Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ryan Thaurisma

Nim : 191412318152262

1 . - Karbohidrat adalah senyawa kimia yang merupakan gabungan banyak gugus fungsi hidroksil.
Karbohidrat adalah polimer alami dengan rumus Cn(H2O)n yang dihasilkan oleh tumbuhan melalui proses
fotosintesis. Karbohidrat mungkin adalah zat organik yang paling melimpah dan tersebar luas di
alam.Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana yang disebut
monosakarida, misalnya glukosa, galaktosa, dan fruktosa.
- Lemak merujuk pada sekelompok besar molekul-molekul alam yang terdiri atas unsur-unsur karbon,
hidrogen, dan oksigen meliputi asam lemak, malam, sterol, vitamin-vitamin yang larut di dalam lemak,
monogliserida, digliserida, fosfolipid, glikolipid.Lemak secara khusus menjadi sebutan bagi minyak hewani
pada suhu ruang, lepas dari wujudnya yang padat maupun cair, yang terdapat pada jaringan tubuh yang
disebut adiposa.contoh : minyak kelapa,kacang,minyak zaitun
- Protein terbentuk dari polimerisasi peptida-peptida. Peptida merupakan polimerisasi dari asam amino-
asam amino yang berbeda. Jadi, protein dapat dikatakan sebagai suatu kopolimer.Ikatan yang terjadi antar
protein selain ikatan peptida antara asam amino dan penyusunnya, juga terjadi ikatan-ikatan yang lain.
Misalnya, ikatan hidrogen yang terjadi pada gugus –NH dan gugus –OH, serta ikatan disulfida -S-S- yang
menyokong terjadinya ikatan yang kompleks pada protein. Ikatan ion pada protein juga terjadi jika di
dalamnya terdapat gugus ion logam dan ikatan koordinasi, misalnya ikatan koordinasi antara ion Fe3+
dengan hemoglobin pada darah.contoh : telur,daging,susu

2 . Kadar protein dan kuantitas protein


tergantung pada kondisi tanah dan iklim yang sesuai pada tahap-tahap pertumbuhan yang berbeda. Kadar
protein berkisar antara 3,66% sampai dengan 7,00%. Tepung gandum dapat dikelompokkan berdasarkan
kandungan proteinnya, yaitu tepung gandum protein tinggi (12-13 %), protein medium (9,5-11%) dan
protein rendah (7-8,5%). Dari pengelompokan tersebut tepung gandum dua belas galur/varietas memiliki
kadar protein rendah. Rendahnya persentase kadar protein varietas gandum disebabkan variasi dan kondisi
lingkungan selama pertumbuhan yang kurang optimal.

3 . Selulosa :
- Monomer dari selulosa adalah glukosa dengan jenis polimerisasi kondensasi.
- Ikatan glikosidik adalah pengikat gabungan dari beberapa glukosa
Kitin :
- Kitin tersusun dari monomer N-asetilglukosamin yang dihubungkan oleh ikatan β-1,4 glikosida.
- Ikatan glikosidik adalah pengikat glukosamin N-asetil yang terbentuk oleh proses deasatilesi dari kitin
Glikogen :
- Monomer adalah penyimpan glukosa pada tubuh organisme
- Ikatan glikosidik adalah pendukung struktur glikogen yang bercabang
Amilosa :
- Monomer adalah pilomer yang tersusun dari glukosa
- Tiap-tiap monomer tergabung dalam ikatan a-1,4- glikosidik
Amilopektin :
- Monomer polimer yang tersusun dari glukosa
- ikatan glikosidik keterkaitan nya dengan rantai glukosa yang menjadi terbentuknya amilopektin

4 . Susu sapi memiliki kadar lemak 3,1%, protein 2,8%, bahan kering 11,2%, bahan kering tanpa lemak
8,1%. Sedangkan komposisi susu kambing terdiri atas kadar lemak 6,34%, protein 4,97%, bahan kering
15,32%, bahan kering tanpa lemak 8,97%. Berdasarkan hasil komposisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa
bahan kering, kadar lemak, dan protein susu kambing lebih tinggi daripada susu sapi. Kandungan omega-3
dalam susu sapi dapat ditingkatkan melalui pemberian pakan kaya omega-3 seperti campuran garam kering
karboksilat Kombinasi selang pemerahan yang berbeda berpengaruh (P<0.05) terhadap produksi dan laju
sekresi susu sapi perah .

