Simplisia terdiri atas 3 jenis yaitu, simplisia nabati, hewani dan mineral (pelikan)
dengan uraian sebagai berikut:
1. Simplisia Nabati, adalah simplisia yang dapat berupa tanaman utuh, bagian
tanaman, eksudat tanaman, atau gabungan antara ketiganya. Simplisia nabati tidak
hanya seluruh bagian tumbuhan, tetapi sering juga berupa bagian atau organ
tumbuhan seperti akar, kulit akar, batang, kulit batang, kayu, bagian bunga dan
sebagainya. contoh : bunga cengkeh (clove), lada hitam , daun sereh , kulit kayu
manis.
2. Simplisia Hewani, adalah simplisia yang dapat berupa hewan utuh atau zat-zat
berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa bahan kimia murni,
misalnya minyak ikan (Oleum ieconis asselli) dan madu (Mel depuratum).
3. Simplisia Mineral atau pelikan, adalah simplisia berupa bahan pelikan atau
mineral yang belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum
berupa bahan kimia murni, contohnya serbuk seng dan tembaga.
SIMPLISA
Contoh Jenis Enzim Berikut ini beberapa contoh jenis enzim di tubuh manusia seperti
dilansir Medical News Today:
a. Lipase: sekelompok enzim yang membantu mencerna lemak di usus.
b. Amilase: membantu mengubah pati menjadi gula, ditemukan dalam air liur.
c. Maltase: juga ditemukan dalam air liur, memecah gula maltosa menjadi glukosa.
Maltosa ditemukan dalam makanan seperti kentang, pasta, dan bir.
d. Tripsin: ditemukan di usus kecil, memecah protein menjadi asam amino.
e. Laktase: juga ditemukan di usus kecil, memecah laktosa, gula dalam susu, menjadi
glukosa dan galaktosa.
f. Asetilkolinesterase: memecah neurotransmitter asetilkolin di saraf dan otot.
g. Helikase: mengungkap DNA. DNA polimerase: mensintesis DNA dari
deoksiribonukleotida.
h. Enzim hati: memecah racun dalam tubuh.
ENZIM
Sifat-sifat Enzim Secara umum, Enzim memiliki setidaknya enam sifat yang khas.
1. Pertama, enzim hanya mengubah kecepatan reaksi.Jadi, enzim tidak mengubah
produk akhir yang dibentuk atau mempengaruhi keseimbangan reaksi, hanya
meningkatkan laju suatu reaksi.
2. Kedua, enzim bekerja secara spesifik.Maka itu, enzim hanya mempengaruhi
substrat tertentu.
3. Ketiga, enzim merupakan protein. Oleh karena itu, enzim memiliki sifat seperti
protein, antara lain bekerja pada suhu optimum, umumnya suhu kamar. Enzim
akan kehilangan aktivitasnya karena pH yang terlalu asam atau basa kuat, dan
pelarut organik. Panas yang terlalu tinggi akan membuat enzim terdenaturasi
sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
4. Keempat, enzim diperlukan dalam jumlah sedikit, sesuai dengan fungsinya sebagai
katalisator.
5. Kelima, enzim bekerja secara bolak-balik.Reaksi-reaksi yang dikendalikan enzim
dapat berbalik.Ini berarti enzim tidak menentukan arah reaksi tetapi hanya
mempercepat laju reaksi sehingga tercapai keseimbangan. Enzim dapat
menguraikan suatu senyawa menjadi senyawa-senyawa lain, dan juga sebaliknya,
menyusun senyawa-senyawa menjadi senyawa tertentu.
6. Keenam, enzim dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
ENZIM
Sifat-sifat Protein
a) Sukar larut dalam air karena ukuran molekulnya yang sangat
besar.
b) mengalami koagulasi oleh pemanasan dan penambahan asam
atau basa.
c) Bersifat amfoter karena membentuk ion zwitter. Pada titik
isoelektriknya, protein mengalami koagulasi sehingga dapat
dipisahkan dari pelarutnya.
d) Dapat mengalami kerusakan (terdenaturasi) akibat
pemanasan. Pada denaturasi, protein mengalami kerusakan
mulai dari struktur tersier sampai struktur primernya.
PROTEIN
Fungsi Protein
Protein sangat besar peranannya dalam proses
metabolisme tubuh, terutama dalam
pembentukan sel-sel baru untuk menggantikan
sel yang rusak. Selain itu, fungsi protein lainnya
adalah:
PROTEIN
1. Sebagai enzim. Enzim merupakan biokatalis. Bagian utama molekul enzim yang disebut
apoenzim merupakan molekul protein.
2. Alat angkut (protein transport). Hemoglobin merupakan protein yang berperan mengangkut
oksigen dalam eritrosit, sedangkan mioglobin berperan dalam pengangkutan ion besi di
dalam plasma darah yang selanjutnya dibawa ke dalam hati.
3. Pengatur gerakan (protein kontraktil). Gerakan otot disebabkan oleh dua molekul protein
yang saling bergeseran.
4. Penyusun jaringan (protein struktural). Berfungsi sebagai pelindung jaringan dibawahnya,
misalnya keratin pada kulit dan lipoprotein yang menyusun membran sel.
5. Protein cadangan. Merupakan protein yang berfungsi sebagai cadangan makanan, misalnya
kecambah dan ovalbumin.
6. Antibodi (protein antibodi). Berperan dalam melindungi tubuh dari mikroorganisme
patogen.
7. Pengatur reaksi (protein pengatur). Berfungsi sebagai pengatur reaksi di dalam tubuh,
misalnya insulin yang berperan dalam mengubah glukosa menjadi glikogen.
8. Pengendali pertumbuhan. Bekerja sebagai penerima (reseptor) yang dapat memengaruhi
fungsi bagian-bagian DNA.
TERIMA KASIH