Anda di halaman 1dari 7

Nama : Lalu Wisnu R Danu

NIM : H1A018053
Learning Objective

1. Bagaimana sel bereproduksi dan memperbanyak diri?


2. Bagaimana bentuk dari materi genetik prokariotik dan eukariotik?
3. Alasan mengapa virus tidak termasuk sel dan mengapa virus bisa berakibat fatal?
4. Jelaskan lebih lanjut menegnai siklus sel!

Jawab :

1. Bagaimana sel bereproduksi dan memperbanyak diri?

Sel mempunyai kemampuan untuk memperbanyak diri dengan melakukan


pembelahan. Pada hewan uniseluler cara ini digunakan sebagai alat reproduksi,
sedangkan pada hewan multi seluler cara ini digunakan dalam memperbanyak sel
somatis untuk pertumbuhan dan pada sel gamet untuk proses pewarisan keturunan
hingga akhirnya membantu membentuk individu baru. Ada dua macam pembelahan
sel, yaitu pembelahan secara langsung ’amitosis’ dan pembelahan secara tidak
langsung ’mitosis dan meiosis’. Amitosis adalah pembelahan inti secara langsung
diikuti dengan pembelahan sitoplasma

 Terjadi secara spontan dan tanpa tahapan


 Terjadi pada bakteri (prokariot)
 Biasanya terjadi pada DNA sirkular dan berukuran kecil

Mitosis

Periode pembelahan sel, atau mitosis adalah satu-satunya fase siklus sel yang dapat
dibedakan secara rutin dengan mikroskop cahaya. Se-lama mitosis, sebuah sel induk
membelah dan masing-masing dari kedua sel anak mendapatkan seperangkat
kromosom identik dengan induknya. Kromosom yang mengalami replikasi pada fase
S sebelumnya, diteruskan kepada sel anaknya. Periode panjang di antara mitosis (fase
G, S, dan G) umumnya disebut interfase.

 Profase

1. Nukleolus menghilang dan kromatin yang bereplikasi menjadi padat seperti benang-
benang kromosom yang khas, masing-masing terdiri atas kromatid kembar yang
terikat pada sentromer.
2. Kedua sentromer dengan sentriolnya yang sekarang sudah terduplikasi, berpisah dan
berpindah ke kutub berlawanan sel dan menyusun mikrotubulus gelendong mitotik
(mitotic spindle).
3. Pada akhir profase, lamin dan membran inti dalam terfosforilasi, menyebabkan
kompleks lamina inti dan kompleks pori inti dipecah dan disebarkan dalam vesikel
membran sitoplasma.
 Metafase

Selama metafase, kromosom terus memadat dan kompleks protein yang , disebut
kinetokor pada masing masing sentromer terikat pada gelendong miotik. Sel tersebut
sekarang lebih bulat dan kromosom berpindah ke dalam barisan dibidang ekuatorial.

1. Dinding inti benar-benar melebur, benang gelendong meluas


2. Terdapat bidang pembelahan (ekuator)
3. Kromatid menuju bidang pembelahan berkumpul / berderet pada bidang pembelahan
4. Terbentuk benang antar kromatid / benang interkromosom ( interzonal )
 Anafase

Pada anafase, kromatid anak (sekarang disebut kromosom) berpisah dan berpindah ke
arah kutub berlawanan oleh kombinasi protein motor mikrotubu-lus dan perubahan
dinamis pada panjang mikrotubulus saat kutub-kutub gelendong makin menjauh.

1. Dimulai dengan pemisahan kromatid pada sentromernya


2. Sentromer dari masing-masing kromatid membelah menjadi dua
3. Kromatid memisah dari bidang pembelahan kromoson
4. Kromosom bergerak ke kutub yang berlawanan ( pergerakan ini dibantu oleh
kontraksi benang kromosom dan dorongan benang interkromosomal )

 Telofase

Pada telofase terjadi hal-hal berikut:

1. Kedua kromosom berada pada kedua kutub gelondong dan mulai kembali menjadi
keadaan kurang padat.
2. Gelendong mengalami depolimerisasi dan selaput inti mulai dirakit kembali di sekitar
masing-masing kromosom anak.
3. .

