Anda di halaman 1dari 10

1 ENZIM sebagai Biokatalisator

BAHAN AJAR

A. Deskripsi

Enzim merupakan senyawa kimia yang diproduksi didalam sel

mahluk hidup berfungsi untuk mempercepat jalannya reaksi-reaksi

metabolism, sehingga mampu menurunkan energy aktivasi, oleh

sebab itu enzim disebut juga BIOKATALISATOR

B. Indikator

Setelah mengikuti pembelajaran ini, siswa diharapkan mampu

menjelaskan struktur enzim dan mengidentifikasi karakteristik enzim.

C. Uraian Materi

1.1 Stuktur Enzim

Struktur enzim terdiri dari gugus protein dan non protein, dimana

gugus non protein ada 2 jenis yaitu, logam dinamakan kofaktor dan

ion organic dinamakan koenzim, seperti gambar berikut;

Gambar 1.1 Struktur Enzim

1.2 Sifat – sifat Enzim

a. Enzim hanya mengubah kecepatan reaksi, artinya enzim tidak

mengubah produk akhir yang dibentuk atau mempengaruhi

keseimbangan reaksi, hanya meningkatkan laju suatu reaksi.

2 ENZIM sebagai Biokatalisator


b. Enzim bekerja secara spesifik, artinya enzim hanya mempengaruhi

substrat tertentu saja

c. Enzim merupakan protein. Oleh karena itu, enzim memiliki sifat

seperti protein. Antara lain bekerja pada suhu optimum, umumnya

pada suhu kamar. Enzim akan kehilangan aktivitasnya karena pH

yang terlalu asam atau basa kuat, dan pelarut organik.

d. Enzim diperlukan dalam jumlah sedikit. Sesuai dengan fungsinya

sebagai katalisator

e. Enzim bekerja secara bolak-balik. artinya enzim tidak menentukan

arah reaksi tetapi hanya mempercepat laju reaksi sehingga tercapai

keseimbangan.

f. Enzim dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Faktor-faktor yang

mempengaruhi kerja enzim adalah suhu, pH, aktivator, dan

inhibitor serta konsentrasi substrat.

1.3 Mekanisme kerja enzim

Struktur Enzim Enzim memiliki sisi aktif, yakni bagian atau tempat

pada enzim yang berfungsi sebagai tempat menempelnya substrat.

Kerja enzim sangat spesifik karena sisi aktif dari enzim sangat selektif

terhadap bentuk kimia dari substrat yang akan dikatalisis. Ikatan

yang terbentuk antara enzim dengan substrat bersifat lemah sehingga

reaksi dapat berlangsung bolak-balik. Substrat menempel pada sisi

aktif enzim dan akan menghasilkan produk baru, seperti gambar

dibawah ini;

3 ENZIM sebagai Biokatalisator


Gambar 1,2 Mekanisme Kerja Enzim

Mekanisme kerja enzim dibedakan menjadi 2, yaitu:


1. Teori Lock plus Key
Menurut teori lock plus key, cara kerja enzim mirip bersama mekanisme

kerja kunci dan gembok. Enzim diibaratkan sebagai kunci yang

mempunyai segi aktif, namun substratnya diibaratkan sebagai gembok.

Gambar. Teori Lock plus Key

Substrat memasuki segi aktif berasal dari enzim seperti halnya

kunci memasuki gembok. Substrat selanjutnya sesudah itu diubah

menjadi product tertentu. Produk inilah yang sesudah itu dilepas berasal

4 ENZIM sebagai Biokatalisator


dari segi aktif enzim untuk sesudah itu enzim siap menerima substrat

baru.

2. Teori Induced Fit

Berdasarkan teori induksi pas (induced fit), enzim diibaratkan sanggup

melakukan penyesuaian wujud untuk berikatan bersama suatu

substrat. Hal ini bertujuan untuk menambah keserasian bersama

substrat dan membuat ikatan pada enzim dan substrat menjadi lebih

reaktif.

Molekul enzim mempunyai segi aktif tempat menempelnya substrat

sehingga terbentuklah molekul kompleks enzim substrat. Pengikatan

substrat menginduksi penyesuaian terhadap enzim sehingga menambah

keserasian pada keduanya dan mendorong molekul kompleks enzim-

enzim substrat ada dalam kondisi yang lebih reaktif.

5 ENZIM sebagai Biokatalisator


1.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim

a. Suhu, kenaikan suhu dapat meningkatkan laju reaksi enzimatik.

Peningkatan laju reaksi enzimatik tersebut terus terjadi sampai

kondisi suhu optimum.

b. pH (derajat keasaman) Enzim sangat peka terhadap perubahan

derajat keasaman (pH) lingkungannya. Naiknya pH lingkungan dapat

meningkatkan laju reaksi enzimatis hingga pH optimum.

c. Inhibitor, kerja enzim dapat terhalang oleh zat lain, zat yang dapat

menghambat kerja enzim disebut inhibitor. Inhibitor enzim dibagi

menjadi dua, yaitu inhibitor irreversible dan irreversible.

