Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA

ACARA 8
“ PEMBELAHAN SEL MITOSIS”

Disusun Oleh :
Nama : Rani Devika Sari

NPM : E1J021047

Shift : C1 Selasa Pukul 08.00-10.00 WIB

Dosem pembimbing : Dr. Ir. Rustikawati, M.Si

Co-Ass : Maria Asri Siagian S.P

LABORATURIUM AGRONOMI
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Reproduksi merupakan salah satu dari esensi kehidupan yang mendasar. Pada acara ini akan
dipelajari salah satu sistem reproduksi yang ada ditingkat sel. Proses reproduksi seluler meliputi
proses pembelahan ini untuk membentuk inti baru (mitosis), diikuti dengan pembagian sitoplasma
(sitokinesis). Prosen ini menghasilkan dua buah inti yang terpisah dalam sel yang berbeda.
Mitosis dan sitokinesis adalah komponen pembelahan sel yang secara keseluruhan disebut
reproduksi sel. Proses mitosis diseluruh organisme pada dasarnya sama, baik di hewam maupun
di tanaman. Walaupun pengamatan umumnya dilakukan pada sel tanaman, prinsip yang didapat
berlaku juga untuk hewan. Memang ada perbedaan mengenai proses pembelahan sel yang ada
pada tanaman dan hewan. Perbedaan itu tidak mengenai mitosis dan hanya mengenai
pembentukan spindel dan perilaku sitokinesis. Pembentukan spindel melibatkan sentriol pada
hewan dan tanpa sentriol pada tanaman tinggi. Sitokonesis pada hewab terjadi dengan cara
furrowing, sedangkan pada tanaman dengan pembentukan pemisah sel.
Dalam mitosis, semua sifat yang terkandung di dalam inti sel terekam secara lengkap pada
sel yang baru. Mitosis terjadu secara aktif pada jaringan maristem yang sedang tumbuh dengan
pesat, seperti ujung akar,pucuk dan tunas. Kecepatan pembelahan sel pada setiap organ-organ
berbeda-beda. Sel-sel epitel misalnya, memiliki masa hidup yang relatif pendek. Karenanya,
penggantian dan pembuatan sel-sel baru terjadi secara terus-menerus dan cepat.
Mitosis adalah pembelahan sel yang terjadi secara tidak langsung. Hal ini dikarenakan pada
pembelahan sel secara mitosis terdapat adanya tahapan-tahapan tertentu. Tahapan-tahapan (fase-
fase) yang terdapat pada pembelahan mitosis ini meliputi: profase, metafase, anafase, dan
telofase. Mitosis terjadi di dalam sel somatik yang bersifat meristematik, yaitu sel-sel yang hidup
terutama sel-sel yang sedang tumbuh (ujung akar dan ujung batang). Proses pembelahan secara
mitosis menghasilkan dua sel anak yang identik dan bertujuan untuk mempertahankan pasangan
kromosom yang sama melalui pembelahan inti secara berturut-turut. Mitosis pada tumbuhan
terjadi selama mulai dari 30 menit sampai beberapa jam dan merupakan bagian dari suatu proses
yang berputar dan terus-menerus. Pada praktikum kali ini digunakan akar bawang merah (Allium
cepa) karena jaringan akar bawang merah (Allium cepa) merupaskan jaringan yang mudah
ditelaah untuk pengamatan mitosis ( Ali,2010).
Mitosis adalah pembelahan inti yang berhubungan dengan pembelahan sel somatik, dimana
terdapat beberapa tahap didalamnya, yaitu: interfase, profase, metafase, anafase, dan telofase
(Satrosumarjo, 2006).
Pada praktikum ini, digunakan ujung akar bawang merah (Allium cepa) untuk mengamati
tahapan yang ada dalam proses mitosis. Bawang merah sangat menolong dalam mempelajari
analisis mitosis karena memiliki kromosom yang besar, jumlah kromosom yang tidak terlalu
banyak, mudah didapatkan, dan mudah dilakukan (Stack, 1979).
Mitosis merupakan dasar dalam pembiakan vegetatif tanaman. Oleh karena itu, sangat penting
bagi para pemulia untuk mempelajari pembelahan sel mitosis agar dapat mendukung program
pemuliaan tanaman.
Sel dari spesies dan individu tumbuhan yang berbeda mempunyai komponen yang berbeda.
Keadaan ini menuntut perlakuan yang berbeda terhadap sel-sel tersebut agar kromosom dapat
diamati. Bahan standar yang bisa digunakan dalam pengamaatn mitosis adalah sel-sel ujung
bawang merah karena komposisi dinding selnya tersusun atas lapisan senyawa-senyawa yang
mudah ditembus oleh larutan fiksatif dan pewarna. Pada saat sel aktif membelah, kromosom
relatif mudah diamati hanya dengan memperlakukan sel-sel tersebut dengan metode fiksasi dan
pewarnaan yang sederhana (Andersoon, 2006).

