Anda di halaman 1dari 10

TUGAS FARMAKOLOGI

NAMA : ROHANA ( PBB230036 )


KELAS : M23A
DOSEN PENGAMPU : EVI MUSTIQAWATI, S.Si.,M.Biomed

PRODI D3 REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN


JURUSAN KESEHATAN POLITEKNIK BAUBAU
SEMESTER GENAP TA. 2023/2024
TUGAS 1

SOAL :
Jelaskan mekanisme berdasarkan sifat kimia berupa protein, koenzim, lipid, dan
asam-asam nukleat!
JAWAB :
a) Protein
Protein adalah makromolekul atau molekul raksasa yang merupakan gabungan
dari asam amino lewat ikatan peptida. Dengan kata lain, protein terbentuk dari
polimerisasi asam amino. Peptida adalah polimer (gabungan) hingga 50 asam amino
yang berbeda. Diperkirakan sekitar 50 persen berat kering sel dalam jaringan hati dan
daging, berupa protein.
Ikatan yang terjadi antar protein selain ikatan peptida antara asam amino dan
penyusunnya, juga terjadi ikatan-ikatan yang lain. Misalnya, ikatan hidrogen yang
terjadi pada gugus –NH dan gugus –OH, serta ikatan disulfida –S-s- yang menyokong
terjadinya ikatan yang kompleks pada protein. Ikatan pada protein juga terjadi jika
didalamnya terdapat gugus ion logam dan ikatan koordinasi, misalnya ikatan
koordinasi antara ion Fe 3+ dengan homoglobin pada darah.
Didalam tubuh manusia, protein bertindak sebagai bahan membran sel yang
dapat membentuk jaringan pengikat misalnya kolagen dan elastin, serta membentuk
protein inert, seperti rambut dan kuku. Selain itu, protein dapat bertindak sebagai
enzim misalnya glikoprotin, serta dapat bertindak sebagai bagian sel yang dapat
bergerak, seperti proten pada otot.
Protein secara keseluruhan merupakan polipeptida, yang tersusun oleh
serangkaian asam-asam amino, dengan berat molekul yang relatif sangat besar, yaitu
berkisar antara 8.000 sampai 10.000. meskipun protein merupakan polipeptida,
namun banyak yang mengandung bahan selain asam amino, seperti heme, drivet
vitain, lipid serta karbohidrat. Protein yang demikian tadi lazim disebut sebagai
protein kompleks, sedang protein yang hanya tersusun dari asam-amino disebut
protein sederhana.
protein secara keseluruhan ditentukan oleh perbandingan antara panjang dan
lebar, yang disebut resiko aksial. Berdasarkan bentuknya tersebut, protein dibagi
menjadi protein globular dan protein fibrosa. Protein globular mempunyai resiko
aksial kurang dari 10, dengan rasio yang paling umum berkisar antara 3-4, dan
tersusun oleh rantai polipeptida yang berlipat-lipat dan berbelit. Sedangkan protein
fibrosa mempunyai rasio aksial lebih besar dari 10, yang ditandai dengan adanya
rantai polipeptida yang saling membelit membentuk spiral atau heliks, yang
dihubungkan oleh ikatan disulfida dan hidrogen, misalnya karatin dan miosin.
Berdasarkan fungsi biologisnya, protein dapat diklasifikasikan menjadi protein
struktual,protein katalitik dan protein transpor. Jenis protein yang paling banyak
berdasarkan fungsinya adalah protein katalik (enzim), yang dapat diklasifikasikan lagi
menurut jenis reaksi yang dikatalisnya.
b) Koenzim
Koenzim adalah zat yang membantu kerja Enzim. Perlu diketahui, enzim
adalah zat yang terbentuk dari protein dan berfungsi untuk melancarkan serta
mempercepat reaksi kimia pada tubuh. Ada perbedaan antara hormon dan enzim
yaitu: Enzim mempercepat reaksi kimia sedangkan hormom diproduksi suatu organ
dan mengirim pesan ke organ tubuh lainny agar menimbulkan reaksi kimia.
Tak seperti Enzim, Koenzim bukan terbentuk dari protein, melainkan dari zat
organik, yaitu yang mengandung karbon.Coenzyme melekat dengan enzim dan hanya
bisa bekerja bila terdapat enzim.
Berikut beberapa fungsi dan cara kerja koenzim didalam tubuh:
1. Menghasilkan energi
Koenzim berperan penting dalam menggunakan dan menyimpan energi
didalam sel tubuh. Tubuh nantinya juga mendaur ulang senyawa ini agar
bisa mengisi tenaga didalam sel tubuh berkali-kali.
2. Menangkal radikal bebas
Fungsi koenzim mampu menjaga tubuh dari paparan radikal bebas yang
membuat tubuh-tubuh rusak. Karena saat ini, senyawa ini berperan sebagai
Antioksidan.
3. Reaksi redoks
Koenzim membantu berjalannya reaksi kimia bernama reaksi
Redoks.Reaksi kimia ini berperan penting untuk:
- Memecah zatmakanan agar bisa diserap tubuh,
- Penyembuhan luka,
- Melawan kuman dan benda asing,
- Mengendalikan pertumbuhan sel.
Ada beberapa jenis koenzim yaitu:

