Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

SIKLUS SEL
Untuk memenuhi tugas matakuliah Biologi Sel yang dibina oleh
Siti Imroatul Maslikah, S.Si., M.Si dan Rifka Fachrunnisa, S.Pd., M.Ed.

Disusun oleh :

Kelompok 1 Offering I Angkatan 2019

Anastasia Chairani 190342621250

Dahlia Normala 190342621245

Dipta Septiya Rena Ningtiyas 190342621306

Ladinna Amanda Sari 190342621251

Nurrasilfa 190342621248

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI BIOLOGI
Januari 2020
BAB II

PEMBAHASAN

Pada dasarna semua makhluk hidup akan mengalami pertumbuhan dan


perkembangan. Makhluk hidup yang awalnya berasal dari satu sel tumbuh dan
berkembang menjadi satu individu yang hidup. Berlangsungnya kehidupan didasari atas
pembelahan sel. Pembelahan sel menghasilkan anakan sel yang nantinya akan
berkembang menjadi sel dewasa dan kemudian siap untuk melakukan pembelahan
kembali. Sehingga makhluk hidup yang awalnya hanya sebuah sel dapat hidup sebagai
individu yang utuh. Pembelahan sel terjadi secara kontinyu karena itu akhirnya
dinamakan siklus pembelahan sel atau siklus sel.

Pembahasan sel pada organisme multiselular ada dua, yaitu mitosis dan meiosis.
Sedangkan, pada organisme uniselular, misalnya bakteri, pembelahan sel dilakukan
dengan amitosis. Proses pembelahan sel secara amitosis biasanya berlangsung secara
spontan, tanpa melewati suatu tahapan-tahapan pada pembelahan sel. Pada proses
pembelahan sel secara amitosis dapat terjadi karena sel-sel bakteri yang tidak mempunyai
bagian-bagian dari membran inti yang berperan penting dalam membatasi nukleoplasma
dengan sitoplasma. Tujuan dari pembelahan sel amitosis ini adalah untuk reproduksi yaitu
untuk memperbanyak diri yang awalnya hanya satu kini terbelah menjadi beberapa
bagian sehingga menghasilkan pembelahan yang banyak dan sempurna.

Siklus sel pada sel multiselular terdiri dari fase pembelahan sel atau disebut dengan
mitotik dan suatu periode perkembangan dan pertumbuhan yang biasa disebut interfase.
Sebelum sel masuk ke tahap pembelahan, sel masuk ke tahap interfase. Pada tahapan ini,
suatu sel dianggap melalui proses istirahat terlebih dahulu dari proses pembelahan.
Walaupun demikian, sesungguhnya tahap interfase bisa dikatakan sebagai suatu tahap
yang bersifat aktif dan penting dalam membantu untuk mempersiapkan proses terjadinya
pembelahan. Pada proses persiapan yakni berupa duplikasi / replikasi dari DNA yang
telah melipatgandakan dirinya. Interfase dikategorikan menjadi tiga subfase, yakni G1,
S, dan G2, sebelum suatu sel-sel memasuki tahapan dalam fase mitotik dan telah siap
untuk melakukan proses membelah.
 Fase Growth-1 (G1) : pada fase ini sel-sel melakukan proses duplikasi / replikasi
organel – organel. Duplikasi terhadap organel ini membuat volume sel bertambah
sampai dua kali volume awal. Fase ini juga merupakan fase terpanjang.

 Fase Synthesis (S) : Pada fase ini, DNA melakukan proses duplikasi / replikasi,
sehingga akan menghasilkan salinan dari DNA dan diploid.

 Fase Growth-2 (G2) : Pada fase ini proses terjadinya duplikasi / replikasi DNA
telah dinyatakan selesai, dan sel akan melakukan proses persiapan sebelum
mengadakan proses pembelahan. Enzim – enzim yang diperlukan dalam proses
pembelahan juga diproduksi pada fase ini.