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah :
1. Mengamati tahapan yang ada dalam proses mitosis
2. Memahami fungsi asetokarmin untuk mengamati proses mitosis.
3. Membandingkan dan mendiskusikan perbedaan setiap fase yang ada pada proses mitosis.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Kemampuan organisme untuk bereproduksi menghasilkan jenisnya sendiri adalah salah satu
ciri paling baik untuk membedakan mahluk hidup dengan materi tak hidup. Kapasitas untuk
menghasilkan keturunan ini, seperti semua fungsi biologis, memiliki dasar selular. Rudolf Virchow,
seorang dokter jerman, pada tahun1985 menyatakan bahwa “Dimana ada sel, pasti sebelumnya
pernah ada sel, seperti hewan yang muncul hanya dari hewan dan tumbuhan yang muncul hanya dari
tumbuhan”. Ia merangkum konsep ini dengan aksiomalatin “Omnis Cellula E Cellula”.yang berarti
setiap sel berasal dari sel (Starr, 2012).
Pembelahan sel memainkan beberapa peran penting dalam kehidupan organisme. Ketika
organisme uniseluler misalnya amoeba, membelah dan membentuk keturunan yang merupakan
duplikatnya, pembelahan sel memproduksi individu organisme tersebut. Proses pembelahan sel
merupakan bagian integral dari siklus sel (cell cycle), kehidupan sel yang dimulai dari saat pertama
kali ia terbentuk dari sel induk membelah hingga pembelahannya menjadi dua sel. Meneruskan materi
genetik yang identik ke sel, merupakan fungsi kursial pembelahan sel (Starr,2015).
DNA yang dimiliki oleh sel, informasi genetiknya disebut genom. Walaupun genom prokariot
sering berupa satu molekul DNA tunggal yang panjang, genom prokariot biasanya terdiri atas
sejumlah molekul DNA. Replikasi dan distribusi sedemikian banyak DNA bisadi kelola karena
molekul DNA dikemas menjadi kromosom, dinamai demikian karena zat pewarna tertentu yang
digunakan dalam mikroskop. Jumlah kromosom dalam sel stomatik sangat bervariasi pada spesies-
spesies yang berbeda: 18 pada tanaman kubis, 56 pada gajah, 90 pada landak, 148 pada salah satu
jenis alga (Starr, 2012).
Kromosom eukariot terbuat dari kromatin, kompelas DNA dan molekul-molekul protein
terkait. Setiap kromosom mengandung satu molekul DNA linier yang sangat panjang dan membawa
beberapa ratus sampai ribu gen, yaitu unit-unit yang memspesifikasi sifat-sifat warisan suatu
organisme. Ketika sel sedang tidak membelah, dan bahkan ketika sel sedang menduplikasi DNA-nya
dalam persiapan untuk pembelahan sel, setiap kromosom berada dalam bentuk serat kromatin yang
panjang dan tipis. Akan tetapi setelah dulpkasi DNA, kromosom berkondensasi. Setiap kromosom
