Anda di halaman 1dari 14

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi Sayur dan Buah


Sayur adalah bahan makanan yang berasal dari bagian tumbuhan
seperti daun, batang, dan bunga. Sayuran didefinisikan sebagai bagian dari
tanaman yang dapat dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan gizi pada tubuh.
(Mudiarti and Amaliah, 2013).
Buah merupakan bagian tumbuhan yang berasal dari bunga atau putih
dan biasanya berbiji, sedangkan sayur merupakan daun-daunan, tumbuh-
tumbuhan, polong atau bijian, dan sebagainya yang dapat dimasak (Kamus
Besar Bahasa Indonesia, 2014). Buah adalah bagian dari tumbuhan yang
mengandung biji. Buah memiliki kandungan zat gizi yang cukup lengkap
seperti protein lemak dan karbohidrat, yang jumlahnya relatif kecil
Sayur dan buah adalah bahan makanan nabati yang dan memiliki
banyak sumber vitamin serta mineral yang berasal dari bagian tanaman, daun,
bunga, batang, umbi atau buah, serta dapat dikonsumsi tanpa dimasak (Agung
et al, 2016). Sayuran dan buah-buahan memiliki manfaat bagi tubuh antara
lain sebagai sumber vitamin dan serat, dan yang penting adalah menopang
kehidupan manusia untuk menjaga agar tubuh tetap sehat.

2.2 Kandungan Buah dan Sayur


1) Sayur dan Buah sebagai Sumber Vitamin
Peranannya vitamin termasuk dalam kelompok zat pengatur
pemeliharaan dan pertumbuhan. Disamping itu, vitamin adalah senyawa
organik yang mudah rusak oleh pengolahan dan penyimpanan. Karenanya
jumlah asupan sayuran dan buah ini relatif tinggi agar orang mendapatkan
kemanfaatannya. Vitamin terbagi menjadi dua bagian, yaitu vitamin yang
larut dalam lemak dan yang larut dalam air.

VITAMIN LARUT LEMAK VITAMIN LARUT AIR


Larut dalam lemak dan pelarut Larut dalam air
lemak
Kelebihan konsumsi dari yang Simpanan sebagai kelebihan,
dibutuhkan disimpan dalam tubuh kebutuhan sangat sedikit
Dikeluarkan dalam jumlah kecil Dikeluarkan melalui urin
melalui empedu
Gejala defisiensi berkembang Gejala defisiensi sering terjadi
lambat dengan cepat
Tidak selalu perlu ada dalam Harus selalu ada dalam makanan
makanan sehari-hari sehari-hari
Mempunyai provitamin atau Umumnya tidak mempunyai
prekursor prekursor
Diabsorpsi melalui sistem limfe Diabsorpsi melalui vena porte
Beberapa jenis bersifat toksik Bersifat toksik hanya pada dosis
pada jumlah relatif rendah (6-10 tinggi/megadosis (>10xKGA)*
xKGA)*

Berikut ini aneka vitamin yang larut dalam air, anjuran konsumsi, fungsi
dan sumber sayuran dan buah-buahan yang dapat dimanfaatkan.
Nama
Manfaat Jenis buah dan sayur
Vitamin
Vitamin C Membentuk kolagen, sintesis Jeruk, kiw, strabery,
hormon, system imun, tomat, broccoli,
antioksidan, penyerapan zat besi, kentang.
vit A.
Thiamin Bag dari Co-enzym untuk Biji bung mathr kacang,
B1 metabolisme energi, petumbh, kedelai, tepung gandum
fungsi nerve. utuh, katul dll
Ribovlavin Bag dari Co-enzym untuk Susu, produk- produk
B2 metabolisme energi, susu, organ, daging,
pertumbuhan, pembentuk vit B6, beras tumbuk, telur
coenzim, niacin, penglihatan
Niacin B3 Bag dari Co-enzym untuk Daging, ayam, ikan,
metabolisme energi, prtumbuhan organ, bers tumbuk,
susu telur
Vitamin Bag dr coenzim mauk dlm KH, Daging, unggas, ikan,
B6 dan terutama dlm metabolisme kentang,pisang,
protein, sintesis sel darah merah, Sayuran hijau
darah putih, syaraf
Folat Bag dr co enzim yang diperlukan Sayuran hijau, kacang,
membuat DNA, dan sel baru, jeruk, beras
saraf penghubung pd otak,
metabolisme asam amino
Vitamin Mengbah folat menjadi aktif, Bahan hewani, daging,
B12 fungsi system saraf normal, kesht unggas. Ikan kerang,
tulang, telur, susu da

