Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

HASIL PRAKTIKUM ENZIM AMILASE DAN


METABOLISME PADA TUMBUHAN HYDRILLA
VERTICILLATA

DISUSUN OLEH :
Putri Nazwa
Setya Ayu Mayla
Devi Syafitri
Miftahul Salmi
Widia Nurhalimah
Adi Sulistio
Fadhil Muhammad
XII MIPA 2

SMA NEGERI BERNAS BINSUS


T.A. 2021/2022
KATA PENGANTAR
Segala puji dan rasa syukur kami persembahkan kepada Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan hidayah - Nya, sehingga kelompok kami dapat
menyelesaikan Makalah hasil praktikum yang berjudul “Enzim Amilase dan
Metabolisme pada Tumbuhan Hydrilla Verticillata” ini. Tak lupa
pula kami kirimkan shalawat dan salam kepada Rasulullah SAW yang telah
membawa kita dari Alam yang gelap gulita menuju alam yang terang benderang.
Dalam penyusunan makalah ini,kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan dan kekurangan dalam penyusunannya, baik dalam penyajian data,
bahasa maupun sistematika pembahasannya. Kami juga mengharapkan masukan
atau kritikan maupun saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
praktikum ini dikelanjutan hari nanti.
Kepada seluruh pihak yang turut memberikan partisipasi
dalam terwujudnya hasil pratikum ini, tak lupa pula kami mengucapkan terima
kasih.
Demikianlah yang dapat kami sampaikan pada kesempatan ini mudah-
mudahan dengan adanya laporan praktikum ini sedikit banyaknya dapat membawa
manfaat kepada kita semua,dan juga dapat menjadi referensi bagi praktikum
selanjutnya.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Enzim adalah senyawa kimia berupa protein yang berperan sebagai


biokatalisator, di mana bio adalah makhluk hidup dan katalis adalah zat yang
dapat mempercepat reaksi. Sederhananya, enzim adalah katalis yang
membantu mempercepat reaksi biologis. Hampir semua enzim adalah protein.
Tetapi terdapat juga asam nukleat yang aktif secarakatalitik, yaitu Ribozim. Di
dalam sistem pencernaan terdapat berbagai macam bioenzim. Salah satunya
enzim amilase saliva.
Enzim Amilase merupakan enzim pencernaan, terutama dilakukan oleh
pankreas dan kelenjar ludah. Fungsi utama dari enzim amilase adalah untuk
memecah pati dalam makanan sehingga mereka dapat digunakan oleh tubuh.
Amilase juga disintesis dalam buah tanaman selama pematangan,
menyebabkan buah menjadi lebih manis. Terdapat dua jenis utama, yaitu
alpha dan beta. Alpha-amilase ditemukan dalam air liur manusia, di mana ia
memulai proses kimia dalam pencernaan dengan hidrolisis pati. Alpha-amilase
juga ditemukan dalam pankreas.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana aktivitas Enzim Amilase?

2. Bagaimana mekanisme percepatan reaksi oleh Enzim Amilase?

3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi percepatan reaksi enzim?

C. Tujuan Pratikum

1. Mengetahui aktivitas Enzim Amilase

2. Mengetahui mekanisme percepatan reaksi oleh Enzim


3. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi percepatan
reaksi oleh Enzim Amilas
BAB II
LANDASAN TEORITIS

Secara umum, amilase adalah enzim,yakni biomolekul yang berfungsi


sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa ikut bereaksi
dalam suatu rekasi kimia. Hampir semua enzim merupakan protein. Pada reaksi
yang dikatalisasi oleh enzim, molekul awal reaksi disebut sebagai substrat dan
enzim mengubah molekul tersebut menjadi molekul-molekul yang berbeda,
disebut produk. Hampir semua proses biologis sel memerlukan enzim agar dapat
berlangsung dengan cukup cepat.