terduplukasi memiliki dua kromatid saudara. Kedua kromatid masing-masing mengandung molekul
DNA identik yang awalnya saling melekat menurut panjangnya berkat kompleks protein adhesive
yang disebut kohesin (Starr,2016).
Pembelahan sel dibedakan menjadi dua yaitu mitosis dan meiosis. Pembelahan mitosis adalah
proses pembelahan inti menjadi menjadi dua inti sel baru melalui tahap-tahap tertentu dan
menghasilkan sel anak dengan jumlah dan jenis kromosom yang sama dengan sel induknya dari satu
sel lalu menjadi dua sel yang identik, masing-masing dari sel anak mewarisi kromosom yang sama
banyak dengan kromosom induknya. Jika sel induk memiliki 2n kromosom maka setiap sel anak juga
memiliki 2n kromosom. Pembelahan mitosis terjadi melalui beberapa tahapan. Mula-mula bagian inti
membelah yang diikuti dengan membelahnya sitoplasma (Masruroh, 2016).
Mitosis hanyalah salah satu bagian dari siklus sel. Faktanya, fase mitotik yang mencakup
mitosis sekaligus sitokinesis, biasanya merupakan bagian terpendek siklus sel. Pembelahan mitotic
sel sirih berganti dengan tahap yang jauh lebih panjang yang disebut interfase, yang biasanya
mencakup 90% siklus sel. Pada saat interfase bertumbuh dan membuat salinan kromosom-
kromosomnya sebagai persiapan untuk pembelahan sel. Mitosis adalah mekanisme pembelahan
nukleus yang menjadi dasar peningkatan ukuran tubuh, pergantian sel, dan perbaikan jaringan dalam
eukariota multisel. Mitosis juga menjadi dasar reproduksi aseksual pada sel tunggal dan beberapa
eukariota multisel (Elrod, 2015).
Mitosis adalah proses pembagian genom yang telah digandakan oleh sel kedua sel identik
yang dihasilkan oleh pembelahan sel. Mitosis umumnya diikuti sitokinesis yang membagi sitoplasma
dan membran sel. Proses ini menghasilkan dua sel anakan yang identik, yang memiliki distribusi
anakan dan organel sel yang nyaris sama. Mitosis dan sitokinesis merupakan fase mitosis pada siklus
sel, dimana sel awal terbagi menjadi dua sel anakan yang memiliki genetik yang sama dengan sel
awal (Masruroh, 2016).
Secara konvensional, mitosis dibagi menjadi 7 tahap: Interfase, profase, prometafase,
metaphase, anaphase, telofase, dan juga sitokinesis. Sitokinensis merupakan proses dimana sel
membelah sitoplasma untuk menghasilkan dua sel anak. Sitokoinesis merupakan proses yang
bertumpang tindih dengan tahap akhir mitosis, menyelesaikan fase mitosis. Setelah proses sitokinesis
maka akan terbentuk awal generasi selular baru (starr, 2015).
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang dibutuhkan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
 Komputer
 Internet

