ASISTEN DOSEN
DISUSUN OLEH
2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
laporan praktikum yang berjudul “Aktivitas Enzim Amilase Saliva” dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Tidak lupa saya mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan laporan
praktikum ini. Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada kakak -kakak asisten
laporan praktikum ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki
bentuk maupun isi laporan praktikum ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Laporan praktikum ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman
yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para
Penulis
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
oleh pankreas dan kelenjar ludah tetapi juga ditemukan di jaringan lain dalam
kadar yang sangat kecil. Amilase pertama kali dijelaskan pada awal 1800-an
dan dianggap sebagai salah satu enzim pertama dalam sejarah yang diselidiki
diganti namanya menjadi amilase pada awal abad ke-20.1 Fungsi utama
metode yang dapat menyediakan substrat yang cukup dalam pengujian serta
alat sederhana untuk mengumpulkan air liur sehingga dapat digunakan kapan
saja.3
1
BAB II
PEMBAHASAN
umumnya enzim bekerja optimum pada suhu 40 derajat celcius. Pada suhu
lebih banyak waktu untuk memulai reaksi. Hal ini terjadi karena energi
kinetik yang rendah, sehingga mereka bergerak lambat dan tidak sering
bertabrakan. Beberapa enzim bahkan menjadi tidak aktif jika suhu terlalu
rendah. Pada saat suhu tinggi enzim dan molekul substrat memperoleh energi
2
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
gula. Beberapa isoform amilase telah ditemukan tetapi yang paling melimpah
amilase secara khusus ditemukan di pankreas dan disintesis oleh sel asinar
Pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim, yaitu pada suhu rendah aktivitas
peningkatan suhu reaksi enzim yang dikatalisis akan meningkat pula. Ketika
terjadi peningkatan suhu yang melebihi batas tertentu, maka enzim menjadi
tidak stabil dan laju reaksi menurun.5 Setiap enzim memiliki aktivitas
untuk setiap enzim berada pada daerah stabilitas pH dan suhu optimal.6
3
DAFTAR PUSTAKA
Bioelectron. 2018;20(3):491–7.
salivary α-amylase at 1.6 Å resolution: Implications for its role in the oral