Anda di halaman 1dari 2

Pada hasil pengamatan pati matang, terlihat larutan yang dihasilkan berwarna putih bening,

yang menandakan enzim amilase dapat menghidrolisis semua pati matang secara cepat.
Menurut Risnoyatiningsih (2011) sifat amilosa dapat larut dalam air, amilosa terdiri dari
struktur rantai yang lurus dengan 250-300 unit glukosa yang terikat dengan ikatan α-1,4-
glikosidik. Apabila kadar amilosa tinggi maka pati bersifat kering, kurang lekat, dan
cenderung meresap air lebih banyak (higroskopis). Pada hidrolisis oleh enzim amilase,
amilosa akan menghasilkan maltosa, glukosa, dan oligosakarida. Aktivitas α-amilase dilihat
dari pengukuran hasil degradasi pati, yaitu dari penurunan kadar pati yang larut atau dari
kadar amilosa yang bereaksi dengan iodium menghasilkan warna coklat.

Pati yang dilarutkan dalam air dan dipanaskan akan mengalami proses yang disebut
gelatinisasi. Gelatinisasi akan meningkatkan disintegrasi granula sehingga molekul pati akan
lebih mudah dihidrolisis. Kemampuan pati membentuk gel dapat dipengaruhi oleh komposisi
kimia pati, seperti perbandingan antara kandungan amilosa, amilopektin, dan ukuran granula
pati.

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil percobaan diantaranya yaitu:

1. Kadar suspensi pati, penggunaan pati kadar rendah juga mempengaruhi hasil
percobaan karena keseimbangan akan bergeser kekanan dan hidrolisis terjadi dengan
cepat. Sebaliknya, semakin banyak kadar suspensi pati yang digunakan, maka waktu
yang diperlukan untuk menghidrolisis pati semakin lama, dan enzim yang dibutuhkan
semakin banyak.
2. Suhu, semakin tinggi suhu reaksi inaktivasi enzim akan meningkat. Suhu
mempengaruhi aktivitas dan stabilitas kerja enzim, suhu yang tinggi akan
menurunkan stabilitasnya. Sebaliknya suhu yang rendah akan meningkatkan stabilitas,
namun produktivitas dan aktivitas enzim akan menurun.
3. Waktu, semakin lama waktu reaksi yang dibutuhkan, maka kadar glukosa yang
dihasilkan semakin besar. Lamanya waktu reaksi juga dipengaruhi oleh banyaknya
substrat yang dihidrolisis dan jumlah enzim yang ditambahkan.
4. pH, sebagian besar aktivitas enzim dipengaruhi oleh kondisi derajat keasaman
lingkungannya dalam melakukan kegiatan katalitiknya. pH optimal yang ditunjukan
oleh enzim tidak selalu konstan. Terdapat faktor lain yang memberikan pengaruh
aktivitas enzim tersebut.
5. Konsentrasi enzim, jumlah enzim yang banyak akan menghasilkan kadar glukosa
yang semakin banyak. Keadaan ini juga semakin mempercepat reaksi hidrolisis.

Anda mungkin juga menyukai