3.2 Cara Kerja


Adapun cara kerja pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
1. Mencari di internet fase-fase mitosis pada bawang merah dengan jumlah kromosom
16.
2. Menggambar manual fase-fase mitosis yang ditemukan dilembar kerja masing-masing
(jangan menggunakan gambar dari internet yang langsung ditempel di lembar kerja).
3. Menyecan/memfoto hasil gambar untuk dimasukkan ke laporan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil

4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini praktikum genetika acara ke 8 yaitu pembelaham sel mitosis, pada
pembelahan sel mitosis ini praktikan mengamati tahapan yang ada dalam proses mitosis,
memahami fungsi asetokarmin dan membandingkan dan mendiskusikan perbedaan setiap fase
yang ada pada proses mitosis.
Mitosis adalah proses reproduksi seluler meliputi proses pembelahan inti untuk membentuk
inti baru menghasilkan dua buah inti yang terpisah dalam sel yang berbeda. Mitosis adalah
pembelahan inti yang berhubungan dengan pembelahan sel somatik, dimana terdapat beberapa
tahap didalamnya, yaitu: interfase, profase, metafase, anafase, dan telofase.
Tahapan pada pembelahan sel mitosis, yaitu :
A. Interfase
Interfase atau stadium istirahat dalam siklus sel termasuk fase yang berlangsung lama karena
pada tahap ini berlangsung fungsi metabolisme dan pembentukan dan sintesis DNA. Interfase
dibedakan lagi menjadi tiga fase, yaitu:
1. Fase gap satu (G1)
Pada fase ini terjadi beberapa kegiatan yang mendukung tahap – tahap berikutnya, yaitu:
a) Trankipsi RNA
b) Sintesis protein yang bermanfaat untuk memacu pembelahan nukleus.
c) Enzim yang diperlukan untuk replikasi DNA.
d) Tubulin dan protein yang akan membentuk benang spindel Periode untuk fase G1
membutuhkan waktu yang berbeda – beda antar individu.
2. Fase Sintesis (S)
Pada fase ini terjadi replikasi DNA dan replikasi kromosom, sehingga pada akhir dari
fase ini terbentuk sister chromatids yang memiliki sentromer bersama.
3. Fase Gap dua (G2).
4. Pada fase ini terjadi sintesis protein – protein yang dibutuhkan pada fase mitosis, seperti
sub unit benang gelendong, pertumbuhan organel – organel dan makromolekul lainnya
(mitokondria, plastid, ribosom, plastid, dan lain – lain).
B. Profase
Profase merupakan tahap awal dimulaiya pembelahan. Fase ini ditandai dengan
menghilangnya membran inti sel dan benang kromatin mengalami penebalan dan
pemendekan membentuk kromosom.
C. Metafase
Pada fase ini, setiap individu kromosom yang telah menjadi dua kromatid bergerak menuju
bidang equator. Benang – benang gelendong melekat pada sentromer setiap kromosom.
Terjadi kondensasi dan penebalan yang maksimal pada fase ini. Sehingga kromosom terlihat
lebih pendek dan tebal dibandingkan pada fase lainnya. Selain itu, kromosom juga terlihat
sejajar di tengah – tengah equator.
D. Anafase
Fase ini dimulai ketika setiap pasang kromatid dari tiap – tiap pasang kromosom berpisah,
masing – masing kromatid bergerak menuju ke kutub yang berlawanan. Pemisahan ini
dimulai dari membelahnya sentromer. Sentromer yang telah membelah kemudian ditarik
oleh benang gelendong ke kutub yang berlawanan bersama dengan kromatidnya.
E. Telofase
Pada fase ini, membran nukleus terbentuk kembali, kromosom mulai mengendur dan
nukleolus terlihat kembali. Sel membelah menjadi dua yang diikuti oleh terbentuknya
dinding sel baru yang berasal dari bahan dinding sel yang lama, retikulum endoplasma, atau
bahan baru yang lainnya. Pembelahan ini juga membagi sitoplasma menjadi dua. Pada akhir
dari fase ini, terbentuk dua sel anakan yang identik dan memiliki jumlah kromosom yang
sama dengan tetuanya.
BAB V
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa :


1. Fase-fase dalam pembelahan sel mitosis, yaitu interfase, profase, metafase, anafase, dan
telofase.
2. Fungsi asetokarmin adalah untuk memberi pigmen warna pada kromososm dan sel-sel akar
bawang agar mudah diamati, jika diganti dengan yang lain maka, pigmen warna pada
kromosom akar bawang merah sulit untuk diamati.
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Iqbal. 2010. Fase Mitosis Akar Bawang(Allium cepa) Panduan Laboratorium, hal. 261. Dalam
S. Sastrosumarjo (Ed.) Sitogenetika Tanaman. IPB Press. Bogor.
Sastrosumarjo, S. 2006. Panduan Laboratorium, hal. 38-63. dalam S. Sastrosumarjo (Ed)
Sitogenetika Tanaman. IPB Press, Bogor.
Stack S. M., and D.E. Comings. 1979. The cromosomes and DNA of Allium cepa. Chromosoma
70: 161-181.
Andersoon. 2006. Cell Division and the cell cycle. University of Albert : America. (on-line).
Ritonga, A. W. dan A. Wulansari. 2011. Analisis Mitosis. Program Studi Pemuliaan dan
Bioteknologi Tanaman, Dapertemen AGH, FAPERTA, IPB, Bogor.
Cahyono, E. (2016). Perbedaan fase mitosis tiga spesies (Genus Allium) berdasarkan waktu
pembelahan sel sebagai media pembelajaran biologi (Doctoral dissertation, University of
Muhammadiyah Malang).
JAWABAN PERTANYAAN