4. Jelaskan lebih lanjut menegnai siklus sel!

Sebelum diferensiasi, kebanyakan sel mengalami siklus sintesis (pertumbuhan)


makromolekular dan pembelahan (mitosis) berulang. Urutan normal proses yang
menghasilkan sel baru disebut siklus sel. Perkembangan ilmu mengenai bagaimana setiap
fase siklus sel dikendalikan dan bagaimana kualitas sintesis molekuler (khususnya replikasi
DNA) dipantau, membentuk pemahaman penyebab banyak jenis kanker, yaitu sel
berproliferasi tanpa kendali tersebut. Siklus sel memiliki 4 fase yaitu mitosis, G1,S,G2.
 Fase G1 biasanya merupakan fase paling panjang dan bervariasi dari siklus,
merupakan periode RNA aktif dan sintesis protein, termasuk protein pengendali
kemajuan selama siklus sel.
 Fase S ditandai dengan replikasi DNA, sintesis histon dan dimulainya duplikasi
sentrosom.
 Pada fase G2 yang relatif pendek, protein yang dibutuhkan untuk mitosis
berakumulasi
 Saat sel-sel pasca-mitosis baru mengalami pengkhususan dan berdiferensiasi, aktivitas
siklus sel untuk sementara atau secara permanen dihentikan, dan sel terkadang disebut
dalam fase G0. Pada fase G0 atau fase istirahat ini disebut quisense yang dimana
semua kompartemen sudah lengkap namun belum adanya sinyal protein untuk masuk
pada fase G1, sinyal tersebut adalah mitogens (merangsang pembelahan sel), growth
factor (merangsang pertumbuhan) survival factors ( menekan apoptosis).

masuknya atau kemajuan fase lain siklus juga dipantau pada titik pemeriksaan khusus
(checkpoints) lain, tempat kondisi tertentu harus dipenuhi sebelum sel melanjutkan siklusnya.
Siklus secara keseluruhan diatur oleh famili protein sitoplasmik disebut siklin.
Siklin berbeda muncul selama fase siklus sel berbeda, masing-masing mengaktifkan satu atau
lebih cyclin-dependent kinases (CDKs) yang lebih spesifik. Setiap CDK aktif kemudian
memfosforilasi protein spesifik, termasuk enzim, faktor transkripsi untuk kumpulan spesifik
gen, dan subunit sitoskeletal, memicu aktivitas yang menandai fase berikutnya dalam siklus.
Saat masing-masing kumpulan aktivitas berturut-turut itu selesai, maka siklin mengendalikan
fase siklus sel itu mengalami ubikuitinasi dan dengan cepat disingkirkan oleh proteasom dan
diambil alih oleh sebuah siklin baru yang memicu aktivitas fase berikurnya.

Untuk memastikan bahwa seluruh rangkaian proses dalam siklus sel berjalan dengan baik, sel
memiliki kompleks jaringan protein regulator  cell cycle control system.

3. Alasan mengapa virus tidak termasuk sel dan mengapa virus bisa berakibat fatal?

 Makhluk hidup harus menjaga homeostasisnya,


Syarat makhluk hidup adalah terbuat dari sel sedangkan virus tidak terbuat dari sel,
sebuah partikel virus tunggal dikenal sebagai virion dan terdiri dari satu set gen yang
dibundel dalam cangkang protein pelindung yang disebut kapsid. Strain virus tertentu
akan memiliki membran ekstra (lipid bilayer) yang mengelilinginya yang disebut
amplop. Virus tidak memiliki inti, organel, atau sitoplasma seperti sel, sehingga mereka
tidak memiliki cara untuk memantau atau membuat perubahan di lingkungan internal
mereka. Timbul pertanyaan apakah virion ini mampu secara individu mempertahankan
lingkungan internalnya sendiri. Meskipun beberapa berpendapat bahwa kapsid dan
amplop membantu virion melawan perubahan di lingkungan mereka, konsensus umum
menyatakan bahwa virus tidak lulus persyaratan pertama untuk hidup.
Kesimpulannya adalah Virus adalah entitas non-seluler. Mereka tidak memiliki nukleus,
tidak ada organel dan tidak ada membran sel. Mereka terdiri dari asam nukleat (DNA

atau RNA) yang dibungkus dalam mantel protein atau kapsid. Virus umumnya tidak
dianggap sebagai organisme hidup sejati karena mereka hanya dapat bereplikasi setelah
menginfeksi sel hewan, tumbuhan, atau bakteri. Mereka tidak dapat mereplikasi di luar
sel inang.

Anda mungkin juga menyukai