5 . Proses ekstraksi adalah suatu proses


pemisahan dari bahan padatmaupun bahan cair dengan bantuan pelarut. Pelarut yang digunakan harus dapat
mengekstrak substansi yang diinginkan tanpa
melarutkan material lainnya. Ekstraksi merupakan proses pemisahan suatu bahan dari campurannya.
Ekstraksi menggunakan pelarut didasarkan pada kelarutan komponen terhadap komponen lain dalam
campuran.Pektin adalah substansi alami yang terdapat pada sebagian besar tanaman pangan. Selain sebagai
elemen struktural pada pertumbuhan jaringan dan komponen utama dari lamella tengah pada tanaman,
pektin juga berperan sebagai perekat dan menjaga stabilitas jaringan dan sel. Pektin merupakan senyawa
polisakarida dengan bobot molekul tinggi,pektin digunakan sebagai pembentuk gel dan pengental dalam
pembuatan jelly, marmalade,makanan rendah kalori dan dalam bidang farmasi digunakan untuk obat diare.

6 . Pektin merupakan asam poligalakturonat yang mengandung metil ester.Pektin merupakan segolongan
polimer heterosakarida yang diperoleh dari dinding sel tumbuhan darat. Wujud pektin yang diekstrak
adalah bubuk putih hingga coklat terang. Pektin banyak dimanfaatkan pada industri pangan sebagai bahan
perekat dan stabilizer (agar tidak terbentuk endapan).
Pektin pada sel tumbuhan merupakan penyusun lamela tengah, lapisan penyusun awal dinding sel. Sel-sel
tertentu, seperti buah, cenderung mengumpulkan lebih banyak pektin. Pektinlah yang biasanya bertanggung
jawab atas sifat "lekat" (Jawa: pliket) apabila seseorang mengupas buah. Penyusun utama biasanya polimer
asam D-galakturonat, yang terikat dengan α-1,4-glikosidik. Asam galakturonat memiliki gugus karboksil
yang dapat saling berikatan dengan ion Mg2+ atau Ca2+ sehingga berkas-berkas polimer "berlekatan" satu
sama lain. Ini menyebabkan rasa "lengket" pada kulit. Tanpa kehadiran kedua ion ini, pektin larut dalam air.
Garam-garam Mg- atau Ca-pektin dapat membentuk gel, karena ikatan itu berstruktur amorf (tak berbentuk
pasti) yang dapat mengembang bila molekul air "terjerat" di antara ruang-ruang.
Penggunaan pektin yang paling umum adalah sebagai bahan perekat/pengental (gelling agent) pada selai
dan jelly. Pemanfaatannya sekarang meluas sebagai bahan pengisi, komponen permen, serta sebagai
stabilizer untuk jus buah dan minuman dari susu, juga sebagai sumber serat dalam makanan.