Mitosis adalah peristiwa pembelahan sel yang terjadi pada sel-sel somatik (sangat
aktif pada jaringan meristem) yang menghasilkan dua sel anakan. Setiap sel anakan
mengandung jumlah kromosom yang sama dengan induknya. Pembelahan mitosis terjadi
pada sel eukariotik. Jika sel induk membelah mengandung kromosom diploid (2n), sel
anakan yang dihasilkan dari pembelahan mitosis adalah dua sel anakan yang juga diploid
(2n). Tahapan yang terjadi pada pembelahan mitosis yaitu profase, ,metafase, anaphase,
telofase. Berikut penjelasan mengenai tahapan dari fase yang lebih rinci dan detail
sebagai berikut :

Profase

Pada tahapan ini, DNA akan mulai digabungkan / dikemas menjadi kromosom.
Definisi dari kromosom adalah sebagai suatu struktur-struktur paling padat dari
gabungan / kemasan DNA. DNA sendiri, harus digabung/dikemas ke dalam suatu
kromosom. Definisi dari profase adalah sebagai tahapan-tahapan yang paling lama
terjadi dalam proses pembelahan sel secara mitosis.

Pada tahapan-tahapan profase awal, kromosom sendiri akan mulai tampak menjadi
lebih pendek dan mulai menebal. Jika pada tahapan di sel hewan, bagian sentriol akan
mengalami proses membelah dan masing-masingnya akan melakukan proses
pergerakan menuju ke kutub yang jalurnya berlawanan arah pada nukleus. Kemudian
proses selanjutnya akan terbentuk suatu jaringan benang-benang spindel yang
mempunyai penghubung secara langsung dari bagian kutub ke bagian kutub pula.
Jika pada tahapan di sel tumbuhan, tidak mempunyai bagian sentriol dan bagian dari
benang-benang spindel yang akan terbentuk tanpa terjadi pengikatan pada pada
sentriol. Sedangkan pada tahapan-tahapan profase akhir, masing-masing dari
kromosom sendiri akan mulai terlihat yang terdiri dari dua bagian kromatid yang
mengalami proses pengikatan pada sentromer. Kemudian proses selanjutnya, bagian
dari nukleolus akan menghilang dan bagian dari membran nukleus akan mengalami
kehancuran. Pada tahapan-tahapan ini, bagian kromosom bergerak sangat bebas di
dalam bagian-bagian sitoplasma.

Metafase

Definisi dari metafase adalah sebagai tahapan-tahapan yang sangat singkat dalam
proses pembelahan sel secara mitosis. Pada tahapan-tahapan tersebut, bagian
kromosom bergerak menuju ke bidang ekuator pada benang-benang spindel.
Kromosom akan mengalami pengikatan pada benang-benang spindel melalui bagian
sentromer.

Mengapa kromosom sendiri bermukim pada bidang ekuator? Hal ini dengan tujuan
agar pada saat proses pembagian-pembagian sejumlah informasi-informasi dari DNA,
sehingga pembagian informasi dari DNA dilakukan secara merata dan sama
jumlahnya kepada sel anakan.

Anafase

Definis dari anafase adalah sebagai tahapan-tahapan yang singkat dalam proses
pembelahan sel secara mitosis. Dalam tahapan-tahapan ini, pada masing-masing
sentromer akan melakukan pengikatan pada kromatid yang sedang membelah secara
bersamaan. Kromatid akan mengalami pergerakan menuju bagian kutub untuk
pembelahan.

Hal tersebut karena terjadinya proses kontraksi pada benang spindel. Saat proses
kontraksi sendiri, pada benang spindel akan mulai memendek dan selanjutnya akan
menarik kromatid untuk membelah menjadi dua bagian yang sama pada kedua kutub
yang mempunyai arah berlawanan. Tahapan-tahapan ini akan menghasilkan salinan
kromosom yang saling berpasangan.

Telofase
Pada tahapan-tahapan ini, bagian dari membran inti akan mulai terbentuk dan pada
nukleolus akan kembali muncul. Pada bagian kromosom akan melalui proses
pembentukan benang-benang yang bernama benang kromatin. Selanjutnya, tahapan-
tahapan pada telofase berakhir dengan terjadinya proses pembelahan pada sitoplasma.
Proses ini sering disebut dengan sitokinesis.

