PENDAHULUAN
Klasifikasi Protein
1. Berdasarkan Fungsi Biologisnya:
a. Protein Enzim
Golongan protein ini berperan pada biokatalisator dan pada umumnya
mempunyai bentuk globular. Protein enzim inimempunyai sifat yang
khas, karena hanya bekerja pada substrattertentu. Yang termasuk
golongan ini antara lain: (1) Peroksidase yang mengkatalase peruraian
hidrogen peroksida. (2) Pepsin yang mengkatalisa pemutusan ikatan
peptida. (3) Polinukleotidase yang mengkatalisa hidrolisa
polinukleotida.
b. Protein Pengangkut
Mempunyai kemampuan membawa ion atau molekul tertentu dari satu
organ ke organ lain melalui aliran darah. Yang termasuk golongan ini
antara lain: (1) Hemoglobin pengangkut oksigen. (2) Lipoprotein
pengangkut lipid.
c. Protein Struktural
Peranan protein struktural adalah sebagai pembentuk struktural sel
jaringan dan memberi kekuatan pada jaringan. Yang termasuk golongan
ini adalah elastin, fibrin, dan keratin.
d. Protein Hormon
Adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin membantu
mengatur aktifitas metabolisme didalam tubuh.
2. Berdasarkan Asam Amino Penyusunnya
a. Protein yang tersusun oleh asam amino esensial
Asam amino esensial adalah asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh,
tetapi tubuh tidak dapat mensintesanya sendiri sehingga harus didapat
atau diperoleh dari protein makanan. Ada 10 jenis asam esensial yaitu
isoleusin (ile), leusin (leu), lisin (lys), metionin (met), sistein (cys),
valin (val), triptifan (tryp), tirosina (tyr), fenilalanina (phe), dan
treonina (tre).
b. Protein yang tersusun oleh asam amino non esensial
Asam amino non esensial adalah asam amino yang bibutuhkan oleh
tubuh dan tubuh dapat mensintesa sendiri melalui reaksi aminasi
reduktif asam keton atau melaui transaminasi. Yang termasuk dalam
protein ini adalah alanin, aspartat, glutamat, glutamine (Tejasari, 2005).
1. Sebagai Enzim
Berperan terhadap perubahan-perubahan kimia dalam sistem biologis.
2. Alat Pengangkut dan Alat Penyimpanan
Banyak molekul dengan BM kecil serta beberapa ion dapat diangkut atau
dipindahkan oleh protein-protein tertentu.
3. Pengatur Pergerakan
Protein merupakan komponen utama daging, gerakan otot terjadi karena
adanya dua molekul protein yang saling bergeseran.
4. Penunjang Mekanis
Kekuatan dan daya tahan robek kulit dan tulang disebabkan adanya
kolagen, suatu protein yang berbentuk bulat panjang dan mudah
membentuk serabut.
5. Pertahanan Tubuh
Pertahanan tubuh biasanya dalam bentuk antibodi, yaitu suatu protein
khusus yang dapat mengenal dan menempel atau mengikat benda-benda
asing yang masuk kedalam tubuh seperti virus, bakteri, dan sel-sel asing
lain.
6. Media Perambatan Impuls Syaraf
Protein yang mempunyai fungsi ini biasanya berbentuk reseptor, misalnya
rodopsin, suatu protein yang bertindak sebagai reseptor/ penerima warna
atau cahaya pada sel-sel mata.
7. Pengendalian Pertumbuhan
Protein ini bekerja sebagai reseptor (dalam bakteri) yang dapat
mempengaruhi fungsi bagian-bagian DNA yang mengatur sifat dan
karakter bahan (Winarno, 2004).
1.2 Tujuan
1. Mengidentifikasi gugus fungsi protein.
2. Mengekstrak enzim polifenoloksidase dari kentang
3. Mempelajari substrat spesifik dari polifenoloksidase
4. Menentukan beberapa variabel yang mempengaruhi aktivitas enzim
1.3 Manfaat
1. Dapat mengekstrak enzim polifenoloksidase dari kentang
2. Mengetahui substrat spesifik dari polifenoloksidase
3. Mengetahui variabel yang mempengaruhi aktivitas enzim
BAB II
METODA PRAKTIKUM
2.2 Alat
Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah pisau untuk mengupas dan
memotong kentang. Kemudian juga digunakan mortar sebagai wadah untuk
menghaluskan kentang, beaker 100 mL dan 250 mL untuk wadah larutan, corong
kaca untuk membantu dalam memindahkan larutan, kain kasa untuk menyaring
sampel. Selain itu, juga terdapatnya test tube sebagai tempat dalam mereaksikan
larutan dan termometer untuk mengukur suhu.
2.3 Bahan
Bahan praktikum yang digunakan adalah kentang dan albumin telur sebagai
sampel atau sumber enzim polifenoloksidase; air destilasi sebagai pelarut; 2%
larutan NaF sebagai penarik enzim; 0,01 M katekol, 0,01 M fenol sebagai bahan
untuk menguji spesifitas enzim; 0,1 M HCl, buffer pospat pH 4, buffer pospat pH
7, 0,1 M Na2CO3 pH 9 sebagai bahan untuk menguji pH optimum enzim bekerja;,
5% tripsin, 5 % Pb(NO3)2 sebagai uji inhibitor. Selain itu, reagen millon berfungsi
sebagai reagen pada uji millon; 2% gelatin dan albumin sebagai yang direaksikan
pada uji millon; lar.nitroprusida 2% sebagai reagen uji nitroprusida; sistein dan
sistin sebagai larutan asam amino; NH4OH sebagai uji nitroprusida; kristal Pb
asetat / larutan Pb asetat dan 1 M NaOH sebagai perekaksi pada uji PbS.
