Anda di halaman 1dari 11

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………..2

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………3

BAB I………………………………………………………………………………………….4

PENDAHULUAN……………………………………………………………………………4

1.1 LATAR BELAKANG……………………………………………………………………..4

1.2 RUMUSAN MASALAH………………………………………………………………….5

1.3 TUJUAN MAKALAH…………………………………………………………………….5

BAB II ………………………………………………………………………………………6

2.1 PENGERTIAN ENZIM…………………………………………………………………6

2.2 PERAN ENZIM KHUSUSNYA ENZIM AMILASE…………………………………..6

2.3 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEPATAN AKTIFITAS ENZIM


AMILASE……………………………………………………………………………………7

2.4 CONTOH ENZIM AMILASE PADA BIJI TANAMAN


PERKEBUNAN………………………………………………………………………………9

BAB III……………………………………………………………………………………….10

KESIMPULAN………………………………………………………………………………10

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………..11
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada tuhan yang maha esa atas rahmat yang telah
dilimpahkan kepada kita sehingga dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“aktivitas enzim amilase”. Terima kasih juga kami sampaikan kepada ibu Rahmawati selaku
dosen mata kuliah Fisiologi Tumbuhan Politeknik Negeri Jember yang telah memberikan
tugas penyusunan makalah ini.

Penyusunan makalah ini di harapkan dapat menambah wawasan serta pengetahuan


kita mengenai tentang apa aitu enzim, apa saja aktifitas enzim pada tumbuhan khususnya
enzim amilase, serta peran dan pengaruh enzim pada tanaman perkebunan. Penyusun juga
menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna, oleh sebab itu penyusun menerima semua masukan kritik dan saran agar dapat
memperbaiki lagi di kemudian hari agar lebih bermanfaat dan dapat menambah wawasan
serta dapat memahamkan bagi yang membaca.

Sebelumnya penyusun mengucapkan mohon maaf apabila ada kata yang kurang
berbenan dan terdapat kesalahan dalam penyusunan kata. Terima kasih kami ucapkan

Jember, April 2023

Penyusun
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Enzim adalah molekul protein yang berperan sebagai biokatalis, yaitu mengkatalisis
reaksi-reaksi metabolisme yang berlangsung di dalam sel makhluk hidup. Enzim pada
umumnya terdiri dari preotein globular yang disusun oleh urutan asam amino tertentu yang
menentukan struktur atau aktivitas katalik enzim. Salah satu enzim yang penggunaanya
sangat besar dalam industri makanan,minuman maupun bioteknologi di indonesia adalah
enzim amilase. Amilase adalah enzim hidrolase glikosida yang mengkatalisis pemecahan pati
menjadi gula sederhana. Enzim amilase yang banyak di gunakan di industri yaitu alfa-amilase
yang bekerja memecah pati secara acak di tengah atau bagian dalam molekul pati.

Seiring dengan meningkatnya penggunaan amilase, maka perlu di eksplor sumber


amilase dari sumber yang mudah di dapat. Enzim amilase mudah di peroleh dari sekitar
adalah dari biji tanaman dan kecambah,seperti biji nangka,jagung,dll.kemampuan enzim
dalam mengkatalsis reaksi kimia lazim di sebut aktiviytas enzim. Aktivitas enzim dapat di
hitung dengan mengukur jumlah produk yang terbentuk atau dengan menghitung jumlah
pengangguran substrat dalam satuan waktu tertentu. Aktivitas enzim dapat dapat di pengaruhi
oleh beberapa faktor yaitu suhu,ph,kadar substrat,inhibitor,toksik enzim,dan kadar enzim.

Amilase adalah enzim yang mempunyai kemampuan memecah ikatan glukosida pada
polimer pati. Penggunaan amilase di laporkan mengalami peningkatan setiap tahunya.
Permintaan akan enzim golongan amilase telah mencapai sekurang-kirangnya 25%dari
keseluruhan pasar enzim. Kelompok enzim ini memiliki banyak variasi dalam
aktivitasnya,sangat spesifik,tergantung pada tempatnya bekerja, seiring dengan penemuan-
penemuan baru mengenai enzim amilase, kelompok dari amilase semakin bertambah.
Beberapa kelompok dari enzim amilase adalah a-amilase, b-amilase, dan y-amilase.

