Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM BIOKIMIA

“AKTIVITAS ENZIM AMILASE SALIVA”

ASISTEN DOSEN

Nafisatul Hadiqo (1910911320061)

DISUSUN OLEH

Amelia Triyuniar (2011111220009)

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,

Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan

laporan praktikum yang berjudul “Aktivitas Enzim Amilase Saliva” dalam bentuk

maupun isinya yang sangat sederhana. Tidak lupa saya mengucapkan terimakasih

kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan laporan

praktikum ini. Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada kakak -kakak asisten

dosen yang telah membimbing selama praktikum biokimia berlangsung. Semoga

laporan praktikum ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk

maupun pedoman bagi pembaca.

Harapan saya semoga laporan praktikum ini membantu menambah

pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki

bentuk maupun isi laporan praktikum ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Laporan praktikum ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman

yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para

pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk

kesempurnaan laporan praktikum ini.

Banjarmasin, 2 Februari 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 2

BAB III PENUTUP ............................................................................................... 3

3.1. Kesimpulan .................................................................................................... 3

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Amilase adalah enzim pencernaan yang sebagian besar disekresikan

oleh pankreas dan kelenjar ludah tetapi juga ditemukan di jaringan lain dalam

kadar yang sangat kecil. Amilase pertama kali dijelaskan pada awal 1800-an

dan dianggap sebagai salah satu enzim pertama dalam sejarah yang diselidiki

secara ilmiah. Ini awalnya disebut sebagai ketidaksukaan tetapi kemudian

diganti namanya menjadi amilase pada awal abad ke-20.1 Fungsi utama

amilase adalah menghidrolisis ikatan glikosidik dalam molekul pati,

mengubah karbohidrat kompleks menjadi gula sederhana. Ada tiga kelas

utama enzim amilase; Alfa-, beta- dan gamma-amilase, dan masing-masing

bekerja pada bagian yang berbeda dari molekul karbohidrat. 2 Untuk

penghitungan aktivitas enzimatis, bagaimanapun, masih perlu ditetapkan

metode yang dapat menyediakan substrat yang cukup dalam pengujian serta

dapat mengontrol waktu reaksi enzimatik. Metode juga harus menggunakan

alat sederhana untuk mengumpulkan air liur sehingga dapat digunakan kapan

saja.3

1
BAB II

PEMBAHASAN

Enzim amilase dapat bekerja dengan baik pada suhu optimum.

Masing-masing enzim mempunyai suhu optimum yang berbeda-beda. Pada

umumnya enzim bekerja optimum pada suhu 40 derajat celcius. Pada suhu

rendah, molekul enzim dan substrak bergerak perlahan dan membutuhkan

lebih banyak waktu untuk memulai reaksi. Hal ini terjadi karena energi

kinetik yang rendah, sehingga mereka bergerak lambat dan tidak sering

bertabrakan. Beberapa enzim bahkan menjadi tidak aktif jika suhu terlalu

rendah. Pada saat suhu tinggi enzim dan molekul substrat memperoleh energi

kinetik lebih besar sehingga kerja enzim maksimum.

2
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Fungsi amilase adalah untuk mengkatalisis hidrolisis pati menjadi

gula. Beberapa isoform amilase telah ditemukan tetapi yang paling melimpah

adalah amilase pankreas (P-amilase) dan amilase saliva (S-amilase). P-

amilase secara khusus ditemukan di pankreas dan disintesis oleh sel asinar

kemudian disekresikan ke saluran gastrointestinal. S-amilase terutama

diproduksi di kelenjar ludah, tetapi juga dapat diproduksi di ovarium, saluran

tuba, saluran pencernaan, paru-paru, otot lurik, dan neoplasma ganas.4

Pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim, yaitu pada suhu rendah aktivitas

enzim kecil karena tumbukan antar partikel rendah. Sedangkan dengan

peningkatan suhu reaksi enzim yang dikatalisis akan meningkat pula. Ketika

terjadi peningkatan suhu yang melebihi batas tertentu, maka enzim menjadi

tidak stabil dan laju reaksi menurun.5 Setiap enzim memiliki aktivitas

maksimal pada suhu tertentu. Akibat terjadinya denaturasi, ikatan kimia

menjadi putus dan enzim yang kehilangan bentuk spesifiknya. Aktivitas

untuk setiap enzim berada pada daerah stabilitas pH dan suhu optimal.6

3
DAFTAR PUSTAKA

1. Akinfemiwa O, Muniraj T. Amylase. 2020 Aug 3. In: StatPearls. Treasure

Island (FL): StatPearls Publishing; 2020.

2. Peyrot des Gachons C, Breslin PAS. Salivary Amylase: Digestion and

Metabolic Syndrome. Curr Diab Rep. 2016;16(10).

3. Yamaguchi M, Kanemori T, Kanemaru M, Takai N, Mizuno Y, Yoshida H.

Performance evaluation of salivary amylase activity monitor. Biosens

Bioelectron. 2018;20(3):491–7.

4. Ramasubbu N, Paloth V, Luo Y, Brayer GD, Levine MJ. Structure of human

salivary α-amylase at 1.6 Å resolution: Implications for its role in the oral

cavity. Acta Crystallogr Sect D Biol Crystallogr. 2016;52(3):435–46.

5. Nakamura Y, Yuki K, Park SY, Ohya T. Carbohydrate metabolism in the

developing endosperm of rice grains. Plant Cell Physiol. 2018;30(6):833–9.

6. Maughan R. Carbohydrate metabolism. Surgery. 2019;27(1):6–10.

Anda mungkin juga menyukai