2.4 Cara Kerja
2.4.1 Persiapan Ekstrak Enzim
Kentang yang telah dikupas dipotong kecil, kemudian dimasukkan ke dalam
mortar. Ditambahkan 5 mL air destilasi dan dihaluskan. Kemudian
campuran dimasukkan ke dalam gelas piala 100 mL, ditambahkan 30 mL
larutan NaF 2%. Didiamkan campuran selama 2 menit, kemudian disaring
ke dalam gelas piala 100 mL menggunakan corong yang dilapisi 4 lapis
kain. Filtrat yang diperoleh mengandung polifenoloksidase.
2.4.4 Pengaruh pH
Empat tabung reaksi disiapkan dan sudah dilabel a-d dan masing-masing
diisi dengan (a) 20 tetes larutan HCl 0,1 M pH 3, (b) 20 tetes larutan buffer
posfat pH 4, (c) 20 tetes larutan buffer posfat pH 7, dan (d) 20 tetes larutan
Na2CO3 0,1 M pH 9. Kemudian ditambahkan 10 tetes larutan katekol 0,01
M dan 10 tetes ekstrak kentang, lalu diaduk dengan baik. Ditempatkan
keempat tabung dalam waterbath suhu 37oC selama 10 menit. Diamati dan
dicatat perubahan warna yang terjadi.
B. Spesifikasi Enzim
20 tetes air 20 tetes larutan 20 tetes larutan
destilasi 0,01 M ketakol 0,01 M fenol
- ditempatkan di waterbath ( 2 , 37 )
- disiapkan tabung reaksi lain yang diisi 30
tetes ekstrak kentang
- ditempatkan di waterbath (37 ) selama
5 menit
- dituangkan ekstrak kentang ke tabung a-c
- diaduk dan dibiarkan di waterbath selama
5 menit
- dipindahkan tabung a-c dari waterbath
- diamati & dibandingkan perbedaan warna
Hasil
C. Konsentrasi Substrat
50 tetes larutan 40 tetes larutan 20 tetes larutan 10 tetes larutan
0,01 M ketakol 0,01 M ketakol + 0,01 M ketakol 0,01 M ketakol +
air + air air
- ditempatkan di waterbath (37 )
- ditambahkan 20 tetes ekstrak kentang
yang telah dipanaskan (suhu 37 selama
5 menit)
- diinkubasi di waterbath selama 2 menit
- diamati & dibandingkan perbedaan warna
Hasil
D. Pengaruh pH
20 tetes 0,1 M 20 tetes buffer 20 tetes buffer 20 tetes
HCl pH 3 pospat pH 4 pospat pH 7 Na2CO3pH 9
- ditambahkan 10 tetes 0,01 M ketakol
- ditambahkan 10 tetes ekstrak kentang
- diaduk, ditempatkan di waterbath (37 )
selama 10 menit
- diamati & dicatat perubahan warna
Hasil
E. Konsentrasi Enzim
15 tetes ekstrak 10 tetes ekstrak 5 tetes ekstrak 1 tetes ekstrak
kentang kentang + air kentang + air kentang + air
- ditempatkan di waterbath ( 37 )
- ditambahkan 10 tetes 0,01 M ketakol
- dipanaskan dalam waterbath selama 5
menit
- dimasukkan masing-masing ekstrak
kentang ke tabung a-d
- diaduk & diinkubasi selama 5 menit
- diamati & dicatat perubahan warna
Hasil
F. Pengaruh Temperatur
Hasil
H. Uji Millon
2 mL gelatin 2% 2 mL albumin
- ditambahkan 3 tetes reagen millon
- ditempatkan dalam inkubator air
mendidih
- dipanaskan mencapai titik didihnya
- dicatat pengamatan yang diperoleh
Hasil
I. Uji Nitroprusida
2 mL sistein 2 mL sistin
- ditambahkan 0,5 mL larutan nitroprusida
2%
- ditambahkan 0,5 mL NH4OH
- diamati dan dicatat perubahan yang
terjadi
Hasil
3.1 Hasil
Tabel 3. Pengaruh pH
Tabel 6. Inhibitor
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa:
1. Enzim polifenoloksidase lebih berikatan spesifik dengan substrat katekol
2. Aktivitas enzim polifenoloksidase dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu:
a. Aktivitas enzim berbanding lurus dengan konsentrasi substrat.
b. Aktivitas enzim meningkat dengan meningkatnya konsentrasi enzim.
c. Enzim bekerja dengan baik pada pH basa atau penambahan Na2CO3
d. Enzim bekerja dengan baik pada suhu 20C.
e. Inhibitor 5% Pb(NO3)2 dapat menghambat aktivitas enzim.
4.2 Saran
Agar hasil percobaan selanjutnya lebih baik maka disarankan:
1. Teliti dan tepat dalam menambahkan jumlah enzim dan subsrat.
2. Teliti dan tepat dalam mengatur suhu dan waktu pada proses inkubasi sesuai
penuntun.
3. Teliti dalam melihat perubahan warna pada setiap variabel faktor yang diuji.
DAFTAR PUSTAKA
Handayani, Nuri. 2009. Kumpulan Materi Lengkap Kelas X, XI dan XII SMA.
Jakarta: Erlangga.
Murray, Robert, dkk.. 2009. Biokimia Harper. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Winarno, F. G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.