Berikut ini aneka vitamin yang larut dalam air, anjuran konsumsi, fungsi
dan sumber sayuran dan buah-buahan yang dapat dimanfaatkan.
Nama
Manfaat Jenis buah dan sayur
Vitamin
Vitamin A Kesehatan mata (cornea dan Hati, susu & cereal yg
retina) kemampuan untuk diperkaya. Telur. Provit,
melihat. Sel epitel yang menjaga sayuran hijau, jeruk,
paru-paru, lambung, ginjal. sayuran lain.
Pertumbuhan dan perkembangan,
tulang & gigi, fungsi system
imun, kesehat kulit
Vitamin D Menjaga level kalsium dlm Susu yang diperkaya,
darah. Membangun tulang & minyak ikan, cereal
gigi. Kontraksi otot, saraf. yang diperkaya, kuning
telur, sinar matahari.
Vitamin E Anti oksidan terutama sel darah Minyak sayur,
merah, paru-paru, otak. margarin, shortening,
Metabolisme zat besi, fungsi salad dressing, seed,
system imun, fungsi saraf nervos kacang, cereal atau roti
dr gandum utuh
Vitamin K Kesehatan tulang, pembeku Hati, sayuran daun
darah hijau, broccoli, minyak
sayur, dibuat di usus

2) Sayur dan Buah sebagai Serat


Bahan makanan nabati seperti sayur dan buah-buahan ini
diperlukan oleh manusia karena kandungan seratnya atau fiber. Serat
ini merupakan komponen jaringan yang pada tanaman yang tidak
dapat dicerna oleh enzim pencernaan. Artinya tidak ada enzim
pencernaan yang mampu mengurai serat menjadi komponen yang
mudah diserap.
SERAT LARUT SERAT TAK LARUT
(Soluble fiber) (Insoluble fiber)
Jenis serat yang dapat larut dalam Jenis serat yang tidak dapat larut
air dan juga dapat membantu dalam air, sehingga akan
menurunkan lemak-lemak dalam langsung melalui sistem
darah dan mempertahankan gula pencernaan. Dan membuat lunak
darah. pada feses, sehingga mudah
dikeluarkan
Buah dan sayuran: apel, anggur, Wheat brand, whole grain:
jeruk citrun, wortel gandum utuh, beras sosoh,
Semua padi-padian: oat, barley, biji-bijian yg dimakan sebagai
Whole grain: mengandung sayur, kacang polong (bean &
Phytochemicals peas)
Kacang-kacangan: lentil Benih

3) Sayur dan Buah sebagai Sumber Karbohidrat


Karbohidrat dalam sayur dan merupakan sumber energi. Ini terdapat
pada antara lain: pisang, kentang, strawberry, kacang-kacangan,
sayuran yang berwarna hijau gelap, jagung, tomat, apel, sawo, jeruk,
melon, mangga. Kandungan karbohidrat pada buah juga berpengaruh
pada rasa yaitu perimbangan antara gula dan asam. Pada buah yang
belum masak maka karbohidrat masih berupa tepung sehingga rasa
tidak manis. Namun ketika buah telah masak maka kandungan tepung
berubah menjadi gula.
4) Sayur dan Buah sebagai Sumber Protein
Kandungan protein pda sayur dan buah adalah sedikit dan
rendah. Sedikit peningkatan kandungan protein pada buah yang
matang, teramati pada buah mangga yaitu berupa asam amino: alanin,
triptopan, isoleusin, valin, glisin. Juga teramati pada apukat dan tomat
yang matang. Kandungan protein terdapat pada sayuran hijau. kacang-
kacngan, polong-polongan, . Pada apel yang matang maka protein ini
terdapat pada kulitnya yaitu: 60%-90%, namun dalam jumlah sedikit
yaitu 1% dari berat buah segar.