Sitokinesis adalah proses terakhir dalam pembelahan sel yang membagi sitoplasma
untuk menghasilkan dua sel anak. Sitokinesis biasanya terjadi pada akhir mitosis, setelah
telofase, tetapi keduanya adalah proses independen. Sitokinesis pada sel hewan berbeda
dengan sel tumbuhan dikarenakan sel tumbuhan memiliki dinding sel dimana hal itu tidak
dapat ditemukan di sel hewan. Pada sel hewan, sitokinesis terjadi dengan membentuk
lekuk pembelahan (cleavage furrow), sedangkan pada sel tumbuhan, pelat sel (cell plate )
terbentuk selama sitokinesis.

Sitokinesis pada hewan dilakukan oleh sitoskeleton yakni filamen aktin-miosin.


Filamen aktin membentuk cincin kontraktil pada bidang divisi di membran plasma sel.
Protein myosin kemudian mulai menarik filamen aktin bersama-sama, menciptakan
cincin yang lebih kecil sampai akhirnya memisahkan sel menjadi dua.

Pada sel tumbuhan, badan golgi dan retikulum endoplasma milik tumbuhan
membentuk derivat – derivatnya yang berupa vakuola – vakuola. Di dalam vakuola ini
terdapat bahan – bahan, seperti polisakarida dan glikoprotein yang nantinya akan menjadi
komponen pembentuk dinding sel. Vakuola ini bergerak ke tengah sel dengan bantuan
mikrotubulus. Pelat sel akan mulai di tengah, dan setelah selesai, mikrotubulus
phragmoplast bergerak ke luar, sampai mereka mencapai membran plasma saat ini.
Phragmoplast, seperti sentrosom sel hewan, mengatur mikrotubulus dan mengarahkan
pertumbuhan dan pengurangannya. Membran ini akan dipotong, dan dinding sel akan
sepenuhnya terhubung antara semua sel di sekitarnya. Di antara kedua sel, retikulum
endoplamik yang terperangkap akan menciptakan plasmodesmata, yang seperti gap
junction dan memungkinkan molekul untuk berpindah dari sel ke sel. Ini menjadi teori
bahwa tanaman dapat menggunakan plasmodesmata ini sebagai bentuk komunikasi
seluler.

(Essential Cell Biology, 3rd ed. © Garland Science, 2009.)

Kontrol Sistem pada Pembelahan Mitosi


Untuk memastikan siklus sel berjalan lancar tanpa ada gangguan pada setiap tahapan-

tahapannya, dalam sel terdapat sistem dimana pada titik tertentu ada pengecekan
kelayakan untuk dapat ke tahap selanjutnya. Titik tersebut dinamakan checkpoint. Cek
poin ini ada fase G1, di akhir fase G2, dan di saat fase mitotik.

Di cek poin fase G1 sel dilakukan pengecekan pada ukurannya, apakah sudah cukup
besar atau tidak, selain itu juga dilakukan pengecekan pada lingkungan sel. Pada
kebanyakan sel apabila telah mendapat sinyal lanjut (go-ahead signal) sel langsung dapat
menyelesaikan fase S dan fase G2, apabila tidak mendapat sinyal lanjut maka sel harus
memasuki fase G0. Dalam hal itu bukan berarti sel mati atau tidak aktif lagi, sel ini akan
melakukan aktivitas kembali saat syarat di cek point G 1 telah terpenuhi. Cek poin fase G2
adalah pengecekan ulang pada DNA hasil replikasi, memastikan pada DNA tidak akan
rusak sebelum atau saat memasuki fase mitotik. Kemudian cek poin terakhir ada di fase
mitotik yaitu pada saat fase prometafase, memastikan kromosom terhubung dengan
benang spindel.

Sumber :

https://dosenbiologi.com/

https://en.wikipedia.org/

https://www.researchgate.net/figure/The-centrosome-cycle-Schematic-representation-of-the-
changes-occuring-at-the-centrosome_fig2_36146962

https://www.thinglink.com/scene/926529706025549826

https://www.nature.com/scitable/topicpage/dna-replication-and-checkpoint-control-in-s-14202419/

Anda mungkin juga menyukai