a. Adenosine triphosphate (ATP)

b. Nicotinamide adenine dinucleotide (NAD)

c. Coenzyme Q10

d. Coenzyme A

e. Tetrahidrofolat

f. Metilkobalamin atau deoksiadenoksilkobalamin

g. Tiamin pirofosfat

Koenzim adalah senyawa yang membantu kinerja enzim yang berlangsungnya reaksi kimia.
Sebagian Coenzyme berasal dari turunan vitamin B. Untuk itu, tubuh bisa mendapatkan
asupan senyawa ini dari makanan yang merupakan sumber vitamin B.

c) Lipid
Lipid berasal dari kata Lipos (bahasa yunani) yang berarti lemak. Secara
definisi, lemak adalah senyawa organik yang terdapat dialam dan sukar larut dalam
air, tetapi mudah larut dalam pelarut organik nonpolar, misalnya hidrokarbon atau
eter.

Berdasarkan asalnya, lipid dibagi menjadi dua jenis yaitu lipid nabati dan lipid
hewani. Lipid nabati adalah hewan yang dikandung oleh tumbuh-tumbuhan,
contohnya alpukat, durian, dan lain-lain. Lemak alam ini terbentuk dari gliserol dan
asam-asam lemak yang tidak jenuh sedangkan lipid hewani adalah lemak yang
dikandung oleh hewan contohnya daging, telur, ikan, dan lain-lain.

Lipid minyak hewani dan lipid minyak nabati memiliki banyak perbedaan
diantaranya: lipid hewani mengandung kolesterol sedangkan lipid nabati mengandung
fitosterol, kadar asam lemak tdk jenuh.

Lipid adalah ester gliserida dengan jumlah atom lebih dari 10 yang terbentuk
dari reaksi esterifikai antara asam lemak dan gliserol. Selain itu, ester gliserida
membentuk lemak dan minyak. Lemak dan minyak juga dapat dibedakan dari sifat
fisis, dan kimianya yaitu dari asal pembentuk, asam lemak,esensial, dan lain-lain.
Ada 3 jenis reaksi kimia pada lipid yaitu :

 Reaksi pembentukan-hidrolisis
 Rekasi saponifikasi/penyabunan
 Rekasi hidronegani