2.3 Manfaat Sayur dan Buah


Konsumsi sayur dan buah yang cukup turut berperan dalam pencegahan
penyakit tidak menular kronis. Berikut adalah manfaat dari buah dan sayur
dalam (Rahayu, 2015)
a. Antikanker
Sayur dan buah memiliki kandungan potasium dan sedikit sodium
untuk mencegah penyakit kanker. Selain itu sayur juga memiliki
karotenoid kandungan likopen, flavonoid yang berasal dari pigmen
berwarna kuning, merah, ungu, dan hijau yang berfungsi sebagai
antioksidan untuk melawan radikal bebas. Kandungan tersebut, sayur dan
buah sebagai antikanker dengan mengaktifkan enzim detoksifikasi yang
ada dalam tubuh. (Aphrodita, 2010).
Penyebab awal terjadinya kanker kolon adalah terjadinya pelarutan
pada lapisan lendir permukaan usus besar yang diikuti dengan masuknya
zat karsinogenik atau virus ke dalam sel. Gangguan sembelit kronis secara
tidak langsung mempunyai peluang besar untuk berkembang menjadi
kanker kolon. Hal ini terjadi disebabkan oleh tertumpuknya zat
karsinogenik dipermukaan kolon yang terjadi akibat kondisi tinja yang
keras, kering dan lambatnya pembuangan keluar tubuh.
b. Antidiabetes
Kandungan dalam sayur dan buah sebagai antidiabetes adalah
kalium, sodium, dan pektin. Senyawa tersebut dapat menurunkan aktivitas
gula darah dengan meningkatkan metabolisme karbohidrat oleh hati
sehingga menjadi energi atau meningkatkan sekresi insulin. Didalam usus
kandungan serat dalam sayur dan tubuh dapat mengikat glukosa, maka
serat memiliki fungsi memberi efek hipoglemik.
c. Antisembelit dan Antikonstipasi
Ketika pencernaan sedang terganggu maka kemungkinan terjadi
adalah sembelit atau konstipasi. Faktor penyebabnya adalah kurang
konsumsi serat dari buah dan sayur dan dapat menyebabkan perubahan
pada tekstur dan struktur feses. Kandungan dalam sayur dan buah adalah
memiliki tinggi serat yang cukup tinggi yang dapat mempertahankan
keseimbangan bakteri di dalam usus dan membantu meningkatkan
pengeluaran feses serta melancarkan pencernaan
Perubahan tekstur dan struktur feses terjadi karena sediaan air yang
ada dalam usus besar menjadi sedikit akibat diserap sel-sel usus dan sisa
makanan yang ada dalam usus besar berubah menjadi mengeras. Kondisi
tersebut berdampak pada terjadinya susah buang air besar atau sembelit
(Lubis, 2009).
d. Antiobesitas
Obesitas adalah peningkatan berat badan yang melebihi batas
kebutuhan akibat dari timbunan lemak yang berlebihan.. Untuk mencegah
obesitas dapat mengkonsumsi sayur dan buah yang memiliki kandungan
tinggi serat, air dan rendah kalori. Makanan yang tinggi serat sulit dicerna
dan merangsang lambung bekerja lebih lama untuk melakukan proses
penghancuran serat, tekstur licin sehingga menyulitkan lambung untuk
menghancurkan serat dalam waktu singkat. Keadaan ini dapat berdampak
pada semakin lamanya keberadaan serat di lambung, sehingga
pengosongan lambung berlangsung lebih lama (Lubis, 2009). Inilah yang
menyebabkan serat terkandung di dalam buah dan sayur mampu
memberikan rasa kenyang lebih lama dan otak tidak akan memberi
stimulasi untuk makan berlebihan. Sayur dan buah dikonsumsi dalam
jumlah yang cukup menjadikan orang tidak mudah untuk konsumsi
makanan lainnya. (Hamidah, 2015)
e. Antianemia dan Sistem kekebalan tubuh
Sayur dan buah memiliki kandungan zat besi, vitamin dan mineral
yang dibutuhkan tubuh. Kandungan tersebut dapat membentuk /
memproduksi sel darah merah dan mengangkut oksigen keseluruh tubuh
dan berfungsi sebagai zat pengatur untuk mencegah terjadinya defisiensi
vitamin (Aphrodita, 2010).
Sayur dan buah memiliki banyak kandungan seperti vitamin B
kompleks, vitamin C, vitamin E, seng (Zn), zat besi (Fe), magnesium
(Mg), dan potasium yang dapat membangun daya tahan tubuh. Jika
jarang mengonsumsi kandungan tersebut dapat menyebabkan daya tahan
tubuh menurun.
f. Antikolesterol
Kandungan serat yang tinggi dalam sayur dan buah sulit untuk
dicerna oleh tubuh yang menyebabkan terjadinya proses pelepasan asam
lemak rantai pendek yang menguap serta mampu menyerap dan mengikat
asam empedu di usus dan menurunkan penyerapan kolesterol yang ada
dalam makanan sehingga berdampak pada penurunan kadar kolesterol
darah. Hal tersebut dapat mengurangi produksi kolesterol dan akan
mempercepat pembersihan darah dari kolesterol jahat (low density
lipoprotein /LDL) yang berbahaya bagi tubuh (W P. Winarto dan Tim
Lentera, 2004). Selain itu, kadar kolesterol darah dapat diturunkan dengan
mengonsumsi sayur dan buah karena mengandung Vitamin B5 (Asam
Pantotenat) dan kholin bitartrate.
g. Penunda proses penuaan dini
Proses penuaan dapat diperlambat dengan mengonsumsi sayur dan
buah yang mengandung antioksidan seperti Vitamin A, C, dan E serta
beberapa mineral seperti Fe (Zat Besi), Mn (Mangan), Zn (Zink).
Kandungan antioksidan dapat melindungi sel-sel tubuh dari proses
oksidasi yang memacu proses penuaan dan mencegah munculnya radikal
bebas. Selain itu, sayur dan buah juga memiliki kandung pigmen karoten,
flavonoid, dan klorofil yang dapat memperlambat proses penuaan.
Gangguan fungsi pengelihatan (mata) disebabkan karena tubuh
kekurangan betakaroten. Buah dan sayur yang mengandung betakaroten
adalah wortel, selada air, dan buah-buahan kaya vitamin A lainnya.