Inhibitor reversible, jika enzim rusak hanya dalam waktu sementara,

dan dapat digunakan kembali, terbagi menjadi;

 Inhibitor kompetitif adalah zat penghambat yang bersaing dengan

substrat untuk mendapatkan sisi aktif enzim.

 Inhibitor nonkompetitif adalah zat penghambat yang bekerja dengan

cara berikatan dengan enzim pada sisi lain salain sisi aktif enzim.

Sementara inhibitor irreversible, enzim rusak dan tidak dapat digunkan

kembali, biasanya akibat racun yang dosis tinggi, misalnya sianida.

Aktivator merupakan molekul yang mempermudah enzim


berikatan dengan substratnya. Contohnya, ion klorida

6 ENZIM sebagai Biokatalisator


1.5 Penggolongan Enzim

1.6 Beberapa Jenis Enzim Pencernaan Pada Manusia

Tubuh memproduksi berbagai macam enzim pencernaan untuk

memecah nutrisi di dalam makanan yang Anda konsumsi agar dapat

diserap. Berbeda jenis nutrisi, berbeda juga enzim pencernaannya.

Berikut beberapa macam enzim pencernaan yang ada di tubuh:

 Amilase

Enzim amilase diproduksi di kelenjar liur, pankreas, dan usus halus.

7 ENZIM sebagai Biokatalisator


Enzim ini bertugas memecah zat pati atau karbohidrat menjadi gula

(glukosa). Saat makanan yang mengandung karbohidrat dikunyah,

kelenjar liur di dalam mulut akan menghasilkan amilase.

Setelah tertelan, makanan tersebut akan dicerna lebih lanjut di usus

halus oleh enzim amilase yang dihasilkan oleh pankreas. Di dalam

usus, amilase terus memecah molekul zat pati hingga menjadi glukosa,

yang nantinya akan diserap ke dalam sirkulasi darah melalui dinding

usus halus.

 Protease

Enzim protease adalah enzim pencernaan yang bertugas untuk

memecah protein dalam makanan menjadi asam amino atau amino

acids. Enzim ini diproduksi di lambung, pankreas, dan usus halus.

Terdapat beberapa jenis enzim protase, yaitu pepsin (enzim pencernaan

utama di lambung), tripsin, dan kimotripsin.

 Lipase

Lipase adalah enzim yang memiliki tugas memecah lemak menjadi

asam lemak dan gliserol (zat gula yang mengandung alkohol). Organ

tubuh yang berperan dalam menghasilkan enzim ini adalah pankreas

dan lambung. Enzim lipase juga ditemukan di dalam ASI, fungsinya

untuk membantu bayi mencerna molekul lemak saat menyusu.

 Maltase

Enzim ini diproduksi oleh usus halus dan memiliki fungsi untuk

menghancurkan maltosa. Zat gula maltosa ini banyak ditemukan pada

tumbuhan, seperti biji-bijian, gandum dan ubi.

8 ENZIM sebagai Biokatalisator


 Laktase

Laktase adalah jenis enzim pencernaan yang memecah gula laktosa.

Gula ini ditemukan dalam susu dan makanan atau minuman yang

terbuat dari susu. Orang dengan intoleransi laktosa sering kali

disarankan untuk mengonsumsi enzim laktase tambahan saat

mengonsumsi susu.

 Sukrase

Sukrase adalah enzim yang diproduksi oleh usus halus. Fungsi enzim

ini adalah memecah sukrosa menjadi gula sederhana,

seperti fruktosa dan glukosa. Gula sukrosa banyak ditemukan pada

tanaman, seperti tebu, sorgum, dan bit gula. Sukrosa juga ditemukan

pada madu, namun dalam jumlah sedikit.

9 ENZIM sebagai Biokatalisator


DAFTAR PUSTAKA

Abdul, Hamid. 2001. Biokimia Metabolisme Molekul. Bandung: Alfa Beta.

Almatsier S. 2003. Prinsip-prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia, Jakarta.

Akesson K, Lau KH, Johnston P, Imperio E, Baylink DJ, 1998. Effects of


Short-term Calcium Depletion and Repletion on Biochemical
Markers of Bone turnover in Young Adult Women. J Clin
Endocrinol Metab. Jun; 83(6): 1921-1927.

Anna Poedjiadi. 1994. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta: UI Press

Cambell, N.A., J.B. Reece, & L.G.Mitchell. 2003. Biologi. Edisi ke-5. Terj.

Dari: Biology. 5th ed. oleh Manulu, W. Jakarta : Penerbit Erlangga.

10 ENZIM sebagai Biokatalisator

Anda mungkin juga menyukai