Senyawa lipid memiliki reaksiturunan yaitu terdiri atas fosfolipid dan steroid.
Fosfolipid adalah turunan lipid yang gugugs hidroksi pada giserolnya diganti dengan
asam karboksilat dan asam fosfat. Contoh dari fosfolipid antara lain fosfolipid bilayer
(membran sel), fosfatidikolin (lestin), Fosfatidiletanolamin, dan fosfatidiliserin.
Sedangkan Steroid adalah turunan lemak yang tidak mengandung gugus asam lemak
dan gugus ester. Steroid banyak ditemukan pada hormon contohnya progesterone,
estrogen dan Testerone.

d) Asam-asam nukleat
Dilansir dari Encyclopedia Britannica, asam nukleat adalah senyawa kimia
alami yang terdiri dari asam fosfat, gula, dan campur basa organik (purin dan
pirimidin). Asam nukleat pertama kali ditemukan saat seorang ilmuan asal Swiss
mengisolasi inti sel darah putih pada tahun 1869. Namun, pada saat itu asam nukleat
belum dianggap sebagai senyawa yang penting hingga sekitar tahun 1940-an. Dilansir
dari eCampusOntario, asam nukleat adalah polimer linear seperti protein yang
menghubungkan asam amino melalui ikatan peptida.
Adapun, asam nukleat dibuat dengan menghubungkan nukleotida (tiga
komponen gula,basa, dan gugus fosfat) dengan ikatan fosfodiester. Namun
sebagaimana dilansir darichemistery libra Tekts, asam nukleat berbeda dari protein
karna tidak mengandung belereng. Gula dan gugus fosfat membentuk tulang
punggung asam nukleat. Basa nitrogen yang membawa informasi genetik kemudian
terikat tulang punggung tersebut. Nukleotida kemudian berikatan dengan nukleotida
lain membentuk rantai panjang asam nukleat. Gula pembentuk asam nukleat dapat
berupa gula ribosa ataupun gula deoksiribosa. Adapun, basa nitrogen asam nukleat
dapat berupa purin,pirimidin, sitosin, urasil, timin,adenin, dan guanin.
Contoh senyawa asam nukleat adalah:
 Asam Doekribonukleat (DNA)
 Asam Ribonukleat (RNA)
 RNA membawa pesan (mRNA)
 Transfer RNA (tRNA)
 RNA ribosom (rRNA)
TUGAS 2
SOAL :
Spektum efek toksik
Berbagai jenis efek toksik dapat dikelompokkan menurut organ sasarannya, mekanisme
kerjanya:
1. Spektrum efek lokal dan sistematik.
2. Efek berpulih dan nirpulih
3. Efek segera dan tertunda
4. Efek morfologis
5. Reaksi alergi dan idiosinkrasi
6. Respon bertingkat dan respon kuantal
juga jelaskan point 1 sampai 6!
JAWAB:
1. Spektrum efek lokal dan sistematik
a. Efek sistematika
Efek sistematik terjadi hanya setelah toksikan diserap dan terserap
kebagian lain tubuh. Umumnya, toksikan hanya memengaruhi satu atau
beberapa organ saja. Organ seperti itu dinamakan “organ sasaran”. Kadar
toksikan dalam organ sasaran tidak selalu yang paling tinggi. Sebagai contoh,
organ sasaran metilmerkuri adalah sistem saraf pusat, tetapi kadar
metilmerkuri dihati dan ginjal jauh lebih tinggi. Hal serupa, organ sasaran
DDT adalah sistem saraf pusat, tetapi DDT terkumpul di jaringan lemak.
b. Efek Lokal
Beberapa bahan kimia dapat menyebabkan cedera pada tembat bahan
itu bersentuhan dengan tubuh. Efek lokal ini dapat diakibatkan pleh senyawa
kuastik, misalnya pada saluran pencernaan, bahan korosif pada kulit, serta
iritasi gas atau uap pada saluran napas. Efek lokal ini menggambarkan
perusakan umum pada sel-sel hidup.
2. Efek Berpulih dan Nirpulih