Secara molekuler, pemecahan amilase di bantu oleh residu asam amino pada sisi aktif
enzim. Pada enzim a-amilase yang berasal dari pseudomonas stutzeri, pemecahan di bantu
oleh tiga residu asam amino yaitu asam glutamat 219, asam aspartat 294,dan asam aspartat
193. Tahapan pertama merupakan pengikat supsrat oleh asam aspartat 294. Tahap selanjutnya
yaitu asam glutamat 219 dalam bentuk asam akan mendonorkan proton ke oksigen pada
ikatan glokosidik subsrat. Produk dari reaksi tersebut adalah sebuah ion oksokarbonium pada
keadaan transisi yang di ikuti dengan pembentukan klovalen intemediet. Molekul H2O
kemudian menyerang ikatan kovalen antara oksigen dan residu asam aspartat 193. Asam
glutamat kemudian menerima H dari H2Odan residu asam aspartat 193 membentuk gugus
hidroksi baaru pada molekul glukosa

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa itu enzim?
2. Bagaimana peran enzim khususnya enzim amilase?
3. Apa saja yang mempengaruhi kecepatan aktivitas dari enzim amilase?
4. Dan beri contoh salah satu/beberapa contoh enzim amilase pada biji tanaman
perkebunan
1.3 TUJUAN MAKALAH

Di harapkan mahasiswa mengetahui apa itu enzim, peran enzim khusus nya enzim
amilase, kecepatan aktivitas dari enzim amilase dan contoh enzim amilase pada biji tanaman
perkebunan.
BAB II

PEMBAHASAN

1. APA ITU ENZIM ?

Enzim adalah adalah molekul protein yang berperan sebagai biokatalis,yaitu


mengkatalisis realsi-reaksi metabolisme yang berlangsung di dalam sel makhluk hidup.
Enzim pada umumnya terdiri dari protein globular yang di susun oleh urutan asam amino
tertentu yang menentukan struktur maupun aktivitas katalitik enzim. Enzim merupakan
salah satu metabolit sekunder yang di hasilkan oleh makhluk hidup dan berfungsi untuk
mengkatalisis reaksi biokimia dalam tubuh makhluk hidup , sehingga reaksi dapat
berlangsung lebih cepat. Enzim bersifat spesifik terhadap reaksi yang dikatalisis dan
molekul yang menjadi substratnya. Kemampaun enzim yang unik dalam melaksakan
transformasi kimianya yang khas ketika diisolasi telah meningkatkan penggunaan enzim
dalam berbagai proses industri seperti industri tekstil, detergen, bahan pangan, minuman,
bahan kimia, dan obat-obatan.

2. BAGAIMANA PERAN ENZIM KHUSUSNYA ENZIM EMILASE

Peran enzim adalah mengurangi energi aktivasi, yaitu energi yang di perlukan untuk
mencapai status transisi (suatu bentuk dengan tingkat tertinggi) dalam suatu reaksi
kimiawi. Suatu reaksi yang di katalisis oleh enzim mempunyai energi aktivasi yang lebih
rendah, dengan demikian membutuhkan lebih sedikit energi untuk berlangsungnya reaksi
tersebut. Enzim mempercepat reaksi kimiawi secara spesifik tanpa pembentukan hasil
samping dan bekerja dalam larutan dalam keadaan suhu dan ph tertentu.

Enzim yang sangat penting sebagai pengontrol perkecambahan biji adalam enzim a-
amilase yang berperan dalam penguraian cadangan makanan biji yang berupa amilum
menjadi senyawa yang lebih sederhana sehingga dapat di manfaatkannya sebagai sumber
energi untuk perkecambahan. Amilase paling penting untuk pencernaan karbohidrat ia
memecah pati menjadi gula. Amilase di sekresikan oleh kelenjar ludah dan pancreas.
Pengukuran kadar amilase dalam darah terkadang di gunakan sebagai bantuan dalam
mendiagnosis berbagai penyakit pancreas atau saluran pencernaan lainya.
Pada tumbuhan, enzim amilase berperan dalam proses penguraian pati menjadi
glukosa. Pati adalah salah satu jenis karboridrat kompleks yang di temukan pada tumbuhan.
Enzim amilase membantu memecah ikatan kimia pada pati sehingga terbentuk molekul
glukosa yang lebih sederhana dan mudah diserap oleh tumbuhan. Secara umum, enzim
amilase memiliki peran penting dalam proses metabolisme karboridrat pada tumbuhan dan
berperan dalam produksi pangan dan minuman. Fungsi penting dan dari enzim adalah sebagai
biokatalisator, reaksi kimia secara kolektif membentuk metabolisme perantara sel, suatu
bagian yang sangat kecil dari molekul besar protein enzim sangat berperan untuk katalis
reaksi

3. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEPATAN AKTIFITAS DARI ENZIM


AMILASE

Aktivitas enzim amilase dapat di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, suhu, ph,
kadar substrat, inhibitor. (Poedjiadi 2006).

1.suhu

Enzim terdiri dari atas molekul-molekul protein. Oleh karena itu, enzim masih tetap
mempunyai sifat protein yang kerjanya di pengaruhi oleh suhu. Enzim dapat bekerja dengan
optimum pada waktu kisaran suhu tertentu, yaitu sekitar suhu 40 c, pada suhu 0 c enzim tidak
aktif. Jika suhunya di naikkan, enzim akan mulai aktif.jika suhunya dinaikkan lebih tinggi
lagi sampai batas sekitar 40 50 c, enzim akan bekerja lebih aktif lagi. Namun pemanasan 17
lebih lanjut membuat enzim akan terurai atau terdenaturasi seperti halnya protein lainnya.
Pada keadaan ini enzim tidak bekerja.

a. Enzim tidak aktif pada suhu kurang daripada 0 c.

b. Kadar tindak balas enzim meningkat dua kali ganda bagi setiap kenaikan suhu 10 c.

c. Kadar tindak balas enzim paling optimum pada suhu 37 c. Enzim hasil suhu tinggi yaitu
lebih dari 50 c.

2. Derajat keasaman (ph)


Enzim bekerja pada ph tertentu, umumnya pada netral, kecuali beberapa jenis enzim yang
bekerja pada suasana asam atau suasana basa. Jika enzim yang bekerja optimum pada suasana
netral ditempatkan pada suasana basa ataupun asam, enzim tersebut tidak akan bekerja atau
bahkan rusak. Begitu juga sebaliknya. Jika suatu enzim bekerja optimal pada suasana basa
atau asam tetapi di tempatkan pada keadaan basa atau asam, enzim tersebut akan rusak.
Sebagai contoh enzim pepsin yang terdapat di dalam lambung. Efektif bekerja pada ph
rendah. Setiap enzim bertindak paling cekap pada nilai ph tertentu yang di sebut dengan
sebagai ph optimum ph optimum bagi kebanyakan enzim ialah p117. Terdapat beberapa
pengecualian, misalnya. Enzim pepsin di dalam perut bertindak balas paling cekap pada ph 2.
Sementara enzim tripsin di dalam usus kecil bertindak paling cekap pada ph 8.

3. Kadar subsrat

Mekanisme kerja enzim juga di tentukan oleh jumlah atau konsentrasi subsrat yang tersedia.
Jika subsratnya sedikit, kecepatan kerja enzim juga rendah. Sebaliknya, jika jumlah subsrat
yang tersedia banyak kerja enzim juga cepat. Pada keadaan substrat berlebih, kerja enzim
tidak sampai menurun tetapi konstan. Pada kepekatan substrat rendah bilangan molekul
enzim melebihi bilangan molekul substrat. Oleh karena itu, Cuma sebilngan kecil molekul
enzim bertindak balas dengan molekul substrat.

Apabila kepekatan substrat bertambah, lebih molekul enzim dapat bertindak balas dengan
molekul substrat sehingga ke satu kadar maksimum. Penambahan kepekatan substrat
selanjutnya tidak akan menambah kadar tinda balas karena kepekatan enzim menjadi factor
penghambat.

