratur (Irnaningtyas. 2013). Pada siklus sel, mitosis disebut
dengan fase M dimana fase tersebut terjadi ketika kromosom hasil duplikasi
pada fase istirahat (interfase) terbagi menjadi dua bagian nucleus yang
kemudian pada fase sitokenesis, sel induk terbagi menjadi dua sel anakan
(Wibowo, Pramanada. 2020).
Urry (2020) said, The mitotic (M) phase is the shortest part of the cell cycle.
It includes the mitosis, and cytokinesis, which is the phase when the cell is
divided into two identical cells. The much longer stage called interphase, which
often accounts for about 90% of the cycle

2.4 Tahapan Mitosis


Dalam pembelahan mitosis terjadi beberapa tahap. Pada taha-tahap tersebut
terjadi peristiwa dimana sel yang pada awalnya berjumlah satu mengalami
pembelahan atau pembagian DNA dan organel sehingga menghasilkan sel
anakan. Tahapan-tahapan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Interfase
Tahap ini merupakan tahap awal dalam pembelahan mitosis sebelum
masuk ke tahap pertama. Dalam tahap ini sel akan beristirahat sekaligus
mempersiapkan segala hal yg dibutuhkan untuk pembelahan berikutnya.
Menurut Urry (2020), tahap ini merupakan tahap terlama dalam proses
pembelahan mitosis.
Pada tahap ini, sel melakukan pembentukan energi, mereplikasi DNA,
dan tumbuh. Menurut Irnaningtyas (2013), Dalam rangkaian tersebut,
tahap interfase dibagi menjadi tiga fase, yaitu :
a. Fase G1 (Fase Pertumbuhan Primer), Fase ini merupakan fase dimana
sel mengalami pertumbuhan yang berlangsung selama 6 – 12 jam yang
akan menghasilkan sel tampak lebih besar.
b. Fase S (Fase Sintesa), fase dimana DNA mengalami replikasi yang
berlangsung selama 6 – 8 jam.
c. Fase G2 (Fase Pertumbuhan Sekunder), fase ini terjadi pertumbuhan sel
Kembali dan terbentuknya organel-organel di dalam sel sampai dengan
persiapan pembelahan sel. Fase ini berlangsung kurang lebih 3 – 4 Jam.

Hasil yang didapatkan dari tahap ini adalah terdapatnya benang-benang


kromatin yang tersusun atas DNA di dalam nucleus sel. Hal tersebut
merupakan tanda bahwa sel siap untuk masuk ke tahap berikutnya.
2. Profase
Pada tahap ini terjadi proses memendeknya benang kromatin dan
memadat sehingga membentuk kromosom dan hilangnya nucleolus (anak
inti) sehingga transkripsi DNA terhenti serta benang-benang spindle mulai
terbentuk (Irnaningtyas, 2013)
3. Prometafase
Tahap prometafase merupakan tahap dimana kromosom yang terbentuk
semakin memadat dan membrane inti yang terfragmentasi sehingga
mikrotubula dapat berinteraksi dengan kromosom. Beberapa mikrotubula
tersebut menempel pada kinetokor di kromosom. (Urry, et. All. 2020).
4. Metafase
Tahap ini dicirikan dengan sentrosom yang telah berada pada tiap kutub
sel dan membuat formasi dengan mengikat kinetokor dari kromatid saudara
yang pada akhirnya kromosom terlihat berjajar pada tengah tepat di garis
ekuator sel (Irnaningtyas, 2013).
5. Anafase
Pada tahap ini pasangan sntromer dan kromatid terpisah sehingga
membentuk kromosom dimana kromosom tersebut akan bergerak menuju
kutub yang saling berlawanan dan pada akhirnya kedua kutub sel memiliki
kromosom yang lengkap dengan ekuivalen (Irnaningtyas. 2013).
6. Telofase
Tahap ini dicirikan dengan kromosom-kromosom individual yang telah
mencapai kutub dari sel dan membrane inti dari sel tersebut mulai terbentuk
Kembali. Setiap dari kromosom anakan akan mendapatkan set kromosom
yang identic dengan induknya (Crang, et. All., 2018).
7. Sitokinesis
Tahap ini merupakan tahap dimana terjadinya pembelahan sel secara
langsung dan membuahkan hasil yang sempurna. Ketika tahap ini selesai,
maka proses pembelahan mitosis pun selesai (Urry, et. All. 2020).
Gambar 2. Proses Mitosis (Wibowo, 2017)

Gambar 1. Visualisasi Tahap Mitosis (Crang, 2018)