Efek berpulih (reversibel) yaitu efek yang dapat hilang dengan
sendirinya. Sebaliknya, Efek Nirpulih (ireversibel) akan menetap atau justru
bertambah parah setelah pajanan toksikan dihentikan. Efek nirpulih
diantaranya karsinoma, mutasi, kerusakan saraf, dan sirosis hati.
3. Efek Segera dan Terunda
Efek segera yaitu efek yang timbul segera setelah satu kali pajanan.
Contohnya, keracunan sianida. Sedangkan efek tertunda timbul beberapa
waktu
setelah pajanan. Pada manusia, efek karsinogenik pada umumnya baru nyata
jelas 10-20 tahun setelah pajanan toksikan. Pada hewan pengerat pun
dibutuhkan waktu beberapa bulanm untuk timbulnya efek karsinogeni
4. Efek Morfologis
Efek Morfologis berkaitan dengan perubahan bentuk luar dan
mikroskopis pada morfologi jaringan. Berbagai efek jenis ini, misalnya nekrosis
dan neoplasia, bersifat nirpulih dan berbahaya. Efek fungsional biasanya berupa
perubahan berpulih pada fungsi organ sasaran. Oleh karena itu pada penelitian
toksikologi, fungsi hati dan ginjal selalu diperiksa (misalnya, lalu ekskresi zat
warna).
5. Reaksi Alergi dan Idiosinkrasi
Reaksi Alergi (disebut juga reaksi hipersentivitas atau sensitisasi)
terhadap toksikan disebabkna oleh oleh sensitisasi sebelumnya oleh toksikan itu
atau bahan yang mirip secara kimiawi. Bahan kimia itu bekerja sebagai hapten
dan bergabung dengan protein endogen membentuk antigen yang akan
merangsang pembentukan antibodi. Pajanan berikutnya akan menghasilkan
interaksi antigen antibodi berupa reaksi alergi. Jadi reaksi ini berbeda dengan
efek toksik biasa. Pertama, karna dibutuhkan pajanan awal, dan kedua, karna
kurva dosis-respons yang khas, yang berbentuk sigmaid, tidak muncul pada
reaksi alergi (Loomis,1978). Walaupun demikian, pada sensitasi kulit, dapat
diperlihatkan adanya dosis ambang untuk induksi (pajanan awal) maupun untuk
pajanan kedua (Kochier dkk.,1983) Umumnya, reaksi indiosinkrasi didasari oleh
faktor keturunan yang menyebabkan reaktivitas abnormal terhadap bahan kimia
tertentu. Beberapa pasien menunjukan reaksi otot yang berkepanjangan dan
apnea setelah diberi suksinilkolin dosis lazim. Pasien-pasien seperti ini
kekurangan kolinesterase dalam serum yang normalnya segera merusak pelemas
otot itu. Hal serupa terjadi pada orang yang kekurangan NADH
methemoglobinemia reduk tase yang sangat peka terhadap nitrit dan bahan kimia
lain sehingga terjadi methemoglobinemia.
6. Respon Bertingkat dan respon Kuantal
Pengaruh terhadap berat badan, konsumsi makanan, dan pengham-batan
enzim merupakan contoh respons bertingkat. Di sisi lain, mortalitas dan
pembentukan tumor adalah contoh respons kuantal (ada tau tidak sama sekali).
Dengan kata lain, jika dosisnya naik, begitu pila responya, baik dari segi
proporsi populasi yang bereaksi, maupun dari keparahan respons bertingkat tadi.
Lebih jauh lagi, efek toksik akan timbul kalau dosisnya meningkat. Sebagai
contoh, metilmerkuri merangsang timbulnya parestesia pada dosis rendah, tetapi
zat ini juga menimbulkan ataksia, disartria, ketulian dan kematian pada dosis
tinggi.
DAFTAR PUSTAKA

Ischak, N. I., Salimi, Y. K., & Botutihe, D. N. (2017). Biokimia. Gorontalo: UNG press.

Anda mungkin juga menyukai