Kerja enzim dipengaruhi oleh beberapa factor, terutama adalah substrat,


suhu, pH kofaktor, dan inhibitor. Tiap enzim memerlukan suhu dan pH (tingkat
keasaman) optimum yang berbeda-beda karena enzim adalah protein,yang dapat
mengalami perubahan bentuk jika suhu dan keasaman berubah. Inhibitor adalah
molekul yang menurunkan aktivitas enzim, sedangkan aktivator adalah yang
meningkatkan aktivitas enzim. Terdapat tiga cara utama aktivitas enzim dikontrol
dalam sel, yaitu:

1. Produksi enzim (transkripsi dan translasi gen enzim) dapat ditingkatkan


atau diturunkan bergantung pada respon sel terhadap perubahan
lingkungan. Bentuk regulase gen ini disebut induksi dan inhibisi enzim.
2. Enzim dapat dikompartemenkan, dengan lintasan metabolisme yang
berbeda-beda yang terjadi dalam kompartemen sel yang berbeda.
Sebgaicontoh, asam lemak disintesis oleh sekelompok enzim dalam
sitosol,retikulum endoplasma, dan aparat golgi, dan digunakan oleh
sekelompok enzim lainnya sebagai sumber energy dalam mitokondria
melalui oksidasi.
3. Enzim dapat diregulasi oleh inhibitor dan activator. Contohnya, produk
akhir lintasan metabolisme sering kali merupakan inhibitor enzim pertama
yang terlibat dalam lintasan metabolisme, sehingga dapat meregulasi
jumlah produk akhir lintasan metabolisme tersebut.
BAB III
METODOLOGI

1. Waktu dan Tempat


Hari, Tanggal : Senin, 22 Agustus 2022

Waktu : 12.45 WIB

Lokasi : Di dalam Kelas XII MIPA 2

2. Alat dan Bahan


- Cup atau tabung reaksi
- Pipet tetes
- Sendok/pengaduk
- Air hangat
- Nasi
- Iodium/Betadine
- HCL 5%

3. Cara Kerja

1. Bacalah literatur sesuai dengan materi yang didapatkan tentang enzim.


2. Buatlah bubur dengn menghaluskannya denan sendok dan diberi
sedikit air.
3. Sediakan 2 wadah/tabung reaksi dan berikan label 1, dan 2
4. Isilah tabung pertaman dengan nasi+Amilase/saliva+Betadine dan
diaduk rata.
5. Lalu, isilah tabung kedua dengan nasi+Amilase/salive+5tetes HCL 5%
+ Betadine dan diaduk rata
6. Amati perubahan warna setelah diberi betadine dan setelah 20 menit
7. Catat hasil pengmatan kedalam tabel pengamatan berikut
BAB VI
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL
PERCOBAAN SUHU HCL KOH AIR DINGIN
RUANG MENDIDIH

1 Biru tua Kuning Kream Putih Ungu muda


kehitam – muda
hitaman
B. PEMBAHASAN

1. Apakah terjadi perubahan warna nasi? Jelaskan reaksinya sehingga


terbentuk gelembung gas
Jawaban:

2. Jelaskan faktor yang mempengaruhi kerja enzim berdasarkan hasil


percobaan!
Jawaban: Produksi enzim amilase yang tinggi, tidak lepas dengan adanya
faktor-faktor yang mendukung keberhasilan produksi suatu enzim. Faktor
yang sangat terpenting adalah suhu, pH dan substrat yang mengandung
kadar pati tinggi. Suhu sangat memengaruhi aktivitas enzim karena enzim
adalah rangkaian asam amino yang sistem kerjanya berkaitan erat dengan
suhu lingkungan]. Aktivitas enzim juga akan dipengaruhi oleh pH. pH
akan berkaitan dengan keberadaan ion hidrogen. Konsentrasi ion hidrogen
sangat memengaruhi aktivitas enzim, karena enzim dapat aktif apabila
asam amino yang merupakan sisi aktif enzim berada dalam keadaan
ionisasi yang tepat. pH terlalu asam atau basa akan menyebabkan enzim
terdenaturasi sehingga enzim tidak aktif. Faktor berikutnya yang perlu
diperhatikan dalam memproduksi enzim amilase dari bakteri adalah
konsentrasi substrat yang digunakan harusmengandung kadar pati yang
tinggi. Bakteri sangat membutuhkan substrat untuk mendegrasi pati
menjadi karbohidrat yang lebih sederhana. Untuk menentukan aktivitas
enzim amilase dapat dilakukan dengan menggunakan substrat yang
spesifik, kemudian aktivitas enzim amilase dapat diukur dengan memantau
jumlah glukosa pereduksi yang dihasilkannya. Berdasarkan latar belakang
tersebut, dapat diketahui bahwa enzim amilase yang dihasilkan oleh
bakteri memiliki rentan suhu, pH dan konsentrasi substrat yang optimum
dengan kondisi lingkungan yang berbeda-beda.