2.5 Perbedaan Mitosis dan Meiosis


Meiosis merupakan pembelahan sel yang juga terjadi pada sel eukariotik
seperti halnya dengan pembelahan mitosis. Akan tetapi terdapat beberapa
perbedaan yang terlihat diantara meiosis dan mitosis. Dalam segi
pembelahannya, pembelahan meiosis terjadi dalam dua tahap sedangkan
mitosis hanya terjadi dalam satu tahap saja. Selanjutnya hasil sel anakan yang
dihasilkan dari pembelahan mitosis adalah dua sel anakan yang identic dengan
sel induknya sedangkan sel meiosis menghasilkan 4 sel anakan yang
mengandung kromosom setengah dari jumlah kromosom sel induknya.
Selanjutnya letak terjadinya pembelahan mitosis terjadi pada sel tubuh atau sel
somatic sedangkan pembelahan meiosis terjadi pada sel kelamin atau sel gamet
(Irnaningtyas. 2013).
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
Nama Gambar Fungsi

Media Pengamatan
Mikroskop
Pembelahan Sel

Tempat meletakkan
Kaca Preparat
Sampel untuk diamati

Untuk mengiris
Cutter/Silet
Sampel

Bunsen Memanaskan Sampel

Tempat meletakkan
Cawan Petri
preparat di atas meja

Sebagai bahan untuk


Korek
memanasi sampel
3.1.2 Bahan
Nama Gambar Fungsi

Sebagai Objek
Akar Bawang Merah
Pengamatan

Memudahkan melihat
Acetocarmin (20%)
proses mitosis

Memperjeas tampilan
HCl batas antar daerah di
akar bawang

Spirtus Sebagai bahan bakar

Menumbuhkan akar
Air
bawang
3.2 Langkah Kerja

Memotong akar bawang merah

Potong akar yang tumbuh dan letakkan di preparat

Teteskan sampel dengan asetokarin lalu tutup dengan preparat

Panaskan sampel dengan api di bunsen

Letakkan preparat di mikroskop

Amati pembelahan mitosis

3.3 Analisa Perlakuan


Langkah pertama ketika melakukan praktikum ini adalah menyiapkan semua
alat dan bahan yang dibutuhkan. Pada kegiatan pengamatan praktikum kali ini
kita menggunakan akar dari bawang merah sebagai sampelnya. Akar tersebut
didapatkan dari bawang merah yang diberi sedikit air yang kemudian dipotong.
Selanjutnya beri asetokarmin dan panaskan diatas busen dan letakkan diatas
mikroskop. Yang perlu dilakukan selanjutnya adalah mengamati proses mitosis
yang terjadi pada akar bawang yang telah di beri perlakuan sebelumnya di
mikroskop.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Klasifikasi Tanaman
Bawang Merah (Allium cepa)

• Kingdom : Plantae
• Divisi : Magnoliophyta
• Kelas : Liliopsida
• Ordo : Asparagales
• Famili : Amaryllidaceae
• Genus : Allium
• Spesies : Allium cepa
• Varietas : A.cepa var. aggregatum

4.2 Pembahasan
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan diatas, terlihat bahwa akar
bawang melakukan pembelahan mitosis dimana di dalam nya terdapat
beberapa tahap yang harus dilalui oleh akar bawang tersebut. tahap pertama
yang terjadi pada bawang tersebut adalah terjadinya tahap interfase dimana
pada tahap tersebut inti sel akan beristirahat dan mempersiapkan segala
keperluan untuk pembelahan sel sehingga seiring berjalannya waktu, sel
tersebut akan semakin bertambah ukurannya.
Waktu sel akar bawang pada tahap tersebut dibutuhkan waktu sekitar 6 – 12
jam yang kemudian dilanjutkan dengan tahap profase. Tahap ini adalah tahap
di mana pada fase ini terlihat bahwa benang-benang kromatin mulai memendek
dan membentuk kromosom. Selanjutnya memasuki tahap metaphase dimana
sentrosom pada inti sel sudah berada pada setiap sudut yang saling berlawanan
dan kromosom mengikat kinemotor sehingga kromosom sejajar di bidang
ekuator
Setelah kromosom berapa pada bidang ekuator, selanjutnya kromosom akan
bergerak saling berjauhan menuju kutub yang berlawanan. Fase akhir pada
tahap ini adalah ketika kedua kutub dalam intisel sudah lengkap akan
kromosom dan ekuivalennya. Tahap selanjutnya adalah tahap telophase, tahap
dimana kromosom individual sudah mencapai setiap kutub dari sel dan pada
tahap ini membrane inti sel akan Kembali terbentuk untuk menyelubungi inti
sel. Setelah inti terselubungi dengan baik, maka tahap selanjutnya adalah
sitokinesis. Tahap dimana sel akan terbelah secara sempurna dan menghasilkan
dua sel anakan. Tahap ini juga menjadi tahap terakhir dari pembelahan mitosis
dari akar bawang yang telah diamati pembelahannya.