2.4 Dampak Tidak Mengkonsumsi Sayur dan Buah


Kurang konsumsi sayur dan buah dapat mengakibatkan hal-hal berikut
(Ruaihah, 2009):
a. Sistem kekebalan tubuh menurun
b. Gangguan fungsi pengelihatan (mata)
c. Meningkatkan resiko sembelit
d. Meningkatkan kadar kolesterol darah
e. Meningkatkan resiko kegemukan
f. Meningkatkan resiko kanker

2.5 Kerusakan Kandungan Sayur dan Buah


Kerusakan Buah dan Sayur Buah dan sayur rentan terhadap kerusakan,
kerusakan ini terjadi karena setelah dipanen maka buah dan sayur masih
melakukan kegiatan metabolisme dengan menggunakan cadangan makanan
yang masih tersisa. Menurut (Hamidah, 2015), Nilai kandungan yang terdapat
pada sayur dan buah dapat berkurang atau bahkan rusak melalui beberapa
proses yaitu diantaranya
a. Kerusakan akibat Pendinginan
Pendinginan dapat memperpanjang umur simpan buah dan sayur,
namun dapat mempengaruhi kerusakan bahan pangan akibat disimpan
dalam suhu dingin sekitar 0-10° C yang ditandai dengan pencoklatan dan
timbul rasa manis pada kentang, bintik hitam pada permukaan buah
pisang tekstur yang rusak pada tomat dan terong yaitu menjadi lunak.
b. Tekanan Panas
Tinggi suhu lingkungan atau udara panas sekitar, panas matahari
akan mempengaruhi mutu pangan. Kerusakan yang diakibatkan tekanan
suhu tinggi ini tidak dapat balik. Bakteri termofilik dapat tumbuh dan
berkembang pada suhu diatas suhu didih air.
c. Kerusakan akibat Pembekuan
Buah dan sayur memiliki kandungan air yang relatif tinggi,
sehingga bermasalah dengan pembekuan. Air yang ada pada sayur dan
buah sekitar 80-90%, saat pembekuan air akan membeku dan terpisah
dari larutan dan membentuk es. Saat thowing maka kristal es ini dapat
merusak tekstur. dan mempengaruhi mutu.
d. Kehilangan Vitamin.
Vitamin dapat rusak saat panen, penyimpanan, pemrosesan dan
pemasakan. Kerusakan tersebut akibat pemaparan sinar matahari, udara
panas, waktu simpan yang lama. Saat memasak penggunaan suhu tinggi,
air rebusan dibuang akan menurunkan kandungan vitamin. Selain itu
penambahan baking soda (dan alkali lain) saat memasak sayur, hasilnya
serat lebih lunak dan dapat mengakibatkan hilangnya vitamin B, asam
askorbat.
Kehilangan vitamin saat memasak dapat dicegah dengan cara
(Sunita Almatsier. 2003:153):
1) Menggunakan suhu tidak terlalu tinggi,
2) Waktu memasak tidak terlalu lama,
3) Menggunakan air pemasak sedikit mungkin,
4) Memotong dengan pisau tajam, potongan tidak terlalu halus,
5) Panci memasak ditutup,
6) Tidak menggunakan alkali,
7) Air rebusan dapat dimanfaatkan untuk masakan lain.

