“ENZIM”
OLEH :
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
1. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim
2. Memahami pengaruh pH dan temperatur terhadap aktivitas enzim amilase
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengaruh Suhu
Pada suhu rendah aktivitas enzim amilase tidak optimal karena energi yang
diserap oleh enzim tersebut tidak cukup menghidrolisis substrat sehingga nilai aktivitas
enzim tersebut menjadi rendah. Sedangkan ketika suhu terlalu tinggi, enzim akan
mengalami denaturasi yaitu tergannggunya bagian aktif enzim sehingga kecepatan
reaksinya pun menurun. Struktur tertier enzim yang terdiri dari ikatan hidrofobik jika
menyerap energi tinggi akan terjadi pemutusan dan mengakibatkan terjadinya pembukaan
struktur tertier sehingga konformasi enzim berubah dan menyebabkan aktivitasnya menurun.
Penurunan aktivitas enzim setelah suhu optimum terjadi karena pada suhu yang paling
tinggi dari suhu optimum, protein dapat terdenaturasi, selain itu substrat juga dapat
mengalami perubahan konformasi sehingga dalam memasuki sisi aktif tidak seleluasa seperti
pada keadaan suhu optimumnya dan menyebabkan aktivitas enzim berkurang.Peningkatan
suhu sebelum tercapainya suhu optimum akan meningkatkan laju reaksi katalitik enzim karena
meningkatnya energi kinetik molekulmolekul yang bereaksi. Sebaliknya, suhu dinaikkan
sesudah suhu optimum kompleks enzim-substrat yang melampau energi aktivasi terlalu
besar, sehingga memecah ikatan terdenaturasi dan kehilangan sifat katalitiknya (Supriyatna
et al., 2015).
Enzim amilase yang dikstraksi dari tidak menunjukkan aktivitas dalam
menghidrolis pati. Hal ini ditandai dengan warna hasil pengamatan yang sama dengan
kontrol negatif yaitu berwarna biru. Ekstrak biji kecambah kacang hijau menunjukkan
aktivitas enzim amilase yang ditandai dengan perubahan warna biru menjadi hijau-oranye dan
terbentuk endapan merah bata (Muliasari et al., 2022).
Suhu dan jumlah substrat merupakan dua diantara beberapa faktor yang
mempengaruhi kerja enzim. Karena enzim adalah molekul protein, maka struktur protein dapat
rusak pada suhu tinggi, akibatnya enzim menjadi inaktif. Demikian juga pada suhu yang
terlalu rendah, maka aktivitas enzim akan menurun karena kurangnya energi
kinetik/tumbukan partikel untuk bereaksi. Dengan demikian, suhu menjadi faktor penting
dalam menentukan ktivitas enzim, dan setiap enzim memiliki suhu optimum untuk bisa
bekerja secara maksimal (Ariadi, 2016; Kusumaningrum et al., 2021).
Pengaruh pH
Aktivitas enzim juga akan dipengaruhi oleh pH. pH akan berkaitan dengan
keberadaan ion hidrogen. Konsentrasi ion hidrogen sangat memengaruhi aktivitas enzim,
karena enzim dapat aktif apabila asam amino yang merupakan sisi aktif enzim berada
dalam keadaan ionisasi yang tepat. pH terlalu asam atau basa akan menyebabkan enzim
terdenaturasi sehingga enzim tidak aktif (Isti’anah et al 2020).
Aktivitas enzim akan optimum jika terdapat keseimbangan antara kedua
muatannya. Pada keadaan asam,enzim mengalami protonasi dan kehilangan muatan
negatifnya. Hal yang sama pada pH basa substrat akan terionisasi dan kehilangan muata
positifnya, sehingga enzim berkurang dan bahkan menjadi tidak aktif. Perubahan pH
berpengaruh terhadap aktivitas enzim melalui pengubahan struktur atau muatan residu
asam amino yang berfungsi dalam pengikatan substrat. Pada pH optimum konformas enzim
berada pada kondisi yang ideal. Hal ini menyebabkan interaksi antara enzim dan substrat
menjadi maksimal (Sriwahyuni dkk.,2015).
Pengaruh Substrat
Jumlah substrat juga menentukan tinggi atau rendahnya aktivitas suatu enzim. Ketika
konsentrasi enzim tetap, maka penambahan jumlah atau konsentrasi ubstrat dapat
meningkatkan aktivitas enzim sampai batas maksimumnya. Hal ini dapat dipahami dari
persamaan Michaelis Menten yang menjelaskan bahwa penambahan konsentrasi substrat
menyebabkan peningkatan kecepatan reaksi oleh enzim sampai pada konsentrasi tertentu
Ketika kecepatan reaksi konstan (Soeka, et al., 2016).
Konsentrasi substrat mempengaruhi kecepatan reaksi. Konsentrasi substrat yang
terlalu rendah dapat mengakibatkan reaksi menjadi rendah, tetapi kecepatan ini akan
meningkat dengan meningkatnya konsentrasi substrat. Sedangkan pada saat kecepatan
reaksi maksimum, enzim menjadi jenuh oleh substratnya dan tidak dapat berfungsi lebih
cepat, maka konsentrasi substrat berperan penting dalam menghasilkan aktivitas enzim
secara maksimum. Salah satu substrat yang ibutuhkan bakteri asam laktat sebagai sumber
nutrisi adalah pati (Ramadhan & Wikandari, 2017).
Zat Penghambat
Mekanisme inhibitor suatu senyawa terhadap kinerja enzim terbagi menjadi 3 golongan
yaitu inhibitor kompetitif, inhibitor non kompetitif, dan inhibitor ganda (Isfa et al,2019).
Inhibitor merupakan suatu zat yang dapat menghambat reaksi enzimatis. Ikatan inhibitor
dengan enzim dapat mengubah kemampuan enzim dalam mengikat substrat dan mengubah
kemampuan daya katalisator enzim.
DAFTAR PUSTAKA