7 . a) Antioksidan adalah zat yang dapat mencegah atau memperlambat kerusakan sel akibat radikal bebas.
Melansir Healthline, tubuh memiliki zat pelindung antioksidan sendiri untuk menjaga agar radikal bebas
tetap terkontrol. Tak hanya itu, antioksidan juga bisa didapatkan dari asupan makanan yang mengandung
vitamin C, vitamin E, beta-karoten, dan karoten lainnya. Radikal bebas secara alami terbentuk terus-
menerus di dalam tubuh. Tanpa antioksidan, radikal bebas yang tak terkendali bisa menyebabkan kerusakan
jaringan tubuh.terdiri dari 3
golongan yaitu :
1. Antioksidan Primer yaitu antioksidan yang berfungsi mencegah pembentukan radikal
bebas selanjutnya (propagasi), antioksidan tersebut adalah transferin, feritin, albumin.
2. Antioksidan Sekunder yaitu antioksidan yang berfungsi menangkap radikal bebas dan menghentikan
pembentukan radikal bebas, antioksidan tersebut adalah Superoxide Dismutase (SOD), Glutathion
Peroxidase (GPx) dan katalase.
3. Antioksidan Tersier atau repair enzyme yaitu antioksidan yang berfungsi
memperbaiki jaringan tubuh yang rusak oleh radikal bebas, antioksidan tersebut
adalah Metionin sulfosida reduktase, Metionin sulfosida reduktase, DNA repair
enzymes, protease, transferase dan lipase.
b) Aktivitas antioksidan menggambarkan kemampuan suatu senyawa antioksidan untuk menghambat laju
reaksi pembentukan radikal bebas. Penentuan kapasitas antioksidan secara in vitro ditentukan secara
spektroskopi UV-Vis. Eksplorasi senyawa fitokimia terutama senyawa bioaktif yang terdapat pada tanaman
obat atau bukan tanaman obat secara terus menerus diteliti untuk mendapatkan senyawa antioksidan yang
berfungsi untuk menjaga
kesehatan tubuh manusia dari serangan suatu penyakit .
Pengujian aktivitas antioksidan harus didasari atas efek farmakologis dari zat tersebut. diantaranya adalah :
1. Menyerupai aktivitas antioksidan endogen seperti SOD sintetis, katalase rekombinan.
2. Menangkap ion logam yang diperlukan untuk tujuan katalisis reaksi oksidasi oleh
radikal bebas seperti deferoksamin.
3. Menangkap (scavenging) atau memutus reaksi rantai (chainbreaking) dari radikal
bebas seperti Vitamin C, E, β-karoten dan senyawa fenol (flavonoid)
4. Menghambat aktivitas enzim-enzim yang terlibat dalam pembentukan radikal bebas
seperti allopurinol.
c) Radikal bebas adalah senyawa oksigen reaktif yang memiliki elektron yang tidak berpasangan dan
mencari pasangannya dengan cara mengikat molekul elektron yang ada di sekitarnya. Radikal bebas adalah
molekul yang tidak teroksidasi menyebabkan terbentuk molekul baru yang dapat merusak sel
tubuh.Reactive Oxygen Species (ROS) adalah radikal bebas yang berupa oksigen dan turunannya yang
sangat reaktif. Radikal bebas tersebut dapat menyebabkan kerusakan oksidatif terhadap molekul protein,
DNA, lemak membran sel, dan komponen sel atau jaringan yang lain, oleh karena itu Reactive Oxygen
Species (ROS) memiliki satu atau lebih atom yang tidak berpasangan. Reactive Oxygen Species (ROS)
dihasilkan pada saat terjadinya metabolisme oksidatif dalam tubuh seperti proses oksidasi makanan
menjadi energi.
superoksida merupakan suatu senyawa oksida, dimana bilangan oksidasi dari atom oksigennya adalah -1/2.
Contoh: Kalium superoksida, Natrium superoksida.

8 . Nilai Kalori : 1,4 kkal/g atau setara dengan 5,85 kJ/g


ADI : 0,34 mg/kg berat badan

- 01.1.2 Minuman berbasis susu, beraroma,


dan/atau terfermentasi (misalnya: susu
coklat, kakao, eggnog, yogurt minuman,
minuman berbasis whey) Batas Penggunaan Maksimum 100 (mg/kg)
- 01.2 Susu fermentasi dan produk susu hasil hidrolisa enzim renin Batas penggunaan maksimum 60
(mg/kg)
- 01.4 Krim (tawar) dan sejenisnya 100 (mg/kg)
- 01.7 Makanan penutup atau pencuci mulut berbahan dasar susu (misalnya: es susu,
puding, buah atau yogurt beraroma) 100 (mg/kg)
- 03.0 ES, TERMASUK SHERBET DAN SORBET 100 (mg/kg)
- 04.1.2.3 Buah dalam cuka, minyak dan larutan garam 40 (mg/kg)
- 04.1.2.5 Jem, jeli dan marmalad 100 (mg/kg)

- 04.2.2.3 Sayuran dan rumput laut dalam cuka,minyak, larutan garam atau kecap kedelai adalah produk
yang diperoleh dengan menambahkan larutan garam pada
sayuran segar 40 (mg/kg)
- 05.0 KEMBANG GULA 300 (mg/kg)
- 06.0 SEREAL DAN PRODUK SEREAL
TERMASUK TEPUNG DAN PATI DARI
AKAR-AKARAN DAN UMBI-UMBIAN,
KACANG-KACANGAN DAN POLONG-
POLONGAN 200 (mg/kg)

Anda mungkin juga menyukai