2.6 Cara menumbuhkan minat konsumsi kombinasi sayur buah


1) Campurkan sayuran ke dalam menu makanan favoritmu

Contohnya nasi goreng bisa dicampurkan dengan sawi hijau, wortel,


kacang polong dan jagung. Makanan dapat dikombinasi dengan berbagai
variatif. Makanan dengan camouran sayur ini dapat menambah asupan
nutrisi dan menambah tekstur pada makanan.
2) Buah bisa jadi tambahan atau pelengkap makanan
Penggunaan lemon atau jeruk nipis, tomat, alpukat, buah zaitun sebagai
bahan pelengkap dan menambah asupan buah untuk tubuh dan
menambahkan sayuran pada makanan kesukaan.
3) Mengenali cara pengolahan sayur yang baik dan benar
Sayuran yang lebih baik dimakan dalam kondisi mentah atau segar, yaitu
timun, kemangi, dan selada. Sayuran yang perlu diolah atau dimasak
terlebih dulu sebelum dikonsumsi, antara lain bayam, kangkung, dan
brokoli.
4) Mulai jadikan buah sebagai camilan

Ketika indera perasa mulai terbiasa dengan rasa buah-buahan dan sayuran,
mulai mengonsumsinya sebagai camilan. Kandungan gizi dan seratnya
bisa membantumu untuk enggak cepat lapar sembari menunggu waktunya
jam makan besar.
5) Konsumsi sebagai jus atau smoothies
Cara mudah mengonsumsi buah dan sayur adalah dengan membuatnya
menjadi jus atau smoothies.

2.7 Komposisi “Produk PANAS”


a. Pakcoy (Brassica rafa L)
Sawi pakcoy merupakan sayuran yang sangat diminati masyarakat
dari anak-anak sampai orang tua, karena sawi pakcoy banyak
mengandung protein, lemak, karbohidrat, Ca, P, Fe, vitamin A, B, C, E
dan K yang sangat baik untuk kesehatan. Pakcoy (Brassica Rapa L.)
adalah jenis tanaman sayur-sayuran yang termasuk keluarga
Brassicaceae. Manfaat pakcoy sangat baik untuk menghilangkan rasa
gatal di tenggorokan pada penderita batuk. Penyembuh penyakit kepala,
bahan pembersih darah, memperbaiki fungsi ginjal, serta memperbaiki
dan memperlancar pencernaan, bijinya dimanfaatkan sebagai minyak
serta pelezat makanan (Lisdayani, Harahap and Sari, 2019). Klasifikasi
tanaman pakcoy adalah sebagai berikut (Haryanto dkk., 2007):
 Kingdom : Plantae
 Divisi : Magnoliophyta
 Kelas : Magnoliopsida
 Ordo : Rhoeadales (Brassicales)
 Famili : Brassicaceae
 Genus : Brassica
 Spesies : Brassica chinensis L.
Tanaman pakchoy banyak mengandung vitamin dan gizi yang
dibutuhkan oleh tubuh manusia. Sayuran daun banyak mengandung serat
yang berfungsi membantu memperlancar pencernaan dan dapat
mencegah kanker, pakchoy dapat menghilangkan rasa gatal
ditenggorokan pada penderita batuk, penyembuh penyakit kepala, bahan
pembersih darah, memperbaiki fungsi ginjal, serta memperbaiki dan
memperlancar pencernaan.Vitamin A pada pakchoy berperan menjaga
kornea mata agar sehat, mata yang normal biasanya mengeluarkan
mukus, yaitu cairan lemak kental yang dikeluarkan sel epitel mukosa,
sehingga membantu mencegah infeksi

b. Buah Nanas (Ananas Comosus L .Merr)