4. Inhibitor

Hal lain yang mempengaruhi kerja enzim adalah feed back inhibitor. Feed back inhibitor
adalah keadaan pada saat substansi hasil (produk) kerja enzim yang terakumulasi dalam
jumlah yang berlebihan akan menghambat kerja enzim yang bersangkutan.

a. inhibitor kompetisi

pada inhibitor kompetisi terjadi penambahan substrat dapat mengurangi daya hambatnya,
karena inhibitor bersaing dengan substrat untuk mengikat bagian aktif enzim. Misalnya enzim
suksinat dehydrogenase yang berfungsi mengkatalisis reaksi oksidasiasam uksinat menjadi
fumarat, jika dalam proses ini di tambahkan asam malonat, maka enzim suksinat
dehydrogenase akan menurun aktifitasnya, sehingga aktifitas ini sangat bergantung kepada
konsentrasi inhibitor, kosentrasi substrat, dan aktifitas relatif inhibitor dan substrat.

b. Inbihitor nonkompetisi

inbihitor nonkompetisi pengaruhnya tidak dapat dihilangkan dengan adanya penambahan


substrat lainnya, dimana inbihitor ini akan berkaitan dengan permukaan enzim tanpa lepas
dan lokasinya tidak dapat di ganti oleh substrat. Sehingga daya kerja inhibitor sangat
tergantung dari konsentrasi inhibitor dan aktifitas inhibitor terhadap enzim.

4. BERI CONTOH SALAH SATU/BEBERAPA CONTOH ENZIM AMILASE PADA


BIJI TANAMAN PERKEBUNAN

Enzim amilase berperan penting dalam proses percernaan karbohidrat dalam manusia atau
hewan, tetapi enzim amilase juga dapat di temukan di tumbuhan.

1. a- amilase: enzim ini terdapat pada tanaman kentang, gandum, jagung

2. b- amilase: enzim ini terdapat dalam tanaman barley(sejenis gadum)

3. amiloglucosidase: enzim ini terdapat pada tanaman kentang, jagung, gandum

4. pullulanase: enzim ini terdapat pada tanaman padi

5. glukoamilase: enzim ini terdapat pada tanaman ubi jalar dan singkong

Enzim amilase pada tanaman perkebunan berfungsi untuk mengubah pati menjadi gula yang
dapat di gunakan sebagai sumber energi bagi tanaman tersebut. Selain itu enzim amilase juga
dapat di gunakan dalam industri pangan sebagai bahan baku dalam pembuatan sirup glukosa.
BAB III
KESIMPULAN

Enzim adalah adalah molekul protein yang berperan sebagai biokatalis,yaitu


mengkatalisis realsi-reaksi metabolisme yang berlangsung di dalam sel makhluk hidup.
Enzim pada umumnya terdiri dari protein globular yang di susun oleh urutan asam amino
tertentu yang menentukan struktur maupun aktivitas katalitik enzim. Peran enzim adalah
mengurangi energi aktivasi, yaitu energi yang di perlukan untuk mencapai status transisi
(suatu bentuk dengan tingkat tertinggi) dalam suatu reaksi kimiawi. Factor yang
mempengaruhi aktivitas enzim menurut Poedjiadi yaitu suhu, ph,inhibitor, dan konsentrasi
substrat.
Enzim amilase banyak di temui pada biji tanaman perkebunan misalnya gandum dll
yang berfungsi untuk mengubah pati menjadi gula yang dapat di gunakan sebagai sumber
energi bagi tanaman tersebut. Selain itu enzim amilase juga dapat di manfaatkan dalam
dunias industri seperti bahan baku dalam pembuatan sirup glukosa
DAFTAR PUSTAKA

Angraini dkk. (2013). Isolasi Dan Karakteristik Aktifitas Enzim a- Aamilase Pada Kecambah Kedelai
Putih(Glycine max(L). merill) Dan Kacang Hijau (Phaseolus radiatus) Dibawah Pengaruh
Medan Magnet. Jrnal Ilmiah Eksperimen Dan Keanekaragaman Hayati, 19-24.

Muliasari dkk. (2022). Studi Awal Uji Aktivitas Enzim Amilase Dari Tumbuhan Secara Kualitatif
Berdasarkan Perbedaan Suhu Dan Konsentrasi Substrat . Jurnal Of Agritechnology And Food
Processing, 2809-3607.

Nangin dkk. (2015). Enzim Amilase Pemecah Pati Mentah Dari Mikroba. Jurnal Pangan Dan
Agroindustri, 1032-1039.

Susilawati dkk. (2015). Analisis Aktivitas Enzim Amilase Yang Berasal Dari Bakteri Tanah Di Kawasan
Universitas Jambi. Prosiding Semirata , 359-367.

Anda mungkin juga menyukai