3. Dalam tubuh manusia, dimanakah terdapat enzim Amilase?


Jawaban: Enzim amilase diproduksi di kelenjar liur, pankreas, dan usus
halus. Enzim ini bertugas memecah zat pati atau karbohidrat menjadi gula
(glukosa). Saat makanan yang mengandung karbohidrat dikunyah, kelenjar
liur di dalam mulut akan menghasilkan amilase.

4. Bagaimana jika dalam tubuh manusia enzim Amilase tidak


berfungsi?
Jawaban: Jika dalam tubuh manusia enzim Amilase tidak berfungsi akan
menyebabkan beberapa penyakit, antara lain: Preeklampsia, terjadi
peningkatan tekanan darah saat hamil atau setelah persalinan. Penyakit
ginjal, kondisi kesehatan yang menyebabkan kerusakan ginjal, seperti pada
penderita hipertensi dan diabetes. Cystic fibrosis (fibrosis kistik), yakni
penyakit genetik yang menyebabkan kerusakan pada sistem pencernaan,
paru, dan organ lain. Penyakit hati, yakni gangguan pada hati akibat
kondisi tertentu. Dan yang paling penting jika enzim amilase tidak bekerja
pada lidah, maka kita tidak akan bisa merasa makanan au minuman yang
masuk.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Saliva mengandung enzim amilase. Amilase merupakan enzim yang


bertugas sebagai katalisator sistem pencernaan dalam proses hidrolisis amilum
yang menghasilkan glukosa/maltosa. Amilosa merupakan polisakarida yang
berbeda dan pola tindakan, yang banyak digunakan dalam industri. Amilase
adalah biokatalis yang paling penting, karena kemampuan memanfaatkan
spektrum yang luas dari substrat, stabilitasnya ekstrim suhu, pH, kofaktor
dan inhibitor.
Suhu mempengaruhi aktivitas katalisis enzim. Diluar suhu enzim
menjadi tidak maksimal. Bila suhu terlalu rendah, enzim menjadi tidak aktif,
karena tidak terjadi benturan antara molekul enzim dengan substrat.
Sedangkan bila suhu terlalu tinggi, dimana benturan yang terjadi semakin
banyak maka struktur tiga dimensi dari enzim tersebut akan terganggu
sehingga enzimakan mengalami denaturasi, atau dapat dikatakan enzim akan
kehilangan sifat ilmiahnya.

Berdasarkan dari data hasil percobaan, diperoleh warna pada tabung 1


dan tabung 2. Perubahan yang terjadi pada tabung pertama diakibatkan oleh
kandunan Iodine yang terdapat pada Betadine. Apabila Betadine diteteskan
pada makanan yang mengandung Amilum maka akan terjadi perubahan
warna. Perubahan warna ini dikarenakan adanya reaksi Amilum dengan Iodine
berupa senyawa komples Amanium Iodida yang menghasilkan warna biru
kehitamn atau biru pekat. Sedangkan, pada tabung kedua perubahan terjadi
karena ketika Betadine pada nasi ditetesi vitamin C berupa air jeruk nipis akan
membuat warna asli Betadine memudar menjadi kuning muda. Vitamin C
akan bereaksi dengan ion Iodine di larutan, dan menetralkan warma, rasa,
serta bau dari Betadine.

B. SARAN

1. Sebaiknya percobaan seperti ini diperlukan orang-orang yang teliti dan


sigat dalam melihat perubahan warna serta gelembung gas yang
dihasilakn dari reaksi.

Anda mungkin juga menyukai