1. Mengapa digunakan akar bawang merah dalam praktikum ini


?Jawab :
Digunakannya bawang merah dalam praktikum ini dikarenakan bawang merah memiliki
kromosom yang besar, jumlah kromosom yang tidak terlalu banyak, mudah didapatkan,
dan mudah dilakukan.
2. Bahas secara rinci setiap fase mitosis ?
Jawab :
Fase-fase dalam mitosis, yaitu :
a. Interfase
Interfase atau stadium istirahat dalam siklus sel termasuk fase yang berlangsung lama
karena pada tahap ini berlangsung fungsi metabolisme dan pembentukan dan sintesis
DNA. Interfase dibedakan lagi menjadi tiga fase, yaitu:
1. Fase gap satu (G1)
Pada fase ini terjadi beberapa kegiatan yang mendukung tahap – tahap berikutnya,
yaitu:
a.Trankipsi RNA
b. Sintesis protein yang bermanfaat untuk memacu pembelahan nukleus.
c. Enzim yang diperlukan untuk replikasi DNA.
d. Tubulin dan protein yang akan membentuk benang spindel Periode untuk fase
G1 membutuhkan waktu yang berbeda – beda antar individu.

2. Fase Sintesis (S) Pada fase ini terjadi replikasi DNA dan replikasi kromosom,
sehingga pada akhir dari fase ini terbentuk sister chromatids yang memiliki
sentromer bersama.

3. Fase Gap dua (G2)

4. Pada fase ini terjadi sintesis protein – protein yang dibutuhkan pada fase
mitosis, seperti sub unit benang gelendong, pertumbuhan organel – organel dan
makromolekul lainnya (mitokondria, plastid, ribosom, plastid, dan lain – lain).
B. Profase
Profase merupakan tahap awal dimulaiya pembelahan. Fase ini ditandai
dengan menghilangnya membran inti sel dan benang kromatin mengalami
penebalan dan pemendekan membentuk kromosom.
b. Metafase
Pada fase ini, setiap individu kromosom yang telah menjadi dua kromatid
bergerak menuju bidang equator. Benang – benang gelendong melekat pada
sentromer setiap kromosom. Terjadi kondensasi dan penebalan yang maksimal
pada fase ini. Sehingga kromosom terlihat lebih pendek dan tebal dibandingkan
pada fase lainnya. Selain itu, kromosom juga terlihat sejajar di tengah – tengah
equator.
c. Anafase
Fase ini dimulai ketika setiap pasang kromatid dari tiap – tiap pasang kromosom
berpisah, masing – masing kromatid bergerak menuju ke kutub yang berlawanan.
Pemisahan ini dimulai dari membelahnya sentromer. Sentromer yang telah
membelahkemudian ditarik oleh benang gelendong ke kutub yang berlawanan
bersama dengan kromatidnya.
d. Telofase
Pada fase ini, membran nukleus terbentuk kembali, kromosom mulai mengendur
dan nukleolus terlihat kembali. Sel membelah menjadi dua yang diikuti oleh
terbentuknyadinding sel baru yang berasal dari bahan dinding sel yang lama,
retikulum endoplasma, atau bahan baru yang lainnya. Pembelahan ini juga
membagi sitoplasma menjadi dua. Pada akhir dari fase ini, terbentuk dua sel
anakan yang identik dan memiliki jumlah kromosom yang sama dengan
tetuanya.

Anda mungkin juga menyukai