Nanas merupakan tanaman buah berupa semak yang memiliki
nama ilmiah Ananas comosus. Memiliki nama daerah danas (Sunda) dan
neneh (Sumatera). Dalam bahasa Inggris disebut pineapple dan orang-
orang Spanyol menyebutnya pina. Nanas berasal dari Brasil, Amerika
Selatan yang telah di domestikasi disana sebelum masa Colombus. Buah
nenas yang di konsumsi segar memiliki kriteria bobot buah 0,3-0,5 kg
atau 1,5-2 kg, brix > 15%, mahkota kecil, warna buah kuning
respondene, tekstur buah crispy (Rahmat, 2018)
Dalam tata nama atau sistematik (taksonami) tumbuhan, buah
nanas (Ananas comosus) dapat diklasifikasikan sebagai berikut
 Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
 Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
 Kelas : Angiospermae (berbiji tertutup)
 Ordo : Farinosae (Bromeliales)
 Famili : Bromeliaceace
 Genus : Ananas
 Spesies : Ananas Comosus
Buah nanas dapat dikonsumsi dalam bentuk kemasan sedemikian
rupa sehingga dapat secara praktis sebagai hidangan pencuci mulut
(Agoes, 2010). Nanas mempunyai kandungan nitrogen, enzim bromelin
dan asam amino yang tinggi yang berfungsi dalam menurunkan
pertumbuhan bakteri dalam mulut dan pembentukan plak. Enzim
bromelin yang terdapat di dalam buah nanas memiliki daya antibakteri
yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Kandungan air dan serat
yang tinggi dapat membantu saliva dalam efek self cleansing pada
seluruh permukaan gigi (Lewapadang, 2015 dalam (Wiranata, 2017)).
Selain itu nanas juga mempunyai kandungan klor, iodium dan
fenol yang berfungsi sebagai antiseptik. Klor akan bereaksi dengan air
membentuk hipoklorit yang bersifat bactericidal, iodin merupakan zat
bactericidal terkuat dalam membunuh hampir semua bakteri patogen
dengan cara menggumpalkan protein, dan fenol yang akan mendenaturasi
protein sel bakteri sehingga bakteri akan mati (Muhammad, 2005). Daun
nanas bersifat sebagai anti radang, pencahar, menormalkan siklus haid,
sedangkan pucuk nanas digunakan sebagai obat kencing batu dan fungsi
lain nanas seperti menggangu pertumbuhan sel kanker, menghambat
penggumpalan trombosit dan mempunyai aktivitas fibrinolitik
DAFTAR PUSTAKA

Hamidah, S. (2015) ‘Sayuran dan Buah Serta Manfaatnya Bagi Kesehatan


Disampaikan dalam Pengajian Jamaah Langar Mafaza Kotagede
Yogyakarta’, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, pp.
1–10.
Lisdayani, Harahap, F. S. and Sari, P. M. (2019) ‘Respons pertumbuhan dan
produksi tanaman pakcoy (Brassica rapa L.) terhadap penggunaan
pupuk organik cair NASA’, Jurnal Pertanian Tropik, 6(2), pp.
222–226. Available at: https://jurnal.usu.ac.id/index.php/Tropik
%0APengaruh.
Rahayu, S. L. (2015) ‘Efektivitas Penyuluhan dengan Media Tiga Dimensi
Terhadap Perubahan Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Konsumsi
Buah dan Sayur di MI Tawakkal Denpasar’, Skripsi, 53(9), p. 8.
Rahmat (2018) ‘Morfologi Tanaman Nanas’, Jurnal Sains, 2(2), pp. 4–12.
Wiranata, A. (2017) ‘PERBEDAAN DERAJAT KEASAMAN (pH) SALIVA
ANTARA SEBELUM DAN SESUDAH MENGUNYAH BUAH
NANAS (Ananas comosus) PADA ANAK USIA 8 - 10 TAHUN’,
Repositoty UMY, pp. 14–15.

https://kids.grid.id/read/472840797/enggak-suka-buah-dan-sayur-lakukan-5-tips-
ini-agar-tetap-dapat-asupan-yang-sehat

Anda mungkin juga menyukai