Dokumentasi Kegiatan Praktikum


Nama Proses Gambar Literasi Gambar Tangan

Interfase

Profase

Metafase

Anafase

Telofase

Sitokinesis
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup. Sel sendiri terbagi
menjadi dua golongan, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. kedua golongan
sel tersebut memiliki metode pembelahan yang berbeda. Sel prokariotik
melakukan pembelahan biner atau amitosis untuk berkembang biak, sedangkan
eukariotik melakukan pembelahan mitosis untuk berkembang biak.
Dari praktikum pengamatan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa akar bawang tersusun atas sel eukariotik dimana ketika melakukan
pertumbuhan dan perkembangan sel tersebut melakukan pembelahan dengan
metode mitosis. Hal tersebut terlihat dari tahap-tahap pembelahan yang dilalui
oleh sel akar bawang yang dimulai dari tahap interfase, profase, metaphase,
anafase, telophase, hingga tahap sitokinesis. Maka dari itu proses tersebut
sudah menjadi bukti bahwa tanaman bawang merah merupakan tanaman yang
tersusun atas sel eukariotik dan melakukan pembelahan mitosis ketika tumbuh
dan berkembang.

5.2 Saran
Saran yang didapat dari praktikum hari ini adalah :
1. Peneliti
dapat mengembangkan praktikum pada tingkat yang lebih kopmpleks
seperti melakukan perbandingan antara batang yang satu dengan daun
yang lain. Maka akan diperoleh hasil yang lebih dari praktikum saat ini
2. Pengajar
Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan ajar sekaligus
menjadi pedoman jika ingin melakukan praktikum ini pada saat proses
belajar dan mengajar.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Fas Nurussalami., Adi Surya Jaya, Widayat. (2017). Penentuan waktu
perendaman sel (fase mitosis) akar bawang merah (Allium ascalonicum L.)
menggunakan safranin untuk mendukung praktikum biologi. Jurnal
Bioleuser, 1(3): 86-91. Desember 2017. ISSN: 2597-6753

Crang, Richard & Lyons-Sobaski, Sheila & Wise, Robert. (2018). Plant Anatomy:
A Concept-Based Approach to the Structure of Seed Plants. 10.1007/978-3-
319-77315-5.

Irnaningtyas. (2013). Biologi untuk SMA/MA kelas XII. ISBN 22-21-20-19 9-8-7-
5-4-3 Penerbit Erlangga. JL. H. Baping Raya No. 100. Ciracas, Jakarta
13740

Komalasari, Tina. (2019). Pengaruh Konsentrasi Kolkhisin Terhadap Indeks


Mitosis Bawang Merah (Allium acalonicum var. Bima Brebes). Skripsi
Jurusan Pendidikan Biologi. Fakultas Keguruandan Ilmu Pendidikan.
Universitas Siliwangi.

Siregar, Susi Deliana. (2013) Pengembangan teknologi produksi biji botani bawang
merah/TSS (True Shallot Seed). Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Pusat
Penelitian dan Pengembangan Hortikultura, Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian. Diakses melalui Cyber Extension Kementerian
Pertanian (2020) pada 14 November 2021

Urry, Lisa A., author. | Cain, Michael L. (Michael Lee), author. | Wasserman,
Steven Alexander, author. | Minorsky, Peter V., author. | Orr, Rebecca B.,
author. Campbell, Neil A., Biology. Title: Campbell biology / Lisa A. Urry,
Michael L. Cain, Steven A. Wasserman, Peter V. Minorsky, Rebecca B. Orr,
Neil A. Campbell. Description: Twelfth edition. | New York, NY : Pearson,
2020. | Includes index. Identifiers: LCCN 2019039139 | ISBN
9780135988046

Wibowo, Indra., & Ihsan Tria Pramanda. 2017. Biologi Sel & Molekuler.
Ringkasan Materi Olimpiade Biologi Internasional. Tim Olimpiade Biologi
Indonesia (TOBI). Penerbit ITB. ISBN: 978-602-7861—96-1

Anda mungkin juga menyukai